Anda di halaman 1dari 12

“ BERBAGAI PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM“

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam

Disusun Oleh :

Niken NurFitri Asari (04040323121)


Puput Nur Faridah (04040323123)

Dosen Pengampu :

M. Yusuf, S.Sos., M.Pd


NUP. 20220131

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur tas keehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
mengenai “Berbagai Pendekatan Dalam Studi Islam” Dalam bentuk maupun
isinya yang sederhana ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk mauapun motivasi bagi yang membaca.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah wawasan


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki
beentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya bisa lebih baik.

Sebagai penyusun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini karena
pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalh ini agar kami dapat memperbaiki.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................5
BAB II................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................... 6
A. Pendekatan Teologis................................................................................6
B. Pendekatan Psikologis..............................................................................7
C. Pendekatan Historis.................................................................................8
D. Pendekatan Sosiologis..............................................................................8
E. Pendekatan Filosofis................................................................................9
F. Pendekatan Fenomenologis.......................................................................10
BAB III................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................11
Kesimpulan..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbagai peristiwa di dunia Islam mempunyai cara pandang atau hasil
pemikiran seseorang yang digunakan oleh seorang pengkaji, baik di Timur
Tengah maupun dunia Islam yang sangat luas tujuannya untuk
mempelajari dan menjadikan Islam sebagai objek penelitian akademis
serta memahami Islam secara mendalam menggunakan ilmu-ilmu atau
teori-teori tertentu. Begitu juga bagi masyarakat muslim sendiri, realitas
keilmuan menuntut umat islam dalam hal menyadari dengan sungguh-
sungguh terkait problem keagamaan.
Oleh karena itu diperlukan studi yang mendalam tentang islam, yaitu
teori-teori yang pada dasarnya digunakan untuk menganalisis atas
permasalahan yang berkaitan dengan agama. Selam aini Islam dipahami
dalam pengertian historis dan doktriner, kajian akademik yanag terhadap
Islam dalam diskursus kontenporer mengadaptasi metodelogi dan
epistimologi yang telah lama berkembang di Barat. Adaptasi terhadap
metodologi keilmuan Barat menjadi sebuah keniscayaan sebagai perspektif
atau cara pandang dalam melihat Islam. Perangkat paradigma, pendekatan
dan metode berakumulasi dinamis dalam perkembangan ilmu pengetahuan
tentang Islam.
Perkembangan terhadap studi Islam bagi para ilmuwaan studi agama
masih terbagi berdasarkan perspektif yang dibangun, maka pengajaran
Islamic Studies terkesan menjadi dangkal, rentan terhadap konflik, tidak
mendalam dan tidak komprehensif. Pandangan sejarawan agama, ilmuwan
sosial, ataupun penganut Islam sendiri mengalami perbedaan yang cukup
rumit. Para Islamis ataupun ahli agama terkadang mengalami kebuntuan
ketika mendekati agama dari perspektif masing-masing.
Dalam memahami agama banyak pendekatan yang dilakukan. Hal
demikian perlu dilakukan, karena pendekatan tersebut kehadiran agama
secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Berbagai pendekatan
tersebut meliputi pendekatan teologis, normative, antropologis, sosiologis,
psikologis, historis dan pendekatan filosofis, serta pendekatan-pendekatan
lainnya. Ada pun yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah cara
pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenai Pendekatan Teologis itu?
2. Bagaimana mengenai Pendekatan Psikologis itu?
3. Bagaimana mengenai Pendekatan Historis itu?
4. Bagaimana mengenai Pendekatan Sosiologis itu?
5. Bagaimana mengenai Pendekatan Filosofis itu?
6. Bagaimana mengenai pendekatan Fenomenologis itu?

C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui serta memahami bebebrapa pendeketan
tentang pendekatan studi Islam, yang meliputi:
1. Pendekatan Teologis
2. Pendekatan Psikologis
3. Pendekatan Historis
4. Pendekatan Sosiologis
5. Pendekatan Filosofis
6. Pendekatan Fenomenologis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Teologis
Pedekatan teologis merujuk pada pendekatan yang digunakan dalam
studi atau pemahaman teologi, yaitu disiplin ilmu yang
mempertimbangkan aspek-aspek ilahi, keagamaan, dan spiritual dalam
rangka memahami keyakinan, doktrin, dan prinsip-prinsip agama.
Pedekatan teologis berfokus pada penelitian dan refleksi mengenai
hubungan antara manusia dan Yang Ilahi (Tuhan) serta pemahaman akan
prinsip-prinsip keagamaan.
Definisi pedekatan teologis bisa bervariasi tergantung pada tradisi
agama, denominasi, dan aliran pemikiran teologis tertentu. Namun, secara
umum, pedekatan teologis melibatkan hal-hal berikut: Penyelidikan Ajaran
Keagamaan: Pedekatan teologis melibatkan studi mendalam mengenai
ajaran-ajaran, doktrin, dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam agama
atau tradisi keagamaan tertentu. Ini termasuk memahami teks-teks suci,
naskah-naskah teologis, dan ajaran-ajaran utama agama.
Refleksi dan Kritisisme: Pedekatan teologis sering melibatkan refleksi
mendalam dan pemikiran kritis terhadap ajaran-ajaran keagamaan. Ini
mencakup pemahaman mendalam terhadap implikasi etis, moral, dan
filosofis dari ajaran-ajaran tersebut.
Penggalian Makna Spiritual: Pedekatan teologis juga melibatkan
pencarian makna spiritual dalam ajaran-ajaran keagamaan.
Konteks Kultural dan Sejarah: Pedekatan teologis juga
mempertimbangkan konteks kultural dan sejarah di mana suatu agama atau
tradisi keagamaan berkembang. Ini membantu untuk memahami
bagaimana ajaran-ajaran keagamaan dapat berubah dan berkembang
seiring waktu.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa ada berbagai aliran dan
pendekatan dalam teologi, seperti teologi liberal, konservatif, pembebasan,
dan banyak lainnya. Setiap aliran ini memiliki cara unik dalam memahami
dan menginterpretasikan ajaran-ajaran keagamaan. Pedekatan teologis juga
dapat berbeda tergantung pada agama atau keyakinan keagamaan yang
menjadi fokusnya.

B. Pendekatan Psikologis
Pendekatan Psikologis diartikan sebagai penerapan metode - metode
dan data psikologis ke dalam studi tentang keyakinan dan pemahaman
keagamaan untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang,
atau dengan kata lain, pendekatan psikologis merupakan pendekatan
keagamaan dengan menggunakan paradigma dan teori- teori psikologis
dalan memahami agama dan sikap keagamaan seseorang.
Pendekatan psikologi merupakan usaha untuk memperoleh sisi ilmiah
dari aspekaspek batin pengalaman keagamaan. 12 Psikologi atau ilmu jiwa
adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang
dapat diamati. Dengan ilmu jiwa ini, selain akan mengetahui tingkat
keagamaan yang dihayati, dipahami, diamalkan, dan juga dapat digunakan
sebagai alat untuk memasukkan agama kedalam jiwa seseorang sesuai
dengan tingkatan usiannya.
Dengan ilmu ini, agama akan menemukan cara yang tepat untuk
menanamkannya. Misalnya dapat mengetahui pengaruh shalat, zakat,
puasa, haji dan ibadah lainnya melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan ini
dapat disusun langkahlangkah baru yang lebih efisien dalam menanamkan
ajaran agama. Itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak digunakan sebagai alat
untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang.
Pendekatan ini nampak bersifat asumtif dan individualis, sehingga
tidak komprehensif, bahkan pendekatan ini hanya berbicara kelakuan para
pemeluk agama yang belum tentu mencerminkan agama Islam itu sendiri.

C. Pendekatan Historis
Pendekatan historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu objek,
latar belakang, dan pelaku peristiwa tersebut. Maksud pendekatan historis
adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut peninjauan sejarah, dan
menjawab permasalahan, serta menganalisisnya dengan menggunakan
metode analisis sejarah.
Melalui pendekatan sejarah seseorang Secara umum, sejarah
mempunyai dua pengertian, yaitu sejarah dalam arti subyektif, dan sejarah
dalam arti obyektif.
Menurut materinya (subject-matter)nya, sejarah dapat dibedakan atas:
a) Daerah (Asia, Eropa, Amerika, Asia Tenggara, dan sebagainya)
b) Zaman, (misalnya zaman kuno, zaman pertengahan modern)
c) Tematis (ada sejarah sosial politik, sejarah kota, agama, seni dll)

D. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Sosiologi merupakan sebuah pendekatan dalam memahami
Islam dari kerangka ilmu sosial, atau yang berkaitan dengan aspek
hubungan sosial manusia antara yang satu dengan yang lain, atau antara
kelompok yang satu dengan yang lain. Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-
ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu. Sosiologi mencoba
mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta
berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta kepercayaan dan
keyakinan.
Dengan ilmu ini suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-
faktor yang mendorong terjadi hubungan, mobilitas sosial, serta
keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut.
Pentingnya pendekatan sosiologi dalam memahami agama dapat dipahami
karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah sosial.
Karena karakteristik pendekatan dan metode ini yang terlalu berpijak
pada teori-teori barat dan bahkan menjauhi metodologi. Dirasat
Islamiyyah para ulama muktabar. Bahkan pendekatan sosiologis ini bisa
menyebabkan pragmatisme dalam memahami Islam, atau Islam hanya
diamalkan jika bermanfaat saja, bukan semata-mata menjalankan perintah
Allah.

E. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis adalah melihat suatu permasalahan dari sudut
tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan memecahkan
permasalahan itu dengan menggunakan metode analisis spektulatif. Pada
dasarnya filsafat adalah berpikiran untuk memecahkan masalah atau
pertanyaan dan menjawab suatu persoalan, namun demikian tidak semua
berpikir untuk memecahkan dan menjawab suatu permasalahan dapat
disebut filsafat. Dimaksud filsafat disini adalah berpikir secara sistematis,
radikal dan universal.
Metode filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan kesimpulan
yang universal dengan meneliti akar permasalahannya. Metode ini bersifat
mendasar dengan cara radikal dan integral, karena memperbincangkan
sesuatu dari segi esensi (hakikat sesuatu).
Metode ini sangat lemah, sebagaimana dikemukakan arkoun (1994:55)
bahwa sikap filsafat mengurung diri dalam batas-batas anggitan (susunan)
dan metodologi yang telah ditetapkan oleh nalar mandiri secara berdaulat.
Selain itu, terkesan metode filsafat ini melakukan pemaksaan gagasan-
gagasan.
Disamping itu, filsafat sejatinya bukan merupakan pengetahuan
semata, tetapi juga merupakan cara pandang tentang berbagai hal, baik
yang bersifat teoritis maupun praktis. Secara teoritis, filsafat menawarkan
tentang apa itu kebaikan? Dari dua spektrum inilah kemudian filsafat
merambat keberbagai wilayah kehidupan manusia, sekaligus memberikan
tawaran-tawaran solutifnya. Karena itu, dalam konteks inilah, IBN
Qayyim al-Jauziyah ( w.751 H/1350 M) berkesimpulan,bahwa filsafat
adalah paham (isme) diluar agama para nabi. Ditambah lagi, filsafat
memang ajaran yang murni dihasilkan oleh akal manusia

F. Pendekatan Fenomenologis
Pedekatan fenomenologis adalah suatu metode penelitian dan
pendekatan filosofis yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap
pengalaman subjektif individu dan fenomena yang ada di dunia. Dalam
konteks teologi atau studi agama, pendekatan fenomenologis digunakan
untuk memahami bagaimana orang mengalami dan mempersepsikan
realitas spiritual, keyakinan keagamaan, dan pengalaman religius. Berikut
adalah definisi lebih rinci mengenai pedekatan fenomenologis:
1. Studi Fenomena: Pedekatan fenomenologis berusaha untuk
memahami fenomena atau pengalaman dari perspektif subjektif. Ini
berarti menekankan pengalaman individu, persepsi, dan cara orang
merasakan, berpikir, dan merespon realitas yang mereka hadapi.
2. Deskripsi Mendalam: Fenomenologi berfokus pada deskripsi yang
sangat mendalam dan rinci tentang pengalaman individu. Ini
melibatkan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, atau
analisis teks dan kemudian mencoba untuk memahami makna dan
struktur pengalaman tersebut.
3. Suspend Judgement: Pendekatan ini mencoba untuk
menangguhkan penilaian atau interpretasi sebelum memahami
fenomena dengan baik. Ini berarti mencoba untuk memahami
bagaimana orang merasakan dan memahami realitas tanpa
membawa prasangka atau pandangan terlebih dahulu.
4. Reduksi Fenomenologis: Metode ini juga melibatkan apa yang
disebut "reduksi fenomenologis," di mana peneliti mencoba untuk
memisahkan atau mengurangi segala bias dan asumsi pribadi untuk
mencapai pemahaman yang lebih obyektif tentang fenomena yang
diteliti
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari berbagai pendekatan dalam studi Islam adalah bahwa pendekatan tersebut
memberikan beragam sudut pandang dan metode untuk memahami agama Islam.
Setiap pendekatan memiliki nilai dan kegunaan sendiri dalam mendalami berbagai
aspek Islam, dan pemilihan pendekatan tergantung pada tujuan penelitian atau studi
yang dilakukan. Pendekatan Teologis membantu dalam memahami ajaran, doktrin,
dan prinsip-prinsip Islam. Ini menggali makna spiritual dan mengkaji implikasi etis
dan filosofis dari ajaran Islam. Pendekatan Psikologis memberikan wawasan tentang
aspek batin pengalaman keagamaan dan bagaimana agama memengaruhi individu
secara psikologis.
Pendekatan Historis memungkinkan kita untuk melihat perkembangan Islam dari
perspektif sejarah, mengidentifikasi perubahan seiring waktu, serta memahami
konteks kultural dan sejarah dalam yang Islam berkembang. Pendekatan Sosiologis
membantu dalam memahami dampak Islam dalam masyarakat, hubungan sosial, dan
faktor-faktor sosial yang memengaruhi praktik keagamaan.Pendekatan Filosofis
memungkinkan kita untuk memahami prinsip-prinsip dasar dalam Islam dan
mengeksplorasi aspek-aspek filosofis dalam pemikiran Islam.
Pendekatan Fenomenologis memberikan pemahaman mendalam tentang
pengalaman individu dalam Islam, bagaimana orang mengalami keyakinan dan
praktik keagamaan mereka. Kombinasi dari berbagai pendekatan ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Islam sebagai agama dan
fenomena sosial. Dalam studi Islam, penting untuk mengintegrasikan elemen-elemen
dari berbagai pendekatan ini agar kita dapat memahami dengan lebih baik aspek-
aspek beragam dalam agama dan budaya Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai