1
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
2023
2
KATA PENGANTAR
Kelompok 7
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Masalah 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
B. Macam-Macam Penelitian 7
BAB III 14
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kontruksi Teori Penelitian Agama ?
5
Pengkajian Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Kontruksi Teori Penelitian
Agama
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
kritis dalam penganalisaan data– datanya sehubungan dengan dalil-
dalil hipotesis yang menjadi pendorong mengapa penelitian itu di
6
lakukan.
1 WJ.S Poerwadarminta, kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991) cet.XII,
hlm.520
2 Ibid, hlm. 1055
3 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Ed. I, (Cet.III; Jakarta: Gramedia, 2002), hal. 1097
4 Abuddin Nata, Metedologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014 ) Cet. 21, hlm. 166
5 W.J.S. Poerwadarminta, Op. Cit., hlm. 1039
6 Abuddin Nata, Op. cit., hlm.167
8
Seorang guru besar antropologi di new York bernama middleton berkata
“penelitian agama (Research on Religion) berbeda dengan penelitian
keagamaan (religious search) karena penelitian agama lebih menekankan
kepada materi agama, sehingga sasarannya adalah tiga elemen pusat,
yakni ritus,mitos, dan magik. Dan penelitian agama juga dapat di kaji dari
beberapa sudut di pandang yakni : teologis, historis, kompratif, dan
7
psikologis yang sasarannya adalah agama sebagai doktrin.
Sedangkan Penelitian Agama yang di ambil dalam lafadz Din . Secara
Etimologi , din berasal dari Bahasa Arab yang mempunyai arti menguasai,
tunduk, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan.8 Menurut Al- Attas
pengertian din adalah dayn (hutang), Madinah (kota), Dayyan (penguasa,
hakim), dan Tamaddan (peradaban).9
Harun Nasution, Guru Besar Filsafat dan Teologi Islam, menjelaskan
bahwa agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus di pegang dan
di patuhi manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan ini berasal dari suatu
kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia.10
R.R Marett salah seorang ahli antropologi inggris, mengatakan
bahwa agama adalah yang paling sulit dari semua perkataan untuk di
definisikan karena agama menyangkut lebih dari pada hanya pikiran,
yaitu perasaan dan kemauan juga, dan dapat memanifestasikan dirinya
menurut segi-segi emosionalnya walaupun idenya kabur.
Karl Max terkenal karena ucapannya bahwa “ Agama adalah candu
rakyat,” Ideologi ini ia kembangkan atas dasar ekonomi dan politik yang
mana ia sangkut pautkan dengan realitas kehidupan.
Friederich Wilhelm Nietzsche (1844-1900) adalah salah seorang
filsuf yang memproklamirkan kematian Tuhan. Ungkapannya yang
terkenal adalah: Requim aeternam deo! Yang artinya semoga Tuhan
beristirahat dalam keadaan damai.
Sekarang saatnya membahas apakah agama dapat diteliti? Jawabannya
adalah bahwa untukagama hasil budaya
9
manusia(agama Ardi) penelitian
dapat dilakukan sepenuhnya,baik terhadap ajaran dan doktrin-
doktrinnya maupun terhadap bentuk pengamalannya. Sedangkan untuk
agama samawi jawabannya adalah ada bagian-bagian yang dapat
dijadikan sasaran garapan penelitian, yaitu bagian isi dari bentuk
pengamalan.
10
agama, dan ada pula bagian-bagian yang kepadanya tidak dapat
dilakukan penelitian, yaitubagian dari isi agama.
.Agama dapat dipandang sebagai doktrin yang diyakini secara
mutlak kebenarannya. Namun demikian, agama sebagai doktrin
diduga memberikan andil terhadap dinamika dan tantanan sosial,
politik, dan ekonomi. Sistem pelampiasan masyarakat sedikit
banyak dipengaruhi doktrin-doktrin agama yang diyakini, sehingga
agama melahirkan agama yang empiris sebagai gejala keagamaan.
Sikap dan keterikatan pemeluk agama terhadap ajaran agama juga
merupakan gejala keagamaan yang dapat menjadi objek kajian.
Selain itu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap dan
ketertarikan pada ajaran agama.11
B. Macam-Macam Penelitian
Seorang yang akan menyusun konstruksi teori penelitian terlebih
dahulu perlu mengetahui bentuk dari macam macam penelitian,
karena perbedaan bentuk atau macam penelitian yang dilakukan
akan mempengaruhi bentuk kontruksi teori penelitian yang
dilakukan termasuk pula penelitian agama. Berbagai macam
penelitian yang didasarkan pada segi metode dan rancangannya ini
dapat di kemukakan sebagai berikut.
1. Penelitian Eksploratif
11
Bila gejala keagamaan terjadi di masa lampau dan peneliti
berminat mengetahuinya, maka peneliti dapat melakukan penelitian
historis, yakni melakukan rekontruksi terhadap fenomena masa
lampau baik gejala keagamaan yang terkait dengan masalah politik,
13
sosial,ekonomi dan budaya Tujuannya untuk membuat rekontruksi
masa lampau secara sistematis, mengevaluasi, memferifikasi,serta
mensistematiskan bukti bukti untuk menegaskan fakta dan
memperboleh kesimpulan yang kuat14
11
Drs. U. Maman Kh, Ms dkk, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar
Displin Ilmu,(NuansaBandung, 2001) hlm. 225
12
Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. U. Maman Kh, Ms, Tradisi Baru Penelitian Agama
Islam: TinjauanAntar Displin Ilmu,(Nuansa Bandung, 2001) hlm. 227
13
Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. U. Maman Kh, Ms., hlm. 227
14
Ibid,10
12
3. Penelitian Deskriptif
13
6. Penelitian Survei
15 Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. Maman Kh, Ms, hlm. 229
16 Drs. Mardalis, Metodelogi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal,(Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), cet. 11,hlm.28
17 Abuddin Nata, hlm.176
18 Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. Maman Kh, Ms., hlm.235
14
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang
19
pokok. penelitian inimerupakan pendekatan kuantitatif
7. Penelitian Tindakan
15
banyak, tinggallah si peneliti mengidentifikasikanny, memilihnya,
dan merumuskannya. Dalam kaitan dengan penelitian agama
misalnya, kita dapat mengajukan permasalahan seperti: 1)
bagaimanakah corak pemahaman teologi yang dianut oleh
masyarakat Indonesia; 2) Bentuk-bentuk dakwah Islamiyah yang
bagaimanakah yang lebih cocok untuk diterapkan di Indonesai; 3)
Seberapa banyakkah umat islam yang telah menyalurkan zakar
dari harta yang dimilikinya; 4) Sejauh manakah ketertinggalan
agama dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang
dialami umaat Islam Indonesia; 5)
16
Bagaimana kondisi hubungan antar umat beragama di Indonesia;
6) Bagaimana hubungan agama dan politik; 7) Bagaimana corak
pemahaman keislaman di Indonesia.
2. Studi Kepustakaan
17
Dengan demikian suatu teori dalam penelitian sangat berguna
untuk menjelaskan, menginterpretasikan dan memahami suatu
25
gejala atau fenomena yang di jumpai dari hasil penelitian.
Kerangka atau lanadasan teoritis membantu si peneliti dalam
menentukan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih
konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesis-
hipotesisnya. Namun demikian perlu di catat bahwa teori ini
18
bukanlah pengetahuan yang sudah pasti, akan tetapi harus
26
dianggap sebagai petunjuk hipotesis.
4. Metodologi Penelitian
19
Untuk penelitian Eksploratif misalnya, kita dapat melakukan
wawancara terbuka yang memberikan keleluasaan bagi si
penjawab untuk memberi pandangan secara bebas. Sedangkan
untuk penelitian yang bersifat deskriftif dapat menggunakan data
kuantitatif. Sementara untuk penelitian yang bersifat menerangkan
dapat menempuh cara eksprimen
26
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yangkebenarannya masih lemah sehingga harus diuji
secara empiris. Dalam suatu penelitian hipotesis merupakanpedoman karena data
yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang
dinyatakan dalam hipotesisi tersebut
27
Mely G. Tan, “Masalah Perencanaan Penelitian” dalam Koentjaraningrat,
Metode-metode PenelitianMasyarakat,(Jakarta: Gramedia, 1983),cet. V, hlm.
27
28
Q.S. 5:48
20
seperti keadaan dalam laboratorium ilmu eksakta dan dapat pula
berbentuk perbandingansistematis atau selanjutnya di sebut dengan
29
studi komparatif.
5. Kerangka Analisis
21
mendasar, asas, dan inti yang terdapat di balik yang bersifat
lahiriah.
29
Abuddin Nata, hlm. 188-189
30
hlm. 189
31
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu dan hikmah.Selain itu, filsafat dapat pula berarti mencari hakikat
sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha menafsirkan
pengalaman-pengalaman manusia, lihat di Omar mohammad AL-Toumy al-syaibani,
filsafah pendidikan islam, (terj.) Langgulung dari judul aslifalsafah al-tarbiyah al-
islamiyah,(jakarta: bulan bintang ,1979), cet.1 hlm.25
22
32
Kemudian pendekatan secara Normatif. Pendekatan. Normatif
adalah studi islam yang memandang masalah dari sudut legal-
33
formal atau normatifnya. Adapun beberapa teori popular yang
dapat di gunakan dengan pendekatan normatif di samping teori-
teori yang di gunakan oleh para fuqaha’, Usuluyin, Muhaddithin
dan Mufassirin di antara adalah teori teologis-filosofis yaitu
pendekatan memahami al-qur’an dengan cara
menginterpretasikannya secara logis- filosofi yakni mencari nilai-
nilai objektif dari subjektifitas al-qur’an.
Pendekatan ketiga pendekatan secara Historis.34 Melalui
pendekatan sejarah seorang di ajak menukik dari alam idealis ke
alam yang bersifat emiris dan mendunia. Dari keadaan ini
seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan
antara yangterdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam
empiris dan historis.
35
Selanjutnya adalah pendekatan secara Teologis. Menurut The
Encyclopdia of American Religion, di Amerika Serikat terdapat
1.200 sekte keagamaan. Satu di antaranya adalah sekte Davidian
bersama 80 orang pengikut fanatiknya melakukan bunuh diri
masal setelah berselisih dengan kekuasaan pemerintah Amerika
Serikat.
Dan yang terakhir adalah pendekatan secara Psikologis.
Pnedekatan ini merupakan usaha untuk memperoleh sisi ilmiah
dari aspek-aspek batini pengalaman keagamaan. Suatu esensi
pengalaman keagamaan itu benar-benar ada dan bahwa dengan
suatu esensi, pengalaman tersebut dapat di ketahui. Sentimen-
sentimen individu dan kelompok berikut gerak dinamisnya, harus
pula di teliti dan inilah yang menjadi tugasinterpretasi psikiologis.
23
32
Kata ini sering disandingkan dengan islam normative atau islam historis. Hakikatnya
islam normative adalahislam yang seharusnya dan islam historis adalah islam yang
dilaksanakan. Ketika rasulullah masih hidup, islamnormative dan islam historis masih
berjalan seimbang, begitu juga pada masa Sahabat. Namun seiring berjalannya waktu,
islam historis semakin jauh dengan islam normative.
33
Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A., Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Academia
dan Tazzafa, 2009,hlm197
34
Sejarah atau historis (Historical Approach) adalah suatu ilmu yang didalamnya
dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar
belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapayang
terlibat dal peristiwa tersebut.
35
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia. Yang terdiri
dari kata theos yang berarti tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu. Sehingga
teologi adalah pengetahuan ketuhanan . sedangkan pendekatan teologis adalah suatu
pendekatan yang normatif dan subjective terhadap agama. Pada umumnya,
pendekatan ini dilakukan dari dan oleh penganut agama dalam usahanya menyelidiki
agama lain. Secara harfiah, pendekatan teologis normatif dalam memahami agama
dapat diartikan sebagai upayamemahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu
ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirisdari suatu
keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dubandungkan dengan yang lainnya.
24
B
A
B
I
I
I
P
E
N
U
T
U
P
A. Kesimpulan
A. Pengertian “Kontruksi Teori” Penelitian Agama
Kata “Teori” secara etimonogi berasal dari Bahasa Yunani
yaitu Theorea, yang berarti melihat, Theoros yang berarti
pengamatan. Dari pengertian-pengertian tersebut, kita dapat
memperoleh suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
“Kontruksi Teori“ adalah susunan atau bangunan dari suatu
pendapat, asas- asas atau hukum – hukum mengenai sesuatu
antara satu dan lainnya saling berkaitan, sehingga membentuk
suatu bangunan. Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang
artinya cermas, seksama, pemeriksaan yang di lakukan secara
seksama dan teliti dan dapat pula berartipenyelidikan.
B. Macam-Macam Penelitian
25
Ada 8 Macam – Macam Penelitian yakni:
1. Penelitian Eksploratif
2. Penelitian Historis
3. Penelitian Deskriftif
4. Penelitian Korelasional
5. Penelitian Eksperimental Sungguhan
6. Penelitian Survei
7. Penelitian Tindakan
8. Penelitian Grounded Research
C. Langkah –Langkah Pokok Penyusunan Draft Penelitian Dan
Pengkajian Islam..
Adapun Langkah - Langkah Penyusunan Draf Penelitian
dan Pengkajian Islamyakni:
1. Latar Belakang Masalah
2. Studi Kepustakaan
3. Landasan Teori dan Hipotesis
4. Metodologi Penelitian
5. Kerangka Analisis
D. Pendekatan Yang di Gunakan
Pendekatan dapat diartikan sebagai suatu cara pandang yang
digunakan untuk menjelaskan suatu data yang dihasilkan dalam
penelitian. Suatu data hasil penelitian dapat menimbulkan
pengertian dan gambaran yang berbeda-beda tergantung kepada
pendekatan yang digunakan.,yakni seperti;
Pendekatan secara Filosofis
Pendekatan secara Normatif
Pendekatan secara Historis
Pendekatan secara Teologis
Pendekatan secara Psikologis
26
DAFTAR PUSTAKA
WJ.S Poerwadarminta, kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1991) cet.XII,hlm.520
Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. U. Maman Kh, Ms, Tradisi Baru
Penelitian AgamaIslam: Tinjauan Antar Displin Ilmu,(Nuansa
Bandung, 2001) hlm. 227
Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. Maman Kh, Ms, Op.Cit., hlm. 229
27
Proposal,(Jakarta: Bumi Aksara,2014), cet. 11, hlm.28
Ali Abdul Halim Mahmud dkk, , Drs. Maman Kh, Ms, Op.Cit., hlm.235
Mari Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian
Survey,(Jakarta:LP3ES,1989), hlm.Yuliatikaningtyas,
http://yuliatikaningtyas02.blogspot.com, Di akses tanggal 1 November
2023
Sumadi Suryabrata,
Op. Cit., hlm. 28
Abuddin Nata, Op.Cit.,
hlm. 183
Mely G. Tan, “Masalah Perencanaan Penelitian” dalam
Koentjaraningrat, Metode-metodePenelitian Masyarakat,(Jakarta:
Gramedia, 1983),cet. V, hlm. 27
Q.S. 5:48
28
Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A., Pengantar Studi Islam,
Yogyakarta: Academia danTazzafa, 2009,hlm 197
29
Sesi tanya jawab
1. (Fahira Aurel KEL 10) bagaimana kontruksi teori penelitian
agama dapat membantu memahami fenomena
keberagamaan?
2. (Siti NurH kel 5) apa perbedaan antara pendekatan normatif
dan historis dalam kajian islam?
3. (Henny Kel 11) bagaimana penelitian tentang agama bisa
mengembang kan teori teori baru di masyarakat?
JAWABAN
30
inovatif dan mengajukan pertanyaan pertanyaan baru yang
memicu pemikiran kreatif.Dengan cara ini penelitian agama tidak
hanya memperkaya kita tentang keberagaman tetapi juga dapat
menjadi pendorong untuk mengembangkan teori teori baru yg
lebih responsif terhadap konpreksitas masyarakat.
31