Anda di halaman 1dari 15

BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE

DALAM STUDI ISLAM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

AFFAN ZAKY SIREGAR 0304182099

ANNISA FITRI 0304183192

NUR HASANAH 0304181018

SILVI DARLELY 0304181049

DOSEN PENGAMPU : Drs. Achmad Ramadhan, MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Berbagai
Pendekatan dan Metode dalam Studi Islam”  ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha untuk  dapat memberikan
yang terbaik dan sesuai dengan harapan. Walaupun di dalam pembuatannya menghadapi
kesulitan, karena keterbasan ilmu pengetahuan dan  keterampilan yang dimiliki.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. Achmad Ramadhan, MA., selaku dosen pembimbing Metodologi Studi Islam.
Kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan, penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang
akan datang.
Semoga apa yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan
pihak yang berkepentingan. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang
tidak berkenan. Terima Kasih.

Medan, 2 November 2019


Penulis,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II BERBAGAI PENDEKATAN DAN METODE DALAM STUDI ISLAM...... 2

A. Pentingnya Pendekatan (Approach) dalam Memahami Agama.............................. 2


B. Pendekatan Teologis Normatif dalam Memahami Islam........................................ 2

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 13

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan sebuah sistem yang bersifat universal atau global yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam islam semua kebutuhan manusia diarahkan dengan
baik sesuai dengan kodratnya (Hasan Albana) jika itu dilakukan maka akan selamat dunia
akhirat. Islam mempunyai ajaran yang lengkap yaitu Al-qur’an dan Hadits.
Nilai kebenaran Alquran bersifat Mutlaq atau benar karena Al-qur’an adalah wahyu
Allah. Hadits sebagai sumber hukum kedua merupakan sabda, perilaku dan ketetapan
Rasulullah yang tidak mungkin keliru. Sebab rosulullah adalah manusia pilihanAllah dan
Rasul Allah yang dipelihara dari kekeliruan.Persoalan kebenaran hadits terletak dari
periwayatnya.
Ketika Al-qur’an dan hadist dipahami dan dijadikan sebagai kajiandan pembelajaran
maka muncullah penafsiran, pemahaman dan pemikiran. Dengan demikian lahirlah ilmu
islam yang disebut “dirasah islamiyyah” atau islamic studies. Untuk memahami Al-qur’an
dan Hadist sebagai sumber ajaran islam, maka diperlukan berbagai pendekatan metodologi
pemahaman islam yang tepat, akurat dan responsibel.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya pendekatan (Approach) dalam memahami agama?
2. Bagaimana pendekatan teologis normatif dalam memahami agama?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya pendekatan (Approach) dalm memahami agama.
2. Untuk mengetahui pendekatan teologis normatif dalam memahami agama.

1
BAB II
PENDEKATAN TEOLOGIS NORMATIF DALAM STUDI ISLAM

Terdapat beberapa istilah yang mempunyai arti hampir sama dan menunjukkan tujuan
yang sama dengan pendekatan, yakni theoritical, framework, conceptual framework,
approach, perspective, point of view dan paradigma. Semua istilah ini dapat diartikan sebagai
cara memandang dan cara menjelaskan sesuatu gejala atau peristiwa.1
Pengertian pendekatan memiliki dua orientasi, yakni :
1. Masih terbagi dua, yaitu :
a. Berarti “dipandang” atau “dengan” artinya menjadi paradigma.
b. Berarti “cara menghampiri” atau “memfenomena (budaya dan sosial)”, artinya
menjadi “perspektif” atau “pandang”.
2. Berarti “disiplin ilmu”, sehingga pendekatan menggunakan teori atau teori-teori dari
disiplin ilmu yang dijadikan sebagai pendekatan.
Dengan melalui pendekatan, maka kehadiran agama Islam dapat dipahami oleh
manusia sehingga Islam dapat berfungsi sebagai solusi masalah dan aturan yang
menyelamatkan manusia.
Dalam melakukan studi terhadap Islam, diperlukan pendekatan dan metode yang tepat
agar dihasilkan suatu kesimpulan mengenai Islam dalam keseluruhan aspek ajarannya secara
tepat pula.2

A. Pentingnya Pendekatan (Approach) Dalam Memahami Agama


Dengan perkembangan zaman yang pesat maka menjadi keniscayaan memahami
agama sesuai dengan zamannya. Saat ini kehadiran agama sangat dituntut untuk terlibat
secara aktif didalam memecahkan berbagai masalah yang timbul. Harapan dan tuntutan
tersebut dapat dijawab saat pemahaman agama yang tadinya hanya menggunakan pendekatan
teologis normatif dilengkapi dengan pendekatan lain yang secara operasional konseptual.
Perkembangan Studi agama pada saat ini sangat pesat dengan semakin beragamnya objek
kajian dan metode kajiannya. Sebagai objek posisi agama islam sebagai doktrin, realitas
sosial atau fakta sosial.

1
Supiana, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, 2012), hlm.
76.
2
Prasetiadi, Telaah Kritis Berbagai Pendekatan Studi Islam, (Purwakarta: Ukhuwah Islamiyyah
Institute (UISI), hlm. 2.

2
3

B. Pendekatan Teologis Normatif Dalam Memahami Agama


Teologis memiliki arti hal hal yang berkaitan dengan aspek ketuhanan. Sedangkan
Normatif secara sederhana diartikan dengan hal - hal yang mengikuti aturan atau norma -
norma tertentu. Dalam ajaran islam Normatif memiliki arti ajaran yang belum dicampuri oleh
pemahaman dan penafsiran manusia. Pendekatan normatif dapat juga diartikan studi islam
yang memandang masalah dari sudut legal formal atau sudut normatifnya (Al-qur’an dan
Hadist)
Pendekatan teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang
menekankan pada bentuk formal atau simbol-simbol keagamaan, yang masing-masing bentuk
tersebut mengklaim dirinya yang paling benar, dan sedangkan yang lain dianggap salah.jika
difahami pendekatan teologi dalam memahami agama cenderung tertutup, tidak ada dialog,
parsial, saling menyalahkan, mengkafirkan yang pada ujungnya mengkotak kotakan umat,
tidak ada kerjasama dan tidak ada kepedulian sosial. Dan pada akhirnya agama hanya
menjadi identitas saja dan cenderung terlihat keras.

Beberapa Pendekatan Dan Metode Lain Dalam Studi Agama


1. Beberapa Pendekatan Yang Lazim Digunakan
Sebagai objek kajian keilmuan atau objek penelitian ilmiah, agama dapat
difahami dan didekati dengan berbagai macam pendekatan. Dan pada prinsipnya,
masing-masing pendekatan bertujuan untuk meneliti dan mengkaji masalah yang
sepesifik dari berbagai masalah keagamaan, dan juga memiliki metode penelitian
yang khas yang disesuaikan dengan maslah yang ditelitinya. Dalam rumpun ilmu
agama (secience of religion) agama juga dapat didekati dan difahami melalui
pendekatan studi, antara lain :
a. Historical approach (pendekatan sejarah)
b. Antropological approach (pendekatan antropologi)
c. Sociological approach (pendekatan sosiologis)
Selain itu agama juga bisa dikaji dan diteliuti dengan menggunakan pendekatan lain
yang beraneka ragam serta memiliki ciri-ciri yang spesifik dalam pengkajian dan
penelitiannya.
2. Metode Studi Agama
Afif muhammad (1997) terdapat metode yang lazim digunakan dalam penelitian
pemikiran (keagamaan) antara lain:
a. Metode filologi
b. Metode deskriptif
4

c. Metode komparatif
d. Metode hermenutika dan fenomenologi
e. Metode mistikal metode filsafat
Adapun metode khusus yang lazim dipakai filsafat , antara lain :
a. Metode Socrates
b. Metode Dialektis
c. Metode Fenomenologi.

Berbagai Pengertian Agama


Di dalam bahasa arab kata din diartikan sebagai menguasai, menunjuk, patuh,
hutang, balasan, dari kebiasaan. Pada dasarnya agama memang membuat manusia
untuk tunduk dan patuh, menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan segala
laranganNya. Dan kalau seseorang sudah bisa menjalankan aturan tersebut, akan
menjadi sebuah kebiasaan. Di dalam bahasa Eropa agama berasal dari kata relegere
atau religare. Agama memang mengajarkan kepada kita untuk mendekatkan diri
kepadaNya, ajaran tersebut mengikat kepada manusia secara ruhaniah dengan
TuhanNya.
Harun Nasution mendefinisikan agama dan unsur-unsur penting yang terdapat
dalam agama seperti, pengakuan hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang
harus dipatuhi, mengikatkan diri kepada hal yang ghaib, memuja kepada kekuatan
ghaib. Pada intinya ajaran agama adalah ajaran yang mengajarkan bagaimana menjadi
orang yang patuh dan budi pekerti yang baik.
Dalam pandangan ahli sosiologi, agama adalah pantulan dari solidaritas sosial.
Pengertian agama yang dikemukakan bertolak dari aspek das sein, yakni agama yang
dipraktekan dalam kenyataan.
Dan didalam agam islam pun juga demikian, ada yang bersifat absolut dan ada
yang relatif, kitab suci Al-Quran adalh wahyuu dari Allah yang sifatnya itu benar.
Akan tetapi pemahaman terhadap Al-Quran itu bersifat relatif dari segi bentuknya.
Bisa benar dan juga bisa salah, misalkan dalam keadaan darurat untuk melakukan
shalat, bisa digabungkan / dijama’ dan tidak mesti harus menghapad kiblat. Kitab suci
Al-Quran adalah petunjuk dan obat (syifa) bagi manusia. Karena orang memiliki
kebutuhan dan penyakit yang berbeda-beda maka petunjuk dan obatnya pun berbeda-
beda. Misalkan penyakit malas bagi manusia, Allah SWT berfirman dalam surat ar-
ra’du :11. “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri sendiri.” Itu adalah
5

obat bagi orang yang bermalas-malasan agar kita bisa menjadi orang yang giat dann aktif
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Agama Masyarakat Primitif dan Agama Masyarakat Maju


Dilihat dari sumber turunnya agama dibagi menjadi dua, yaitu aga ardhi dan
agama samawy. Agama ardi adalah agama yang tumbuh dan berkembang di bumi dan
kitabnya pun hasil karya dan perenungan seorang tokoh agama yang bersangkutan,
sedangkan agama samawi adalah agama yang turun dari atas, maksudnya kitab
sucinya berupa wahyu yang diturunkan Tuhan kepada Rasul untuk sekalian manusia.
Dilihat dari segi penganutnya ada agama yang dianut oleh masyarakat primitif dan
agama yang dianut oleh masyarakat yang sudah meninggalkan fase primitif.
Dinamisme adalah agama yang menganut kepercayaan kepada kekuatan ghaib.
Kekuatan tersebut tidak dapat dilihat oleh mata kepala dan yang nampak adalh efek-
efek dari pengaruh ghaibnya. Dalam kepercayaan dinamisme kekuatan ghaib tidak
menetap tapi berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bahkan kekuatannya
bisa menghilang sehingga benda itu pun tidak dihargai lagi. Dalam bahasa ilmiah
kekuatan ghaib namanya mana.
Animesme adalah agama yang mengandung ajaran bahwa benda-benda baik
yang bernyawa atau tidak mempunyai roh. Roh dari benda-benda tertentu mempunyai
pengaruh besar terhadap manusia
Politeisme adalah agama yang mengandung kepercayaan kepada dew-dewa.
Dan dewa-dewa tersebut mempunyai tugas-tugas tertentu. Dewa-dewa lebih diyakini
beerkuasa dari pada roh-roh dalam animisme. Kepercayaan terhadap banyak dewa ada
kalanya menungkat kepada tiga dewa yang mendapat perhatian besar ketimbang dewa
yang lain. Yang termasuk politeisme adalah agama hindu dengan tiga dewanya
Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
Monoteisme adalh agama Tauhid, keyakinan dasar agama tersebut Tuhan satu,
Tuhan Yna Maha Esa, pencipta dan pemelihara alam semesta. Yang termasuk agama
monoteisme adalah Yahudi, Kristen, Islam. Islam adalah agama monoteisme terakhir
yang menyempurnakan agama sebelumnya, yang kitab sucinya terjaga kemurniannya.
6

Pembidangan dan Karakateristik Ajaran


Di masyarakat kini dikenal penanaman terhadap pengetahuan, ada pengetahuan
agama dan umum, pembagian tersebut hendaknya di pahami dalamarti pemilihan bukan
pemisahan. Pemilihan menunjukkan adanya jenis yang berbeda bukan menunjukkan dua jenis
yang terpisah tanpa titik temu apalagi bertentangan. Namun yang terjadi di Indonesia adalah
pemilahan yang sangat tajam, terjadi pemilahan atau penggolongan pengetahuan, ilmu dan
pendidikan yang lainnya.
Sejak zaman klasik sudah terdapat pemilihan ilmu menjadi ilmu umum dan agama.
Kedua jenis itu bersumber dari yang Maha Berilmu yakni Allah.
Al-Ghazali menggolongkan ilmu menjadi ilmu syar’iyyah (agama) dan ilmu Ghair
syar’iyyah (umum). Bagi umat islam mempelajari ilmu Syar’iyyah hukumnya Fardu
A’insedangkan mempelajariilmu Ghair Syar’iyyah Fardlu kifayah. Berbeda dengan Al-
Ghazali, Ibnu Khaldun menggunakan istilah ilmu naqliyah dan aqliyah. Pada
perkembangannya ilmu-ilmu umum menjadi terpisah dari ilmu-ilmu agama, bahkan terjadi
pemilahan yang ketat oleh seolah-olah antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum tidak
dapat disatukan.kini lembaga-lembaga formal Indonesia tengah berupaya untuk menyatukan
kembali kedua jenis ilmu tersebut.

Pembidangan Ilmu Agama Islam


Ketetapan Departemen Agama
Setelah melakukan pembahasan antara Departemen agama, akhirnya ditetapkan
pembidangan ilmu agama Islam setelah mendapat pengakuan dari LIPI,maka ditetapkanlah
melalui keputusan Menteri Agama No. 110 Tahun 1982, ilmu agama islam dikelompokkan
menjadi delapan bidang terdiri dari beberapa disiplin ilmu sebagai berikut :

Pembidangan Ilmu Agama


No Bidang Ilmu Disiplin Ilmu
1 Qur’an dan Hadist 1. Ulumul Quran  
2. Ulumul Hadist
2 Pemikiran dalam Islam 1. Ilmu Kalam
2. Falsafat
3. Tasawuf
4. Ilmu Falak
7

3 Fiqh (Hukum Islam) 1. Fiqih Islam


2. Ushul Fiqh
3. Pranata Sosial
4. Ilmu Falak
4 Sejarah dan Peradaban Islam 1. Sejarah Islam
2. Peradaban Islam
5 Bahasa 1. Bahasa Arab
2. Sastra Arab
6 Tarbiyah al-islamiyah (pendidikan Islam) 1. Pendidikan dan Pengajaran
Islam
2. Ilmu Nafsilislamyah
7 DakwahIslamiyah 1. Dakwah
2. Perbandingan Agama
8 Perkembangan Pemikiran Modern di 1. Hukum
Dunia Islam 2. Politik
3. Sosial
4. Ekonomi

Zaman semakin berkembang dan berubah, dengan perubahan yang begitu cepat ilmu
pengetahuan pun mengalami perubahan. Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits,
ajaranya dapat dirinci menjadi beberapa aspek. Dalam perkembangan kajiannya telah
melahirkan berbagai bidang ilmu agama Islam. Adapun pembidangan yang dimaksud adalah
seperti yang tertulis diatas tadi.

Karakteristik Ajaran Islam


Ajaran Islam memiliki karakteristik tersendiri, yakni yang menjadi cirri khas dari
ajaran Islam. Islam yang memiliki sifat dan bentuk yang beragam, kenyataan tersebut
memperlihatkan adanya dinamika internal dari kalangan umat islam untuk menerjemahkan
islam dalam upaya merespon berbagai masalah umat yang mendesak. Titik tolak dan tujuan
mereka sama, yaitu untuk menunjukkan kontribusi Islam sebagai salah satu alternative dalam
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat Islam. Dari berbagai kepustakaan tentang
Islam yang ditulis para tokoh tersebut di atas dapat diketahui bahwa Islam memiliki ciri khas
yang dapat dikenail melalui konsepsinya dalam berbagai bidang seperti bidang agama,
8

ibadah, muamalah yang didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan,


kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesejahteraan dan
pekerjaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode-metode yang digunakan untuk memahami Islam itu suatu saat mungkin
dipandang tidak cukup lagi, sehingga diperlukan adanya pendekatan baru yang harus terus
digali oleh para pembaharu. Dalam konteks penelitian, pendekatan-pendekatan (approaches)
ini tentu saja mengandung arti satuan dari teori, metode dan teknik penelitian.
Adanya pendekatan yang dimaksud disini (bukan dalam konteks penelitian), adalah
cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam satu bidang ilmu yang selanjutnya
digunakan dalam memahami agama. Dalam hubungan ini, agama dapat diteliti dengan
menggunakan berbagai paradigma. Realitas keagamaan yang diungkapkan mempunyai nilai
kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya. Karena itu tidak ada persoalan apakah
penelitian agama itu penelitian ilmu sosial, penelitian filosofi atau penelitian legalistik.

B. Saran
Studi ini merupakan studi yang dangkal mengenai pendekatan dalam memahami
agama Islam. Untuk itu menyarankan kepada para akademisi untuk melakukan penelitian
yang lebih mendalam terhadap persoalan tersebut. Pada tatanan praktis disarankan kepada
para generasi muslim cerdas, agar memperkaya ilmu tentang agama Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://rendra-fr.blogspot.com/2017/08/berbagai-pendekatan-dalam-studi-islam.html?m=1
(diakses pada tanggal 5 November 2019, pukul 15.11 wib)
Supiana. 2012. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam
Prasetiadi, Yan. 2013. Telaah Kritis Berbagai Pendekatan Studi Islam. Purwakarta: Ukhuwah
Islamiyyah Institute (UISI).

10

Anda mungkin juga menyukai