Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERBANDINGAN AGAMA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
B in
Dosen Pengampu:

Muh Umar Ali (2231020031)

Abdul ( 1510110455 )

Choirid ( 1510110470)

Khotimatin Wilda ( 1510110471 )


A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu agama muncullah ilmu perbandingan
agama yang bertujuan untuk memahami agama-agama yang diteliti secara
ilmiah. Ilmu perbandingan agama adalah ilmu yang mempelajari tentang
agama, sistem keyakinan, peribadatan, dan kelembagaan agama secara ilmiah
dengan pendekatan holistik (cara menyeluruh, beragam). Secara ilmiah
berarti ilmu perbandingan agama kajiannya terhadap agama yang bersifat
indukatif karena kajian terhadap agama dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan ilmu-ilmu lain, dan standart yang digunakan secara ilmiah artinya
melihat gejala agama secara objektif maksudnya yang bersifat intersubjektif,
artinya kesinambungan antara doktrin agama dan teori ilmiah. Kemudian
perbandingan bermakna sebagai aproach yang berarti metode, pendekatan dan
teori bukan agamanya yang dibandingkan.
Dalam perkembangannya ilmu perbandingan agama sering menimbulkan
salah pengertian. Seseorang sering memahami ilmu perbandingan agama
sebagai ilmu yang hanya membandingkan antara agama yang satu dengan
agama yang lain. Padahal tujuan dari ilmu perbandingan agama bukan
sekedar membanding-bandingkan, tetapi lebih luas dari itu. Bahkan seorang
sering mengira bahwa tugas ilmu perbandingan agama adalah menilai
kesalahan-kesalahan agama lain. Padahal memilai kesalahan-kesalahan
agama lan bukanlah tugas dari ilmu perbandingan agama, tetapi tugas dari
ilmu kalam atau teologi islam.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam makalah ini akan dikaji
ilmu perbandingan agama meliputi pengertian, tujuan, sistem, metode dan
pokok-pokok ajaran agama.
B. Permasalahan
1. Bagaimana pengertian, tujuan dan sistem perbandingan agama ?
2. Bagaimana metode perbandingan agama ?
3. Bagaimana pokok-pokok ajaran agama ?
C. Pembahasan
1. Pengertian, Tujuan dan Sistem Perbandingan Agama
Sebelum kita membahas tentang pengertian Perbandingan Agama,
terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari Agama. Banyak
sekali pengertian agama yang dikemukakan oleh para ahli Agama,
diantaranya :
Agama berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti “haluan, peraturan,
jalan atau kebaktian kepada Tuhan”. Selanjutnya ada pendapat yang
mengatakan, bahwa agama dalam bahasa Arab dikenal dengan “Ad-Diin”
yang bermakna adat kebiasaan atau tingkah laku, balasan, taat, patuh dan
tunduk kepada Tuhan, hukum-hukum atau peraturan.1
Agama menurut Durkheim adalah produk paling khas akal
kolektif.Kelompok memberlakukan ketentuan-ketentuan agama, nilai dan
sanksinya atas setiap orang yang menjadi anggotanya.Ini menjadi syarat
seseorang masuk dan tetap menjadi anggota.2
Kemudian definisi perbandingan agama (al-Diraasat fii al-Diyaanat)
merupakan sebuah disiplin ilmu yang didalamnya dilakukan perbandingan
antara berbagai agama, menyangkut sejarah ataupun doktrin, dengan
didasarkan pada asas tertentu.3
Sedangkan menurut Louis H. Jordan Perbandingan Agama merupakan
ilmu yang membandingan asal-usul, struktur dan ciri-ciri dari pelbagai
agama dunia, dengan maksud untuk menentukan persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan yang sebenarnya, sejauh mana hubungan antara
satu Agama yang lain, dan superioritas dan inferioritas yang relaif apabila
dianggap sebagai tipe-tipe.4
Dari beberapa definisi perbandingan agama diatas dapat kita
simpulkan bahwa ilmu perbandingan agama adalah usaha untuk

1
Abu Ahmadi, Perbandingan Agama, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 2
2
Djam’annuri, Studi Agama-agama; Sejarah dan Pemikiran, (Yogyakarta: Pustka Rihlah, 2003),
hlm. 49
3
AH. Choiron, Perbandingan Agama: Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif, (Kudus:
Buku Daros STAIN Kudus, 2009), hlm. 9
4
A. Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 14
memahami gejala-gejala keagamaan dan kepercayaan dalam hubungannya
dengan agama-agama lain baik mengenai persamaan dan perbandingan.

2. Tujuan dan Sistem Perbandingan Agama


Tujuan mempelajari Perbandingan Agama yaitu, antara lain :
a) Menguatkan keyakinan kita terhadap kebenaran Islam dan kebathilan
agama-agama yang lain.
b) Untuk bisa menggagas dialog antar Agama, dalam rangka dakwah dan
kemaslahatan bersama.5
c) Ilmu perbandingan agama tidak bertujuan untuk memperkuat dan
mengajarkan suatu kepercayaan yang dimiliki sekelompok manusia
atau masyarakat. A. Mukti Ali memberi komentar bahwa perbandingan
agama bukan apologi, perbandingan agama bukanlah suatu alat untuk
mempertahankan kepercayaan dan agama seseorang, tetapi sebaliknya
perbandingan agama merupakan alat untuk memahami fungsi dan ciri-
ciri agama, suatu ciri yang naluri bagi manusia.6
Sistem Ilmu Perbandingan Agama, sistem ini meliputi :
a) Politeisme
Kepercayaan pada kekuatan ghaib yang menjadi kepercayaan pada roh
yang disebut animisme.Pada awalnya penganut animisme
mempercayai roh.Kemudian dari sekian banyak yang memiliki roh,
ada yang kuat sehingga meimbulkan pengaruh pada alam.Benda yang
dianggap paling kuat itu kemudian dijadikan symbol penyembahan dan
peribadatan.
b) Pantaisme
Pantaisme adalah sebuah keyakinan bahwa semua adalah tuhan,
berlaku dibanyak budaya kuno.Kepercayaan alam semesta itu
dilambangkan dalam kepercayaan animisme.Umumya pantaisme
adalah prinip bahwa tuhan adalah segalanya dan semuanya adalah
dewa.7
c) Monoteisme
Monoteisme adalah tuhan-tuhan asing yang disangka musuh, tidak
diakui lagi dan hanya tinggal satu tuhan untuk seluruh alam. Yahwe
kemudian dianggap lebih berkuasa daripada tuhan-tuhan agama lain
kemenangan yahwe melawan musuh-musuhnya tidak dianggap tuhan,
tetapi hanyalah setan. Yahwe tidak saja dianggap saja tuhan nasional
tetapi tuhan pencipta semesta alam dan tuhan manusia seluruhnya.8

3. Metode Serta Pokok-Pokok Ajaran Agama Dalam Perbandingan


Agama
Menurut Jumhurul Umani (2008) ada beberapa metode yang bisa
digunakan dalam memahami Perbandingan Agama, yaitu :9
1. Metode Relevan
Penelitian agama adalah penelitian tentang Agama dalam arti
ajaran believe (kepercayaan) atau sebagai fenomena budaya dan
agama dalam arti keberagamaan, perilaku beragama atau sebagai
fenomena sosial. Karena itu diperlukan teori ilmiahyang relevan
untuk penelitian agama.Dalam pembahasan ini, teori-teori itu
digunakan sebagai pendekatan sekaligus sebagai model dalam
penelitian agama.Teori ilmiah itu meliputi teologi, (ilmu-ilmu
keagamaan), sosiologi antropologi, psikologi, sejarah dan filsafat.
2. Metode Teologis
Pendekatan telogi dalam studi agama adalah pendekatan iman
untuk merumuskan kehendak Tuhan berupa wahyu yang
disampaikan kepada para Nabi-Nya agar kehendak Tuhan itu dapat
diahami secara dinamis dalam konteks ruang dan waktu.Karena itu
pendekatan teologis dalam studi agama disebut juga pendekatan
7
Muhammad Rifa’I, Perbandingan Agama,(Semarang: Wiraksama,tth),hlm.2-3
8
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia,(Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2016), hlm. 66-67.
9
AH. Choiron, Perbandingan Agama. . .,hlm. 17-21
normative dari ilu-ilmu agama itu sendiri.Secara umumetode
teologis/normative dalam studi agama atau dalam rangka
menemukan pemahaman pemikiran keagamaan yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan secara normative idealistik.
3. Metode Sosiologis
Sosiologi agama secara luas sebagai suatu studi tentang interalisasi
dari agama dan masyarakat sebagai bentuk-bentuk interaksi yang
terjadi antara mereka.Anggapa para sosiolog bahwa dorongan-
dorongan, gagasan-gagasan dan kelembagaan agama
mempengaruhi dan sebaliknya juga dipengaruhi oleh kekuatan-
kekuatan sosial adalah tepat. Objek penelitian agama dengan
pendekatan sosiologi menurut Keith A. Robert memfokuskan pada
tiga masalah pokok, yaitu : (1) kelompok-kelompok dan lembaga
keagamaan (meliputi pembentukannya, demi kelangsungan
hidupnya, pemeliharaannya dan pembubarannya). (2) perilaku
individu-individu dalam kelompok-kelompok tersebut (proses
sosial yang mempengaruhi status keagamaan dan perilaku ritual).
(3) konflik antar kelompok agama.
4. Metode Antropologis
Penelitian dengan menggunakan pendekatan antropologi agama
secara umum adalah mengkaji agama sebagai ungkapan kebutuhan
makhluk budaya yang meliputi: (1) pola-pola keberagamaan
manusia dari perilaku bentuk-bentuk agama primitive yang
mengedepankan magic, animism, tetonisme, paganisme pemujaan
terhadap roh, dan polyteisme, sampai pola keberagamaan
masyarakat industri yang mengedepankan rasionalitas dan
keyakinan monoteisme, (2) agama dan pengungkapannya dalam
bentuk mitos, symbol-simbol, ritus, tarian ritual, upacara
pengorbanan, semedi, selamatan, (3) pengalaman religious, yang
meliputi meditasi, doa, mistisisme dan sufisme.
5. Metode Psikologis
Psokologi agama adalah studi mengenai aspek psikologi dari
perilaku beragama, baik sebagai individu atau secara
berkelompok/anggota-anggota dari suatu kelompok. Aspek
psikologis perilaku beragama berupa pengalaman religious, seperti:
(1) ketika seesorang dalam puncak spiritual, seperti mi’rijnya Nabi
menghadap sang Kholiq, atau ketika seorang muslim khusyu’
dalam solatnya atau orang kristiani dalam doa dan nyanyian. (2)
ketika seseorang menerima wahyu atau mendengarkan suara hati,
keika berkomunikasi dengan sang Kholiq, yang Ilahi dan
supranatural.
Psikologi agama sebagai cabang dari psikologi menyelidiki agama
sebagai gejala kejiwaan.Penyelidikan agama sebagai gejala
kejiwaan memiliki peran penting mengingat persalan agama yang
paling mendasar adalam persoalan kejiwaan.Manusia meyakini dan
mau berserah diri kepada Tuhan, melakukan upacara keagamaan,
berdo’a, rela berkorban dan rela dikendalikan oleh norma-norma
agama adalah persoalan kejiwaan.
6. Metode Historis
Focus penelitian agama dengan menggunakan pendekatan sejarah,
yaitu: (1) penelitian sejarah tentang tokoh bepengaruh dalam suatu
agama atau gerakan keagamaan, yang meliputi, otobiografinya,
pemikirannya, tindakan-tindakannya serta pergumulan hidupnya.
(2) penelitian sejarah mengenai naskah atau buku. Penelitian ini
menekankan pasa substansi naskah atau buku untuk dianalisis, baik
analisis, kritis, perbandigan maupun analisis sekadar eksplorasi. (3)
penelitian sejarah mengenai suatu konsep sepanjang sejarah
penelitian, model ii bisa berupa salah satu naskah, kitab suci atau
perkembangan pemikiran dari waktu ke waktu. (4) penelitian arsip,
yaitu penelitian tentang sejarah, baik individu, kelompok,
organisasi, masyarakat, maupun bangsa dengan melihat arsip-arsip
resmi.
Pokok-pokok Ajaran Agama dalam Perbandingan Agama antara lain :
1. Agama Islam
Agama Islam sebagai agama universal, tidak hanya mengatur
bagaimana sebaiknya manusia berhubungan dengan Tuhannya,
bagaimana kedudukan manusia dihadapan Tuhan, tetapi juga
membeikan tuntunan bagaimana manusia berhubungan dengan
sesama manusia, dan bagaimana kedudukan manusia ditengah-
tengah dalam semesta ini. Ajaran agama Islam tidak semata-mata
menekankan hubungan vertical dengan Tuhan (hablun minallah),
tetapi memberikan keseimbangan dengan kehidupan keduniawian
(hablun minannas).10
2. Agama Hindu
a. Ajaran Dewa-Dewa
Dalam agama hindu tidak pernah kita temukan pengertian
Tuhan dalam arti yang sebenar-benarnya, sebagaimana dalam
agama Islam. Agama Hindu mempertuhan dewa-dewa.Satu di
antara dewa-dewa dianggapnya dewa yang tertinggi dan silih
berganti dalam memegang kekuasaan.Maka dapat kita katakan
bahwa agama ini merupakan agama alam, artinya tiap-tiap
dewa menjadi lambang suatu keadaan alam.11Disamping
percaya terhadap dewa-dewa, orang hindu juga percaya kepada
dewi (dewa perempuan). Orang beranggapan bahwa kegiatan
dewa yang menjelma berupa perempuan, yang disebut syakti.
b. Ajaran tentang Sesajen
Agama hindu mengajarkan tentang pengorbanan hewan-hewan
tertentu dan memberikan sajian-sajian tertentu berupa makanan
bagi dewa dan arwah nenek moyang. Adapun hewan-hewan
yang dikorbankan adalah lembu, kambing, kerbau, dan kuda,

10
ibid., hlm. 137
11
Ibid.,hlm. 84
sesuai derajat korban masing-masing.Korban hewan yang
paling tinggi nilainya, adalah korban manusia.12
3. Agama Kristen
Pokok ajaran Agama Kristen yang ada sekarang ialah sebagaimana
termaktub dalam syahadat 12 (Credo para Rasul) yaitu :
a. Aku percaya akan Allah, Bapa yang maha kuasa, pencipta
langit dan bumi.
b. Dan akan Yesus Kristus, Puteranya yang tunggal Tuhan kita.
c. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan
Maria.
d. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan.
e. Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati.
f. Yang naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang
maha kuasa.
g. Dari situ ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
h. Aku percaya akan roh kudus.
i. Gereja katolik yang kudus, persekutuan yang kudus.
j. Pengampunan dosa.
k. Keankitan badan.
l. Kehidupan kekal.
m. Kecuali syahadat dua belas tersebut, undang-undang sepuluh
dari Nabi Musa juga dianggap menjadi ajaran yang pokok oleh
Agama Kisten.13
4. Agama Buddha
Pokok-pokok ajaran Buddha :
a. Tentang Buddha yang teladan hidupnya sebagai tuntunan bagi
penganut-penganutnya.

12
Ibid, hlm. 86
13
AH. Choiron, Perbandingan Agama. . ., hlm. 120-121
b. Dharma adalah merupakan pengakuan atau syahadat bagi orang
Buddha, yaitu bunyinya sebagai berikut:
“Saya berlindung diri di bawah Buddha”
“Saya berlindung diri di bawah Dharma”
“Saya berlindung diri di bawah Sangha”
A. Analisis

Perbandingan agama merupakan sarana interaksi antar umat dalam


beragama tanpa harus memperbandingkan secara mutlak tentang agama
tersebut. Sebagian besar pada kehidupan zaman sekarang ini, banyak
sekali orang yang belum begitu paham mengenai apa itu arti dari
mempelajari perbandingan agama. Sehingga besar kemungkinan akan
berdampak buruk pada kelangsungan kerukunan antar umat beragama.
Terutama dinegara Indonesia, negara Indonesia merupakan negara yang
memiliki banyak sekali keragaman budaya maupun keberagaman.
Penting sekali memahami perbandingan agama dalam memulai hidup
rukun antar umat beragama. Akhir-akhir ini banyak sekali fenomena yang
menggambarkan tentang bagaimana dampak negative yang ditimbulkan
dari kesalah fahaman antar umat beragama. Pada tanggal 2 desember 2016
terjadi demo besar-besaran yang menuding tokoh pemimpin yang
dianggap sudah menistakan agama. Hal tersebut menandakan bahwa
pemahaman mengenai perbandingan agama sangatlah penting guna
menjaga kerukunan antar umat beragama, terutama di Indonesia yang
notabenya negara berkembang.
Dengan mempelajari perbandingan agama, diharapkan mampu
menumbuhkan sikap solidaritas antar umat beragama dalam menjaga
kerukunan antar umat beragama dalam menjaga kerukunan antar umat
dengan pelajaran yang sudah dipelajari. Dalam perbandingan agama,
semua sudah terkonsep baik mengenai sistem, tujuan, pokok-pokok ajaran
agama. Sehingga dengan memahami semua pelajaran yang tertulis dalam
perbandingan agama, maka dalam menuju tujuan yang berorientasi pada
menjaga kerukunan antar umat beragama sangat terbuka lebar.
B. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu


perbandingan agama adalah usaha untuk memahami gejala-gejala
keagamaan dan kepercayaan dalam hubungannya dengan agama-
agama lain baik mengenai persamaan dan perbandingan. Tujuan dari
mempelajari ilmu perbandingan agama diharapkan setiap umat
beragama dapat memahami perbedaan agama. Mengedepankan sikap
toleransi, membiarkan seseorang melakukan apa yang menjadi
keyakinannya.
Metode yang digunakan dalam memahami ilmu pendidikan
agama, yaitu: metode relevan, metode teologis, metode sosiologis,
metode antropologis, metode psikologis, metode historis.
Pokok-pokok ajaran dari berbagai agama: a) Agama Islam
tidak semata-mata menekankan hubungan vertical dengan Tuhan
(hablun minallah), tetapi memberikan keseimbangan dengan
kehidupan keduniawian (hablun minannas). b) Agama hindu
mengajarkan tentang pengorbanan hewan-hewan tertentu dan
memberikan sajian-sajian tertentu berupa makanan bagi dewa dan
arwah nenek moyang. c) Agama Kristen yang ada sekarang ialah
sebagaimana termaktub dalam syahadat 12 (Credo para Rasul). d)
Dharma adalah merupakan pengakuan atau syahadat bagi orang
Buddha.

C. Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1991. Perbandingan Agam., Jakarta: Rineka Cipta
Ali, A. Mukti, 1994. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia.
Bandung: Mizan
Bakhtiar, Amsal. 2016. Filsafat Agama Wisata Pemikiran dan
Kepercayaan Manusia. Depok: PT Raja Grafindo Persada
Choiron, AH. 2009. Perbandingan Agama: Kajian Agama-
agama dalam Perspektif Komparatif. Kudus: Buku Daros
STAIN Kudus
Djam’annuri. 2003. Studi Agama-agama; Sejarah dan Pemikiran.
Yogyakarta: Pustka Rihlah
Jirhanuddin. 2010. Perbandingan Agama: Pengantar Studi
Memahami Agama-agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rifa’I, Muhammad. tth. Perbandingan Agama. Semarang: Wiraksama

Anda mungkin juga menyukai