Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU NEGARA

SISTEM PEMERINTAHAN DAN IDIOLOGI DI INDONESIA


Dosen: Riska ari Amalia,SH.,MH

OLEH
NAMA : AHMAD ZINURAEN
NIM. : D1A022336

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila
Makalah ini berisi tentang Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara serta
nilai-nilai yang dikandung. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Mataram, 7 Desember 2022

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-
macam suku, bangsa, adat-istiadat, dan budaya. Tentu lebih sulit dibandingkan
mempersatukan bangsa yang suku, adat istiadat maupun budayanya sejenis atau
relatif sama. Untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa maka diperlukan
adanya Pancasila.
Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. Dasar negara merupakan
pedoman dalam mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara yang
mencakup berbagai aspek kehidupan. Setiap negara yang merdeka dan berdaulat
memiliki dasar negara, meskipun dasar negara antara negara yang satu dan yang
lainnya tentu berbeda-beda.
Sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada
yang merumuskannya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa,
serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.
Sejarah Indonesia sudah mencatat bahwa diantara tokoh perumus
Pancasila itu adalah Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, serta Ir.
Soekarno. Bisa dikemukakan Pancasila itu sakti serta senantiasa bisa bertahan dari
guncangan politik di negara ini, yakni pertama adalah lantaran dengan cara
instrinsik dalam pancasila itu memiliki kandungan toleransi, serta siapa yang
menantang pancasila bermakna dia menantang toleransi.
Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan itu sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal
yang baru untuk kita pelajari. Tanpa kita sadari beberapa hal penting pula sudah
kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun dari sekian banyak yang
mengetahui ada pula yang tidak menerapkan dan mengetahui tujuan sebenarnya
dari pendidikan kewarganegaraan dan dasar negara tersebut.

1
Mempelajari Pancasila adalah hal penting yaitu membentuk manusia
seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian Pancasila, yang mampu melaksanakan
pembangunan masyarakat Pancasila.
Secara umum fungsi Pancasila adalah meningkatkan ketakwaan terhadap
Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar
dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Disini akan dijelaskan tentang fungsi Pancasila sebagai ideologi negara
antara lain pengertian dan konsep ideologi, Pancasila sebagai ideologi negara dan
nilai-nilai sebagai ideologi negara.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan di indonesia, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem pemerintahan?
2. Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia?
3. Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia?
4. Bagaimana sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1.      Mengetahui definisi sistem pemerintahan.
2.      Memahami sistem pemerintahan di Indonesia.
3.      Memahami pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia.
4.      Memahami sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi. Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian
yang mempunyai hubungan fungsional. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki
item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. Kata „sistem‟ banyak
sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara
mereka. Dari penjabaran pengertian tentang sistem di atas bisa kita ambil
kesimpulan bahwa sistem itu memang kompleks dan sangat terkait dengan hal
yang ada di dalamnya, karena sistem tidak akan jalan apabila salah satu elemen
sistem tersebut tidak jalan. Atau dapat juga dikatakan bahwa pengertian sistem
adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Pemerintah merupakan kemudi, dalam bahasa Latin asalnya Gubernaculum.
Dalam bahasa Indonesia, kata dasar pemerintah adalah perintah, kemudian
ditambahkan
B.     Sistem Pemerintahan Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang

3
berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat
disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintahannya adalah republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk
pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”
Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial.
Kekuasaan pemerintahan negara Indonesia menurut UUD pasal 1 sampai
dengan pasal 16, pasal 19 sampai dengan pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), serta pasal
24 adalah:
a) Kekuasaan menjalani perundang–undangan negara atau kekuasaan eksekutif
yang dilakukan oleh pemerintah.
b) Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada pemerintah atau
kekuasaan konsultatif yang dilakukan oleh DPA.
c) Kekuasaan membentuk perundang–undangan negara atau kekuasaan legislatif
yang dilakukan oleh DPR.
d) Kekuasaan mengadakan pemeriksaan keuangan negara atau kekuasaan
eksaminatif atau kekuasaan inspektif yang dilakukan oleh BPK.
e) Kekuasaan mempertahankan perundang–undangan negara atau kekuasaan
yudikatif yang dilakukan oleh MA.
Berdasarkan ketetapan MPR nomor III/MPR/1978 tentang kedudukan dan
hubungan tata kerja lembaga tertinggi negara dengan atau antara lembaga –
lembaga Tinggi Negara ialah sebagai berikut.
i. Lembaga tertinggi negara adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat. MPR
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara dengan pelaksana
kedaulatan rakyat memilih dan mengangkat presiden atau mandataris dan
wakil presiden untuk melaksanakan Garis–garis Besar Haluan Negara
(GBHN) dan putusan–putusan MPR lainnya. MPR dapat pula diberhentikan

4
presiden sebelum masa jabatan berakhir atas permintaan sendiri,
berhalangan tetap sesuai dengan pasal 8 UUD 1945, atau sungguh–sungguh
melanggar haluan egara yang ditetapkan oleh MPR.
ii. Lembaga–lembaga tinggi negara sesuai dengan urutan yang terdapat dalam
UUD 1945 ialah presiden (pasal 4 – 15), DPA (pasal 16), DPR (pasal 19-
22), BPK (pasal 23), dan MA (pasal 24).
a) Presiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan tertinggi
dibawah MPR. Dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh seorang
wakil presiden. Presiden atas nama pemerintah (eksekutif) bersama–
sama dengan DPR membentuk undang-undang termasuk menetapkan
APBN. Dengan persetujuan DPR, presiden dapat menyatakan perang.
b) Dewan Pertimbangan Agung (DPA) adalah sebuah bahan penasehat
pemerintah yang berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan
presiden. Selain itu DPA berhak mengajukan pertimbangan kepada
presiden.
c) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah badan legislatif yang
dipilih oleh masyarakat berkewajiban selain bersama-sama dengan
presiden membuat undang-undang juga wajib mengawasi tindakkan-
tindakan presiden dalam pelaksanaan haluan Negara.
d) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ialah badan yang memeriksa
tanggung jawab tentang keuangan negara. Dalam pelaksanaan tugasnya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. BPK memriksa semua
pelaksanaan APBN. Hasil pemeriksaannya dilaporkan kepada DPR.
e) Mahkamah Agung (MA) adalah badan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan pengaruh lainnya. MA dapat
mempertimbangkan dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak
diminta kepada kepada lembaga – lembaga tinggi negara.

5
C.    Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-bagian dari sistem
pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam sistem pemerintahan di
Indonesia. Sehingga secara singkat bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan
yang berjalan di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan
atau perpaduan antara sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem
pemerintahan parlementer. Apalagi bila dirunut dari sejarahnya, Indonesia
mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan.
i)          Tahun 1945 – 1949 Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sistem
parlementer.
Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 1945 antara lain:
a.       Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden
menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN
yang merupakan wewenang MPR.
b.      Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet
parlementer berdasarkan usul BP – KNIP.
ii)        Tahun 1949 – 1950 Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang
diterapkan saat itu adalah sistem parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary).
Sistem pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan kabinet
parlementer murni karena dalam sistem parlementer murni, parlemen mempunyai
kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.
iii)      Tahun 1950 – 1959 Landasannya adalah UUD 1950 pengganti konstitusi
RIS 1949. Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan
demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai
berikut:
a.       Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
b.      Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
c.       Presiden berhak membubarkan DPR.
d.      Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

6
iv)      Tahun 1959 – 1966 Pada masa ini Indonesia menganut sistem pemerintahan
demokrasi terpimpin. Era “Demokrasi Terpimpin”, yaitu kolaborasi antara
kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-
pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-
masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun,
cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer
menjadi wabah. Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat
untuk melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib
parpol (10 parpol yang diakui) ditentukan oleh presiden. Tidak ada kebebasan
mengeluarkan pendapat.
v)        Tahun 1966 – 1998 Pada 27 Maret 1968, MPR secara resmi melantik
Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik
kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru berlangsung selama
30 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat
meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Lama
kelamaan banyak terjadi penyimpangan- penyimpangan. Kesenjangan antara
rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan
utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang
didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR
dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih
dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini
mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian
PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus
disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat
dan daerah. Dikarenakan sistem pemerintahan yang sangat terpusat dan krisis
finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah, maka terjadi
demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di

7
berbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah
Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998
sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di
bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya
memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998. vi) Tahun
1998 – Sekarang Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah
banyak memberikan ruang gerak pada partai politik maupun DPR untuk
mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.

Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai di situ saja
karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan menurut UUD 1945
sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945
pada tahun 1999 - 2002.
1)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS Sistem
Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah
Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain:
a.       Presiden tidak dapat di ganggu gugat
b.      Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
2)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUDS 1950 UUDS 1950 masih
tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang diatur dalam
konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan sebagai berikut:
a.       Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat
b.      Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah,
baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya
sendiri-sendiri.
3)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Sebelum Amandemen
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok
sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
a.       Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat) Suatu
negara dapat dikatakan sebagai negara yang didasarkan atas hukum apabila alat-

8
alat perlengkapan yang ada di dalamnya senantiasa bertindak dengan sesuai dan
terikat pada aturan-aturan yang ditentukan terlebih dahulu oleh alat-alat
perlengkapan yang dikuasakan untuk mengadakan aturan-aturan tersebut. Suatu
negara yang menyatakan diri sebagai negara hukum harus mengakui dan
melindungi hak-hak asasi manusia. Selain itu negara hukum juga harus
menjalankan peradilan yang bebas dari pengaruh suatu kekuasaan atau kekuatan
lain dan tidak memihak.
b.      Sistem Konstitusional Konstitusi menjadi pondasi negara yang mengatur
pemerintahannya, membagi kekuasaan dan mengatur tindakan-tindakannya.
Dengan sistem konstitusional dapat memperkuat dan mempertegas terhadap
sistem negara hukum seperti yang digariskan dalam sistem pemerintahan
Indonesia.
c.       Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan MPR MPR mempunyai
tugas dan kewenangan untuk mengubah, menetapkan UUD, melantik kepala
negara (presiden) dan wakil kepala negara (wakil presiden). MPR juga
mempunyai kewenangan untuk memberhentikan presiden dan atau wakil presiden
atas usul DPR, apabila terbukti telah melakukan pelanggaran akum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela.
d.      Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah
MPR Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, yaitu pasal 6A disebutkan bahwa
presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh
rakyat. Dalam pasal 3 ayat 2 juga dinyatakan bahwa “Majelis Permusyawaratan
Rakyat melantik Presiden dan Wakil Presiden.”
e.       Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Dalam Penjelasan UUD
1945 dinyatakan dengan jelas bahwa Presiden harus mendapatkan persetujuan
DPR untuk membentuk UU dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan
belanja negara, akan tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan.
f.       Menteri negara sebagai pembantu presiden Presiden mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara tidak

9
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, melainkan kepada
Presiden.
g.      Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas Setiap negara demokrasi
memiliki konstitusi untuk membatasi kekuasaan seorang kepala negara. Indonesia
sebagai negara hukum (sistem pemerintahan yang pertama) menganut sistem
konstitusional (sistem pemerintahan yang kedua) dan adanya fungsi pengawasan
(kontrol) DPR. Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan
sangat stabil dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem
Pemerintahan Presidensial yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan
pengawasan yang lemah dari DPR namun juga memiliki kelebihan kondisi
pemerintahan lebih stabil.
4)      Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Setelah Amandemen
Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada
menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu
dibutuhkan sebuah pemerintahan yang konstitusional. Pemerintahan yang
konstitusional adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan
jaminan hak asasi. Kemudian dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar
1945 sebanyak 4 kali, tahun: 1999, 2000, 2001, 2002. Berdasarkan konstitusi yang
telah diamandemen ini diharapkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih
demokratis akan terwujud.

Adapun pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia setelah amandemen yakni


sebagai berikut:
a.       Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
b.      Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan presidensial.
c.       Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
d.      Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.

10
e.       Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan
anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi
jalannya pemerintahan.
f.       Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
g.      Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.
Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah
sebagai berikut;
a.       Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak
langsung.
b.      Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
c.       Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR. k. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal
membentuk undang- undang dan hak budget (anggaran)

11
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan makalah ini, kami dapat simpulkan bahwa
sistem pemerintahan negara Indonesia menggambarkan adanya lembaga-lembaga
yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem
politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan
yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen,
pemilu, dan dewan menteri. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lembaga-
lembaga negara berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis. Pembukaan UUD
1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk
negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah
republik. Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik,
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan
sekaligus kepala pemerintahan.
Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”
Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan negara Indonesia berbeda dengan
sistem pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga
beberapa persamaan antarsistem pemerintahan negara. Misalnya, dua negara
memiliki sistem pemerintahan yang sama. Perubahan pemerintah di negara terjadi
pada masa genting, yaitu saat perpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam
negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia terjadi antara tahun 1997 sampai
1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan krisis ekonomi.

12
Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. Pada tahun
1945-1949 Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer. Kemudian pada
tahun 1949-1950 Indonesia menganut sistem parlementer kabinet semu yang
didasarkan pada konnstitusi RIS. Pada tahun 1950-1959 Indonesia menganut
sistem pemerintahan parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang masih
bersifat semu. Indonesia pernah menganut sistem pemerintahan demokrasi
terpimpin pada tahun 1959-1966. Setelah itu, Indonesia dibawah kepemimpinan
Soeharto dari tahun 1968-1988 menjalankan sistem pemerintahan orde baru.
Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, Indonesia menganut sistem
pemerintahan demokrasi Pancasila hingga sekarang. Berdasarkan tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945
menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan
semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto.
Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar
pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur
menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau
persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan
tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung
dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada
presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang
kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau
berganti. Konflik dan pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun,
dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan
yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara
daripada keuntungan yang didapatkanya. Memasuki masa Reformasi ini, bangsa
Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis.
Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan
yang berdasarkan pada konstitusi. Dalam menjalankan sistem pemerintahan perlu
memperhatikan asas pemerintahan. Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang
dianggap kebenaraannya, yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi

13
pegangan. Jadi dengan demikian yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah
dasar dari suatu sistem pemerintahan seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup
dan konstitusi yang membentuk sistem pemerintahannya.

B.     Saran

Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi


yang telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh
Indonesia. Unsur-unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus
bisa diselesaikan dan diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang
tidak bisa diubah. Ia harus bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial-
politik-budaya Negara yang menggunakannya sebagai asas negara. Usaha
perubahan tersebutsebenarnya telah sering dilakukan dan sayangnya malah
menjadi ancaman bukan kenyamanan. Rakyat perlu diperkuat kembali bahwa
mereka bukan alat kekuasaan yang dengan mudah diatur kesana ke mari. Elit
penguasa dan rakyat harus bisa bekerja sama selama tujuan demokrasi menjadi
patokan utama bernegara yang baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

C. S. T. Kansil, S.H. dan Christine S. T. Kansil, S.H., M.H. 2005. Sistem


Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Setiadi, M. Elly. 2005. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sidjabat, W. Bonar. 1968. “Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia”. Ragi Buana. Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. SITUS WEB AnneAhira.com
http://www.anneahira.com/pemerintahan.htm Sistem Pemerintahan Indonesia dari
Masa ke Masa Chandra Yudiana E
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay Sistem Pemerintahan
Indonesia serbasejarah.blogspot.com
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/06/pergantian-sistem- pemerintahan.html
Pergantian Sistem Pemerintahan Indonesia: Masa Kemerdekaan Hingga Era
Reformasi Sistem Pemerintahan Indonesia
http://sistempemerintahan- indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem-pemerintahan-
indonesia.html Sistem Pemerintahan Indonesia Wikipedia Ensklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan Kewarganegaraan Wikipedia
Ensklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan Sistem Pemerintahan

15

Anda mungkin juga menyukai