Disusun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Penelitian Agama
dan Keagamaan serta Kontruksi Teori Penelitian Keagamaan”. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliahMetodologi Studi Islami .
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penyusun dan
bagi pembaca pada umumnya.Mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini jika
masih terdapat kekurangan. Akhir kata sebelum dan sesudahnya penyusun ucapkan
terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
....... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................
1
B. Rumusan Masala...................................................................................................
1
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................
1
D. Batasan Masalah....................................................................................................
2
E. Metode Penulisan..................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
iii
iv
A. Kesimpulan............................................................................................................
8
B. Saran......................................................................................................................
9
PENDAHULUAN
Sebenarnya penelitian agama sudah dilakukan beberapa abad 1970-an yang lalu,
namun hasil penelitiannya masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja belum
dijadikan sebagai ilmu. Orang berkata: kenapa agama yang sudah begitu mapan mau
diteliti,karena Agama adalah wahyu. Sikap serupa juga terjadi di Barat, orang Eropa
menolak adanya kemungkinan meneliti agama. Sebab, antara ilmu dan nilai, antara ilmu
dan agama (kepercayaaan), tidak bisa disinkronkan. Namun,setelah bertambahnya gejala-
gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya, ternyata penelitian dan agama
mempunyai dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka menyelidiki gejala-
gejala agama tersebut.
Perkembangan penelitian agama pada saat ini sangatlah pesat, dewasa ini
penelitian agama diisi dengan penjelasan mengenai kedudukan penelitian agama dalam
konteks penelitian pada umumnya, elaborasi mengenai penelitian agama dan penelitian
keagamaan dan konstruksi teori penelitian keagamaan, dari beberapa penjelasan singkat
tersebut maka pemakalah perlu mengkaji secara rinci terhadap penjelasan tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui pengertian penelitian agama.
2. Agar dapat mengetahui pengertian penelitian keagamaan.
3. Agar dapat mengetahui perbedaan antara penelitian agama dan
penelitian keagamaan.
4. Agar dapat mengetahui pengertian konstruksi teori penelitian keagamaan.
1
2
D. Batasan Masalah
E. Metode Penulisan
Adapun metode yang penyusun gunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah berdasarkan metode telaah perpustakaan dengan menggunakan buku
perpustakaan sebagai bahan referensi, metode pencarian melalui internet dan
kemudian penyusun mengelola kembali menjadi satu kesatuan materi yang valid
sehingga menghasilkan komponen pembahasan yang lebih sederhana untuk di
pelajari lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun agama secara etimologi dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan
“ad-din’’ dalam bahasa Arab dan dalam bahasa Inggris “religion” yakni agama berasal
dari bahasa Sanskerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun
temurun, sedangkan kata “ad-din” menyandang arti antara lain menguasai, memudahkan,
patuh,utang, dan kebiasaan.2
Maka, dapat disimpulkan penelitian agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji
pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut
pandangan agama itu sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu
agama tertentu itu, dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri.
1
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Posdakarya, 1999,
h. 55.
2
Didiek Ahmad Supadie dkk, Pengantar Studi Islam, Jakarta:RajaGrafindo Persada,
2011, h. 35.
3
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam,... h. 61.
3
4
Penelitian agama dapat berupa penelitian naskah primer yang berupa penelitian
kitab suci. Penelitian ini biasanya bermaksud meneliti kitab suci mengenai suatu tema
tertentu, umpamanya mengenai sifat Tuhan, masalah takdir, lingkungan hidup, atau
keluarga berencana. Penelitian naskah primer ini berguna bagi kegiatan keagamaan
seperti dakwah, namun kurang efektif sebagai penelitian yang bersifat akademik. 4
4
DedenRidwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Bandung: Yayasan Nuansa
Cendekia, 2001, h. 80.
5
Muhammad Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2002, h. 7-8.
5
3. Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya
masyarakat beragama.
Setiap tradisi agama-agama memiliki beberapa praktik keagamaan yang
dilakukan oleh para pemeluknya yang dapat dijadikan objek penelitian
keagamaan, seperti ibadah yang teratur, berdoa, persembahan, dan seterusnya.
Praktik-praktik ini biasanya juga disebut sebagai ritual-ritual keagamaan.6
Orang mengatakan, bahwa semua penelitian yang dilakukan terhadap
suatu objek keagamaan mengimplikasikan kajian simbolisme keagamaan.
Bagaimanapun juga, dalam istilah kita sekarang ini dalam lmu agama, termasuk
“simbol” secara umum digunakan merujuk kepada fakta-fakta keagamaan yang
simbolismenya adalah nampak dan ekspisit. Orang mengatakan, misalnya, tentang
roda sebagai simbol sistem tata surya7
C. Perbedaan Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan
6
Zakiyuddin Baidhawy, Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam, Yogyakarta: Insan
Madani, 2011, h. 28.
7
Mircea Alidea dkk, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000, h. 182.
8
Muhammad Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2002, h . 8.
6
Berkenaan dengan hal itu, kita pun tidak perlu menyusun teori penelitian
tersendiri, tetapi cukup meminjam teori ilmu-ilmu sosial yang sudah ada. Salah satu
contoh teori yang digunakan dalam penelitian keagamaan yang akan diungkpkan di sini
adalah penelitian Hj. Ummu Salamah dalam menyelesaikan program doktornya di
program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung (1998). 11
Judul disertasi Hj. Ummu Salamah adalah “Tradisi Tarekat dan Dampak
Konsistensi Aktualisasinya terhadap Perilaku Sosial Penganut Tarekat (Studi Kasus
9
Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarak, Metodologi Studi Islam,....... h. 59.
10
Anonim, http://www.wordpress.com/2009/05/22/penelitian-agama-dan-penelitian-
keagamaan, diakses pada tanggal 19 september 2014, pukul 20.43 WIB.
11
Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarak, Metodologi Studi Islam,....... h. 63.
7
Tarekat Tijaniyah di Kabupaten Garut, Jawa Barat: dalam Perspektif perubahan sosial)”.
Teori-teori yang digunakan dalam penelitiannya adalah sebagi berikut. 12
12
Ibid
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam pandangan Juhaya S. Praja, penelitian agama adalah penelitian
tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut
ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung di
dalamnya.manusia secara individual dan kolektif.
2. Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup
keagamaan, yaitu penelitian terhadap praktik-praktik ajaran agama
yang dilakukan oleh penelitian agama adalah sebuah usaha untuk
mengkaji pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang
yang beragama menurut pandangan agama itu sendiri. Sehingga tidak
mungkin penelitian agama terhadap suatu agama tertentu itu,
dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri.
3. Seorang guru besar antropologi di New York bernama Middleton
berkata: “Penelitian agama (research on religion) berbeda dengan
penelitian keagamaan (religious research), karena penelitian agama
lebih menekankan kepada materi agama, sehingga sasarannya adalah
tiga elemen pusat, yakni ritus, mitos, dan magik sedangkan penelitian
keagamaan lebih menekankan agama sebagai sistem keagamaan”.
4. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta
Mengartikan konstruksi adalah cara membuat (menyusun) bangunan –
bangunan (jembatan dan sebagainya); dan dapat pula berarti susunan
dan hubungan kata di kalimat atau di kelompok kata. Sedangkan teori
berarti pendapat, cara-cara, dan aturan-aturan untuk melakukan
sesuatu. Penelitian keagamaan merupakan penelitian yang objek
kajiannya adalah agama sebagai produk interaksi sosial.
8
9
B. Saran
Makalah ini hanyalah tulisan sederhana yang memerlukan pembaharuan atau
perbaikan serta kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini
dapat menjadi landasan untuk kita semua agar dapat memperdalam pengetahuan kita
semua tentang penelitian agama dan keagamaan serta konstruksi teori penelitian
keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Alidea, Mircea dkk, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Baidhawy, Zakiyuddin, Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam, Yogyakarta: Insan
Madani, 2011.
Hakim, Atang Abd, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Posdakarya, 1999.
Ridwan, Deden, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Bandung: Yayasan Nuansa
Cendekia, 2001.
B. Internet
Anonim, http://www.wordpress.com/2009/05/22/penelitian-agama-dan-penelitian-
keagamaan.
10