Anda di halaman 1dari 12

DEMOKRASI PANCASILA

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalwat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
PKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi Pancasila........................................................... 2
B. Fungsi Demokrasi Pancasila................................................................. 3
C. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila............................................................... 3
D. Prinsip Demokrasi Pancasila................................................................. 4
E. Isi Pokok Demokrasi Pancasila............................................................. 4
F. Asas Demokrasi Pancasila.................................................................... 5
G. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila............................................. 5
H. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang..................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari
pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali
berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa
Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara yang disebut dengan
Pancasila yang terdapat, tercermin, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Negara Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut
demokrasi yang bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dari
budaya bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia, dihayati dan diintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak lepas dari rasa kekeluargaan. Para
pakar berpendapat bahwa demokrasi Pancasila itu salah satu bentuk
demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional
berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setiap penyelenggaraan negara
dan penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945.
Sebagai demokrasi Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan implementasinya
(pelaksanaannya) wajib sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian demokrasi Pancasila?
2. Apa fungsi demokrasi Pancasila?
3. Apa saja ciri-ciri demokrasi Pancasila?
4. Apa saja prinsip demokrasi Pancasila?
5. Apa isi pokok demokrasi Pancasila?
6. Bagaimana asas demokrasi Pancasila?
7. Apa saja isi dari tujuh sendi pokok demokrasi Pancasila?
8. Bagaimana peranan demokrasi Pancasila dalam beberapa bidang?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila


Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu paham
demokrasi yang bersumber dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa
Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari
falsafah hidup bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara
yang disebut dengan Pancasila yang terdapat, tercermin, terkandung dalam
pembukaan UUD 1945.
Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi berdasarkan
Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-
cirinya terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak dapat
disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional
cukup jelas tersirat di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Selain dari itu
Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit dua prinsip yang
menjiwai naskah itu dan yang dicantumkan dalam penjelasan mengenai
Sistem Pemerintahan Negara, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat)
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (Machstaat).
2. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum Dasar),
tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Berdasarkan dua istilah Rechstaat dan sistem konstitusi, maka jelaslah
bahwa demokrasi yang menjadi dasar dari Undang-Undang Dasar 1945, ialah
demokrasi konstitusional. Di samping itu corak khas demokrasi Indonesia,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dimuat dalam Pembukaan UUD.
Dengan demikian demokrasi Indonesia mengandung arti di samping nilai
umum, dituntut nilai-nilai khusus seperti nilai-nilai yang memberikan
pedoman tingkah laku manusia Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan

2
Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah air dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, pemerintah dan masyarakat, usaha dan krida manusia dalam
mengolah lingkungan hidup.
Pengertian lain dari demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Demokrasi Pancasila).

C. Fungsi Demokrasi Pancasila


Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara,
misalkan:
a. Ikut menyukseskan Pemilu.
b. Ikut menyukseskan pembangunan.
c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI.
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan
sistem konstitusional.
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila.
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara
lembaga negara.
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.

D. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila


Prinsip yang terdapat dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan
prinsip demokrasi secara universal. Ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah
sebagai berikut:
1. Pemerintah berjalan sesuai dengan konstitusi.
2. Terdapat pemilu secara berkesinambungan.
3. Adanya penghargaan atas Hak Asasi Manusia dan perlindungan untuk
hak minoritas.

3
4. Merupakan kompetisi dari berbagai ide dan cara dalam menyelesaikan
masalah.
5. Ide yang terbaik akan diterima ketimbang dari suara terbanyak.

B. Prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan
badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya.
4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945
dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat).
b. pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).
c. kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

E. Isi Pokok Demokrasi Pancasila


Isi pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan batang tubuh dan
penjelasan UUD 1945.

4
2. Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia).
3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan dari kelembagaan.
4. Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945,yaitu negara
hukum yang demokrati.

F. Asas Demokrasi Pancasila


Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat dua asas antara lain sebagai
berikut:
1. Asas kerakyatan
Pengertian asas kerakyatan adalah asas kesadaran untuk cinta kepada
rakyat serta memiliki jiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib
dan cita-cita dengan rakyat.
2. Asas musyawarah
Pengertian asas musyawarah adalah asas yang memperhatikan
aspirasi dan kehendak seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui
forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat serta mencapai
kesepakatan bersama atas kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan
bersama.

G. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila


Dalam sistem pemerintahan demokrasi Pancasila terdapat tujuh sendi
pokok yang menjadi landasan, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum
Seluruh tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan
kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus tercermin di
dalamnya.
2. Indonesia menganut sistem konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem
konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan
konstitusi.

5
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi negara
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada
halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan
rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR
adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR
mempunyai tugas pokok, yaitu:
a. Menetapkan UUD.
b. Menetapkan GBHN.
c. Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.
Sedangkan wewenang MPR, yaitu:
a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lain, seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya
ditugaskan kepada Presiden.
b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai
pelaksanaan GBHN.
c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden.
d. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa
jabatannya apabila Presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar
haluan negara dan UUD.
e. Mengubah undang-undang.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintahan tertinggi di bawah MPR
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara
tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan
bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR
yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR
mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang
oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan

6
undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang,
presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang
legislatif ialah hak inisiatif, hak amendemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:
a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah.
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada
pemerintah.
c. Hak mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah.
d. Hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal.
e. Hak petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab
kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti
sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensial.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada Presiden,
tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan
kekuasaan pemerintah dalam praktiknya berada di bawah koordinasi
Presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia
bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR
merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan Presiden.

H. Demokrasi Pancasila dalam Beberapa Bidang


1. Bidang ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam
pembangunan ekonomi. Pemerintah memberikan peluang bagi
terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin tegaknya prinsip

7
keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau
sumber-sumber ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki
kesempatan yang sama dalam penggunaan kekayaan negara. dalam
implikasi pernah diwujudkan dalam Program ekonomi banteng tahun
1950, Sumitro plan tahun 1951, Rencana lima tahun pertama tahun 1955
sampai dengan tahun 1960, Rencana delapan tahun dan terakhir dalam
Repelita semuanya malah menyuburkan korupsi dan merusaknya sarana
produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai masyarakat yang adil dan
makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila.
Maka secara kongkret, rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di
parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi.
2. Bidang kebudayaan nasional
Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak
pemerintah agar keunikan dan kemajemukan budaya Indonesia dapat
tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga kekayaan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik.
Terdapat penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah
menciptakan peluang bagi berkembangnya budaya lokal sehingga
identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan penghargaan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan,
yang keduanya bisa dipakai di negara mana pun, dengan cara masing-masing
di Indonesia sendiri demokrasi Pancasila sudah mendarah daging di setiap
warganya, karena demokrasi itu mencerminkan kehidupan bermasyarakat,
sistem demokrasi / pemerintahan liberal tidak akan cocok untuk diterapkan di
Indonesia karena adat dan budaya negara Indonesia bertolak belakang dengan
negara barat, NKRI harga mati, demokrasi Pancasila harus dibudayakan
kepada anak cucu kita.
Makna Demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat
kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan
perundang-undangan. Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek
demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif
menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-
keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga
perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan Umum.

I. Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami demokrasi
Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai