Disusun Oleh :
1. Alfi Ardiansyah
6. Yayan Wahyudi
KELOMPOK 1
SEMESTER II
RUANG V.1038
2023
KATA PENGANTAR
“Rasa syukur senantiasa kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat iman serta kesehatan, sehingga penulis diberi
waktu dalam menyelesaikan karya tulis dengan judul “Revitalisasi Pancasila
Sebagai Identitas Nasional”.
Tidak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Ucapan terima kasih
ini penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Rio Hendra S.H M.H.Selaku dosen yang mempercayakan penulisan topik
Makalah tersebut.
2. Tidak lupa, kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta doa yang
tidak henti-hentinya kepada penulis untuk Makalah ini.
3.Rekan kerja yang membantu atas terlaksakanya diskusi untuk hasil Makalah ini.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan .
Makalah ini membahas tentang Negara & Sistem Pemerintahan.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………15
Saran ……………………………………………………………………………15
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai
tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara
tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita
bangsa secara bersama-sama. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki
ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
5
Suatu tatanan atau struktur pemerintah yang bertitik tolak dari hubungan
sebagai organ negara di tingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan legislatif.
6
1) Aristoteles
Berikut bentuk pemerintahan menurut Aristoteles.
a) Monarki
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh satu orang demi kepentingan
umum.
b) Tirani
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seseorang demi kepentingan
pribadi.
c) Aristokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh sekelompok cendekiawan demi
kepentingan umum
d) Oligarki
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh sekelompok cendekiawan demi
kepentingan pribadi.
e) Politeia
7
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seluruh rakyat demi kepentingan
umum.
f) Anarki
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh banyak orang yang tidak berhasil
menjalankan kekuasaannya untuk kepentingan umum.
g) Demokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh rakyat dan dijalankan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
2) Plato
Plato mengungkapkan lima bentuk pemerintahan yaitu sebagai berikut.
a) Aritrokrasi
b) Oligarki
c) Temokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan kehormatan.
d) Demokrasi
e) Tirani
8
3) Polybios
Polybios terkenal dengan teorinya yang disebut cyclus theory, yang sebenarnya
merupakan pengembangan lebih lanjut dari ajaran Aristoteles dengan sedikit
perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk pemerintahan politela dengan
demokrasi.
Adapun bentuk monarki ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Monarki Absolut
Pada bentuk pemerintahan ini, pemerintahan dikepalai oleh seorang raja, ratu,
syah, atau kaisar. Perintah penguasa merupakan hukum dan harus dilaksanakan
seluruh rakyat. Pada penguasa terdapat kekuaaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Contoh: Prancis di masa kekuasaan Louis XIV.
2. Monarki Konstitusional
9
3. Monarki Parlementer
Dalam pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi di tangan parlemen.
1. Republik Absolut
Dalam republik absolut, pemerintah bersifat diktator. Hukum dimanipulasi
hingga mendukung kekuasaannya. Contoh: Jerman pada masa Hitler, Italia pada
masa Mussolini, dan Spanyol pada masa Jendral Franco.
2. Republik Konstitusional
3. Republik Parlementer
Dalam bentuk pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara yang tidak aktif
memimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala pemerintahan dipegang oleh
perdana menteri yang memimpin kabinet. Para menteri bertanggung jawab pada
parlemen.
10
2) Kepala negara hanya sebagai simbol negara karena yang menjadi kepala
pemerintahan adalah perdana menteri.
5) Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet sekaligus
perdana menteri adalah ketua parpol pemenang pemilu.
11
12
bahwa fungsi kamar kedua dapat dilakukan oleh komisi parlementer, seperti
meninjau atau merevisi undang-undang.
Hal-hal yang berhubungan dengan sistem parlemen satu kamar adalah sebagai
berikut.
Bentuk parlemen dengan sistem dua kamar ini dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Federalisme
13
pemerintah dari masing-masing negara bagian India atau Bundesland (Jerman). Ini
pernah terjadi di negara Amerika Serikat sebelum amandemen ke-17.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan
parlementer dan presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut
salah satu dari sistem pemerintahan tersebut. Sistem parlementer adalah sebuah
sistem permerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan
cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem
presidensil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden presiden
dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
Dalam presidensil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun
dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.
B. Saran
Dengan memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, terutama negara
maju, diharapkan kita mampu membandingkannya dengan sistem pemerintahan
negara kita, sehingga kita dapat menyimpulkan mengapa negara kita sangat
terlambat sekali maju, bahkan dibandingkan dengan negara muda yang beru lahir.
Serta dapat mengkritik sistem pemerintahan negara kita dengan kritikan yang
membangun.
15
DAFTAR PUSTAKA
C.S.T Kansil dan Christine. (2001). Ilmu Negara. Jakarta: Pradnya Paramita.
16