Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM DEMOKRASI PANCASILA

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Prodi : Matematika
Dosen Pengampu : Aisyah, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh:

1. Febriani Safitri 170803043


2. Nurul Juliani 200803053
3. Gilbert Pauly Hamonangan Tambunan 200803073
4. Posman Ezra 200803087
5. Revina Siregar 200803091

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Demokrasi Pancasila” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok dari dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Sistem Demokrasi Pancasila bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Aisyah, S.H., M.Hum., selaku


Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas
kelompok melalui makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan referensi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 02 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................ 3
2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila...................................... 3
3.1 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila ............................... 6
4.1 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila ........................................ 7
5.1 Fungsi Demokrasi Pancasila ........................................... 8
6.1 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila .................. 9
BAB 3 PENUTUP .................................................................................. 12
7.1 Kesimpulan ....................................................................... 12
7.2 Saran ................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Pendidikan Kewarganegaraan ini, terdapat materi yang sangat


penting untuk dipahami dan dipelajari yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, seperti materi demokrasi Pancasila.

Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini terjadi karena
masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak
memegang demokrasi disebut negara otoriter.

Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa
Presiden Soeharto dikenal dengan demokrasi Pancasila. Demokrasi bisa mengajak
masyarakat untuk bebas berpendapat dan berorganisasi serta rakyat bisa memilih
langsung atau memilih sendiri pemimpinnya.

Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari


pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang didapat berdasarkan
kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia
kemudian akan timbul dasar falsafah negara disebut dengan Pancasila yang
terdapat, tercermin, dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan salah satu negara


yang bersumber pada nilai-nilai kehidupan yang berakar dari budaya bangsa
Indonesia sendiri. Para pakar atau ahli hukum berpendapat bahwa demokrasi
Pancasila itu salah satu bentuk demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Demokrasi Pancasila merupakan salah satu demokrasi yang konstitusional


berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setiap penyelengaraan negara dan
penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi, yaitu UUD 1945. Demokrasi
Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan implementasi atau pelaksanaan wajib
sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi Pancasila?


2. Bagaimana prinsip pokok dari demokrasi Pancasila?
3. Bagaimana ciri-ciri dari demokrasi Pancasila?
4. Apa fungsi dari demokrasi Pancasila?
5. Bagaimana sistem pemerintahan dari demokrasi Pancasila?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi Pancasila.
2. Untuk mengetahui prinsip pokok dari demokrasi Pancasila.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari demokrasi Pancasila?
4. Untuk mengetahui fungsi dari demokrasi Pancasila?
5. Untuk mengetahui sistem pemerintahan dari demokrasi Pancasila?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila

2.1.1 Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Sejarah

Demokrasi secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani “demos” yang


berarti rakyat dan “kratos/cratein” yang berarti pemerintahan. Khususnya di
Athena, kata “demos” biasanya merujuk pada seluruh rakyat tetapi kadangkala
juga berarti orang-orang pada umumnya atau hanya rakyat miskin, kata demokrasi
pada mulanya kadangkala digunakan oleh kalangan aristokrat sebagai sindiran
untuk merendahkan orang-orang kebanyakan (Dahl, 1998:11-12 dalam Yudi
Latif, 2011:395).

Dari pengertian mengenai demokrasi tersebut dapat dipahami bahwa


substansi demokrasi itu sendiri merupakan kekuasaan yudikatif, eksekutif, dan
legislatif berasal dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam
pemerintahan. Substansi tersebut membentuk struktur dalam demokrasi, yakni
adanya infrastruktur dan suprastruktur yang menghasilkan keputusan dan
kapabilitas. Demokrasi merupakan pemusatan kekuasaan ditangan rakyat.
Menurut Cholisin, demokrasi di Indonesia memegang prinsip Teo-demokratis di
mana segala keputusan dan kebijakan diatur sepenuhnya untuk kepentingan
rakyat, namun tidak melanggar peraturan Tuhan. Inilah perbedaan mendasar dari
demokrasi yang khas di Indonesia dibandingkan dengan demokrasi di negara
lainnya. Prinsip Teo-demokratis merupakan hasil demokrasi yang mendasarkan
Pancasila terutama sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Demokrasi bukan hanya suatu sistem yang ada dalam suatu pemerintahan,
namun juga suatu proses yang dilakukan untuk menuju kepada kesejahteraan
rakyat dalam negara tersebut. Demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi
yang khas dari bangsa Indonesia sendiri merupakan hasil dari pendiri negara ini
yang memiliki keinginan utama untuk melepaskan segala kesulitan masyarakat
Indonesia. Proses menuju kesejahteraan tersebutlah yang kadang dalam

3
perjalanannya ada beberapa negara yang mampu melaksanakannya dengan baik,
namun tidak jarang juga banyak negara yang tidak mampu untuk melakukannya.

Dengan adanya demokrasi ini, maka diharapkan akan terwujud pemerintahan


yang kuat mengingat karena pemerintahan ini diciptakan oleh rakyat itu sendiri.
Pemerintahan yang kuat bukanlah pemerintahan yang diciptakan daalam bentuk
pemerintahan otoriter yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada rakyat,
namun pemerintahan yang kuat yang didukung sepenuhnya oleh rakyat dan tidak
ditumpangi oleh kebutuhan pihak lain.

Demokrasi muncul bukan secara tiba-tiba, melainkan dengan suatu proses


yang panjang. Dalam proses tersebut terdapat faktor pendukung yang mendukung
tumbuhnya demokrasi. Faktor yang mendukung pelaksanaan demokrasi di negara
Indonesia antara lain:

• Pendidikan politik/pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk sikap


demokratis di kalangan warga negara, sebagai basis sumber daya politik.
• Ormas dan parpol, untuk menyosialisasikan demokrasi di kalangan
masyarakat dan mengawasi jalannya demokrasi.
• Pemilu yang luber dan jurdil, merupakan hasil untuk rakyat dari demokrasi
yang juga merupakan awal lahirnya keputusan ideal bagi seluruh rakyat.
• Perwakilan politik, DPR, MPR, secara tidak langsung merupakan ujung
tombak yang dilakukan oleh rakyat guna mengaspirasikan pendapat
mereka.
• Pemerintah yang bertanggung jawab.
• Sistem peradilan yang bebas (independen).
• Pers dan media massa yang bebas (independen) (Cholisin, 2013:29).

Demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi berdasarkan


Pancasila. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan
oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Kebebasan individu tidak
bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
Keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa

4
Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sehingga tidak ada dominasi
mayoritas atau minoritas.

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional, sebagaimana


dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945
(Cholisin, 2013:101). Nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi Pancasila
merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara
umum.

2.1.2 Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli

• Profesor Dardji Darmo Diharjo


Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang
bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia,
yang perwujudannya, seperti dalam ketentuan-ketentuan
Pembukaan UUD 1945.

• Kansil
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang
merupakan sila ke-4 dari dasar negara Pancasila seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.

• Prof. Notonegoro
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Ensiklopedia Indonesia
Pengertian demokrasi Pancasila bahwa Pancasila, meliputi
bidang politik, sosial, dan ekonomi, serta yang dalam
penyelesaian masalah-masalah nasional yang berusaha sejauh

5
mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai
mufakat.
2.1.3 Pengertian Demokrasi Pancasila Secara Umum
Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang
berdasarkan pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan
untuk kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa unsur-unsur
kesadaran dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi pekerti
luhur dan kecintaan, berkesinambungan dan berkepribadian Indonesia.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional
berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setiap penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi, yaitu
UUD 1945.
3.1 Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila
Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia.


2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan
badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lain, contoh: Presiden, BPK, DPR, dan lain-
lain.
4. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara,
ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10. Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak
berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat).

6
11. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).
12. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

4.1 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia memiliki ciri-ciri yang


spesifik dengan kebutuhan bangsa dan negara yang berbeda dengan demokrasi yang
diberlakukan di negara lain. Idris Israil di dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran
dan Penyebaran Kewarganegaraan (2005:52-53), mengungkapkan beberapa ciri-
ciri demokrasi Pancasila. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut:
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat, yang memiliki arti bahwa kekuasaan
tertinggi ada pada kehendak rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong, bahwa demokrasi
tidak lepas dari prinsip kekeluargaan dan gotong royong yang sudah
menjadi ciri dan budaya masyarakat ketimuran, terutama Indonesia.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat, yang di mana mengambil atau memperoleh keputusan selalu
melalui jalan musyawarah bersama bukan dengan memaksakan kehendak
golongan saja.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi, demokrasi
artinya netral dan tidak memihak karena semua lapisan masyarakat
bersama membangun bangsa dan negara tanpa terkecuali dan tanpa
membawa misi pribadi maupun golongan.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban, demokrasi
mengakui persamaan hak serta kewajiban bukan hanya kewajiban saja,
namun melupakan hak atau sebaiknya, tetapi berjalan beriringan demi
mencapai masyarakat madani.
6. Menghargai hak asasi manusia, hak asasi merupakan hak mendasar yang
tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun bahkan oleh negara.
7. Ketidaksetujuan pada kebijakan pemerintah disalurkan melalui wakil-
wakil rakyat yang duduk dalam lembaga tinggi negara yang merupakan

7
salah satu fungsi DPR. Tidak mendukung adanya demonstrasi maupun
pemogokan karena menimbulkan kerugian.
8. Tidak menganut sistem monopartai, partai tunggal, atau dengan kata lain
memonopoli hak politik warga negara yang bertentangan dengan fungsi
partai politik itu sendiri.
9. Pemilu dilaksanakan secara terbuka dan jujur serta adil,
merupakan fungsi pemilu yang selalu dijunjung tinggi di Indonesia.
10. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas, ini
mengandung makna persamaan warga negara yang memiliki kedudukan
yang sama di segala bidang tanpa terkecuali dan tanpa membedakan
apapun.
Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum, dalam
demokrasi mendahulukan kepentingan umum adalah hal utama yang harus
dilaksanakan daripada kepentingan pribadi maupun golongan.
5.1 Fungsi Demokrasi Pancasila

Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara.


Contohnya adalah ikut dalam melaksanakan pemilu, ikut dalam
melaksanakan pembangunan nasional, ikut duduk dalam badan
perwakilan/permusyawarakatan, dan lain-lain.
2. Menjamin dalam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menjamin dalam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
mempergunakan sistem konstitusional.
4. Menjamin dalam tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila.
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antara
lembaga negara.
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggungjawab. Contohnya
adalah presiden adalah mandataris MPR dan presiden bertanggungjawab
kepada MPR.

8
6.1 Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila

Landasan formal dari periode Republik Indonesia III adalah Pancasila, UU


1945 serta ketetapan-ketetapan MPR. Sedangkan, sistem pemerintahan demokrasi
Pancasila menurut prinsip-prinsip yang terkandung dalam Batang Tubuh UUD
1945 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu sebagai berikut:
1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Hukum
Negara Indonesia berdasarkan hukum (rechsstaat), tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machsstaat). Hal ini mengandung arti, bahwa baik
pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan
tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan
kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus tercermin di
dalamnya.
2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak
bersifat absolutism (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem
konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan
konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya, yang
merupakan pokok konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-Undang.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi, seperti telah
disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pasal halaman terdahulu
menyatakan bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga
negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Sebagai
pemegang kekuasaan negara yang tertinggi, MPR memiliki tugas pokok,
yaitu:
a. Menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD).
b. Menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden.

9
Selain itu, MPR juga memiliki wewenang, diantaranya:
a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lain, seperti penetapan Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
yang pelaksanaannya ditugaskan kepada presiden.
b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai
pelaksanaan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat presiden dan
wakil presiden.
d. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa
jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar
haluan negara dan UUD 1945.
e. Mengubah Undang-Undang.
4. Presiden
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Di bawah MPR, presiden ialah
penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh
majelis juga harus tunduk dan bertanggungjawab kepada majelis. Presiden
adalah mandataris MPR yang wajib menjalankan keputusan-keputusan
MPR.
5. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden
dan DPR harus saling bekerjasama dalam pembentukan Undang-Undang
termasuk APBN. Untuk mengesahkan Undang-Undang, presiden harus
mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif adalah hak
inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:
a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah.
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada
pemerintah.
c. Hak mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah.
d. Hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal.

10
e. Hak petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara
Menteri negara adalah pembantu presiden, dimana menteri negara
tidak bertanggungjawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.
presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri negara. Berdasarkan hal tersebut, sistem kabinet kita adalah
kabinet kepresidenan/presidensial. Kedudukan menteri negara
bertanggungjawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi
biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam praktiknya
berada di bawah koordinasi presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas
Kepala negara tidak bertanggungjawab kepada DPR, tetapi ia bukan
dictator. Artinya, kekuasaan mutlak, biasanya diperoleh melalui kekerasan
atau dengan cara yang tidak demokratis. Ia harus memperhatikan sungguh-
sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan
oleh presiden.

11
BAB 3
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang


keduanya bisa dipakai di negara mana pun dengan cara masing-masing. Di negara
Indonesia, demokrasi Pancasila sudah menjadi mendarah daging di setiap rakyatnya
atau warganya karena demokrasi itu mencerminkan kehidupan bermasyarakat.
Demokrasi Pancasila dapat diartikan sebagai demokrasi yang bersumber
pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang ketentuannya diatur
oleh UUD 1945 dengan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Kedaulatannya ada di tangan rakyat.
2. Kekeluargaan dan gotong royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
4. Keselarasan antara hak dan kewajiban.
5. Menghargai Hak Asasi Manusia (HAM).
6. Tidak dikenal namanya dictator mayoritas.
7. Mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Sistem demokrasi Pancasila sangat cocok untuk diterapkan dan
dibudayakan di Indonesia daripada sistem demokrasi yang lainnya, seperti sistem
demokrasi liberal tidak cocok karena adanya adat dan kebudayaan Indonesia
bertolak belakang dengan negara barat.
Makna demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat kehidupan
bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-
undangan. Dalam demokrasi Pancasila, rakyat adalah subjek dari demokrasi, yaitu
rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan
dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut
disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada dan dibentuk melalui
pemilihan umum.

12
7.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap bisa membuat penyusunan
makalah yang baik, benar, dan sesuai dengan isi dari makalah tersebut, serta
sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami demokrasi Pancasila
sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga negara
Indonesia bisa menjadi negara maju di kemudian hari.
Dengan demikian, kami berharap ada saran, kritik, atau pendapat dari ibu
dosen agar dalam penyusunan makalah ke depannya, kami akan bisa membuat
penyusunan makalah lebih baik dari sebelumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Aris, 2021, Artikel Demokrasi Pancasila, Demokrasi Pancasila :


Pengertian, Makalah, Tujuan, Contoh,
https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/. Diakses pada 19 Mei
2021

Nugroho, Fauzan Tri, 2020, Pengertian Demokrasi Pancasila, Ketahui Prinsip


dan Tujuannya, Pengertian Demokrasi Pancasila, Ketahui Prinsip dan
Tujuannya, https://www.bola.com/ragam/read/4367911/pengertian-demokrasi-
pancasila ketahui-prinsip-dan-tujuannya. Diakses pada 19 Mei 2021

Henney. 2016. 11 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila di Indonesia.


https://guruppkn.com/ciri-ciri-demokrasi-pancasila. Diakses pada 24 Mei 2021

Decequeen. K. 2021. Demokrasi Pancasila.


https://doc.lalacomputer.cpm/makalah-demokrasi-pancasila/#G-Tujuh-Sendi-
Pokok-Demokrasi-Pancasila. Diakses pada 24 Mei 2021

Saputra. T. 2015. Makalah Demokrasi Pancasila.


https://www.academia.edu/16697234/Makalah_demokrasi_pancasila_indonesia_P
KN. Diakses pada 25 Mei 2021

Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara


Ilmu.Hlm 4-5. Diakses pada 25 Mei 2021

14

Anda mungkin juga menyukai