Anda di halaman 1dari 3

Materi 7 Studi Islam:

Model-model Penelitian Keagamaan


Penelitian tentang keagamaan adalah suatu bentuk kegiatan ilmiah terhadap suatu
agama yang dapat dihasilkan melalui berbagai pendekatan. Kemajemukan dalam model
penelitian keagamaan dapat mempermudah proses dalam memahami agama dalam lingkup
masyarakat dari berbagai perspektif. Pemahaman atas kemajemukan model ini akan menjadi
sebuah masukan kepada para pemerhati studi keagamaan terkhusus mengenai apa dan
bagaimana problematika keagamaan yang terjadi dalam lingkup masyarakat.

Model penelitian yang akan disajikan dalam makalah ini telah disesuaikan dengan
perbedaan yang ada antara penelitian hidup keagamaan dan penelitian agama. Mengutip dari
karya Djamhari tentang metodologi sosiologi dalam kajian agama, dimana secara tidak
langsung menunjukan model-model penelitian agama menggunakan pendekatan sosiologis.

Dalam hal ini, Djamhari mendeskripsikan bahwa kajian sosiologi menyangkut agama
dapat melalui metode ilmiah. Akumulasi data serta berbagai metode yang akan digunakan,
antara lain melalui data sejarah, observasi, analisis komparatif antar budaya, eksperimen yang
terkendali, survai sampel serta analisis isi.

1. Analisis Sejarah

Ilmu sosiologi tidak memusatkan perhatiannya terhadap bentuk suatu peradaban


di tahap permulaan, dalam waktu tertentu (etnografi), melainkan menjelaskan
realitas masa kini, hubungan yang erat antara realitas dengan masyarakat, yang
memberi pengaruh dalam perilaku kita. Untuk memahami permasalahan manusia
di masa sekarang, maka kita diharuskan untuk memahami sejarah yang terjadi di
masa lampau. Dalam konteks ini, sejarah hanya akan menunjukan suatu gambaran
mengenai unsur-unsur yang menyokong hadirnya suatu lembaga. Tujuan dari
pendekatan sejarah adalah untuk menemukan inti karakter suatu agama melalui
penelitian yang bersumber dari sumber klasik tanpa dicampuri hal lain. Dalam
konteks agama islam, melalui sumber sejarah yang berupa kitab suci Al-Qur’an,
tercatat bahwa agama islam merupakan agama yang diturunkan melalui Nabi
Muhammad SAW yang berlandaskan kitab suci Al-Qur’an yang bertuliskan
bahasa arab. Agama islam merupakan agama untuk seluruh bangsa secara global,
bukan hanya untuk sebuah bangsa saja. Dalam memahami sebuah agama
pendekatan sejarah dapat membuktikan bahwa agama tersebut masih berpegang
terhadap keaslianya atau sudah berubah jauh dari prinsip utamanya.

2. Analisis Lintas Budaya

Dalam menganalisis suatu kebudayaan yang ada dalam sebuah masyarakat, maka
kita tidak bisa lepas dari sebuah ilmu yang mengkaji tentang kebudayaan manusia
itu sendiri yakni ilmu antropologi. Dalam konteks model penelitian keagamaan,
agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah melewati berbagai
corak budaya serta adat istiadat dari setiap negeri dan bangsa. Setiap negeri dan
bangsa memiliki corak budaya masing-masing. Dengan demikian, kita dapat
menganalisis perbedaan ajaran islam yang murni dan ajaran islam yang bercorak
budaya setempat.

3. Eksperimen

Dalam penelitian keagamaan penerapan sebuah eksperimen cenderung sulit untuk


dilakukan. Akan tetapi, ada hal-hal tertentu yang dapat dilakukan dalam penelitian
keagamaan. Contohnya untuk melakukan evaluasi terhadap perbedaan hasil
belajar dari metode mengajar pendidikan agama terhadap perilaku siswa.

4. Observasi Partisipatif

Model penelitian keagamaan ini dilakukan oleh peneliti terhadap sebuah


kelompok dengan tujuan untuk mengobservasi partisipan dalam kelompok
tersebut melalui sudut pandang religius. Penelitian ini dapat dilakukan baik
diketahui maupun tidak diketahui oleh partisipan kelompok yang sedang
diobservasi. Kelebihan dari penelitian berbasis kelompok ini adalah
memungkinkannya pengamatan secara simbolik antar anggota kelompok.

5. Riset Survei dan Analisis Statistik

Model penelitian berupa survei dapat dilakukan dengan cara peyusunan kuisioner,
wawancara yang mengambil sampel dari sebuah populasi. Contoh sampel yang
bisa diambil yaitu penduduk suatu desa, organisasi keagamaan, mahasiswa di
suatu kampus dan lain-lain. Secara prosedur penelitian ini sangat berguna untuk
menunjukan hubungan dari karakteristik keagamaan tertentu dengan sikap sosial.
6. Analisis isi

Melalui metode analisis isi, para peneliti mencoba mencari keterangan atau
kesimpulan yang bersumber dari tema-tema keagamaan, baik berupa buku-buku
khotbah, doktrin, tulisan, deklarasi teks dan lainnya.

Sumber:

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat, Edisi Revisi.

Jakarta: Gramedia.

Djamhari. 1993. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai