Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tias Agustina

NIM : 1906026161

Mata kuliah : Metodologi Studi Islam

1. Perbedaan penelitian agama dan penelitian keagamaan

Penelitian Agama adalah penelitian tentang hubungan timbal balik antara Agama
dan Masyarakat, sedangkan penelitian keagamaan adalah Agama sebagai gejala sosial.
Penelitian agama (reserch on religion) lebih ditekankan pada aspek pemikiran dan
interaksi sosial. Pada aspek pemikiran, menggunakan metode filsafat dan ilmu-ilmu
humaniora. Sedangkan pada aspek interaksi sosial, yakni penelitian keagamaan sebagai
produk interaksi sosial, menggunakan pendekatan sosiologi, antropologi, historia atau
sejarah sosial yang biasa berlaku dan sebagainya. Misalnya penelitian tentang perilaku
jamaah haji di daerah tertentu, hubungan ulama dengan keluarga berencana, penelitian
tentang perilaku ekonomi dalam masyarakat muslim.

M. Atho Mudzhar mengatakan bahwa perbedaan antara penelitian agama dengan


penelitian keagamaan perlu disadari karena perbedaan tersebut membedakan jenis
metode penelitian yang diperlukan. Untuk penelitian agama yang sasarannya adalah
agama sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metodologi penelitian tersendiri
sudah terbuka, bahkan sudah ada yang merintisnya. Sedangkan untuk penelitian
keagamaan yang sasarannya agama sebagai gejala sosial, kita tidak perlu membuat
metodologi penelitian tersendiri cukup menggunakan metodologi penelitian sosial yang
telah ada. Penelitian keagamaan (religion research) lebih mengutamakan pada agama
sebagai sistem atau sistem keagamaan. Penelitian agama yang sasarannya adalah agama
sebagai gejala sosial, maka digunakan metodologi penelitian sosial. Sedangkan penelitian
keagamaan yang objeknya adalah agama sebagai produksi interaksi sosial yakni tindakan
dan sikap manusia.

2. Karakteristik sifat penelitian agama dan keagamaan


a. Karakteristik penelitian agama

- Sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir dan ilmu hadis

- Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran agama yang terkandung dalam


sumber ajaran agama yang telah melahirkan filosafat Islam, ilmu kalam, tasawuf
dan fikih.

b. Karakteristik Penelitian Keagamaan

-Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas


agama yang dianutnya

- Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya


maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu
agama;

- Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya
masyarakat beragama.

Berkenaan dengan metode penelitian yang diperlukan, maka untuk penelitian


yang berkenaan dengan pemikiran atau gagasan dapat digunakan metode filsafat,
dan untuk penelitian agama berkenaan dengan sikap perilaku agama, dapat
digunakan metode ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi.
Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan benda-benda keagamaan maka yang
tepat digunakan adalah metode arkeologi.

3. Konsekuensi dari pembedaan kedua istilah tersebut.

Bahwa penelitian agama dan penelitian keagamaan adalah dua hal yang berbeda.
Penelitian agama (research on religion) adalah penelitian yang obyeknya adalah sumber
agama sebagai doktrin, yang dalam hal ini yaitu al-Qur'an dan hadist. Dalam hal ini,
obyek penelitianlah yang menjadi penentu metode suatu penelitian, bukan sebaliknya.
Sedangkan penelitian keagamaan (religious research) adalah penelitian yang obyeknya
tidak langsung mengenai doktrin agama, tapi menitik beratkan pada agama sebagai
system keagamaan dan nilai-nilai yang dilingkupinya dan gejala-gejala yang terjadi
seperti nilai kemanusiaan, kerukunan, interaksi sosial dan seterusnya.

Obyek penelitian agama adalah fakta agama dan pengungkapannya, yaitu berupa
kitab suci (teks), pemikiran (hasil pemahaman terhadap teks), interaksi sosial, institusi-
institusi sebagai bentuk dari pemikiran-pemikiran yang menjadi sebuah organisasi, dan
simbol-simbol keagamaan. Sebagian peneliti ada yang berpendapat bahwa penelitian
agama dan penelitian keagamaan adalah dua hal yang berbeda. Penelitian agama
(research on religion) adalah penelitian yang obyeknya adalah sumber agama sebagai
doktrin, yang dalam hal ini yaitu Al-Qur'an dan hadis. Dalam hal ini, obyek penelitianlah
yang menjadi penentu metode suatu penelitian, bukan sebaliknya. Sedangkan penelitian
keagamaan (religious research) adalah penelitian yang obyeknya tidak langsung
mengenai doktrin agama,tapi menitik beratkan pada agama sebagai sistem keagamaan
dan nilai-nilai yang dilingkupinya dan gejala-gejala yang terjadi seperti nilai
kemanusiaan, kerukunan,interaksi sosial dan seterusnya.

Dilihat dari metode penelitian yang digunakan, sangat bergantung pada obyeknya, sebab
obyeklah yang menentukan metode dan bukan sebaliknya. Obyek yang bersifat berkaitan
dengan fakta ajaran yang diyakini pemeluknya sebagai sesuatu yang sakral, yang berupa
ajaran atau doktrin didekati dengan pendekatan filsafat, filologi, dan teologi, termasuk di
dalamnya ilmu-ilmu agama seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam, ilmu akhlak dan
tasawuf. Obyek yang bersifat empiris seperti teks kitab suci, fenomena keberagamaan,
struktur dan dinamika masyarakat beragama dikaji dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial,
seperti sejarah, sosiologi, antropologi, dan psikologi.

Anda mungkin juga menyukai