Anda di halaman 1dari 16

ANEKA PENDEKATAN

DALAM STUDI ISLAM

Metodologi Studi Islam


Kelompok 6

Siti Mualifah Mari Patun Hasanah


01 4318111
02 4320010

Nurul Eka Setiani Mutiara Septi


03 4320105
04 4320112
POKOK PEMBAHASAN

1 3
Apa yang dimaksud dengan Apa saja pendekatan dalam
pendekatan studi Islam? Studi Islam?

2 4
Bagaimana metode dalam Bagaimana perbedaan pendekatan
pendidikan Islam? teologis dan pendekatan yang
lain?
Pengertian Pendekatan Studi Islam

 Istilah pendekatan merupakan kata terjemah dari bahasa Inggris approach, yang berarti suatu
kedisiplinan ilmu untuk dijadikan landasan kajian seuah studi atau penelitian.
 Definisi lain dari pendekatan adalah suatu cara kerja untuk memudahkan pendidik/warga belajar
agar peserta didik atau warga ingin belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
 Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama (Uicha, 2011).
 Pendekatan studi Islam adalah salah satu cara kerja untuk memudahkan seseorang mengetahui dan
mendalami Islam secara luas dan menyeluruh agar tidak muncul pola fikir yang dangkal.
Metode dalam Pendidikan Islam

1. Pendekatan religious, yang menitik beratkan kepada pandang bahwa manusia adalah makhluk
yang berjiwa relugius dengan bakat-bakat keagamaan.
2. Pendekatan filosofis, yaang memandang manusia adalah makhluk rasional atau homo sapiens,
sehingga segala segala sesuatu yang menyangkut perkembangannya didasarkan pada sejauh mana
kemampuan berfikirnya dapat di kembangkan sampai kepada titik maksimal perkembangannya
3. Pendekatan sosio kultural, dipandang sebagai homo sosialitas karena bertumpu pada pada
pandangan bahwa manusia adalah makhluk bermasyarakat dan kebudayaan, dan homo lagtus dalam
kehidupan bermasyarakat yang berkebudayaan.
4. Pendekatan sciencific, dimana titik beratnya itu terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki
kemampuan menciptakan (kognitif), berkemauan dan meras (emosional atau efektif).
Pendekatan dalam Studi Islam

1. Pendekatan Teologis (normatif/agamis)

Teologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan tentang


hakekat Tuhan serta keberadaannya. Teologi sendiri berasal dari Bahasa
Yunani, “Theos” yang berarti Allah (Tuhan) dan “logis” yang artinya ilmu.
Teologi adalah segala sesuatau yang mempelajari tentang ilmu yang berkaitan
dengan keyainan beragama atau ilmu yang mempejarai tentang Tuhan. Teologi
adalah materi yang membahas tentang eksistensi Tuhan dan tuhan-tuhan dalam
sebuah konsep nilai-nilai ketuhanan yang terkontruksi dengan baik yang pada
akhirnya menjadi sebuah agama/aliran kepercayaan.
Makna kata “normatif” dan teologi”, selanjutnya dapat di tegaskan bahwa
studi Islam dengan pendekatan teologis-normatif adalah studi terhadap aspek
doktrin normatif Islam dengan menggunakan kerangka dasar disiplin Ilmu
Ketuhanan atau Teologi sebagai pendekatan studinya. Definisi lain dari studi
Islam dengan pendekatan teologis-normatif merupakan studi terhadap ajaran
Islam dipandang dari sudut normativitasnya dengan mempergunakan kerangka
disiplin keilmuan Teologi (Ilmu Ketuhanan) sebagai pendekatan studinya.
Pendekatan teologis dibedakan atas tiga jenis: teologis-apologetis,
teologis-dialogis dan pendekatan teologis-konvergensi.
2. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologi adalah salah satu upaya yang memahami tentang agama dengan cara
meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya aga pola fikir berkembang dan akan mengalami evolusi yang menyebabkan perubahan sosial
masyarakat baru dan akan tercipta tingkat integrasi lebih besar. Agama lebih memperhatikan bidang
sosial (Rahmat, 2006), hal ini dapat dilhat dengan jelas bahwa didalam al-Qur’an dan Hadist
perbandingan ayat ibadah dengan muamalah (masalah sosial) adalah 1:100, dan sholat berjamaah lebih
baik dari pada sendiri (1:27).
Dalam konteks studi Islam, pendekatan sosiologi melihat fenomena keagamaan masyarakat atau
komunitas Muslim terutama dilihat dari sudut posisi manusia yang membawanya kepada perilaku
tersebut. Dengan sosiologi ini dapat dianalisis keberadaan suatu fenomena sosial dengn faktor-faktor
yang mendorong terjadinya hubungan sociaal, mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang
mendasari proses sosial tersebut.
3. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis merupakan studi proses tentang kependidikan yang
didasari nilai-nilai filosofis yang berssumber dari Al-Quran dan Hadist. Pendekatan
filosofis berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang bersifat
universal dengan meneliti akar permasalahannya.
Metode ini sangat lemah, sebagaimana dikemukakan Arkoun bahwa sikap
filsafat mengurung diri dalam batas-batas anggitan (susunan) dan metodologi yang
telah ditetapkan oleh nalar mandiri secara berdaulat. Selain itu, terkesan metode
filsafat ini melakukan pemaksaan gagasan-gagasan. Hal ini dikemukakan Amal
dan Panggabean (1992:19), gagasan-gagasan yang dipksakan terlihat dalam
penjelasan para filosof muslim mengenai kebangkitan manusia di akhirat kelak.
Kemudian, sejumlah besar gagasan asing lainnya telah disampaikkan oleh para
filosof ke dalam Al-Quran ketika membahas tentang kekekalan dunia, doktrin
kenabian, dan lain-lain.
4. Pendekatan Antropologis
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos
yang berarti ilmu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
antropologi adalah ilmu tentang manusia khususnya tentang asal usul, aneka warna
bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau, ilmu tentang
organisme manusia dan tentang manusia sebagai obyek sejarah alam.
Menurut Abudin Nata, “Pendekatan antropologis dalam memahami agama
dapat di artikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat
wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Melalui pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dangan masalah-masalah
yang di hadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya.
Dengan kata lain bahwa cara-cara yang di gunakan dalam disiplin ilmu antropologi
dalam melihat suatu masalah di gunakan pula untuk memahami agama”.
5. Pendekatan Fenomenologis
Pendekatan fenomenologis merupakan metode untuk memahami agama
orang lain berdasarkan perspektif netralitas. Pendekatan ini memiliki kelebihan
bisa memahami agama orang lain dan kekuranganya jika iman tidak kuat,
maka akan tergoyahkan. Tujuan fenomenologi adalah untuk
mengintreprestasiakan suatu teks berkenaan dengan persoalan agama dengan
setepat-tepatnya. Merekontruksi suatu kompleks tempat suci
kuno/menerangkan permesalahan suatu cerita dari mitos. Memahami struktur
dan organisasi dari suatu kelompok masyarakat religius dengan kehidupan
sekitar.
6. Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologi adalah paradigma cara pandang memahami agama
dengan mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala perilaku yang
dapat diamati. Dalam Islam banyak sekali penggambaran batin. Seperti iman,
taqwa kepada Allah. Perilaku seseorang dapat dilihat dari sesuatu yang dia
yakini. Dengan psikologi, akan diketahui tingkat keagamaan yang dihayati,
dipahami dan diamalkan serta sebagai alat untuk memasukkan agama ke dalam
jiwa seseorang.
Dalam hal ini, pendekata psikologis tidak akan mempersoalkan benar
tidaknya suatu agama atau keyakinan yang dianut seseorang, melainkan
dengan mementingkan bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat
pengaruhnya dalam perilaku penganutnya.
7. Pendekatan Feminis
Secara etimologi, feminis berasal dari kata femme (woman, perempuan tunggal) yang perlu
dibedakan antara male dan female (sebagai aspek perbedaan biologis), sebagai hakikat alamiah,
masculine dan feminine (sebagai aspek perbedaan psikologis cultural). Dengan kata lain, male-female
mengacu pada seks, sedangkan masculine-feminine mengacu pada jenis kelamin atau gender, sebagai he
dan she. Jadi tujuan feminis adalah keseimbangan, interelasi gender.
Pendekatan feminis dalam studi agama tak lain merupakan suatu transformsi kritis dari tinjauan
teoritis yang ada dengan meggunakan gender sebagai kategori analisis utamanya, tujuan utama dari
tugas feminis adalah mengidentifikasi sejauh mana terdapat persesuain antara pandangan feminis dan
pandangan keagamaan terhadap kedirian, dan bagai mana menjalin interaksi yang paling
menguntungkan antara yang satu dengan yang lain Feminisme-feminisme religius seperti diteliti anne
carr, disatukan oleh satu keyakinan bahwa feminisme dan agama keduanya sangat signifikan bagi
kehidupan perempuan, dan kehidupan kontemporer pada umumnya.
Perbedaan Pendekatan
No. Pendekatan Perbedaan
1. Teologis - pendekatan yang subjektif dan normatif tehadap agama.
- Pendekatan ini memahami agama secara tekstual atau secara doktriner saja.

2. Sosiologis - Pendekatan ini memahami tentang agama dengan cara meningkatkan


kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya
3. Filosofis - Pendekatan filosofis dalam studi agama berusaha mencari penjelasan dari
konsep-konsep ajaran agama dengan cara memeriksa dan menemukan system
nalar yang dapat dipahami manusia.
- studi proses tentang kependidikan yang didasari nilai-nilai filosofis yang
berssumber dari Al-Quran dan Hadist.
- Pendekatan filosofis berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan
yang bersifat universal dengan meneliti akar permasalahannya
- Pendekatan filosofis berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan
yang bersifat universal dengan meneliti akar permasalahannya
Perbedaan Pendekatan

4. Antropologis - memperlakukan sesuatu gejala yang menjadi perhatian terkait bentuk


fisik dan kebudayaan sebagai hasil dari cipta, karsa dan rasa manusia.
 

5. Fenomenologis - pendekatan agama dengan cara membandingkan berbagai macam


gejala dari bidang yang sama antara berbagai macam agama.

6. Psikologis - tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama atau keyakinan
yang dianut seseorang, melainkan dengan mementingkan bagaimana
keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku
penganutnya.
 

7. Feminis - pemahaman keagamaan yang menempatkan perempuan pada posisi


yang setara dengan kaum laki-laki.
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai