Anda di halaman 1dari 10

“BENTUK-BENTUK PENELITIAN DALAM STUDI ISLAM”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok

Dosen Pengampuh : Dr. Zohra Yasin, M.Hi

Kelompok : 8

Anggota :

Juliana Duran : 211052077

Kris Angga Modjorimin : 211052081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji kami ucapkan kepada Allah swt. Karena berkat-Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Bentuk-bentuk Penelitian dalam Studi Islam” Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw dan segenap keluarganya serta
orang-orang yang meneruskan risalahnya sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun umtuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Kami menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kebaikan makalah ini sangat kami harapkan dari para pembaca. Akhir kata, semoga karya
tulis sederhana ini dapat bermanfaaat bagi kita semua.

Gorontal, 11 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................ 2

C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN ISLAM ................................... 3

B. KEDUDUKAN PENELITIAN AGAMA DIANTARA PENELITIAN LAIN 4

C. KONSTRUKSI TEORI PENELITIAN AGAMA.............................................. 4

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 6

A. KESIMPULAN .................................................................................................... 6

B. SARAN .................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing


sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-kitab yang dipelajari sebagai
dasar dalam beragama. Islampun mempunyai karakteristik sendiri,berbeda dengan
agama lain didunia.studi tentang karakteristik ajaran islam tidaklah mudah,karena
ruang lingkup permasalahan yang sangat luas.mengenai karakteristik ajaran islam yang
berhubungan dengan bidang-bidang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. misalnya
dalam bidang kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan
sebagainya.karakteristik tersebut dapat kita lihat dalam sumber ajaran al-quran dan
hadis.kedua sumber ini memberi karakteristik tersendiri dalam bidang-bidang tersebut
yang berguna bagi kehidupan umat sepanjang masa.

Ajaran islam memiliki konsepsi yang khas dan dapat dikenali dengan berbagai
bidang keilmuannya.perbedaan karakteristik dalam islam menunjukkan keragaman
yang luas,akan tetapi umat islam mempunyai konsepsi jiwa persatuan umat ‘’rahmatan
lil ,,,alamin’.islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi,yaitu mulai dimensi
keimanan,akal pikiran,ekonomi,ilmu pengetahuan dan teknologi,sampai pada
kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagi dimensi-dimensi lainnya.untuk
memahami berbagai dimensi ajaran islam tersebut jelas memerlukan pendekatan yang
digali dari berbagai referensi atau ilmu. Karena pedoman atau dasar ajaran islam untuk
kehidupan muslim adalah al-quran 1 dan hadis2 yang mana didalamnya terdapat
berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan
kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.

Umat muslim dituntut memiliki kecakapan dalam memahami,menghayati dan


mengamalkan nilai-nilai dalam ajaran islam secara kaffah (sempurna)dalam bentuk
perilaku sebagai reprentasi dari nilai-nilai (values)keislaman seseorang dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa.

1
B. Rumusan masalah
- Apa Saja Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan?
- Apa saja bentuk penelitian dalam Studi Islam?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan
- Untuk mengetahui bentuk Penelitian Dalam Studi Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian agama dan penelitian keagamaan islam


Penelitian agama dapat menimbulkan beberapa pengertian.pertama,penelitian
agama berarti mencari agama atau mencari kembali kebenaran suatu agama atau dalam
rangka menemukan agama yang dianggap paling benar.dalam pengertian ini, penelitian
agama berarti mencari kebenaran substansi agama sebagaimana dilakukan para
nabi,pendiri atau pembaharuan suatu agama.kedua,penelitian agama berarti metode
untuk mencari kebenaran agama atau usaha untuk menemukan dan memahami
kebenaraan agama sebagai realitas empiris dan bagaimana penyikapan terhadap realitas
tersebut.disini agama sebagai subjek matter atau sasaran penelitian. Secara
metodologis, agama dijadikan sebagai fenomena yang rill, betapapun mungkin terasa
agama itu abstrak : metode studi al-qur’an (dirasah al-qur’an), metode studi hadis
(dirasah al-hadis), mettode studi fiqih (ushul fiqih), filsafat agama, sejarah agama,
perbandingan agama, dan sebagainya. Dengan kata lain, metodologi penelitian agama,
dalam pengertian kedua ini adalah metode studi agama sebagai doktrin yang
melahirkan ilmu-ilmu keagamaan (religionwissenscaft). Ketiga, peenelitian agama
berarti meneliti venomena sosial yang ditimbulkan oleh agama dan penyikapan
masyarakat terhadap agama. Sebagai usaha akademisi, penelitian agama mensyaratkan
objek, metode, dan sistematika yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Karena itu konsep penelitian agama tidak bermaksud untuk menemukan agama baru,
agama yang benar atau kebenaran suatu agama, karena semua itu bukan tugas
metodologi penelitian agama, melainkan filsafat agama. Dengan demikian, pengertian
pertama yang objeknya tidak bersifat empiris dari penelitian agama tidak termasuk
dalam pembahasan ini.
Dalam pandangan Juhaya S. Praja (1997:31-32), penelitian agama adalah
penellitian tentang asal usul agama dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran
agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung didalamnya. Dengan demukian
Juhaya, mengemukakan bahwa terdapat dua bidang penelitian agama, yaitu:
1. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir
dan ilmu hadis.

3
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam sumber ajaran
agama itu, yakni ushul fiqih yang merupakan metodologi ilmu agama. Penelitian
dalam bidang ini telah melahirkan filsafat islam, ilmu kalam, tasawuf, dan fiqih.
3. Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku dan budaya
masyarakat beragama (Juhaya s. Praja, 1997:32)

B. Kedudukan Penelitian Agama diantara Penelitian lain


Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau
penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural. Penelitian
agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu, melainkan meneliti manusia
yang hayati, menyakini, dan memperoleh pengaruh dari agama. Dnegan kata lain,
penelitian agama bukan meneliti kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana
agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realisasi
sosial kultural. Menurut Ahmad Syafi’i Mufid tidak mempertimbangkan antara
penelitian agama dengan penelitian sosial terhadap agama.
Dengan demikian, kedudukan penelitian agama adalah sejajar dengan
penelitian-penelitian lain, yang membedakannya hanyalah objek kajian yang
ditelitinya. Agama yang diturunkan dalam bentuk pengetahuan dan fikiran manusia
merupakan bagian dari budaya oleh karena itu, ia termasuk objek penelitian filsafat atau
kebudayaan. Dalam agama islam terdapat pembahasan para ahli filsafat, ahli kalam,
ahli hukum (fiqih). Itu semua termasuk wilayah budaya atau filsafat. Agama yang
diturunkan dalam bentuk pengetahuan dan fikiran manusia merupakan bagian dari
budaya atau filsafat. Agama yang diturunkan dan terwujud dalam bentuk tindakan dan
sikap manusia merupakan produksi interaksi sosial. Oleh karena itu, ia merupakan
bagian dari ilmu sosial dan ilmu sejarah.

C. Konstruksi Teori Penelitian Agama


Dimana kamus umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta mengartikan,
konstruksi adalah cara membuat (menyususn) bangunan dan dapat pula berarti susunan
dan hubungan kata di kaliamat atau dikelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat
yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa (kejadian) dan
berarti pula asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau
ilmu pengetahuan. Selain itu, teori dapat pula berarti pendapat, cara-cara dan aturan-
aturan untuk melakukan sesuatu.
4
Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang artinya cermat, seksama,
pemerikasaan yang dilakukan secara seksama dan teliti, dan berarti penyelidikan.
Tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif
yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul.
Harun Nasution, Guru besar Filsafat dan Teologi Islam, berdasarkan analisisnya
terhadap berbagai kata yang berkaitan dengan agama yaitu Religi dan kata agama itu
sendiri sampai pada kesimpulan bahwa inti sari yang terkandung dalam istilah-istilah
di atas ialah ikatan. Agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh yang bersar sekali terhadap
kehidupan manusia sehari-hari ikatan ini berasal dari suatu kekatan yang lebih tinggi
dari manusia.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian agama (research on religion) berbeda dengan penelitian keagamaan
(religius System). Penelitian agama lebih mengutamakan materi agama, sehingga
sasarannya terletak pada tiga elemen pokok yaitu : ritus, mitor dan magis. Sedangkan
penelitian keagamaan lebih mengutamakan pada sebagian sistem atau sistem
keagamaan (religius sistem).
Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau
penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural.
Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang artinya cermat, seksama,
pemeriksaan yang dilakukan secara seksama, dan teliti, dan berarti penyelidikan.
Tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif
yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul. Penelitian dapat mengambil
bentuk bermacam-macam tergantung dari sudut pandang mana yang akan digunakan
untuk melihatnya, dilihat dari segi yang akan dicapainya.
Cara melihat penelitian dari segi metode dan rancangan yang digunakan itulah
yang umumnya digunakan sebagai acuan, karena cara pandang yang disebutkan
sebelumnya dinilai sudah tercantum dalam cara melihat penelitian dari segi metode dan
rancangannya.
B. Saran
untuk penelitian keagamaan yang sasarannya sebagai gejala sosial,kita tidak
perlu membuat metodologi penelitian tersendiri cukup meminjam metodologi
penelitian yang sudah ada. berdasarkan saran tersebut,maka metodologi penelitian yang
kita gunakan dalam satu kegiatan penelitian tidak mesti membangun metode baru,tetapi
cukup meminjam,melanjutkan,atau mengembangkan metodologi yang sudah dibangun
oleh para ahli sebelumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009).

Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta ; UI Press, 1979).

M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2006).

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Cet. VIII, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994).

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1991), Cet
XII.

Anda mungkin juga menyukai