Anda di halaman 1dari 25

N JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN RESUME

O
1 MENUMBUHKAN Menumbuhkan Sedangkan Kehidupan dalam sekolah
KESADARAN kesadaran pembinaan diibaratkan sama dengan
BERKONSTITUSI berkonstitusi menumbuhkan kehidupan suatu Negara.
DI LINGKUNGAN disekolah akan kesadaran Keduanya memiliki
SEKOLAH lebih efektif berkonstitusi peraturan. Kehidupan
MELALUI dilaksanakan pada dimayarakat, disekolah diatur melalui tata
PENDIDIKAN saat bisa tertib sekolah atau panduan
KEWARGANEGA prosespelakanaan dilakanakan sekolah, sedangkan
RAAN kegiatan belajar melalui kegiatan kehidupan dalam suatu
mengajar. Hal ini gotong Negara diatur dengan
dikarenakan para royong/kerja konstitusi atau Undang-
peerta didik akan bakti Undang Dasar.Untuk
lebih membersihkan mendorong terwujudnya
fokusmenerimanya lingkungan, sadar berkonstitusi di
karena dibimbing sikampling dan lingkungan sekolah,Guru
langung oleh rapat rutin RT PKn dapat menjadi pihak
bapak/ibu guru. setempat.Pendid yang mendidik pesrta didik
Diamping itu ikan kesadaran agar menjadianak-anak bangsa
peserta didik berkonstitusi yang memiliki budaya sadar
diharapkan dapat merupakan hal berkonstitusi, yaitu dengan
memberikan terpenting cara melaksanakan kegiatan
ungkapan atau dalam yang harus menyajikan hasil
bentuk tulian yang dioptimalkan kajianpasal-pasal UUD
berkaitan dengan untuk Negara Republik Indonesia
kesadaran menciptakanwar Tahun 1945 dengan
berkonstitui melalui ga negara yang praktik kewarganegaraan
kegiatan praktik memiliki diantaranya. (1)Membuat
kewarganegaraan kesadaran poster tekad
dengan membuat berkonstitusi. mempertahankan pembukaan
poster, ikrar / janji Pendidikan UUD Negara republik
dengan sadar dan Kewarganegara Indonesia Tahun 1945, (2)
jujur yang an mempunyai membuat sikap prilaku jujur,
kemudian perananyang (3)pemilihan pengurus Osis
dipresentaikan di strategis dalam dan (4)membuat ikrar atau
depan kelassecara mengimplement janji untuk mempertahankan
langung. Dan ada asikan Pancasila sebagai dasar
interaktif antar pendidikan negara.Dengan langkah ini
peserta didik secara kesadaran diharapkan siswa memiliki
langung , sehingga berkonstitusi ketrampilan menyajikan hasil
prosespembelajaran kajian isi Pasal-pasalUUD
menjadi aktif dan 1945 dan siswa dapat
kreatif dengan mengaplikasikanperbuatannya
bimbingan dan , sikap sertatingkah laku
pengawasan dari yang sesuai dengan
bapak/ibu guru ketentuan ketentuan atau
peraturan yang berlaku baik
dalam lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah atau
lingkungan masyarakat.
2 Meningkatkan Negara merupakan Untuk itudi Negara adalah suatu
Pondasi Negara organisasi yang di dalam suatu organisasi yang berada dalam
dengan Menaati dalamnya ada Negara suatu wilayah tertentu, di
Konstitusi wilayah, rakyat, dan diharuskan ada dalamnya terdapat rakyat,
mempunyai suatiu adanya kekuasaan yang
kekuasaan berdaulat. konstitusi baik berdaulat dan adanya
Sistem Politik tertulis maupun pengakuan dari negara lain.
(political system) tidak guna Pada zaman modern saat ini
pasti ada di setiap untuk landasan pada umumnya setiap
negara. Sistem umum suatu negara memiliki konstitusi,
politik (political negara karena berdirinya suatu negara
system) ialah mengatur tidak akan lepas dengan
pelaksanaan negara, adanya konstitusi yang
kekuasaan atau pola pemerintahan mendasarinya. Dan salah satu
mekanisme. dan fungsinya, yaitu membatasi
Sedangkan hak dan masyarakat.Sela kekuasaan pemerintahan agar
kewenangan serta in itu, sebagai tidak terjadi tindakan
tanggung jawab masyarakat kesewenang-wenangan oleh
untuk mengelola yang berdaulat pemerintah. Dengan demikan
tugas tertentu adalah diwajibkan hak-hak bagi warga negara
kekuasaa, ini untuk mentaati dapat terlindungi dan
dimaksud setiap konstitusi tersalurkan. Konstitusi pada
ketatanegaraan yaitu yang ada dasarnya merupakan suatu
pengelolaan suatu dengan tujuan aturan yang mengandung
negara. Yang untukmeningkat norma-norma yang berkaitan
dimana kan pondasi dengan kehidupan negara
ketatanegaraan ialah Negara, karena dalam menjaga kekuasaan
harus ada konstitusi. jika konstitusi yang ada dalam suatu Negara
itu tidak tidak disalahgunakan dan hak
berjalan dengan asasi manusia tidak dilanggar.
baik dan lancar Konstitusi dapat mengalami
maka pondasi perubahan sesuai dengan
Negara akan dinamika kehidupan
roboh. masyarakat, dalam artian
konstitusi dapat berkembang
sesuai kebutuhan masyarakat
dan tidak stagnan.
3 MEMBANGUN Konstitusi Sedangkan Sebagai hukum dasar tertulis
KESADARAN merupakan hukum pembinaan , Undang-Undang Dasar
BERKONSTITUSI dasar tertulis yang menumbuhkan Negara Republik Indonesia
SEBAGAI UPAYA tertinggi, kesadaran Tahun 1945 Pasal 1 Ayat
MENEGAKKAN konstitusionalitas berkonstitusi (3) secara tegas menyatakan,
HUKUM merupakan dimayarakat, bahwa Negara Indonesia
KONSTITUSI perbuatan dan bisa adalah Negara Hukum. Salah
tindakan yang dilakanakan satu unsur yang dimiliki oleh
sesuai dengan melalui negara hukum adalah
konstitusi dan kegiatan pemenuhan akan hak-hak
konstitusionalisme gotong dasar manusia sebagaimana
merupakan paham royong/kerja diungkapkan oleh Friedrich
berkonstitusi warga bakti Julius Stahl. Upaya
negara. Membangun membersihkan mewujudkan konstitusi
kesadaran lingkungan, yang dapat mengikuti
berkonstitusi bukan sikampling dan perkembangan dan
perkara yang mudah rapat rutin RT memenuhi akan hak-hak
dan membutuhkan setempat. dasar manusia, konstitusi
waktu yang panjang, Pendidikan haruslah mempunyai aspek
serta berhadapan kesadaran yang dinamis dan mampu
dengan berbagai berkonstitusi menangkap fenomena
hambatan. Faktor merupakan hal perubahan sejarah (historical
subtansi (isi terpenting change), sehingga dapat
konstitusi), yang harus menjadikannya sebagai suatu
struktural (aparat dioptimalkan konstitusi yang selalu hidup
penyelenggara untuk (living constitution). Hanya
negara) dan kultural menciptakan permasalahannya kinerja
(kesediaan warga negara pemerintah sebagai
masyarakat untuk yang memiliki pelaksana konstitusi
sadar dan mematuhi kesadaran (eksekutif, legislatif dan
konstitusi) berkonstitusi. yudikatif) masih belum
merupakan Pendidikan memberikan keadilan dan
komponen yang Kewarganegara kepuasan bagi para pencari
dikelola secara an mempunyai keadilan.
simultan dan terus peranan yang
menerus strategis dalam
mengimplement
asikan
pendidikan
kesadaran
berkonstitusi.
4 ALTERNATIF Pendidikan pembelajaran Kesadaran berkonstitusi
MODEL Kewarganegaraan dapat mengacu secara konseptual diartikan
PEMBELAJARAN merupakan wahana pada pada sebagai kualitas
KOOPERATIF paling strategis untuk ketercapaian pribadi seseorang yang
TIPE menumbuhkan ketiga tugas memancarkan wawasan,
NUMBERED kesadaran pokok diatas, sikap, dan perilaku yang
HEADS berkonstitusi siswa tentu saja bermuatan cita-cita dan
TOGETHER sebagai warga dengan tetap komitmen luhur kebangsaan
SEBAGAI UPAYA negara. Artinya memperhatikan dan kebernegaraan
MENUMBUHKAN melalui program relevansinya Indonesia.
KESADARAN Pendidikan dengan standar 3 Kehidupan dalam sekolah
BERKONSTITUSI Kewarganegaraan, kompetensi, diibaratkan sama dengan
DALAM siswa memiliki kompetensi kehidupan suatu
PEMBELAJARAN pengetahuan, dasar serta Negara. Keduanya memiliki
PKN sikap dan perilaku tujuan peraturan. Kehidupan di
yang berlandaskan pembelajaran sekolah diatur melalui tata
kepada nilai, norma yang telah tertib sekolah atau panduan
dan moral yang ditetapkan. sekolah, sedangkan kehidupan
tercermin dalam Salah satu dalam suatu Negara
konstitusi negara. alternantif diatur dengan konstitusi atau
Sehubungan dengan model Undang-Undang Dasar.
hal itulah maka pembelajaran Dengan tumbuhnya
proses yang dapat kesadaran berkonstitusi,
pembelajaran PKn digunakan ialah diharapkan siswa kelak
perlu dirancang model menjadi warga negara yang
dengan agar proses pembelajaran sanggup melaksanakan hak
interaksi antara siswa kooperatif tipe dan kewajibannya dalam
dan Numbered kehidupan bernegara,
guru dalam Heads Together dilandasi oleh kesadaran
mengoperasionalisasi yang politik, kesadaran hukum, dan
kan materi, metode, dikembangkan kesadaran moral. Model
media, sumber, dan oleh Kagan pembelajaran sendiri dapat
evaluasi diidentifikasi ke dalam
berbagai
jenis, seperti model
pembelajaran konstekstual,
model pembelajaran
kooperatif, model
pembelajaran berbasis
masalah, model pembelajaran
tematik, model pembelajarab
berbasis komputer, dan
sebagainya.
Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning)
merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja
dalam kelompokkelompok
kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat
sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang
bersifat heterogen.
5 MENUMBUHKAN Berdasarkan (2) Pengaruh Amanat UU No. 20 tahun
KESADARAN pembahasan pada bab pelaksanaan 2003 pasal 3
BERKONSTITUSI sebelumnya maka gerakan bahwa pendidikan nasional
MELALUI dapat dirumuskan pembiasaan berfungsi
GERAKAN kesimpulan membaca teks mengembangkan kemampuan
PEMBIASAAN sebagai berikut : (1) UUD 1945 bagi dan membentuk
MEMBACA TEKS Pembiasaan yang warga watak serta peradaban bangsa
UUD 1945 dapat sekolah adalah : yang bermartabat
menumbuhkan Secara kognetif, dalam rangka mencerdaskan
kesadaran kemampuan kehidupan bangsa,
berkonstitusi adalah siswa terhadap bertujuan untuk
melalui Pembiasaan norma-norma berkembangnya potensi
membaca teks UUD dasar UUD peserta
1945 di 1945 didik agar menjadi manusia
awal KBM, saat meningkat ; yang beriman dan
upacara bendera, Secara afektif, bertaqwa kepada Tuhan Yang
sebagai bagian antusias siswa Maha Esa,
konseling, media mengikuti KBM berakhlak mulia, sehat,
baner dan mading lebih berilmu, cakap, kreatif,
sekolah, bersemangat ; mandiri dan menjadi warga
melalui kegiatan Secara negara yang
lomba penguasaan psikomotorik, demokratis serta bertanggung
materi UUD semakin jawab. Untuk itulah
1945, melalui berkurangnya maka setiap institusi
mengintegrasikan pelanggaran pendidikan termasuk
materi UUD 1945 siswa terhadap lembaga persekolahan harus
dalam kepramukaan tata tertib ; memiliki visi dan
dan melalui Forum Secara misi serta tujuan institusional
Diskusi administratif yang jelas, terarah,
Konstitusi. kelembagaan, strategis , relevan serta
penyempurnaan fungsional dalam rangka
visi dan misi pencapaian tujuan pendidikan
sekolah, secara nasional.
Meningkatkan Selanjutnya secara herarkis,
kesadaran setiap mata pelajaran
warga sekolah ; di satuan pendidikan harus
sekolah menjadi memiliki tujuan
kondusif untuk intruksional yang jelas,
menumbuhkan terarah, strategis , relevan
kesadaran serta fungsional juga dalam
berkonstitusi ; rangka pencapaian
Berubahnya tujuan institusional .
mindset
guru dan warga
sekolah tentang
tanggung jawab
membina
kesadaran
berkonstitusi
siswa
6 MEMBUDAYAKA UUD 1945 Untuk hal ini Budaya adalah keseluruhan
N KESADARAN akan dapat membumi PKn/PPKn sistem sosial yang
BERKONSTITUSI dan dilaksanakan perlu membangun suatu komunitas.
MELALUI dengan baik, apabila dikembangkan Sistem
PENDIDIKAN ada pemahaman menjadi sosial yang diadopsi oleh
KEWARGANEGA dan kesadaran program bangsa Indonesia diabadikan
RAAN konstitusional dari pendidikan dalam undang-undang dasar
segenap warga untuk mencapai atau
negara Indonesia pendidikan konstitusi Negara Republik
sehingga politik Indonesia. Konstitusi adalah
masyarakat dapat masyarakat, bentuk naskah legitimasi
melakukan kontrol termasuk di kedaulatan rakyat dan kontrak
terhadap dalamnya sosial yang mengikat setiap
penyelenggaraan membangun warga negara dalam
negara. Dengan kata pemahaman dan membangun pemahaman
lain, membangun kesadaran tentang kedaulatan rakyat.
kesadaran berkonstitusi Sekarang ini konstitusi yang
berkonstitusi tidak berlaku di Negara Republik
lain adalah upaya Indonesia adalah UUD 1945.
untuk memfungsikan UUD 1945 akan bisa
UUD 1945 dalam dilaksanakan secara baik, jika
kehidupan ada pemahaman dan
bermasyarakat, kesadaran semua warga
berbangsa konstitusional sehingga orang
dan bernegara dapat melakukan kontrol atas
administrasi negara.
Dengan kata lain, membangun
kesadaran konstitusional
merupakan upaya untuk
memungkinkan penerapan
UUD 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara secara konsisten.
Agar setiap institusi dan
warga negara Indonesia dapat
menjalankan kehidupan
bernegara berdasarkan UUD
1945, maka diperlukan
tumbuhnya
budaya kesadaran
konstitusional pada mereka.
Untuk menumbuhkannya
diperlukan
pemahaman akan nilai dan
norma yang menjadi dasar
substansi konstitusi.
7 KONSTITUSI Negara adalah Salah satu unsur 1. Pengertian Konstitusi
SEBAGAI TOLAK produk hukum dalam negara Istilah konstitusi berasal dari
UKUR (muncul dari yang mutlak “Constituer” (bahasa Perancis)
EKSISTENSI kesadaran setiap harus ada adalah yang
NEGARA orang). Hukumlah Konstitusi. berarti membentuk.
HUKUM yang mengatur Antara Pemakaian
MODERN negara dan tentu konstitusi dan istilah konstitusi yang
negara harus negara tidaklah dimaksud
tunduk kepada dapat ialah pembentukan suatu
hukum terutama dipisahkan negara
hukum yang tertinggi Konstitusilah atau menyusun dan
dalam suatu yang mengatur menyatakan
negara yaitu hubungan suatu negara.7
konstitusi. negara dan Dalam khasanah Ilmu Hukum
warganegaranya Tata Negara, kita dapat
. Konstitusi membedakan pengertian
akan mengenai
mencegah konstitusi, yaitu konstitusi
terjadinya dalam
pemusatan arti luas dan konstitusi dalam
kekuasaan dan arti
tindakan sempit, serta konstitusi dalam
sewenangwenan arti
g negara formal dan dalam arti
terhadap material.
warganegaranya Dalam dunia modern, paham
. Penyelenggara yang membedakan tertulis
kekuasaaan atau
negara harus tidak tertulis suatu konstitusi
didasarkan pada sudah
konstitusi. hampir tidak ada. Kalau masih
ada
konstitusi yang tidak tertulis
hanya
di Inggris. Namun demikian
gambaran dari konstitusi ini
sudah
kabur atau sudah tidak bisa
dibuktikan secara pasti,
demikian
pula sebaliknya kalau
dikatakan
suatu negara berkonstitusi
tertulis
dimana ada juga konstitusi
tidak
tertulis. Misalnya Indonesia
banyak hal-hal yang hidup,
yang
pada suatu waktu
menyingkirkan
Undang-Undang Dasar sendiri
karena lebih hidup dan
diterima
oleh masyarakat.
8 Telaah Putusan Putusan Mahkamah Namun Penyelenggaraan Pemilihan
MK dalam Konstitusi Nomor kedaulatan Umum Presiden dan Wakil
Sengketa PHPU 1/PHPU.PRES-XII/2 rakyat yang Presiden (Pilpres) tanggal 9
Pilpres 2004 014 telah member mengandung Juni 2014 yang sempat
(Perspektif Negara makna positif bagi pengertian menyita perhatian publik dan
Demokrasi perkembangan kebebasan sempat pula muncul riak-riak
Konstitusional) transformasi sistem mutlak dari politik itu akhirnya selesai
politik dan sistem rakyat dalam juga dengan suatu kepastian
pemerintahan berdemokrasi hukum setelah melewati
demokrasi tetap dalam masa-masa kritis. Berbagai
konstitusional di konteks norma spekulasi dan opini politik
Indonesia. Putusan aturan hukum. yang berkembang termasuk
MK juga Artinya, penafsiran-penafsiran politik
mempertegas praktik kebebasan hukum yang dilontarkan
negara Indonesia mutlak dari pelbagai kalangan pakar, ahli,
berdasarkan atas rakyat harus dan kaum profesional,dari
hukum. Selain ada batasnya yang mengarah pada
memberi makna yakni melalui kontekstualisasi teks-teks
positif-konstruktif peraturan dan norma yang terkandung
dan mempertegas perundang- dalam konstitusi maupun
praktik negara undangan. interpretasi-interpretasi hukum
hukum di Indonesia, Itulah yang yang menjurus pada upaya
putusan MK dalam menjadi konsep delegitimasi hasil Pilpres hasil
perkara sengketa negara rekapitulasi akhir Komisi
PHPU demokrasi Pemilihan Umum (KPU)
PilpresNomor1/PHP konstitusional, melalui SK KPU Nomor
U.PRES-XII/2014jug yakni negara 535/Kpts/KPU/TAHUN 2014
a menjadi puncak yang tentang Penetapan
legitimasi konstitusi berdasarkan Rekapitulasi Hasil
terhadap penetapan hukum atau Penghitungan Perolehan Suara
pasangan calon negara yang dan Hasil Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil berdasarkan Presiden dan Wakil Presiden
Presiden 2014-2019 konstitusi. Tahun 2014 pada tanggal
oleh KPU Pusat Dalam kontek 22 Juli 2014 dan Keputusan
melalui Keputusan sinilah, KPU Nomor
KPU No kesadaran untuk 536/Kpts/KPU/TAHUN 2014
536/Kpts/KPU/TAH mentradisikan tentang Penetapan Pasangan
UN 2014 dan pemahaman Calon Presiden dan Wakil
menutup semua cela kolektifitas Presiden Terpilih Dalam
silang-penafsiran berbangsa Pemilihan Umum Presiden
politik hukum serta dengan dan Wakil Presiden Tahun
mengakhir berbagai menghargai dan 2014 yang menetapkan
pertentangan politik menerapkan pasangan nomor urut 2 (dua)
yang ada. Negara konstitusi perlu Joko Widodo dan Muhammad
demokrasi ditumbuh Jusuf Kalla sebagai pemenang
konstitusional adalah kembangkan Pilpres 2014 dengan perolehan
negara yang oleh suara sebanyak 70.139.153
menegakkan kalangan elit dan pasangan nomor urut 1
kedaulatan rakyat. politik dan (satu) Prabowo Subianto dan
rezim berkuasa. M. Hatta Rajasa hanya
Pendidikan mendapatkan suara
politik hukum 62.576.444 itu akhirnya dapat
dan budaya dijawab secara konstitusional
sadar oleh MK lewat Putusan
berkonstitusi Nomor
dalam Negara 1/PHPU.PRES-XII/2014
hukum atau yang dibacakan dalam
Negara sidang pleno terbuka untuk
demokrasi umum pada Hari Kamis
modern yang tanggal 21 Agustus 2014.
bersandarkan
pada konstitusi
harus dimulai
dari kalangan
elit politik
sehingga rakyat
merasa ada
keteladanan
politik yang
baik untuk
dijadikan
sandaran.
9 Peran Mahkamah Keberadaan Melalui Keterlibatan mantan terpidana
Konstitusi dalam Mahkamah putusan- dalam kontestasi politik
Perlindungan Hak Konstitusi menjadi putusannya, memicu diskursus tentang hak
Politik Mantan sangat penting Mahkamah asasi manusia dan
Terpidana dalam negara telah berperan perlindungannya oleh
hukum yang sebagai Mahkamah Konstitusi.
demokratis, pelindung Tulisan ini akan menjawab
Mahkamah terhadap hak dinamika konstitusional
Konstitusi sebagai dipilih dalam aturan tersebut melalui
guardian of penyelanggaraa putusan-putusan Mahkamah
democracydiperhada n pemilihan Konstitusi. Metode
pkan dengan umum maupun Penelitian dalam tulisan ini
persoalan empiris pemilihan adalah penelitian hukum
yang sangat kepala daerah. normatif. Hasilnya adalah
dinamis. Mahkamah Secara dinamis bahwa sedari awal aturan
Konstitusi sangat Mahkamah tersebut telah dinyatakan
menyadari bahwa telah inkonstitusional bersyarat,
hak dipilih dan mempertimbang namun persyaratan dan
memilih merupakan kan penerapan persyaratannya
hak asasi sebagai konstitusionalita mengalami perkembangan
warga negara. s pengaturan dalam putusan-putusan
Disisi lain, pembuat hak dipilih selanjutnya. Mahkamah
regulasi (DPR dan mantan pernah menetapkan empat
Pemerintah) terpidana syarat konstitusional norma
kadangkala dengan dengan larangan tersebut secara
niat baik mencoba beberapa kumulatif berupa tidak
memberikan rambu- persyaratan dicabut hak pilihnya oleh
rambu pelaksanaan konstitusionalny putusan pengadilan; terbatas
tersebut bagi a. untuk jangka waktu 5 (lima)
mantan terpidana, tahun; terbuka dan jujur
khususnya hak mengakui sebagai mantan
untuk dipilih demi terpidana; dan bukan sebagai
menghasilkan residivis. Mahkamah
pejabat publik yang mengubah pendiriannya
mempunyai bahwa persyaratan tersebut
moralitas dan berlaku alternatif jika
integritas tinggi. terdapat pengakuan yang
jujur dan terbuka sebagai
mantan terpidana, maka
syarat lain tidak diperlukan
lagi. Namun dalam Putusan
terakhirnya, Mahkamah
mengembalikan keberlakuan
empat syarat kumulatif
sebelumnya.
10 Aksiologis Keberadaan calon Mahkamah sebagai masyarakat yang
Mahkamah perseorangan dalam Konstitusi merdeka, bermakna bahwa
Konstitusi dalam kontestasi pilkada berperan secara terdapatnya sarana untuk
Mewujudkan nasional, diawali aktif, menjadi berpartisipasi dalam sistem
Demokrasi di ketika pelaksanaan lembaga negara pemerintahan, baik lokal
Aceh pilkada di Aceh yang bernilai maupun nasional. Sehingga
pada Tahun 2006 aksiologis senantiasa diharapkan
baik pada tingkat melalui melalui reformasi akan
Provinsi maupun berbagai terwujudnya penyelenggaraan
Kabupaten dan putusannya pemerintahan yang
Kota, ketika itu (Putusan bernafaskan
turut mengakomodir Mahkamah demokratis.Berwacana tentang
pasangan calon Konstitusi demokrasi belum ajeg kiranya,
perseorangan Nomor jika tanpa bercermin dalam
sebagai salah satu 35/PUU-VIII/20 konsensus bangsa Indonesia
kontestan dalam 10, Putusan yang dipelopori oleh
pilkada di Aceh. Mahkamah founding fathers,
Berawal dari Konstitusi melakukan abstraksi berbagai
pelaksanaan pilkada Nomor nilai yang hidup dan
di Aceh, timbulnya 108/PHPU.D- berkembang di seluruh
kesadaran kolektif IX/2011, wilayah Indonesia. Hingga
masyarakat tentang Putusan bermuara dengan
urgensitas calon Mahkamah mengkristalnya falsafah
perseorangan, fase Konstitusi hidup bangsa Indonesia,
berikutnya dilakukan Nomor yang diaktualisasikan melalui
judicial review atas 1/SKLN-X/201 Pancasila, khususnya sila ke-4
Undang-Undang 2) untuk yang berbunyi “Kerakyatan
Nomor 32 Tahun meluruskan yang dipimpin oleh hikmat
2004 tentang beberapa friksi kebijaksanaan dalam
Pemerintahan dan sengkarut permusyawaratan/perwakilan”
Daerah, bermuara yang .Memaknai sila ke-4 tersebut,
dengan putusan MK melingkupi prinsipnya menegaskan bahwa
Nomor Pilkada di bangsa Indonesia akan terus
5/PUU-V/2007, yang Aceh Tahun memelihara dan
pada hakikatnya 2011, mengembangkan semangat
mengakomodir calon khususnya bermusyawarah untuk
perseorangan dalam mencapai mufakat dalam
sebagai salah satu memaknai perwakilan. Bangsa
kontestan dalam calon Indonesia akan tetap
pilkada secara perseorangan. memelihara dan
nasional. Hakikatnya mengembangkan kehidupan
merujuk dalam demokrasi, sekaligus akan
Konstitusi memelihara dan
Indonesia tidak mempertahankan serta
adanya perintah mengembangkan kearifan
larangan bagi dan kebijaksanaan dalam
calon bermusyawarah1. Derivasi
perseorangan dari Pancasila selanjutnya
untuk diimplementasikan melalui
berkontestasi amanat Pasal 1 (2) Undang-
melalui Undang Dasar Negara
pilkada. Oleh Republik Indonesia Tahun
karenanya, 1945 (UUD NRI Tahun 1945),
perwujudan yang berbunyi “kedaulatan di
calon tangan rakyat dan
perseorangan dilaksanakan sepenuhnya
merupakan menurut Undang-Undang
sejalan dengan Dasar”, senada prinsip
amanat UUD ketatanegaraan maka
NRI Tahun substansi gelora reformasi
1945. salah satunya melakukan
amandemen Konstitusi
Republik Indonesia, yang
pasca amandemen UUDNRI
Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa Mahkamah Konstitusi
berkedudukan sebagai
lembaga negara yang
berfungsi menangani perkara
tertentu di bidang
ketatanegaraan, dalam
rangka menjaga Konstitusi
agar dilaksanakan secara
bertanggung jawab sesuai
dengan kehendak rakyat dan
cita demokrasi.
11 Ambiguitas Hak bahwa terdapat Konsepsi Hak beragama merupakan
Kebebasan ambiguitas dan regulasi HAM salah satu hak yang dijamin
Beragamadi benturan konsepsi yang tidak jelas dalam UUD 1945 dan
Indonesia dan regulasi terkait antara universal beberapa regulasi tentang hak
Posisinya Pasca dengan perlindungan, ataukah asasi manusia di Indonesia.
Putusan Mahkamah penghormatan dan partikular Pada pasal 28I ayat 1
Konstitusi pemenuhan hak-hak adalah UUD dinyatakan bahwa hak
atas kebebasan 1945. Subtansi beragama dinyatakan sebagai
beragama dan di dalamnya hak yang tidak dapat
berkeyakinan di memang secara dikurang dalam keadaan
Indonesia. tegas menjamin apapun, sama halnya dengan
Pertama,beberapa hak-hak hak hidup, hak untuk tidak
regulasi memberikan kebebasan disiksa, hak kemerdekaan
penegasan bahwa beragama dan pikiran dan hati nurani, hak
hak atas kebebasan berkeyakinan untuk tidak diperbudak, hak
beragama dan yang untuk diakui sebagai pribadi
berkeyakinan dikatakannya di hadapan hukum, dan hak
merupakan hak yang tidak dapat untuk tidak dituntut atas
tidak dapat dikurangi dikurangi dasar hukum yang berlaku
dalam kondisi dalam kondisi surut. Sebagai salah satu hak
apapun (non apapun (non yang tidak dapat dikurangi,
derogable rights), derogable maka hak beragama
non diskriminasi dan rights), tetapi semestinya berlaku secara
negara UUD 1945 juga universal dan non
bertanggungjawab membolehkan diskriminasi.Terbelahnya
dalam penghormatan, membatasi jaminan terhadap hak
pemenuhan dan HAM salah kebebasan beragama di tengah
perlindungannya. satunya dengan maraknya kekerasan yang atas
Kedua, terdapat alasan agama nama agama mendorong
regulasi yang dan kepentingan beberapa LSM dan tokoh
membatasi, umum. Regulasi demokrasi untuk melakukan
mengurangi, dan yang jelas judicial review terhadap UU
mencabut dari hak- universal dan No. 1/PNPS/1965 tentang
hak kebebasan tidak Pencegahan Penyalahgunaan
beragama dan diskriminatif dan atau Penodaan Agama.
berkeyakinan. ialah UU No. 39 Undang-Undang tersebut
Dimensi regulasi tahun 1999 dianggap bertentangan
hukum HAM tentang HAM, dengan jaminan hak
pertama bersifat UU No. 12 beragama yang tidak bisa
universal dan non tahun 2005 dikurangi dalam keadaan
diskrminasi, tentang Hak apapun. Dalam konteks
sedangkan dimensi Sipil dan Politik tersebut, Mahkamah
konsepsi hukum dan UU No. 29 Konstitusi menolak
HAM pendapat tahun 1999 seluruhnya permohonan
kedua bersifat tentang judicial review UU tersebut,
partikular dan Penghapusan walaupun terdapat disenting
diskriminasi. Segala Bentuk opinion dari salah satu hakim
Diskriminasi konstitusi.
Rasial.
Sedangkan
regulasi yang
partikular dan
diskriminatif
ialah UU No.
1/PNPS/1965
tentang
Pencegahan
Penyalahgunaan
dan atau
Penodaan
Agama,
Peraturan
Bersama
Menteri Agama
dan Menteri
Dalam Negeri
No. 9 tahun
2006, No. 8
tahun 2006
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Tugas Kepala
Daerah/Wakil
Kepala Daerah
Dalam
Pemeliharaan
Kerukunan
Umat
Beragama,
Pemberdayaan
Forum Umat
Beragama, dan
Pendirian
Rumah Ibadat,
dan penerapan
Pasal 156A
KUHP terkait
Penodaan
Agama.
12 Instrumentasi bahwa situasi dan Sedangkan Pasca reformasi terjadi
Hukum Ham, kondisi sosial pasca individu- instrumentasi hukum HAM
Pembentukan jatuhnya rezim Orde individu yang yang sangat progresif.
Lembaga Baru berpengaruh berdiam dalam Pengkajian, pencabutan,
Perlindungan Ham bersar terhadap wilayah pembuatan hukum baru yang
di Indonesia dan instrumentasi hukum yurisdiksinya berdimensi HAM berlangsung
Peran mahkamah HAM dan adalah sebagai begitu cepat. Banyak konvensi
Konstitusi pembentukan pemangku hak internasional yang telah
lembaga-lembaga (rights holder) diratifikasi. Di saat
perlindungan HAM. daripada bersamaan, lembaga
Secara definisi kewajiban dan perlindungan HAM baik
hukum HAM dapat tanggungjawab nasional ataupun internasional
diartikan sebagai negara. Dalam juga bermunculan. Jatuhnya
landasan hukum yang konteks yang rezim Orde Baru menurut
berkaitan denganhak- sama, lembaga beberapa intelektual
hak yang dimiliki perlindungan mengatakan sebagai tanda dari
manusia semata-mata HAM telah diterimanya
karena ia manusia. didefinisikan universalisme HAM di
Sedangkan HAM sebagai institusi Indonesia. Namun demikian,
secara teoritik pada ataupun badan substansi hukum HAM yang
dasarnya mengatur yang diberikan terproduksi secara progresif
hubungan antara tanggungjawab masih menyimpan banyak
individu-individu secara legalistik persoalan. Hal yang sama juga
dengan negara. oleh kekuasaan terjadi pada lembaga-lembaga
Negara disebut yang berwenang perlindungan HAM yang
sebagai pemangku untuk memiliki kelemahan, dan
tugas dan kewajiban melakukan cenderung dilemahkan. Di
(duty-bearer) untuk perlindungan antara lembaga-lembaga
menghormati (to terhadap hak- HAM banyak yang tumpang
respect), melindungi hak yang tindih dan tidak berjalan
(to protect) dan dimiliki setiap sinergis bagi pemajuan HAM
memenuhi (to fulfil). orang yang ada di Indonesia. Dalam konteks
dalam satu itu, Mahkamah Konstitusi
negara tertentu sebagai pengawal konstitusi
nstrumentasi dan merupakan salah satu
hukum HAM lembaga yang memberikan
pasca jatuhnya perlindungan HAM melalui
Orde Baru putusan-putusannya
berlangsung diharapkan dapat
secara responsif. memperbaiki kekeliruan
Pengkajian, substansi hukum yang
pencabutan, bertentangan dengan
pembuatan konstitusi dan melanggar
hukum baru HAM
yang berdimensi
HAM dan
ratifikasi
konvensi-
konvensi
internasional
berjalan dengan
progresif.
Jatuhnya rezim
Orde Baru
menandai telah
diterimanya
universalisme
HAM.
13 Peranan Mahasiswa Mahasiswa memiliki Sebagian besar Pengawasan konstitusi
Dalam Mengawal tanggung jawab persepsi menjadi penting karena
Konstitusi Serta untuk melakukan mengenai konstitusi melindungi hak-
Membangun pengawasan terhadap politik saat ini hak tersebut.Ini adalah alasan
Kesadaran dan konstitusi, tugas ini terkait dengan mengapa pengawasan
Optimisme Politik bukanlah semata- konflik dan konstitusi menjadi
Hukum mata tugas skandal yang penting.Tanggung jawab
Mahkamah melibatkan para pengawasan konstitusi tidak
Konstitusi atau pemimpin yang hanya terletak pada
sejumlah kecil terpilih melalui Mahkamah Konstitusi atau
individu dan lembaga proses sejumlah individu dan
tertentu. Oleh karena pemilihan lembaga, tetapi juga
itu, sebagai generasi umum. merupakan tanggung jawab
yang masih muda, Akibatnya, mahasiswa sebagai bagian dari
mahasiswa beberapa orang generasi muda.Di masa lalu,
seharusnya berperan melihat politik demonstrasi sering menjadi
sebagai pengawas sebagai ranah cara utama bagi
konstitusi. yang tidak mahasiswa untuk
Pengawasan hukum penting dan mengekspresikan diri.
dapat dilakukan bahkan Namun, saat ini, pendekatan
dengan berbagai cara, kotor.Politik tersebut mungkin tidak lagi
seperti partisipasi dianggap relevan.Saat mahasiswa
siswa dalam sebagai menggunakan pendekatan
Pemeriksaan Hukum. sumber yang keras, hal itu bisa
Dalam konteks perpecahan berbalik merugikan
pengawasan secara dan masyarakat.Ada juga
tidak langsung, ada ketidakharmonis kemunculan perilaku
nilai an dalam anarkis yang tersembunyi
pencegahan.Mahasis masyarakat dalam gerakan
wa mengatur serta sebagai mahasiswa.Oleh karena itu,
perilaku mereka jalan yang mahasiswa harus
secara tidak keliru bagi para menemukan strategi baru
langsung melalui politisi. Oleh untuk menangani
kegiatan sosial, karena itu, permasalahan negara.Salah
pendidikan, dan partisipasi aktif satunya adalah melalui
diskusi tentang aspek mahasiswa diplomasi yang lembut,
konstitusional seperti dalam yang lebih menitikberatkan
hak-hak membangun pada kolaborasi dan
rakyat.Aspek sistem politik solusi.Pendekatan langsung
peningkatan yang kokoh dan tidak langsung dalam
pemahaman dan dan dapat mengawasi tindakan negara
kontrol jangka dipercaya akan yang mungkin melanggar
panjang menjadi menghasilkan konstitusi, baik secara nyata
fokus utama dalam pemerintahanya maupun dalam hukum,
hal ini.Membangun ng transparan memiliki peran dalam
kepercayaan politik dan pengendalian. Pengawasan ini
di antara masyarakat meyakinkan. dapat diwujudkan melalui
merupakan hal yang berbagai cara, seperti
krusial. Karena di melibatkan siswadalam
tengah tantangan proses pemeriksaan hukum.
global saat ini, Dalam upaya pengawasan
kepercayaan terhadap tidak langsung, terdapat
proses politik adalah keuntungan dari aspek
salah satu isu kunci pencegahan.Mahasiswa
yang harus diatasi mengarahkan perhatian
mereka secara tidak langsung
melalui kegiatan sosial,
pendidikan, dan dialog tentang
isu konstitusional seperti hak-
hak rakyat.Pendidikan dan
kontrol jangka panjang
menjadi fokus utama dalam
strategi ini. Oleh karena itu,
pergerakan mahasiswa masa
kini harus lebih berlandaskan
konstitusi dan lebih
berwawasan ke depan
daripada sekadar bersifat
sementara. Hal ini masuk akal
mengingat pentingnya
menjaga kesinambungan
konstitusi dan peran penting
mahasiswa dalam membangun
negarayang lebih baik dan
beradab.Mahasiswa
memegang peran penting
dalam mengawal konstitusi
serta membangun kesadaran
dan optimisme politik hukum
di sebuah negara. Mereka
bukan hanya representasi dari
masa depan, tetapi juga
merupakan pilar utama dalam
menjaga keseimbangan
demokrasi. Dalam peran
mereka sebagai agen
perubahan, mahasiswa
memiliki tanggung jawab
moral untuk memperkuat
fondasi konstitusi negara
dan memastikan bahwa
nilai-nilai demokrasi
dipelihara secara konsisten.
14 MERUNUT warga Ketersediaan Arus globalisasi teknologi dan
KONSTITUSIONA masyarakat tidak fasilitas dengan informasi telah meningkatkan
LISME HAK mungkin terlepas dari mutu pelayanan kesadaran masyarakat atas
ATAS masalah-masalah yang baik akan kebutuhan tersedianya
PELAYANAN kesehatan dan mempercepat berbagai
KESEHATAN persoalan-persoalan perwujudan jenis pelayanan pada
SEBAGAI HAK hukum. Keduanya derajat masyarakat secara bermutu,
ASASI MANUSIA dapat dilihat secara kesehatan termasuk pelayanan
terpisah, maupun masyarakat. kesehatan.
secara terpadu, Dengan Sri Siswati, merujuk
karena keduanya menyediakan Kementerian Kesehatan,
mengambil peranan fasilitas mengungkapkan bahwa
yang relatif besar pelayanan kesehatan
dalam pemeliharaan kesehatan yang adalah keadaan sehat, baik
dan pengembangan bermutu secara secara fisik, mental, spiritual
sistem sosial merata dan maupun sosial yang
sebagai wadah terjangkau akan memungkinkan
maupun proses dari meningkatkan setiap orang untuk hidup
kehidupan bersama. akses produktif secara sosial dan
Pelayanan atas masyarakat ke ekonomis.
kesehatan adalah hak fasilitas Kesehatan adalah modal
asasi manusia yaitu tentunya harus utama dalam rangka
hak yang ditopang dengan pertumbuhan dan kehidupan
perlindungan, tersedianya bangsa, dan
pemajuan, penegakan tenaga mempunyai peran penting
dan pemenuhannya kesehatan yang dalam pembentukan
menjadi tanggung merata dan masyarakat adil makmur dan
jawab Pemerintah. memadai sejahtera.
Akhirnya, jumlahnya, serta Kesehatan merupakan salah
betapapun masih memiliki satu unsur kesejahteraan
terdapat kekurangan kompetensi di umum yang harus diwujudkan
di sana-sini, bidangnya. sesuai
Pemerintah telah Walhasil,
menunjukkan makna yang dengan cita-cita bangsa
edukasi dan terkandung Indonesia sebagaimana
konseling mengenai dalam hukum termaktub dalam Pembukaan
kesehatan reproduksi kesehatan dan Undang-
yang benar dan dapat pelayaan Undang Dasar 1945.
dipertanggungjawabk kesehatan
an. Pemerintah adalah Derajat kesehatan sangat
wajib menjamin berkaitan, berarti bagi pengembangan
ketersediaan sarana sehingga dan pembinaan sumber daya
informasi dan sarana keberhasilan manusia serta merupakan
pelayanan kesehatan pelaksanaannya salah satu modal bagi
reproduksi yang bertumpu pada pelaksanaan pembangunan
aman, bermutu, keterpaduan nasional yang
terjangkau semua pihak pada hakekatnya adalah
masyarakat, termasuk yang terkait. pembangunan manusia
Keluarga Berencana. seutuhnya. Untuk
mewujudkannya, maka
penyelenggaraan hak
pelayanan kesehatan yang
baik bagi warga negara
menjadi
keniscayaan.
Negara sebagai pemegang
kewajiban (duty bearer)
pemenuhan dan perlindungan
HAM termasuk di dalamnya
hak atas kesehatan, wajib
memberikan jaminan terhadap
perlindungan dan pemenuhan
hak atas kesehatan bagi
seluruh warga negara.
15 AKTUALISASI Guru mata pelajaran Untuk Hal tersebut sesuai dengan
PEMBINAAN PKn mempunyai sosialisasi Undang-undang Nomor 14
KESADARAN peran yang sangat kesadaran Tahun 2005 tentang
BERKONSTITUSI penting pembinaan guru dan dosen yang
PADA untuk melakukan berkonstitusi mewajibkan seorang guru
PEMBELAJARAN pembinaan kesadaran sehubungan harus memiliki kompetensi
PKN berkonstitusi, dengan dengan adanya pedagogik, profesional,
DI SMP NEGERI 3 mengaktualisasikann amandemen berkepribadian dan sosial. Jika
MEMPAWAH ya dalam proses UUD 1945, pada metode dan media
HILIR pembelajaran, diluar Pemerintah pembelajaran tidak dikemas
KABUPATEN proses pembelajaran sekarang dapat dengan baik, maka mata
MEMPAWAH dan di lingkungan mencontoh pelajaran PKn bukan hanya
masyarakat. Dalam pelaksanaan tidak menarik bagi siswa
mengelola Penataran P4 tetapi juga membosankan
pembelajaran guru pada masa orde akibatnya adalah tujuan
tidak hanya baru, karena pembelajaran yang juga tujuan
dituntut untuk dapat pendidikan gagal kita raih.
membuat perangkat menjangkau Khusus pada mata
pembelajaran tetapi semua lapisan pelajaran PKn, hasil belajar
juga harus masyarakat yang berupa pengetahuan bisa
mengembangkan demikian juga jadi sangat rendah
kreativitasnya dalam dengan siswa selain itu keterampilan siswa
melaksanakan ketika akan juga tidak didapat yang
pembelajaran dikelas masuk dikarenakan penggunaan
yang tertuang dalam SMP/MTs metode pembelajaran
rencana diberikan monoton.
pembelajaran. Guru penataran Kaitannya dengan konstitusi,
PKn tentu harus bisa terlebih dahulu. bahwa konstitusi adalah
kreatif dalam Untuk hukum dasar untuk
mengelola sosialisasi dapat menyelenggarakan
pembelajaran melibatkan pemerintahan negara. Para
terutama terkait guru, terutama pendiri negara kita melalui
dengan metode dan guru sidang
media pembelajaran; PKn sebab BPUPKI yang kedua telah
dan (2) Mata secara akademik menyiapkan UUD yang
pelajaran PKn adalah sudah nantinya akan kita gunakan
mata pelajaran yang menguasai dalam kehidupan bernegara
didalam materi yang dan UUD tersebut bernama
kurikulumnya akan UUD Negara Republik
ada beberapa Standar disampaikan Indonesia Tahun 1945, yang
Kompetensinya berisi dan sampai hari ini masih kita
tentang konstitusi, juga cara gunakan walaupun sudah
seperti pada materi penyampaian mengalami amandemen
dikelas VII dan kelas lebih
VIII (pada kurikulum profesional.
Tingkat Satuan Guru dan
Pendidikan). terlebih guru
Semakin PKn harus
tingggi kesadaran menjadi teladan,
siswa memahami dalam
konstitusi, semakin penerapan atau
sadar akan hak dan aktualisasi
kewajibannya sebagai kesadaran
warga negara serta berkonstitusi
semakin tinggi baik
prestasi belajar PKn. disekolah
sesama guru dan
pegawai lainnya
dan kehidupan
dilingkungan
masyarakat.
16 Perlindungan Ketika negara-negara Dalam suatu Bagi kebanyakan masyarakat
terhadap di berbagai belahan diskursus Indonesia yang awam akan
Lingkungan dunia telah mengenai arti pentingnya
dalam Perspektif memasukkan politik hijau lingkungan hidup, maka di
Konstitusi ketentuan (green politics), dalam pandangannya
lingkungan ke dalam Andrew Dobson lingkungan hanyalah objek
konstitusinya sejak membedakan sederhana yang sekadar terkait
lama, Indonesia baru cara yang tepat dengan alam, tumbuhan, dan
menciptakan antara dark- hewan. Padahal
undangundang green dan light- sesungguhnya, ruang lingkup
payung mengenai green untuk lingkungan jauh lebih luas
perlindungan mengatasai daripada hal tersebut, yaitu
terhadap lingkungan permasalahan menyangkut entitas
hidup pada tahun lingkungan menyeluruh di mana semua
1982. Namun dengan makhluk hidup berada. Dalam
demikian, setelah mempertimbang konteks pembangunan negara
adanya perubahan kan berbagai dan pemberdayaan
UUD 1945, norma faktor, seperti masyarakat, segala aktivitas
lingkungan sistem dan kegiatannya tidak dapat
hidup telah mulai pemerintahan, mengenyampingkan eksistensi
dikonstitusionalisasik gaya hidup, lingkungan pada titik
an. Memang sudah komunitas, dan batas tertentu. Oleh
seharusnya Indonesia insentif fiskal, karenanya, pembangunan dan
tidak hanya memiliki kewarganegaraa pemberdayaan yang tidak
sekedar undang- n memberikan perhatian serius
undang “payung” ekologikal, serta terhadap lingkungan justru
terkait isu status dan kelas akan menghasilkan
lingkungan, sosial. Namun anti-pembangunan dan anti-
namun juga norma- pada akhirnya, pemberdayaan. Terlebih lagi,
norma yang masuk di Dobson perlindungan terhadap
dalam batang tubuh menekankan lingkungan juga terkait erat
Konstitusi agar pentingnya dengan pemenuhan hak asasi
dapat dijadikan dasar mengambil manusia. Pertama, ketentuan
dari segala dasar momentum tersebut akan berpengaruh
peraturan perundang- untuk terhadap pengembangan
undangan, kebijakan, menentukan kebijakan dalam rangka
dan tindakan atas langkah radikal perlindungan nilai-nilai dan
kerangka berpijak dalam prinsip dasar lingkungan
yang pro-lingkungan politik hijau hidup pada skala nasional dan
sebelum regional. Kedua,
akhirnya umat
manusia konstitusionalisasi prinsip-
terlambat prinsip
mengatasi lingkungan hidup akan
permasalahan menciptakan yuridiksi atas
lingkungan hukum nasional yang berlaku
yang semakin di setiap tingkatan wilayah
tidak pemerintahan, baik provinsi,
terkendalikan kotamadya, maupun
kabupaten. Dalam konteks ini,
peningkatan kapasitas dan
komitmen hukum
para penyelenggara negara
akan diwajibkan oleh
konstitusi dalam upaya untuk
mengelola fungsi-fungsi
negara dalam ranah
perlindungan terhadap
lingkungan
17 KONVENSI t.Konvensi konstitusi Dalam hal ini Istilah konvensi
KETATANEGARA mengandaikan peran konvensi ketatanegaraan berasal dari
AN SEBAGAI adanya kerangka terlihat jelas bahasa Inggris. Namun istilah
BATU UJI hukum, dan tidak ada bukan hanya ini tidak dapat
DALAM dalam kekosongan sebagai sumber disamakan dengan istilah
PENGUJIAN hukum.Perbedaan hukum, konvensi konstitusi yang
UNDANG- antara undang- namun juga dikenal di Amerika, konvensi
UNDANG DI undang dan konvensi sebagai hukum konstitusi
MAHKAMAH konstitusi adalah dasar yang yang dikenal dinegara tersebut
KONSTITUSI bahwa undang- dapat dijadikan mempunyai pengertian yang
undang berlaku oleh Mahkamah merupakan kebiasaan-
pengadilan, tetapi Konstitusi untuk kebiasaan
konvensi konstitusi menjadi dalam pembentukan konstitusi
tidak ditegakkan oleh dasar hukum itu sendiri atau dengan kata
pengadilan.Jika ada dalam lain pengkodifikasian dari
konflik antara putusannya. konvensi
konvensi konstitusi Karena itu sendiri.12 Convention atau
dan hukum tertulis berdasarkan lebih dikenal dengan istilah
pengadilan harus praktik constitutional convention,
menegakkan hukum ketatanegaraan yang
tertulis.Konvensi bukan pertama diteliti lebih dalam oleh Dicey
konstitusi dapat munculnya seorang sarjana Inggris
digunakan untuk Wakil Menteri, sebagaimana yang dikutip
mengisi celah-celah dan yang sangat oleh Dahlan
dalam struktur mendasar Thaib yang mula-mula
hukum adalah mempergunakan istilah
penyelenggaraan bagaimana konvensi ketatanegaraan.
ketatanegaraan. sebenarnya hak Setidaknya konvensi
Dalam kasus preogatif yang ketatanegaraan harus
konstitusi tertulis, melekat pada memenuhi ciri-ciri sebagai
Konvensi konstitusi jabatan, yang berikut; Konvensi
sangat penting untuk selama ini ketatanegaraan itu berkenaan
memberikan aturan diterima dan dengan hal-hal dalam bidang
untuk penyelenggara telah menjadi ketatanegaraan; Kemudian
negara tentang konvensi konvensi
kebiasaan-kebiasaan ketatanegaraan ketatanegaraan tumbuh,
yang telah atau kebiasaan berlaku, diikuti dan dihormati
tumbuh, berkembang, ketatanegaraan dalam praktik
dan telah dianggap di Indonesia penyelenggaraan negara;
sebagai sesuatu yang yang juga serta Konvensi sebagai bagian
tidak boleh diabaikan sebagai hukum dari konstitusi, apabila ada
dasar bagi pelanggaraan terhadapnya tak
Presiden dapat
didalam diadili oleh badan
menjalankan pengadilan.13
tugasnya. Meskipun konvensi
ketatanegaraan diakui hukum
yang tidak tertulis, tetapi
untuk
mendapatkan pemahaman
yang lebih komprehensif,
perlu diketahui terlebih dahulu
pandangan
dan kriteria kebiasaan yang
dapat berubah menjadi hukum
kebiasaan serta bagaimana
prosesnya
menjadi hukum. Apabila
syarat terciptanya kebiasaan
itu diberlakukan pada
kebiasaan ketatanegaraan,
maka konvensi ketatanegaraan
sebagai kebiasaan akan
terbentuk melalui proses yang
relatif
lama. Karena sebagai
kebiasaan, konvensi
ketatanegaraan harus
menerima beberapa
persyaratan
antara lain, (1) harus ada
preseden yang timbul berkali-
kali; (2) preseden yang timbul
karena
adanya sebab secara umum
dapat dimengerti atau dapat
diterima; dan (3) preseden itu
karena
adanya kondisi politik yang
ada
18 KEDAULATAN Kedaulatan adalah Sedangkan Johannes Althusius
RAKYAT DALAM kekuasaan terbesar konstitusionalis berpendapat bahwa dasar
KONSTITUSI untuk me mengatur kekuasaan
menyelenggarakan pelaksanaan raja diperoleh dari kedaulatan
pemerintahan, rule of law rakyat yang berdasarkan
berdasarkan dalam hubungan hukum alam, dari
peraturan perundang- individu dengan individuindividu dengan
undangan yang pemerintah dan melalui perjanjian masyarakat,
berlaku yang konstitusionalis membentuk masyarakat dan
berpedoman pada me kepada
sumber hukum menumbuhkan masyarakat inilah para
tertinggi dalam suatu suatu sistem individu menyerahkan
negara yaitu yang kekuasaan tersebut kepada
Konstitusi, karena memberikan raja.
konstitusi merupakan pembatasan Pada
naskah legitimasi terhadap dasarnya sekelompok individu
paham kedaulatan, wewenang yang membentuk suatu
khususnya kedaulatan pemerintah kelompok besar yang disebut
rakyat. Oleh karena yang masyarakat, melakukan suatu
itu, rakyat perlu dicantumkan perjanjian untuk mengatur
memahami hak dan dalam segala kegiatan yang terjadi
kewajiban nya Konstitusi. Oleh dalam masyarakat tersebut,
sebagai warga karena itu, agar setiap individu terpenuhi
negara yang telah kedaulatan yang hak dan kewajibannya,
diatur dalam dianut sehingga terjadilah suatu
konstitusi, sebagai khususnya oleh kesepakatan untuk membuat
suatu kesadaran negara suatu aturan, inilah dasar dari
dalam berbangsa dan Indonesia, perjanjian yang terjadi dalam
bernegara, dengan adalah masyarakat.
turut berperan aktif kedaulatan Immanuel Kant, mengatakan
dalam rakyat, di bahwa tujuan negara adalah
penyelenggaraan samping menegakkan dan
pemerintahan, serta kedaulatan menjamin kebebasan warga
melakukan hukum dan negaranya, dalam pengertian
kontrol/pengawasan kedaulatan kebebasan yang dimaksud
terhadap jalannya negara. adalah kebebasan dalam batas-
pemerintahan,untuk Perlu batas peraturan perundang-
mencegah disosialisasikan undangan, dan yang berhak
terjadinya budaya sadar membuat peraturan
kemungkinan berkonstitusi, perundang-undangan adalah
[penyalahgunaan walaupun rakyat sendiri, jadi peraturan
kekuasaan yang memerlukan perundang-undangan adalah
diwakilkan itu proses penjelmaan
yang panjang kemauan/kehendak rakyat,
dan dengan demikian,
berkelanjutan, rakyatlah yang memegang
tetapi tetap kekuasaan tertinggi atau
harus dilakukan, kedaulatan ada ditangan
agar supata rakyat
setaip
individu, yaitu
rakyat, yang
tergabung
dalam
masyarakat,
dapat mengerti
dan
memahami hak
dan
kewajibannya
sebagai wafrga
negara,
sehingga
kedaulatan
rakyat
ini benra-benar
terimplentasi
dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
19 Mahkamah Parameter atau dasar Tujuan suatu Sebagaima diketahui bahwa
Konstitusi Sebagai rujukan bagi penegakan Mahkamah Konstitusi adalah
Pengawal Mahkamah hukum tidak lembaga negara
Demokrasi Dan Konstitusi untuk hanya ditujukan yang ada setelah adanya
Konstitusi menentukan pada suatu amanden Undang-undang
Khususnya Dalam konstitusional kepastian Dasar 1945. Dalam konteks
Menjalankan tidaknya suatu hukum tetapi ketatanegaraan Mahkamah
Constitutional undang-undang tidak juga keadilan. Konstitusi di konstruksikan;
Review hanya didasarkan Mahkamah Pertama, sebagai
pada apa Konstitusi pengawal konstitusi yang
yang tertulis dalam sebagai penegak berfungsi menegakkan
undang-undang dasar hukum dalam keadilan konstitusional
tetapi juga didasarkan memberikan ditengah
pada prinsipprinsip suatu putusan, kehidupan masyarakat. Kedua,
dasar tidak tertulis, hendaknya Mahkamah Konstitusi
sebab prinsip-prinsip putusannya bertugas mendorong dan
dasar tidak tertulis tidak hanya menjamin agar konstitusi di
dan nilai-nilai diarahkan pada hormati dan dilaksanakan oleh
moral politik yang pencapaian semua komponen
ideal, juga termasuk suatu kepastian negara secara konsisten dan
dalam konstitusi hukum saja bertanggung jawab. Ketiga,
tidak tertulis. tetapi juga ditengah kelemahan
Mahkamah diarahkan pada sistem konstitusi yang ada,
konstitusi sebagai tujuan Mahkamah Konstitusi
lembaga yang keadilan,ketika berperan sebagai penafsir agar
dipercaya sebagai suatu undang- spirit konstitusi selalu hidup
pengawal konstitusi undang yang dan mewarnai
serta ditujukan untuk keberlangsungan bernegara
faham akan substansi menjamin dan
konstitusi, dalam kepastian bermasyarakat.
memberi putusan atas mempunyai Pasal 24 C UUD NRI tahun
permohonan keterbatasan 1945 Jo.Pasal 10 ayat (1)
judicial review dan tidak Undang-undang
hendaknya lebih mencerminkan No.24 tahun 2003 Jo UU No.8
berhati-hati dan keadilan maka tahun 2011 tentang
memperhatikan diperlukan Mahkamah Konstitusi
batasan adanya memberikan empat
kewenangan yang keberanian kewenangan dan satu
dimilikinya, sehingga hakim untuk kewajiban terhadap lembaga
dalam setiap melakukan negara ini
putusannya mampu suatu terobosan yaitu;
memberikan sehingga a. Menguji undang-undang
kebenaran tercapai terhadap Undang-undang
berdasarkan nilai suatu keadilan Dasar Negara
substantif yang yang Republik Indonesia tahun
terkandung dalam dikehendaki 1945
konstitusi . konstitusi. b. Memutus sengketa
kewenangan lembaga negara
yang
kewenangannya diberikan
oleh Undang-undang Dasar
1945
c. Memutus pembubaran
partai politik dan
d. Memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum
serta,
e. Kewajiban memberikan
putusan atas pendapat DPR
bahwa
presiden dan/atau wakil
presiden diduga telah
melakukan
pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap
negara,
korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya atau
perbuatan
tercela dan / atau tidak lagi
memenuhi syarat presiden dan
wakil
presiden sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang-
undang Dasar
Negara Republik Indonesia
tahun 1945
Sesuai dengan asas hukum
yang berlaku, peraturan yang
lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi,
sehingga ketika ada suatu
peraturan yang dianggap
bertentangan dengan peraturan
atasnya maka peraturan
tersebut dapat dimintakan
judicial review pada lembaga
yang berwenang.
Undang-undang Dasar negara
Republik Indonesia pasca
amandemen, ada
pembedaan yang tegas
mengenai siapa yang
mempunyai kewenangan
untuk
menguji antara undang-
undang dengan peraturan
perundang-undangan lain di
bawah undang-undang, serta
UU terhadap UUD. Pasal 24
A ayat ( 1 ) Undangundang
Dasar 1945 dinyatakan bahwa,
“ Mahkamah Agung
berwenang mengadili
pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-
undangan di bawah
undangundang terhadap
undang-undang “, sedangkan
dalam Pasal 24 C ayat ( 1 )
dikatakan bahawa,”
Mahkamah Konstitusi
berwenang mengadili pada
tingkat
pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final
untuk menguji undangundang
terhadap Undang-undang
Dasar”. Sesuai dengan judul
penulisan ini
tentunya penulis hanya ingin
membatasi judicial review atas
Undang-undang
terhadap Undang-undang
Dasar
20 SIFAT pertama, karakteristik guna Secara normatif-yuridis,
KEBERLAKUAN utama putusan menciptakan putusan Mahkamah Konstitusi
ASAS ERGA mengikat Mahkamah putusan final bersifat final dan mengikat
OMNES DAN Konstitusi yaitu dan mengikat sejak diucapkan dalam sidang
IMPLEMENTASI sifatnya yang erga yang pleno yang terbuka untuk
PUTUSAN omnes, yaitu implementatif, umum. Artinya, sejak
MAHKAMAH sebuah putusan yang tentu berangkat memiliki
KONSTITUSI akibat hukumnya dari analisis dan kekuatan hukum tetap, tidak
mengikat semua kerangka ada upaya hukum lanjutan
pihak. Hal ini konseptual berupa banding dan kasasi,
dikarenakan sifat sebagaimana termasuk juga upaya untuk
norma dalam bentuk dijelaskan di mengoreksi, putusannya
undang-undang yang atas, merupakan tingkat pertama
diuji dan norma yang maka penulis sekaligus terakhir.
dijadikan dasar mencoba Konsekuensinya, putusan
pengujian yaitu menyampaikan Mahkamah Konstitusi tidak
konstitusi, adalah saran sebagai boleh dianulir
norma yang bersifat berikut: Bahwa atau bahkan diabaikan.
umum (abstract and tugas peradilan Putusan Mahkamah Konstitusi
impersonal). konstitusi tidak bersifat final dan mengikat,
Asas putusan sekadar dengan kata lain tidak ada
mengikat secara erga menyelenggarak upaya hukum lain. Mengenai
omnes tersebut di an aktivitas sifat final putusan Mahkamah
atas tercermin interpretasi, Konstitusi juga ditegaskan
melalui kalimat sifat tetapi juga dalam pasal 24 C ayat (1)
final dalam putusan memikul UUD 1945. Berdasarkan
Mahkamah tanggungjawab ketentuan di atas maka
Konstitusi dalam besar agar putusan Mahkamah Konstitusi
Undang-Undang ini ketentuan- bersifat final yang berarti: (1)
mencakup pula ketentuan secara langsung
kekuatan hukum konstitusi memperoleh kekuatan hukum,
mengikat (final and implementatif. (2) karena telah memperoleh
binding). Kedua, sifat Implementasi kekuatan hukum tetap maka
putusan Mahkamah adalah fungsi putusan Mahkamah Konstitusi
Konstitusi yang memiliki akibat hukum bagi
adalah final dan memerlukan semua pihak yang berkaitan
mengikat, final tindakan dengan putusan. Hal ini
berarti bahwa kolaboratif dan menunjukkan bahwa putusan
putusan Mahkamah koordinatif Mahkamah Konstitusi berbeda
Konstitusi sehingga proses dengan putusan peradilan
merupakan pengejewantaha umum yang hanya mengikat
upaya yang pertama n kaidah-kaidah para pihak berperkara
(the first resort) konstitusi dalam (interparties). Semua pihak
sekaligus upaya kehidupan nyata wajib mematuhi dan
terakhir (the last tidak bisa melaksanakan putusan
resort) yang diwujudkan Mahkamah
mempunyai tanpa ada Konstitusi (erga omnes), (3)
konsekuensi tidak tindakan dan karena merupakan pengadilan
ada upaya hukum kesepakatan pertama dan terakhir, maka
lebih lanjut yang kolektif dari tidak ada upaya hukum lain
dapat ditempuh penyelenggara yang dapat ditempuh. Sebuah
terhadap putusan negara, putusan yang apabila tidak
tersebut, dan Lembaga negara ada upaya hukum yang dapat
karenanya secara serta ditempuh berarti telah
langsung mempunyai masyarakat mempunyai kekuatan hukum
kekuatan hukum warga negara. tetap (in kracht van gewijsde)
tetap. Ketiga, dan memperolah kekuatan
beberapa faktor mengikat (resjudicata pro
terkait dengan tidak veritate
diimplementasikanny habeteur). Tegasnya, putusan
a putusan Mahkamah Konstitusi yang
Mahkamah telah memiliki kekuatan
Konstitusi oleh hukum
semua pihak yang tetap dengan serta merta
menjadi addressat memiliki kekuatan hukum
putusan tersebut mengikat untuk dilaksanakan.
antara
lain karena (i)
kedudukan
Mahkamah
Konstitusi hanya
sebagai negative
legislature, (ii)
tidak adanya special
enforcement
agencies, (iii) tidak
adanya tenggang
waktu untuk
mengimplementasika
n putusan, (iv) tidak
adanya konsekuensi
hokum atas
pengabaian
terhadap putusan
Mahkamah
Konstitusi.
Nama:Rafly Hasan Arrosid

NIM:231120142

Kelas:HTN/D II

Judul: Pendidikan Kewarganegaraan: Studi Komparatif Konstitusi Dengan UUD 1945

Alasan saya meneliti ini untuk mengetahui dan memahami konstitusi secara teoritis, akan
diperoleh nilai-nilai universal yang bisa dijadikan pegangan dalam mengkaji UUD 1945. Nilai-
nilai yang diperoleh dapat digunakan sebagai parameter bagi Indonesia dan lain-lain negara
untuk menyematkan danmenganugerahkan sebuah penghargaan tertinggi,bahwa konstitusi-nya
berperan ganda,baik sebagai dasar internalisasi maupun eksternalisasi
penyelenggaraanpemerintahan.Disamping ke-dudukan konstitusi yang memang bersifat vital,
strategis,danfundamental, yaitusebagai sumber hukum terpenting bagi negara.

Anda mungkin juga menyukai