Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Badriyah Munawaroh
Ima Kamilatunisa
Ni’matusshalihah
Siti Sopiyah
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA
TASIKMALAYA-JAWA BARAT
TAHUN 2022
Jl. Nonoeng Tinasaputra No.16, Dusun Kahuripan Kecamatan Tawang Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat 46115
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillah, Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Makalah ini berisikan tentang penjelasan ” Penelitian
Agama dan Keagamaan”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata , kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita, Amin.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebenarnya penelitian agama sudah dilakukan beberapa abad yang lalu, namun hasil
penelitiannya masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja belum dijadikan sebagai ilmu.
Setelah bertambahnya gejala-gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya , ternyata
penelitian dapat di jadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka menyelidiki gejala-gejala
agama tersebut. Perkembangan penelitian agama pada saat ini sangatlah pesat karena tuntutan-
tuntutan kehidupan sosial yang selalu mengalami perubahan.Kajian-kajian agama memerlukan
relevansi dari kehidupan sosial berlangsung.Permasalahan-permasalahan seperti inilah yang
mendasari perkembangan penelitian-penelitian agama guna mencari relevansi kehidupan sosial
dan agama.
Dewasa ini penelitian agama diisi dengan penjelasan mengenai kedudukan penelitian
agama dalam konteks penelitian pada umumnya, elaborasi mengenai penelitian agama dan
penelitian keagamaan dan konstruksi teori penelitian keagamaan.Dari beberapa penjelasan
singkat tersebut maka pemakalah perlu mengkaji secara rinci terhadap penjelasan tersebut.
2. Rumusan Masalah
3. Eksperimen
Penelitian yang menggunakan eksperimen agak sulit dilakukan dalam penelitian
agama.Namun, dalam beberapa hal, eksperimen dapat dilakukan dalam penelitian
agama.Misalnya untuk mengevaluasi perbedaan hasil belajar dari beberapa model
pendidikan agama.Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat
dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan
memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal
kondisi perlakuannya. Contohnya penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki pengaruh
dua metode mengajar sejarah pada murid murid kelas III SMA sebagai fungsi ukuran
(besara dan kecil)dan taraf integensi murid(tinggi,sedang dan rendah)dengan cara
menempatkan guru secara random (acak)berdasarkan intelegensi ,ukuran kelas dan metode
mengajar.Ciri-cirinya antara lain :
1.) Menuntut pengaturan variabel dan kondisi kondisi ekperimental secara tertib ketat,
baik dengan kontrol maupun manipulasi langsung maupun denganmenggunakan
pengaturan secara acak.
2.) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk membandingkan
dengan kelompok - kelompok yang di kenal perlakuan eksperimental.
4. Observasi Partisipatif
Dengan partisipasi dalam kelompok, peneliti dapat mengobservasi perilaku orang-orang
dalam konteks religius. Baik diketahui atau tidak oleh orang yang sedang diobservasi. Dan
diantara kelebihannya yaitu memungkinkannya pengamatan simbolik antar anggota
kelompok secara mendalam.Adapun kelemahannya yaitu terbatasnya data pada
kemampuan observer.
5. Riset Survei dan Analisis Statistik
Penelitian survei dilakukan dengan penyusunan kuesioner, interview dengan sampel dari
suatu populasi. Sampel bisa berupa organisasi keagamaan atau penduduk suatu kota atau
desa. Prosedur penelitian ini dinilai sangat berguna untuk memperlihatkan korelasi dari
karakteristik keagamaan tertentu dengan sikap sosial atau atribut keagamaan tertentu.
Penelitian survey dapat digunakan paling kurang untuk tujuh tujuan:
1.) Digunakan untuk maksud penjagaan (eksploratif)
2.) Untuk menggambarkan (deskriftif)
3.) Untuk penjelasan (explanatory)atau penegasan(conformatory) yakni untuk menjelaskan
hubungan kausal dan pengujian hipotesis.
4.) Untuk keperluan penilaian(evaluasi)
5.) Untuk prediksi atau meramalkan kejadian kejadian yang mungkin akan timbul dimasa
mendatang .
6.) Untuk digunakan sebagai bahan atau landasan bagi penelitian yang lebih bersifat
oprasional.
7.) Sebagai upaya untuk mengembangkan indiKator-indikator sosial.
6. Analisis Isi
Dengan metode ini, peneliti mencoba mencari keterangan dari tema-tema agama, baik
berupa tulisan, buku-buku khotbah, doktrin maupun deklarasi teks, dan lainnya.
7. Penelitian Kasus dan Lapangan
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosisal,
individu,kelompok,lembaga atau masyarakat .Ciri-cirinya antara lain :1.Penelitian kasus
adalah penelitian mendalam mengenai unit social tertentu yang hasilnya merupakan
gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut ;2.Dibanding
dengan studi survey yang cenderung meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel
yang besar,studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil,tetapi mengenai
variable-variabel dan kondisi kondisi yang besar jumlahnya.
Penelitian penelitian sangat berguna terutama untuk informasi latarbelakang guna
perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu ilmu sosial.Data yang diperoleh dari
penelitian penelitian kasus memberikan contoh contoh yang berguna untuk memberi
ilustrasi mengenai penemuan- penemuan yang digeneralisasi dengan statistic.
Adapun kelemahannya antara lain karena fokusnya terbatas pada unit- unit yang sedikit
jumlahnya,penelitian kasus itu terbatas sifat representatifnya . Studi ini tidak
memungkinkan generalisasi pada populasinya,sebelum penelitian lanjutan yang berfokus
pada hipotesis-hipotesis tertentu dan mengunakan sampel yang layak selesai dikerjakan.
8. Penelitian korelasional (correlational research).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefiensi korelasi.Diantara contoh penelitian korelasional ini adalah studi yang
mempelajari saling hubungan antara skortes masuk perguruan tinggi dengan indeks
prestasi ,serta studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada tes
bakat.Ciri-cirinya antara lain :
1.)Cocok dilakukan bila variable variable yang diteliti rumit dan /atau tidak dapat diteliti
dengan metode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasiakan .
2.)Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya
secara serentak dalam keadaan realistiknya.
9. Grounded research.
Jika penelitian survey sebagaimana diatas merupakan pendekatan kuantitatif,titk berat
grounded research adalah pada pendekatan kualitatif.Pada penelitian ini data dikumpulkan
dengan menggunakan wawancara bebas dimana para penelitian tidak memulai
penelitiannya dengan teori atau hipotesis yang akan diuji melainkan bertolak dari data
yang dikumpulkan .Berkenaan dengan penelitian ini Glaser dan strauss(1967)mengatakan
bahwa grounded research merupakan reaksi yang tajam dan sekaligus menyajikan jalan
keluar dari “stagnasi teori” dalam ilmu ilmu sosial ,dengan menitik beratkan pada
sosiologi.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan:
1. Penelitian Agama berarti menempatkan Agama sebagi objek penelitian
2. Perbedaan antara penelitian Agama dan keagamaan adalah objek
penelitiannya.Penelitian Agama mengkaji Agama sebagai doktrin sedangkan penelitian
keagamaan objek penelitian yang dikaji adalah Agama sebagai gejala sosial.
3. Teori dalam konstruksi penelitian keAgamaan diantaranya Teori perubahan sosial, Teori
struktural-fungsional, Teori antropologi dan sosiologi Agama, Teori budaya dan tafsir
budaya simbolik, Teori pertukaran sosial, Teori sikap.
4. Model-model penelitian keagamaan diantaranya adalah Analisis Sejarah, Analisis Lintas
Budaya, Eksperimen, Observasi Partisipatif, Riset Survey dan Analisis Statistik,
Analisis Isi.
B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada kami telah selesai. kami mohon
kritik dan sarannya yang membangun, apabila dalam makalah yang telah kami buat masih
banyak kekurangan. kami sadar kami bukanlah manusia yang sempurna dan kami ingin
menjadi orang yang lebih baik dari hari yang kemaren. sebaik-baiknya manusia adalah orang
yang bermanfaat bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Suprayogo Imam, Metodelogi Penelitian Sosial-Agama, Bandung :PT REMAJA
ROSDAKARYA,2003
Metodelogi Studi Islam.http://Andasayabisa.blogspot.com .20/06/12
Pengertian “Konstruksi Teori” Penelitian Agama.http://buanyakilmu.blogspot.com. 05/2009
Risnaldi, Corak dan Model Keagamaan.http://risnaldisbkr.blogspot.com. 20/01/13