Anda di halaman 1dari 4

Analisis Studi Agama - Agama

Studi agama - agama tidak menonjolkan ego agama dalam memahami ajaran dalam
setiap agama. Studi agama dikenali dengan Comparative Religion ( Perbandingan Agama ), The
Scientific Study Of Religion ( Kajian Ilmiah Agama ) dan lain - lain . Studi agama hanya melihat
pada sudut fenomena kehidupan manusia yang beragama .

Asbab - asbab munculnya matakuliah studi agama - agama dengan munculnya persoalan
- persoalan dari orang keilmuan iaitu 1) sesuatu kebenaran agama tersebut terletak pada
kebenaran ilmu sebagaimana realiti dalam sosial atau fenomena sosiol seperti dalam sosiologi
( Kajian tentang hukum masyarakat , soal - soal kemanusiaan , tingkah laku manusia antara
manusia ) . 2) masalah dialogis ( bersifat terbuka ) antara agama yang memegang sesuatu dengan
utuh kebenarannya dan kebenaran dari sejarah - empiris ( sesuatu sumber pengetahuan yang
diperoleh dari observasi /pencarian/ percobaan ) 3) masalah antara agama - agama pada
kebenaran yang tidak bisa diubah , maupun kebenaran biasa dalam historis - empiris yang
mengaitkan antara umat beragama .

Agama merupakan wahyu dari tuhan melalui utusan Nya untuk disampaikan kepada
umat manusia dan agama dapat dilihat sebagai tata nilai dan sumber perilaku dan sikap hidup
beragama dalam kehidupan manusia .

Tujuan

Untuk mahasiswa tidak mudah terjebak pada sikap - sikap apologis ( pembelaan
iman secara ilmiah terhadap pemikiran - pemikiran para tokoh filsafat yunani ) , apologetis dan
sikap diskriminatif ( bersifat menbeda - bedakan ) dalam mempelajari dan memparaktikan
dakwah islam dalam kehidupan seharian.
Objek Kajian
Pengalaman dalam agama -agama terdapat dalam tiga bentuk : 1) pengalaman “ teoretis “
( sebuah pemikiran dan juga pola pikir dimana akan mendasarkan sebuah bentuk dari berbagai
bentuk teori ) 2) pengalaman “ praksis “ atau “ amaliah “ ( praktik dalam bidang kehidupan )
yaitu dalam arti kata beribadah . 3) pengalaman “ sosiologis “ yaitu berkaitan dengan hukum
kemasyarakatan.

Teoretis ( pemikiran ) agama adalah 1) Tuhan , mempelajari tentang kehadiran Yang


Maha Suci dalam realitas kehidupan alam dan manusia 2) Kosmos ( alam semesta ) , berkaitan
dengan dunia dan meliputi hakikat dunia , asal usul sesuatu yang terdapat di dunia , susunan
kedudukan dan berakhirnya sesuatu ataupun berakhirnya dunia. Termasuk jugak sikap manusia
yang beragama terhadap waktu . 3) Manusia / antropologi ( makhluk yang beragama )
membincangkan hal - hal siapa itu manusia menurut setiap agama yang ada, tujuan seseorang
manusia itu hidup di dunia dan tujuan berakhirnya manusia di dunia . Hal - hal ini termasuk
dalam kajian - kajian pokok studi agama - agama .

Praksis ( ibadah / kebaktian ) bermacam - macam persoalan muncul untuk menunjukkan


ibadah ini sebagai tanggapan untuk kehidupan Mutlak ( The Ultimate Reality ).Antara persoalan
yang muncul ( kapan , bagaimana caranya, siapa yang dituntut melakukan, dan lain - lain. Hal ini
membuatkan keinginan pemeluk agama merasa orang lain juga perlu beragama seperti dia

Sosiologi ( kajian tentang hukum masyarakat ) pengalaman ini menjelaskan batas - batas
hubungan pergaulan masyarakat , baik antara agama dengan agama . Pada dasarnya agama itu
bersifat egalitarian ( persamaan derajat ) tetapi dalam praktik semuanya melihat dari paras rupa ,
umur , seks , dan lain - lain.

Prinsip - prinsip Umum Studi Agama - Agama

Terdapat tujuh poin yang dianjurkan sebagai prinsip - prinsip dalam studi ini yaitu : 1)
integral ( meliputi keseluruhan aspek ) 2) kompeten ( mengetahui ) 3) dihubungkan dengan
kepentingan yang eksistensial ( suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan pada manusia)
4) selektif 5) seimbang 6) imajinatif 7) disesuaikan dengan tingkat - tingkat pelajaran yang
beraneka ragam.
Metode Studi Agama - Agama

A) Sekilas telaah pendekatan - pendekatan terhadap agama

Maksud pendekatan ilmiah dalam arti sempit adalah metode yang digunakan
terhadap ilmu - ilmu alam , sedangkan pendekatan ilmiah dalam arti luas adalah suatu prosedur
yang bekerja dengan disiplin yang logis dan utuh dari premis - premis yang jelas .Agama disini
harus dipelajari secara tepat sebagaimana fenomena lain dari dunia organic dan dunia non -
organic . Setelah ditelaah pendekatan terhadap agama tidak dapat dilakukan dengan pendekatan
ilmiah sahaja , sebagaimana kritik para penulis teologi dan filsafat.

B ) Perkembangan Pendekatan - pendekatan terhadap Agama

Dilakukan dengan pendekatan sejarah, pendekatan ini berusaha untuk menelusuri asal -
usul dan pertumbuhan ide - ide agama dan lembaga - lembaga dengan perantaraan periode - periode
tertentu . Pendekatan ini bukan hanya studi tentang masa lalu saja , tetapi perhatian yang penuh untuk
memahami kekuatan - kekuatan dalam agama, fase - fase dan tujuan dari perkembangan sejarah agama
tersebut . Sejarah agama lebih banyak bersentuhan dengan aspek luar ( eksoteris ) dari pengalaman
agama .Dalam hal ini , ahli psikologi juga mainkan peranan untuk berusaha mengetahui dan memahami
perasaan individu dan kelompok bersama - bersama dengan dinamiknya dalam pengalaman
agama.Kemudian muncul pedekatan lain yaitu pendekatan sosiologi dan pendekatan fenomenologis.
Fenomenologis ini merupakan tambahan bagi pendekatan - pendekatan yang murni historis , psikologi
dan sosiologis . terdapat tiga tugas utama dalam pendekatan ini yaitu : 1) mencari hakikat Yang Maha
Suci . 2) memberi teori evolusi dan 3) memahami dan mempelajari tingkah laku agamis .

C) Pendekatan Studi Agama - agama

Pendekatan ini diadaptasikan dengan kepentingan khusus studi agama - agama .


Pendekatan yang diatas banyak difokuskan pada pendekatan pada pendekatan sintesis Ada empat
alasan dalam penentuan focus pendekatan ini yaitu : 1) sifat masalah dalam studi agama , 2) alasan
proporsionalitas kurikuler, 3) keperluan praktis di lapangan dan 4) variasi tingkatan semester peserta
kuliah .Disebalik pendekatan sintetis itu ada keterkaitan antara realitas agama sebagi bentuk dengan
nilai dalam agama sebagai sumber wujudnya realitas agama.
Sikap Dalam Studi Agama - Agama

Sesuai dengan karakteristik orang yang beragama , sikap - sikap ini perlu dipraktikan agar
memperoleh hasil yang proposional dalam studi yaitu : Memandang agama - agama yang berlainan
sebagai realitas objektif yang punya kebaikan tersendiri pada agamanya sendiri. Selain itu, berusaha
menemukan makna - makna sebagai realitas agama - agama dari pelbagai aspek .Kita tidak boleh
bersikao apologi dan apologetic terhadap agama sendiri maupun bersikap diskriminatif terhadap agama
lain .Sikap yang penting dalam mempelajari studi agama - agama ini perlu bersikpa terbuka terhadap
kelebihan dan kelemahan berbagai pendekatan yang digunakan .

Penutup

Studi agama - agama mengajarkan kita untuk memahami setiap landasan agama - agama yang
ada untuk kita lebih menghormati pandangan masyarakat disekeliling tanpa berlaku perdebatan dalam
isu soal keagamaan .

Anda mungkin juga menyukai