NIM : 1906026161
Penelitian Agama adalah penelitian tentang hubungan timbal balik antara Agama
dan Masyarakat, sedangkan penelitian keagamaan adalah Agama sebagai gejala sosial.
Penelitian agama (reserch on religion) lebih ditekankan pada aspek pemikiran dan
interaksi sosial. Pada aspek pemikiran, menggunakan metode filsafat dan ilmu-ilmu
humaniora. Sedangkan pada aspek interaksi sosial, yakni penelitian keagamaan sebagai
produk interaksi sosial, menggunakan pendekatan sosiologi, antropologi, historia atau
sejarah sosial yang biasa berlaku dan sebagainya. Misalnya penelitian tentang perilaku
jamaah haji di daerah tertentu, hubungan ulama dengan keluarga berencana, penelitian
tentang perilaku ekonomi dalam masyarakat muslim.
- Sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan ilmu hadis
- Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya
masyarakat beragama.
Bahwa penelitian agama dan penelitian keagamaan adalah dua hal yang berbeda.
Penelitian agama (research on religion) adalah penelitian yang obyeknya adalah sumber
agama sebagai doktrin, yang dalam hal ini yaitu al-Qur'an dan hadist. Dalam hal ini,
obyek penelitianlah yang menjadi penentu metode suatu penelitian, bukan sebaliknya.
Sedangkan penelitian keagamaan (religious research) adalah penelitian yang obyeknya
tidak langsung mengenai doktrin agama, tapi menitik beratkan pada agama sebagai
system keagamaan dan nilai-nilai yang dilingkupinya dan gejala-gejala yang terjadi
seperti nilai kemanusiaan, kerukunan, interaksi sosial dan seterusnya.
Obyek penelitian agama adalah fakta agama dan pengungkapannya, yaitu berupa
kitab suci (teks), pemikiran (hasil pemahaman terhadap teks), interaksi sosial, institusi-
institusi sebagai bentuk dari pemikiran-pemikiran yang menjadi sebuah organisasi, dan
simbol-simbol keagamaan. Sebagian peneliti ada yang berpendapat bahwa penelitian
agama dan penelitian keagamaan adalah dua hal yang berbeda. Penelitian agama
(research on religion) adalah penelitian yang obyeknya adalah sumber agama sebagai
doktrin, yang dalam hal ini yaitu Al-Qur'an dan hadis. Dalam hal ini, obyek penelitianlah
yang menjadi penentu metode suatu penelitian, bukan sebaliknya. Sedangkan penelitian
keagamaan (religious research) adalah penelitian yang obyeknya tidak langsung
mengenai doktrin agama,tapi menitik beratkan pada agama sebagai sistem keagamaan
dan nilai-nilai yang dilingkupinya dan gejala-gejala yang terjadi seperti nilai
kemanusiaan, kerukunan,interaksi sosial dan seterusnya.
Dilihat dari metode penelitian yang digunakan, sangat bergantung pada obyeknya, sebab
obyeklah yang menentukan metode dan bukan sebaliknya. Obyek yang bersifat berkaitan
dengan fakta ajaran yang diyakini pemeluknya sebagai sesuatu yang sakral, yang berupa
ajaran atau doktrin didekati dengan pendekatan filsafat, filologi, dan teologi, termasuk di
dalamnya ilmu-ilmu agama seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam, ilmu akhlak dan
tasawuf. Obyek yang bersifat empiris seperti teks kitab suci, fenomena keberagamaan,
struktur dan dinamika masyarakat beragama dikaji dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial,
seperti sejarah, sosiologi, antropologi, dan psikologi.