SOAL :
Baca dan telaah artikel terlampir dan buatlah resume yang terdiri dari:pertama, ringkasan
materi 1 lembar; kedua, refleksi dan tanggapan Saudara terhadap artikel tersebut 1 lembar.
Ketentuan Kertas A4, spasi 1,5 font 12 Times New Romans dan kirim dalam bentuk PDF.
JAWABAN :
RESUME
KESIMPULAN
Tujuan mempelajari metodologi studi Islam adalah untuk mengetahui struktural yang tepat dalam
menstudikan keislaman. Jadi kita tidak bisa asalasalan saja untuk merumuskan Islam itu sendiri,
perlu sebuah metodologi untuk memahami sebenarnya apa sih Islam itu, dan apa sih pengertian
dari Islam itu sendiri, tidak bisa kita sama ratakan metode-metode yang lainnya itu dengan metode
penelitian Islam, jadi setiap metode itu memiliki cara yang berbeda-beda gitu, metodologis itu di
Islam ini pasti yang berkaitan dengan keislaman bagaimana sebuah metode ini bisa merumuskan
kemudian bisa memecahkan masalah-masalah tentang keislaman atau pertanyaan-pertanyaan
tentang keislaman kemudian itu terjawab dalam sebuah metodologi studi Islam.
REFLEKSI
Metodologi adalah ilmu cara- cara dan langkah- langkah yang tepat ( untuk menganalisa sesuatu)
penjelasan serta menerapkan cara.
Istilah metodologi studi islam digunakan ketika seorang ingin membahas kajian- kajian seputar
ragam metode yang biasa digunakan dalam studi islam. Sebut saja misalnya kajian atas metode
normative, historis, filosofis, komparatif dan lain sebagainya. Metodologi studi islam mengenal
metode- metode itu sebatas teoritis. Seseorang yang mempelajarinya juga belum menggunakannya
dalam praktik. Ia masih dalam tahap mempelajari secara teoritis bukan praktis.
a. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-
ikatan antara manusia yamng menguasai hidupnya. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud
hidup bersama, cara yang terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup
itu serta pula kepercayaannya, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama
itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.
b. Pendekatan Historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang membahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan
unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini,
segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya,
siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, dan lain sebagainya.[7]
Pendekatan kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri
turun dalam situasi yang kongkrit bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan. Dalam
kontek ini Kuntowijaya telah melakukan studi yang mendalam terhadap agama yang dalam hal ini
islam menurut pendekatan sejarah. Ketika ia mempelajari Al-qur'an, ia sampai pada kesimpulan
bahwa dasarnya kandungan Al-qur'an itu menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi konsep-
konsep dan bagian kedua berisi kisah-kisah sejarah dan perumpamaan.
Melalui pendekatan sejarah ini seseorang diajak menukik dari alam idealis ke alam yang bersifat
empirism dan mendunia. Dari kedaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau
keselarassan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada dalam empiris dan historis.
Pendekatan kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena Agama itu sendiri
turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
c. Pendekatan Antropologis
Pendekatan ini dapat diartikan sebagai salah satu upaya dalam memahamai agama dengan cara
melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui
perndekatan ini agama tamapak lebih akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi
manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya.
Dalam berbagai penelitian antropologi. Agama dapat ditemukan adanya hubungan positif antara
kepercayaan agama dengan kondisi ekonomi dan politik golongan masyarakat yang kurang
mampu pada umumnya lebih tertarik kepada gerakan-gerakan keagamaan yang mesianis, yang
menjanjikan perubahan tatanan sosial masyarakat. Sedangkan golongan orang yang kaya lebih
cenderung untuk mempertahankan tatanan masyarakat yang sudah mapan secara ekonomi lantaran
tatanan itu menguntungkan pihaknya.
Melalui pendekatan antropologi sosok agamayang berada pada daratan empiric akan dapat dilihat
serat-seratnya dan latar belakang mengapa ajaran agama tersebut muncul dan dirumuskan.
Antropologi berupaya melihat hubungan antara agama dengan berbagai pranata yang terjadi
dimasyarakat
d. Pendekatan Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah jiwa yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku
yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Daradjat, perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi
karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Ilmu jiwa agama sebagaimana yang
dikemukakan Zakiah Daradjat, tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut
seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat
pengaruhnya dalam perilaku penganutnya.
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati,
dipahami dan diamalkan seseorang juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama
ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan uasianya. Dengan ilmu agama akan menemukan
cara yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.
TANGGAPAN
Metodologi studi Islam adalah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat dalam
mempelajari Islam secara luas dalam berbagai aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman
terhadap sumber ajaran maupun sejarahnya.