Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN AGAMA

PERBEDAAN PENELITIAN AGAMA DAN PENELITIAN


KEAGAMAAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Agama

Dosen Pengampu : Dr. Mohammad Arif, M.A

DISUSUN OLEH :
MOKHAMAD ZUSRIL (20101026)

PROGRAM STUDI (STUDI AGAMA AGAMA)


FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
TAHUN AKADEMIK
2023
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillah atas selesainya tugas makalah ini kami panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya. Atas berkat dan rahmatNya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah Metodologi Penelitian Keagamaan tersebut.
Makalah ini merupakan perwujudan usaha kami untuk menyelesaikan tugas yang
diberikanoleh Bapak Dr. Mohammad Arif, M.A selaku pembimbing mata kuliah kami
dan dengan sebaik-baiknya karena hal itu merupakan kewajiban saya selaku Mahasiswa
di IAIN Kediri.
Saat menyusun makalah ini hingga selesai ada bantuan yang kami terimabaik itu
berupa moral, materi, referensi, dan spiritual dari berbagai pihak. Tak terkecuali yang
diberikan oleh Bapak Dosen selaku pembimbing matakuliah kami yang tak ternilai
harganya.
Dengan kerendahan hati kami mohon maaf atas segala kekurangannya, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah Jazza Wa Jalla. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb

Kediri, Maret 2023

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................

BAB I.....................................................................................................................................................

PENDAHULUAN.................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................................................

BAB II...................................................................................................................................................

PEMBAHASAN....................................................................................................................................

2.1 Definisi Penelitian Agama...........................................................................................................

2.2 Definisi Penelitian Keagamaan...................................................................................................

2.3 Perbedaan Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan..........................................................

BAB III..................................................................................................................................................

PENUTUP.............................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................

3.2 Saran............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebenarnya penelitian agama sudah dilakukan beberapa abad 1970-an yang lalu,
namun hasil penelitiannya masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja belum
dijadikan sebagai ilmu. Orang berkata: kenapa agama yang sudah begitu mapan mau
diteliti, karena Agama adalah wahyu. Sikap serupa juga terjadi di Barat, orang Eropa
menolak adanya kemungkinan meneliti agama. Sebab, antara ilmu dan nilai, antara ilmu
dan agama (kepercayaaan), tidak bisa disinkronkan. Namun, setelah bertambahnya
gejala-gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya, ternyata penelitian dan agama
mempunyai dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka menyelidiki gejala-
gejala agama tersebut. Perkembangan penelitian agama pada saat ini sangatlah pesat,
dewasa ini penelitian agama diisi dengan penjelasan mengenai kedudukan penelitian
agama dalam konteks penelitian pada umumnya, elaborasi mengenai penelitian agama
dan penelitian keagamaan dan konstruksi teori penelitian keagamaan, dari beberapa
penjelasan singkat tersebut maka pemakalah perlu mengkaji secara rinci terhadap
penjelasan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka muncul beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Apa pengertian penelitian agama?


2. Apa pengertian penelitian keagamaan?
3. Bagaimana perbedaan antara penelitian agama dan penelitian keagamaan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Agar dapat mengetahui pengertian penelitian agama.
2. Agar dapat mengetahui pengertian penelitian keagamaan.

4
5

3. Agar dapat mengetahui perbedaan antara penelitian agama dan


penelitian keagamaan.

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Agama


Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari
suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti
upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. 1

Adapun agama secara etimologi dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan
“ad-din’’ dalam bahasa Arab dan dalam bahasa Inggris “religion” yakni agama berasal
dari bahasa Sanskerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun
temurun, sedangkan kata “ad-din” menyandang arti antara lain menguasai, memudahkan,
patuh,utang, dan kebiasaan.2

Maka, dapat disimpulkan penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji
pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut
pandangan agama itu sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu
agama tertentu itu, dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri. Dalam
pandangan Juhaya S. Praja, penelitian agama adalah penelitian tentang asal-usul agama,
dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang
terkandung di dalamnya.

Dengan demikian, jelas Juhaya, terdapat dua bidang penelitian agama, yaitu
sebagai berikut:

1. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin


ilmu tafsir dan ilmu hadis.
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam
sumber ajaran agama itu, yakni ushul al-fiqh yang merupakan

1
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Posdakarya, 1999,
2
Didiek Ahmad Supadie dkk, Pengantar Studi Islam, Jakarta:RajaGrafindo Persada,
2011.

6
7

metodologi ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini telah melahirkan


filsafat Islam, ilmu kalam, tasawuf, dan fikih.3

Penelitian agama dapat berupa penelitian naskah primer yang berupa penelitian
kitab suci. Penelitian ini biasanya bermaksud meneliti kitab suci mengenai suatu tema
tertentu, umpamanya mengenai sifat Tuhan, masalah takdir, lingkungan hidup, atau
keluarga berencana. Penelitian naskah primer ini berguna bagi kegiatan keagamaan
seperti dakwah, namun kurang efektif sebagai penelitian yang bersifat akademik. 4 Dalam
sebuah tulisannya Jacques Waardenburg menyatakan bahwa terdapat tiga ruang lingkup
penelitian agama: Pertama, penelitian normatif tentang Islam, yang umumnya dikerjakan
oleh kaum muslim sendiri untuk menemukan kebenaran religius, meliputi studi-studi:
tafsir, hadis, fikih, dan kalam. Kedua, penelitian non-normatif tentang Islam, biasanya
dilakukan di universitas-universitas dan meliputi apa yang dianggap kaum muslim
sebagai agama yang benar, maupun yang hidup, yakni ekspresi-ekspresi religius kaum
muslim yang faktual. Lingkup yang kedua ini baik dilakukan oleh kaum muslim, maupun
non muslim. Ketiga, penelitian non-normatif mengenai aspek-aspek kebudayaan dan
masyarakat muslim, dalam pengertian yang lebih luas: meliputi telaah Islam melalui
sejarah dan sastra atau antropologi budaya dan sosiologi serta tidak sespesifik bertitik
tolak dari sudut agama.5

2.2 Pengertian Penelitian Keagamaan


Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup keagamaan, yaitu
penelitian terhadap praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara
individual dan kolektif. Berdasarkan batasan tersebut, penelitian hidup keagamaan
meliputi hal-hal berikut:

1. Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan


atas agama yang dianutnya.

3
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam,...
4
DedenRidwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Bandung: Yayasan Nuansa
Cendekia, 2001,
5
Muhammad Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2002,

7
8

2. Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya


maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu
agama.
3. Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya
masyarakat beragama.
Setiap tradisi agama-agama memiliki beberapa praktik keagamaan yang
dilakukan oleh para pemeluknya yang dapat dijadikan objek penelitian
keagamaan, seperti ibadah yang teratur, berdoa, persembahan, dan seterusnya.
Praktik-praktik ini biasanya juga disebut sebagai ritual-ritual keagamaan.6
Orang mengatakan, bahwa semua penelitian yang dilakukan terhadap
suatu objek keagamaan mengimplikasikan kajian simbolisme keagamaan.
Bagaimanapun juga, dalam istilah kita sekarang ini dalam lmu agama, termasuk
“simbol” secara umum digunakan merujuk kepada fakta-fakta keagamaan yang
simbolismenya adalah nampak dan ekspisit. Orang mengatakan, misalnya, tentang
roda sebagai simbol sistem tata surya7

2.3 Perbedaan Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan


Penelitian agama dan penelitian keagamaan letak perbedaannya ada dua pokok
yaitu Penelitian agama dapat dikaji dari beberapa sudut pandang yakni: teologis, historis,
komparatif, dan psikologis yang sasarannya adalah agama sebagai doktrin. Sementara
sistem penelitian keagamaan adalah sistem sosiologis,yakni suatu aspek orgnisasi
sosial,dan hanya dapat dikaji secara tepat, jika karakteristik itu dapat diterima sebagai
dasar berpedoman yang sasarannya adalah agama sebagai gejala sosial. 8
Penelitian untuk agama sendiri masih bersifat ambigu, disisi lain penelitian
agama adalah cara untuk mencari kebeneran agama dan juga merupakan cara untuk
memahami realitas empiris. Yang pertama agama adalah sesuatu yang yang diyakini dan
dihayati, sedangkan yang kedua menyangkut agama sebagai subjek materi penelitian.

6
Zakiyuddin Baidhawy, Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam, Yogyakarta: Insan
Madani, 2011.
7
Mircea Alidea dkk, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000, h. 182.
8
Muhammad Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2002.

8
9

M.Atho Mudzhar menginformasikan bahwa sampai sekarang, istilah penelitian


agama dengan penelitian keagamaan belum diberi batas yang tegas. Kedua penelitian
tersebut memiliki makna yang sama. Namun untuk memberi kejelasan M.Atho Mudzahir
mengutip pendapat Middleton, guru besar antropologi di New York University yang
berpendapat bahwa penelitian agama (research on religion) berbeda dengan penelitian
keagamaan (religius research) karena penelitian agama lebih terfokus kepada agama
sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan yang sudah ada yang pernah merintisnya yang
objeknya adalah substansi agama Islam: kalam,fikih,akhlak,dan tasawuf. Adapun
penelitian keagamaan berfokus kepada agama sebagai gejala sosial,kita tidak perlu
membuat metodologi penelitian tersendiri.

Penelitian agama lebih mengutamakan pada materi agama, sehingga


sasarannya terletak pada tiga elemen pokok, yaitu ritus, mitos, dan magik.
Sedangkan penelitian keagamaan lebih mengutamakan pada agama sebagai sistem
atau sistem keagamaan. Penelitian agama Islam adalah penelitian yang obyeknya
adalah substansi agama Islam: kalam, fikih, akhlak, dan tasawuf. Sedangkan
penelitian keagamaan Islam adalah penelitian yang obyeknya adalah agama
sebagai produk interaksi sosial. Sedangkan Atho Muzdhar berpendapat bahwa
penelitian agama adalah penelitian yang sasarannya adalah agama sebagai doktirn
dan penelitian keagamaan adalah penelitian yang sasarannya agama sebagai gejala
sosial. Dalam pandangan Juhaya S. Praja penelitian agama adalah penelitian
tentang asal-usul agama, pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama
tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. Lahan penelitian agama ini
adalah 1) sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan ilmu
hadis 2) pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran agama yang terkandung
dalam sumber ajaran agama yang telah melahirkan filosafat Islam, ilmu kalam,
tasawuf dan fikih.
Adapun penelitian tentang hidup keagamaa (penelitian keagamaan) adalah
penelitian tentang praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia
secara individual dan kolektif. Penelitian keagamaan ini meliputi: 1) Perilaku
individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas agama
yang dianutnya; 2) Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku

9
10

politik, budaya maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai


penganut suatu agama; 3) Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak
perilaku, dan budaya masyarakat beragama. Berkenaan dengan metode penelitian
yang diperlukan, maka untuk penelitian yang berkenaan dengan pemikiran atau
gagasan dapat digunakan metode filsafat, dan untuk penelitian agama berkenaan
dengan sikap perilaku agama, dapat digunakan metode ilmu-ilmu sosial, seperti
sosiologi, antropologi, dan psikologi. Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan
benda-benda keagamaan maka yang tepat digunakan adalah metode arkeologi. 

10
11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pandangan Juhaya S. Praja, penelitian agama adalah penelitian
tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama
tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya.manusia secara individual
dan kolektif. Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup
keagamaan, yaitu penelitian terhadap praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan
oleh penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji pokok ajaran, sejarah
perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut pandangan agama
itu sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu agama
tertentu itu, dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta Mengartikan konstruksi
adalah cara membuat (menyusun) bangunan – bangunan (jembatan dan
sebagainya); dan dapat pula berarti susunan dan hubungan kata di kalimat atau di
kelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat, cara-cara, dan aturan-aturan
untuk melakukan sesuatu. Penelitian keagamaan merupakan penelitian yang objek
kajiannya adalah agama sebagai produk interaksi sosial.

3.2 Saran
Masih banyak kekurangan dalam proses pembuatan makalah Metodologi
Penelitian Agama ini, kami harap makalah ini dapat berguna bagi kita semua
khususnya studi agama-agama. Terimakasih

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Posdakarya, 1999,

Didiek Ahmad Supadie dkk, Pengantar Studi Islam, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2011.

DedenRidwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia,
2001.

Muhammad Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.

Zakiyuddin Baidhawy, Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam, Yogyakarta: Insan Madani,
2011.

Mircea Alidea dkk, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Muhammad Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2002.

12

Anda mungkin juga menyukai