Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK


INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Rachma Dini Fitria,S.P.,M.S.i

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Juliya Faradita (224101090006)

Rani Novi Fitria Sari (224101090016)

Ila Maisyaroh (224101090022)

PRODI TADRIS IPS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SHIDDIQ

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila
Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia” tepat waktu.

Penulis mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya kepada dosen mata


kuliah pancasila. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karna
itu,kritik dan saran yang mmbangun akan penulisn terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Jember,21 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

BAB I: PENDAHULUAN4

A. Latar Belakang ........................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASN ............................................................................ 5

A. Pancasila sebagai paradigma negara hokum ........................................... 5

B. Sistem Ketatanegaran RI Berdasarkan Pancasila Dan UUD 1945.......... 6

C. Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan .................. 7

BAB III :PENUTUPAN ............................................................................ 8

A. Kesimpulan ............................................................................................ 9

B. Daftar Pustaka ....................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang


dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce
gronslag). Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber
norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib
hukum di Indonesia, sehingga Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah
baik moral maupun hukum di Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan
sumber hukum negara baik yang tertulis maupun yang tak tertulis atau convensi.
Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh karena itu
dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam system
peraturan perundang – undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia.

Hal ini tidaklah lepas dari eksistensi pembukaan UUD 1945, yang dalam
konteks ketatanegaraan Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena
merupakan suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum
tertinggi di Indonesia.

B. .Rumusan Masalah
1. .Bagaimana Indonesia sebagai negara hukum?
2. . Bagaimana Sistem Ketatanegaran RI Berdasarkan Pancasila Dan UUD
1945?
3. Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan.?
C. .Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Indonesia sebagai negara hukum
2. .Mengetahui Bagaimana Sistem Ketatanegaran RI Berdasarkan Pancasila
Dan UUD 1945D.
3. . Mengetahui Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA NEGARA HUKUM


Pembangunan nasional yang dilancarkan negara pada hakikatnya
merupakan usaha modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan. Kondisi
ini dapat diartikan sebagai suatu usaha transformasi total dari pola
kehidupan tradisional kepada pola kehidupan modern sesuai dengan
kemajuan jaman serta didukung oleh ilmu pengetahun dan teknologi. Dalam
rangka mencapai sasaran pembangunan tersebut, hukum harus
menampakkan perannya. Dalam Pandangan Prof. Mochtar Kusumaatmadja,
hukum harus mampu tampil ke depan dalam memberikan arah
pembaharuan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa hukum merupakan
sarana pembaharuan masyarakat didasarkan atas anggapan bahwa adanya
keteraturan atau ketertiban dalam usaha pembangunan atau pembaharuan
itu merupakan suatu yang diinginkan atau bahkan dipandang (mutlak)
diperlukan. Baik perubahan maupun ketertiban (atau keteraturan)
merupakan tujuan kembar dari masyarakat yang sedang membangun, maka
hukum menjadi suatu yang tidak dapat diabaikan dalam proses
pembangunan.
Lebih lanjut Yusuf Anwar berpendapat bahwa segala pemikiran
tentang hukum harus dikaitkan dengan kerangka dasar pembangunan
nasional. Dalam negara yang sedang membangun seperti Indonesia, hukum
senantiasa dikaitkan dengan upaya-upaya untuk mencapai taraf kehidupan
yang lebih baik daripada yang telah dicapai sebelumnya. Peranan hukum
menjadi semakin penting dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan.
Fungsi hukum dalam pembangunan tidak sekedar sebagai alat pengendali
sosial (social control) saja, melainkan lebih dari itu, yaitu melakukan upaya-
upaya untuk menggerakkan masyarakat agarberprilaku sesuai dengan cara-
cara baru dalam rangka mencapai suatu keadaan masyarakat yang dicita-
citakan.

5
Konsep negara hukum Pancasila artinya suatu sistem hukum yang
didirikan berdasarkan asas-asas dan kaidah atau norma-norma yang
terkandung/tercermin dari nilai yang ada dalam Pancasila sebagai dasar
kehidupan bermasyarakat.
Terdapat unsur unsur yang yang harus diterapkan dalam negara
hukum yaitu:
1. Terdapat sistem pemerintahan negara yang didasarkan pada
kedaulatan rakyat
2
2. Dalam menjalan Pemerintahan harus berdasarkan hukum atau
peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.
3. Adanya badan yang melakukan pengawasan terhadap Lembaga
peradilan yang bebas dan mandiri, dimana Lembaga tersebut benar
benar tidak memihak siapapun.
Peran dari anggota masyarakat maupun warga negara dalam
berpartisipasi untuk ikut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
B. B.PERAN MASYARAKAT DALAM PENRGAKAN
HUKUM/PENYELENGGARAAN NEGARA

Masyarakat memegang peran penting dalam upaya penegakan hukum yang


ada di tanah air. Dengan tingkat kesadaran hukum yang tinggi, penerapan hukum
akan lebih bisa dirasakan oleh seluruh khalayak masyarakat. Penegakkan itu juga
dapat dimulai dari pengawasan terhadap kebijakan pemerintah dalam
penyelenggaran pemerintahan.

Contoh :

1. Tenaga Kesehatan ketika menjalankan praktek telah memiliki Surat


Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP). Hal ini telah
memenuhi ketentuan dalam pasal 46 Undang Undang Nomor36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan.

2. Seorang laki laki dan perempuan melakukan pernikahan dengan cara


agama masing masing dan dicatat sesuai dengan ketentuan perundang
undangan, berarti telah sah menurut agama dan pemerintah.

6
Hal ini telah memenuhi ketentuan dalam pasal 2 dan pasal 3 Undang
Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Kedua contoh tersebut diatas
adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam penegakkan hukum.

C. C.NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PNYELENGGARAAN


PEMERINTAHAN

Atas dasar keragaman atau kebhinekaan itu maka dalam


penyelenggaraanpemerintahan sudah semestinya mengimplementasikan nilai
nilaikebhinekaan itu sendiri yang terkandung dalam sila sila pada
Pancasila.Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia,penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada nilai-nilai
Pancasilayang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Adapun nilai nilai tersebut
adalah nilai nilai dari tiap tiap sila dalamPancasila sebagai landasan dalam
penyelenggaraan pemerintahanyang meliputi :

Nilai Ketuhanan yang Maha Esa

1. Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang


Maha Esa.

2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masingdan


beribadah menurut agamanya.

3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan


memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.

4. Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.

5. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama,


toleransi antar umat dan dalam beragama.

6. Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga


dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama

Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagaimakhluk Tuhan


karena manusia mempunyai sifat universal.

2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga
bersifat universal.

7
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti
yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan danperadaban yang tidak
pasif.

Nilai Sila Persatuan Indonesia

1. Nasionalisme Cinta bangsa dan tanah air Menggalang persatuan dan


kesatuan bangsa.

2. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan, dan


perbedaan warna kulit.

3. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

4. Perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi


penyimpangan, karena keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan Nilai
Sila Persatuan Indonesia Nilai-nilai penyelenggaraannya sebagai berikut:
Nasionalisme Cinta bangsa dan tanah air Menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan,
keturunan, dan perbedaan warna kulit. Menumbuhkan rasa senasib dan
sepenangungan.

Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalamPermusyawaratan/Perwakilan

1. Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum,yaitu


pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan Bersama secara bulat,


baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang
penting yaitu mengusahakan keputusan bersama secara bulat.

3. Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu


diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secarabulat sebagai
konsekuensi adanya kejujuran bersama.

4. Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara


Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.

Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
berkelanjutan.

8
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama menurut potensi masing-masing

3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja


sesuai dengan bidangnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalamilmu kenegaraan
populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag).
Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber
norma dalam setiap aspekpenyelenggaraan negara, termasuk dalam
sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga Pancasila merupakan
sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di Indonesia.
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia, pada hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam
penyusunan tertib hukum di Indonesia.Maka kedudukan Pancasila
sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, sesuai dengan
yang tercantum dalam penjelasan tentang pembukaan UUD yang
termuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7, hal ini dapat
disimpulkan bahwa pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber
hukum positif Indonesia. Dengan demikian seluruh peraturan perundang
– undangan di Indonesia harus bersumber pada Pembukaan UUD 1945
yang di dalamnya terkandung dasar filsafat Indonesia

10
DAFTAR PUSTAKA

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN INDONESIA


Diunduh dari (https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/470/jbptunikompp-gdl-
dewitriwah-23482-6-(pertemu-a.pdf))

SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Diunduh dari


(http://e-journal.uajy.ac.id/5062/2/1HK10374.pdf)

Sugiyanto,Desember 2020,” Modul Pendidikan Pancasila di Politeknik


Kesehatan Kementerian Kesehatan RI”.

A.

11
12

Anda mungkin juga menyukai