BAB II
PENELITIAN AGAMA : kedudukan penelitian agama di
antara penelitian lain, pendekatan terhadap islam dalam
studi agama, kontruksi teori penelitian agama
Oleh:
Mochamad dedik prayoga
Febri ardiansyah
Hamdan musthofan ichsan
A. Latar Belakang
Sebenarnya penelitian agama sudah dilakukan
beberapa abad 1970-an yang lalu, namun hasil penelitiannya
masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja belum
dijadikan sebagai ilmu. Orang berkata: kenapa agama yang
sudah begitu mapan mau diteliti,karena Agama adalah
wahyu. Sikap serupa juga terjadi di Barat, orang Eropa
menolak adanya kemungkinan meneliti agama. Sebab,
antara ilmu dan nilai, antara ilmu dan agama
(kepercayaaan), tidak bisa disinkronkan. Namun,setelah
bertambahnya gejala-gejala agama yang berbentuk sosial
dan budaya, ternyata penelitian dan agama mempunyai
dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka
menyelidiki gejala-gejala agama tersebut.
Perkembangan penelitian agama pada saat ini
sangatlah pesat, dewasa ini penelitian agama diisi dengan
penjelasan mengenai kedudukan penelitian agama dalam
konteks penelitian pada umumnya, elaborasi mengenai
penelitian agama dan penelitian keagamaan dan konstruksi
teori penelitian keagamaan, dari beberapa penjelasan singkat
Yoga,febri,hamdan| 1
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
2 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
Yoga,febri,hamdan| 3
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
4 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
Yoga,febri,hamdan| 5
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
6 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
e. Pendekatan historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di
dalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan
memperhatikan unsur tempat, waktu obyek, latar belakang
dan prilaku dan peristiwa tersebut.” Menurut ilmu ini,
segala peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan
peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, siapa yang
terlibat dalam peristiwa tersebut.
Melalui pendekatan ini seseorang diajak untuk
memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan
penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka seseorang tidak
akan memahami agama keluar dari konteks historisnya,
karena pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang-
orang yang memahaminya. Seseorang yang ingin
memahami alqur’an secara benar misalnya, yang
bersangkutan harus mempelajari sejarah turunnya alQur’an
atau sejarah-sejarah yang mengiringi turunnya alQuran
yang selanjutnya disebut sebagai ilmu asbabul nuzul yang
pada intinya berisi sejarah turunnya ayat alQuran. Dengan
ilmu Asbabul nuzul ini seseoarang akan dapat mengetahui
hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkenaan
dengan hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara
syariat dari kekeliruan memahaminya.
f. Pendekatan kebudayaan
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
kebudayaan di artikan sebagai hasil kegiatan dan
penciptaan bathin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, adat istiadat; dan berarti pula kegiatan (usaha)
batin (akal dan sebagainya) untuk menciptakan sesuatu
termasuk hasul kebudayaan. Dengan demikian, kebudayaan
Yoga,febri,hamdan| 7
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
8 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
Yoga,febri,hamdan| 9
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
10 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
2
Nasution, Pengantar Studi Islam, hlm 152.
Yoga,febri,hamdan| 11
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
12 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
Yoga,febri,hamdan| 13
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
14 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
6
Fanani, Metode Studi Islam, 9-10
Yoga,febri,hamdan| 15
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
16 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
Yoga,febri,hamdan| 17
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
18 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
9
Syafi’in Mansur, Metodologi Stdi Islam, (Serang: FUD Press, 2009), hlm.
99
Yoga,febri,hamdan| 19
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
20 |febri,yoga,hamdan
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
5. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan telaah “kontruksi teori”
penelitian agama adalah suatu upaya memeriksa,
mempelajari, meramalkan, dan memahami secara seksama
susunan atau bangunan dasar-dasar atau hukum-hukum dan
ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan
penelitian terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama
sebagai dasar petimbangan untuk mengembangkan
pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan zaman.
Sedangkan yang dimaksud penelitian agama adalah
pendekatan ilmiah yang diterapkan untuk menyelidiki
masalah-masalah agama. Upaya ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai berbagai masalah agama
dari segi bentuk pelaksanaannya.
6. Saran
Dalam membuat BUKU REVIEW “ PENELITIAN
AGAMA : kedudukan penelitian agama di antara
penelitian lain, pendekatan terhadap islam dalam studi
agama, kontruksi teori penelitian agama” ini mungkin
masih banyak terdapat kesalahan, sehingga kami
mengharap kritik dari pembaca agar buku review yang
kami menjadi lebih baik dan sempurna.
Yoga,febri,hamdan| 21
Konsep Pembelajaran dan Penelitian...
7. Daftar Pustaka
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali
pers, 2009)
Dede Ahmad Ghazali, Heri Gunawan, Studi Islam, Suatu
Pengantar dengan Pendekatan Interdisipliner
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015),
Fanani, Metode Studi Islam
Khoiruddin Nasution, Pengantar Studi Islam (Yogyakarta:
ACAdeMIA dan TAZZAFA, 2007)
Sahrodi, Metodologi Studi Islam
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam
Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1992),
Syafi’in Mansur, Metodologi Stdi Islam, (Serang: FUD
Press, 2009)
22 |febri,yoga,hamdan