Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah dan rahmat-NYA maka kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan semampunya. Makalah kewarganegaraan ini
dibuat dengan tujuan melengkapi tugas makalah kewarganegaraan serta untuk mengetahui
tentang bagaimana sistem pemerintahan yang ada di Indonesia.
Kami tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang sudah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki untuk itu kami mengahrapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Penulis

1
MAKALAH

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OLEH :
BAIQ SITI ATIKA HAPYA HARY

2
BAB I
PENDAHALUAN
A.Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sistem pemerintahan presidensil


Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara
itu,namun di bebarapa negara sering terjadi tindakan seporitisme karena sistem pemerintahan
yang di anggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat.Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat dimana tidak bisa di ubah dan menjadi statis.Jika suatu pemerintahan
mempunyai sistem pemerintahan yang statis ,absolut maka hal itu akan berlangsung selama –
lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes tersebut,Secara luas berarti
sistem pemerintahan itu menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas .Menjaga
fondasi pemerintahan ,menjaga kekuatan politik,pertahanan,ekonomi,keamanan,sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang kontimu dan kontinu dan demokrasi dimana seharusnya
masyarakat bisa ikut turut adil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini
hanya sederilat negara yang bisa mempraktikan sistem pemerintahan itu secara
menyeluruh.Secara sempit,sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mecegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dan rakyatnya itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan di indonesia,maka di


perlukan sub pokok bahasan yang saling berhubungan sehingga kami membuat rumusan masalah
yaitu “ Bagaimanakah sistem pemerintahan di Indonesia”

C. Identifikasi Masalah

3
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut diatas kami dapat melakukan
identifikasi masalah yaitu :

1.Apa pengertian sistem pemerintahan di indonesia,

2.Bagaimana sistem pemerintahan di indonesia,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Sistem Pemerintahan

1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (SYSTEMA) dan bahasa yunani adalah suatu kesatuan
yang terdiri kompenan atau elemen yang di hubungkan bersaama untuk memudahkan aliran
inormasi ,materi, atau energi.Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah secara memiliki item-item penggerak,coontoh
umum misalnya seperti negara.Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berbeda tersebut .Dalam pengertian yang
paling umum ,sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara
mereka ,bahwa pengertian sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling
memengaruhi dalam melakukan kegiataan bersama untuk mencapai satu tujuan.

2.Pengertian Pemerintahan

Pemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin asalnya GUBENARCULUM


pemrerintah adalah organisasi yang memiliki kewengan untuk membuat kebijakan dalam bentuk
penerapan hukum dan undang-undang di kawasan tertentu .Arti pemerintahan adalah semua
mencakup aparatur negara yang menjalankan berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan negara
.Lembaga negara yang di maksudkan adalah lembaga eksekutif,legislatif,dan
yudikatif.Pemerintahan sebagai perkumpulan orang –orang yang mengelola kewenangan-
kewenangan melaksanakan kepimpinan dan kordinasi pemerintahan seeta pembangunan

4
masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.Pemerintahan merupakan
organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaan dan lembaga yang mengurus masalah
kenegaraan dan kesejahteraan rakyat dan negara .Pemerintahan lembaga atau badan public yang
mempunyai fungsi dan tujuan negara, sedengkan pemerintahan adalah lembagaatau badan-badan
publik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan negara.Jika pemerintah adalah lebih
ke arah organ ,pemerintahan menunjukkan ke arah bidang dan fungsi.Pemerintahan merupakan
organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaan dan lembaga tempat mereka
menjalankan aktivitas.Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas ,fungsi,dan
kewajiban yang di jalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara ,pemerintahan dalam
arti luas semua aktivitas yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan
kemerdekaan,berlandaskan pada dasar negara ,rakyat,atau pendudukdan wilayah negara itu demi
tercapainyya tujuan negara .Pemerintahan juga dapat didefenisikaan dan segi struktual
fungsiaonal sebagai sebuah sistem sturuktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi dan di
laksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara .Perkataan yang bermaksud
menyeluruh melakukan sesuatu .Pemerintahan jyga kekuasaan perintah suatu negara (DAERAH
,NEGARA) atau badan yang tertinggi yang memerintah suatu negara (seperti kabinet
merupakan suatu pemerintah) mempunyai kewenangan untuk memelihara perdamaian dan
keamaan negara ,kedalam dan keluar ,oleh karena itu (1.)harus mempnyai kekuataan militer atau
kemampuan untuk mengendalikan angktan perang ,(2.)harus mempunyai legislatif atau dalam
arti pembuataan undang-undang ,(3)harus mempunyai kekuataan finansial /kemampuaan untuk
mencukupi kuangaan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadaan negara dalam
menyelenggaraan peraturan ,hal tersebut alam rangka kepentingan negara.Pemerintahan
merupakan ilmu yang di fokuskan untuk mempelajari teknis pengolaan sebuah negara agar dapat
berjalan dengan efektif dan efisien sehingga seluruh kepentingan dan kebutuhan rakyat dapat
terpenuhi dengan baik ,sebuah pemerintahan tidak akan bisa berjalan dengan baik.secara
fungsiaonal dari berbagai macam fungsi yang di jalankan dengan menerapkan dasar tertentu
dalam mencapai tujuan negara.Merupaakan sebuah ilmu yang mempelajari cara petunjuk kerja
eksteren dan intern stuktur dan juga proses pemerintahan secara global.

3.Pengertian Demokrasi

Demokrasi memiliki pengertiaan yang bermacam-macam .Demokrasi sering di artikan


kebebasan.Demokrasi juga di artikan beda pendapat .Begitu banyaknya pengertiaan demokrasi
sering membuat orang salah melakukanyaa.Istilah demokrasi dari yunani kuno yang di utarakan
di athena kuno pada abad ke 5-M.Demokrasi bentuk pemerintahan di mana semua warga
negarnya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka
.Demokrasi mengizinkan warga negara berpretasi baik secara langsung atau melalui perwakilan
dan perumusaan ,pengembangaan,dan pembutuhaan hukum,Demokrasi mencakup kondisi sosial
,ekonomi,dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasaan politik secara bebas dan
setara,merepukaan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasaan beserta praktik dan
produsernya .Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan mertabat
manusia.Demokrasi berasal dari kata DEMOKRATIA yang merupakaan salah satu bahasa

5
yunani .Demorasi sendiri memiliki arti suatu kekuasaan rakyat.Adapun secara umum ,demokrasi
terbagi menjadi dua kata ,pertama adalah DEMOS yang maknanya adalah rakyat, dan kedua
adalah kratos yang maknanya adalah kekuataan atau kekuasaan,demokrasi itu mencakup suatu
keadaaan ekonomi,sosial dan juga budanya yang di dalamnya berlangsung suatu praktik
kebebasaan dalam bidang politik enta itu secara bebas secara setara.Dari penjelasan demokrasi
tersebut dapat di simpulkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam hall pembuataan
keputusan yang berdampak bagi kehidupan rakyat secara keseluruhan ,sistem pemerintahan
demokrasi memberikan kesempataan penuh kepada warganya untuk berpartipikasi secara aktif
dalam proses perumusan ,pengembangan,dan penetapan undang-undang baik itu melalui
perwakilan atapun secara langsung.Sistem pemerintahan yang di selenggarakan dari rakyat ,oleh
rakyat ,adalah pemegang kekuasaan tertinggi dala suatu pemerintahan,dimana masing-masing
dari mereka memiliki hak yang sama dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan.Demokrasi
adalah sistem sosial serta politik pemerintahan diri dengan kekuasaan –kekuasaan pemerintah
yang di batasi oleh hukum serta kebiasaaan dalam melindungi hak-hak invidu warga
negara,suatu bentuk pemerintahan rakyat ,dengan kata lain rakyat merupakan pemegang
kekuasaaan dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk mengatur,mempertahankan,seta
melindungi diri mereka dari adanya paksaaan dari wakil-wakil mereka.Sistem demokrasi seperti
zaman yunani kuno tersebut tentunyaa sulit untuk di terapkan pada suatu negara yang
wilayahnya sangat luas dengan jumlah penduduk yang banyak.Misalnya di indonesia yang terdiri
dari banyak pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa,tentu sistem demokrasi ala
ynani kuno sudah tidak relevan lagi, itulah yang kemudiaan menjadi alasan mengapa indonesia
membentuk lembaga perwakilan rakyat(DPR),dalam hal ini DPR berperan untuk menyampaikan
rakyat atau demokrasi tidak langsung.

B. Pembahasan Masalah

1. Sistem Pemerintahan di Indonesia

Istilah pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan .Kata system
merupakan terjemahan dari kata system (Bahasa Ingggris) yang berarti sususan ,tetapi jaringan
atau cara ,maka dalam arti yang luas pemerintahan adalah perbuataan memerintah yang di
lakukan oleh badan –badan legislatif ,eksekutif,dan yudikatif di suatu negara dalam rangka
mencapai tujuannya mencapain negara.Tujuan pemerintahan negara pada umumnya di dasarkan
pada cita-cita atau tujuan negara.

Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah sistem adalah suatu
tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian atau
komponenyang berkaitan antara satu dengan lainnya secara teratur dan terencana untuk
mencapai suatu tujun. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan
atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang mempunyai
otoritas atau kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian pemerintahan seperti ini
mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh eksekutif,
legislatif maupun yudikatif. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah aktivitas atau kegiatan

6
yang diselenggarakan oleh fungsi eksekutif, presiden ataupun perdana menteri, sampai dengan
level birokrasi yang paling rendah tingkatannya. Dari dua pengertian tersebut, maka dalam
melakukan pembahasan mengenai pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah
dalam konteks pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara,
hubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang menjalankan kekuasaan tersebut.
Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan pengertian
sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau susunan
pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari organ-organ pemegang kekuasaan di
dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut baik
secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga
negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang
bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

2. Organisasi Sistem Pemerintahan


Negara
dibedakan menjadi 2 yaitu :
A. Organisasi Pemerintahan Dalam Garis Horizontal
Menurut konsep trias politica kekuasaan didalam negara dapat dibagi menjadi tiga cabang
kekuasaan utama, yaitu:
a) kekuasaan legislatif : kekuasaan untuk membentuk undang-undang
b) kekuasaan eksekutif : kekuasaan untuk menjalankan undang-undang
c) kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk melaksanakan peradilan
Kekuasaan ini dilakukan oleh badan-badan peradilan dengan susunan bertingkat-tingkat sesuai
dengan kewenangan masing-masing tingkat dan berpuncak pada Mahkamah Agung.
B. Organisasi Sistem Pemerintahan Dalam Garis Vertikal
Menurut Kranenburg kedua satuan pemerintahan yang lebih rendah dibawah pemerintah pusat,
baik yang terdapat di negara kesatuan maupun serikat, masing-masing mempunyai ciri-ciri yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain bedasarkan hukum positif, yaitu :
a) negara bagian yang terdapat di dalam Negara Serikat memiliki wewenang untuk membentuk
UUD sendiri serta mempunyai wewenang untuk membentuk organisasi sendiri dalam rangka dan
batas-batas konstitusi federal. Sedangkan dalam negara Kesatuan organisasi bagian-bagian
negara (pemerintah daerah) secara garis besar telah ditetapkan oleh pembentuk undang-undang
pusat.
b) dalam negara federal (serikat), wewenang membentuk Undang-undang Pusat untuk bidang
tertentu telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal.
3. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.
Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:
1. Sistem pemerintahan parlementer.

7
Pada prinsipnya sistem pemerintahan parlementer menitik beratkan pada hubungan antara
organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legeslatif. Sistem ini merupakan sisa-sisa
peninggalan sistem pemerintahan dalam arti paling luas yakni morankhi. Dikatakan demikian
karena kepala negara apapun sebutanya mempunyai kedudukan yang tidak dapat di ganggu
gugat. Sedangkan penyelenggara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada menteri.
2.Sistem pemerintahan Presidensia
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti
dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.
4. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :
1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung
oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan
perwakilan dan lembaga legislatif.
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan
umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi
mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam
sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen dapat
menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada
kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah
perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau raja/sultan
dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya
berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas saran
dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi
untuk membentukan parlemen baru.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat
atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada presiden
dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak dipilih
oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen
dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

8
Sistem pemerintahan Presidensial merupakan system pemerintahan di mana kepala pemerintahan
dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif).
Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala
Negara sekaligus kepala pemerintahan. Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina,
Indonesia.
5. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

- Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat
antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu
partai atau koalisi partai.

- Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

- Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

- Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
- Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima
tahun.
- Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
- Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

6. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

- Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen


sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

- Kelangsungan kedudukan kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa
jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

- Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah
anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar
diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

- Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau
jabatan eksekutif lainnya.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

9
- Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak.
- Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
- Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu
yang lama.

7. Sistem Pemerintahan Indonesia


1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS
Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah Parlementer
yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain :
a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan sistem pertanggung jawaban
menteri.
2) Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950
UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang diatur dalam
konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :
a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik bersama-
sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.
3) Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:
1. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.
2. DPR sebagai pembuat UU.
3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
5. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
6. BPK pengaudit keuangan.
4) Sistem Pemerintahan setelah amandemen
1. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.
2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat.
3. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
4. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
5. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.
Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan republik adalah suatu
pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat memegang kekuasaan yang tertinggi di dalam
negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar.
8. Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia
1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi krisis
kabinet.
3. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

10
1. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan Presiden.
2. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
3. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
4. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
9. Lembaga-Lembaga Negara
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR tugas wewenangnya adalah mengubah dan menetapkan UUD 1945, disamping itu
wewenang dan tugas lainnya adalah melantik Presiden dan Wakil presiden berdasar hasil
pemilu.
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan
umum yang dipilih melalui pemilihan umum. DPR dianggap sebagai salah satu lembaga yang
paling korup di Indonesia.
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Sebelum 2004 disebut Utusan Daerah, adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum.
DPD memiliki fungsi:
a. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan
bidang legislasi tertentu
b. Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.
4. Presiden dan Wakil Presiden
Sebagai konsekuensi dari sistem pemerintahan Indonesia yang menganut presidensiil , maka
presiden memiliki dua kekuasaan sekaligus yaitu sebagai kepala pemerintahan (eksekutif) dan
sebagai kepala negara.
Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:
a. Sebagai kepala pemerintahan (UUD 1945 pasal 4 ayat 1)
b. Mengangkat menteri
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPKadalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945,
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden.
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.
6. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan
bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan
peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara. Menurut Undang-Undang Dasar 1945,
kewajiban dan wewenang MA adalah:

11
a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
b. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
c. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.
7. Komisis Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004 yang
berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung. Komisi
Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Tugas Komisi Yudisial = Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:
a. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
b. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung
c. Menetapkan calon Hakim Agung
d. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR
e. Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim.
8. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 menyatakan, Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan
demikian, Mahkamah Konstitusi adalah suatu lembaga peradilan, sebagai cabang kekuasaan
yudikatif, yang mengadili perkara-perkara tertentu yang menjadi kewenangannya berdasarkan
ketentuan UUD 1945.
9. Bank Sentral
Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), yang merupakan lembaga negara
independent, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lain dalam menjalankan tugasnya.
Tujuan Bank Sentral adalah mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. BI memiliki
wewenang :
a) Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi
b) Melakukan pengendalian moneter
c) Melaksanakan kebijakan nilai tukar
d) Mengelola cadangan devisa
10. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Lembaga ini berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum, bersifat nasional, tetap, dan
mandiri. Terdiri dari KPU pusat, KPU provinsi, dan KPU kota. Anggota KPU pusat sebanyak 7
orang, KPU provinsi 5 orang, dan KPU kabupaten juga 5 orang. Masa jabatan KPU semua
jenjang 5 tahun terhitung sejak mengucapkan sumpah atau janji.
10. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi
dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-undang.

12
Jadi Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilakukan oleh
pemerintah daerahdan DPRDmenurut asa otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI sebagai yang dimaksud dalam UUD
1945. Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD
Provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota terdiri atas Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dan DPRD kabupaten/kota. Pimpinan pemerintah daerah provinsi adalah gubernur, kabupaten
bupati, dan kota adalah wali kota.
11. Sistem Pemilihan Umum di Indonesia
Pemilu di Indonesia sejak pertama kali diadakan pada tahun 1995 adalah untuk memilih anggota
legislatif untuk memilih anggota legislatif, yang sekarang disebut pemilu legislatif untuk
memilih anggota DPR,DPD, dan DPRD, baik DPRD provinsi kabupaten maupun kota. Sejak
tahun 2004 pemilu dilakukan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dan beberapa tahun
kemudian pemilu juga untuk memilih Gubernur, Bupati, dan wakil walikota. Pemilu inilah
kemudian disebut dengan pemilu eksekutif
Tahapan Penyelenggara pemilu legislatif sebagaimana diatur UU. No. 10 Tahun 2008 meliputi :
1. Pemuthakiran data dan penyusunan daftar pemilih
2. Pendaftaran peserta pemilu
3. Penetapan peserta pemilu
4. Penetapan jumlah kursi dan daerah pemilihan
5. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah
6. Masa kampanye
7. Masa tenang
8. Pemungutan dan penghitungan suara
9. Penetapan hasil pemilu
10. Pengucapan janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah

13
BAB III
Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan
berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara.
Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu
eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain
seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial dan
ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan
pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan
eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif
berada diluar pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.
Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan
mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu
bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauhnya dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat lah
penulis harapkan terutama dari bapak dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.

14
15

Anda mungkin juga menyukai