Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN SISTEM POLITIK INDONESIA


TUGAS PENGGANTI UTS

Dosen Pengampu :
Mohammad Dahlan Sely, SE,. M.Si

Disusun Oleh :

NAMA : SRI FANTI


SEMESTER : I (SATU)
PRODI : KESEHATAN MASYARAKAT ( KESMAS )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIkes


MALUKU HUSADA
KAIRATU
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, hingga saat ini masih
memberikan sebuah nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya bisa
menyelesaikan pembuatan makalah ini secara tepat waktu, dengan mengangkat
judul “ system politik, system pemerintahan, dan system pemerintahan daerah
yang ada di Indonesia”. Terimakasih pula kepada seluruh pihak yang telah ikut
membantu hingga telah usai disusunnya makalah ini.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Pada makalah ini membahas tentang pengertian
hak, kewajiban, warga negara, asas kewarganegaraan serta hak kewajiban warga
Negara berdasarkan UUD 1945.

Tak lupa juga saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri
khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Akhirnya kata, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala bentuk kerendahan hati, saran – saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan dari para pembaca guna kedepannya untuk
peningkatan kualitas makalah ini dan makalah -makalah lainnya pada waktu
mendatang.

Kairatu , 31 Oktober 2022


DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………..2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………3
2.1 Sistem Politik Indonesia……………………………….3
2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia………………………...4
2.3 Sistem Pemerintahan Daerah…………………………...5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di abad ke-21, hamper seluruh warga di dunia mengaku menjadi penganut
Paham demokrasi. Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan
mereka bahwa konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul
menganut system demokrasi, demokrasi harus berdasarkan pada suatu
kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negara itu dikuasai oleh rakyat, dari
rakyat, dan untuk rakyat. Kata “demokrasi” atau “democracy” dalam Bahasa
Yunani terdiri dari 2 kata yaitu “demos” dan “kratos” yang berarti kekuasaan
di tangan rakyat.
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki system pemerintahan
presidensial. Secara luas berarti system pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,
menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi system pemerintahan yang kontinyu
dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan system pemerintahan tersebut. Secara sempit, system
pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relative lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner dan radikal dari rakyat itu sendiri.
Otonomi daerah di Indonesia lahir di tengah gejolak sosial pada tahun 1999.
Gejolak sosial tersebut didahului oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia
di sekitar tahun 1997. Kemudian melahirkan gejolak politik yang puncaknya
di tandai dengan berakhirnya pemerintahan orde baru yang telah berkuasa
selama kurang lebih 32 tahun di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan system politik ?
b. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
c. Apa pengertian system, pemerintahan dan demokrasi ?
d. Bagaimana system pemerintahan di Indonesia ?
e. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah?
f. Sebutkan tujuan dan prinsip otonomi daerah ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. untuk mengetahui definisi system politik
b. untuk mengetahui proses politik di Indonesia
c. untuk mengetahui apa itu system, pemerintahan, dan demokrasi
d. untuk memahami bagaimana otonomi daerah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM POLITIK


Jadi Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan
Terorganisasi. Sistem berasal dari Bahasa latin (systema) dan Bahasa Yunani
(sustema) yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
Dihubungkan Bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
Energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian bagian yang saling
Berhubungan dan berada dalam suatu wilayah serta memiliki item item
Penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Sedangkan Politik ialah interaksi antara pemerintah dan masyarakat
Dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat
Tentang kebaikan Bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah
Tertentu. Politik berasal dari Bahasa Yunani yaitu “polis” yang artinya
Negara kota . Jadi, system politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau
Peranan dalam struktur politik dan hubungan satu sama lain yang
Menunjukkan suatu proses yang langsung memandang dimensi waktu.
 PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah pemerintahandari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaannya berasal
dari rakyat.
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari,oleh dan untuk
rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik
dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta masyarakat didefinisikan sebagai
warga negara. Demos menyiratkan makna diskriminatif atau bukan rakyat
keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi
atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan dan bisa
mengklaim kepemilikan atas hak-hak prerogratif dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan urusan public atau pemerintahan.
Ada dua bentuk demokrasi dalam pemerintahan negara, antara lain :
1. Pemerintahan Monarki ( monarki mutlak, monarki konstutisional, dan
monarki parlementer )
2. Pemerintahan Republik : berasal dari Bahasa latin, RES yang artinya
pemerintahan dan PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat
diartikan sebagai pemerintahan yang di jalankan oleh dan untuk
kepentingan orang banyak.
PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN
Istilah system pemerintahan berasal dari gabungan dua kata yaitu
system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata
system ( Bahasa inggris ) yang berarti susunan, tatanan, atau cara.
Sedangkan pemerintahan berasal dari kata pemerintah dan yang berasal
dari kata perintah. Kata-kata itu berarti :

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh


b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan


memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislative, exsekutif, dan yudikatif
di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam
arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajaranya dalam ranngka mencapai tujuan
penyelenggaraan negara.
Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti Kekuasaan menjakankan undang-undang atau kekuasaan
menjalankan pemerintahan ; Kekuasaan Legislatif yang berarti
kekuasaan membentuk undang-undang; dan Kekuasaan Yudikatif
yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran terhadap
undang-undang.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya di dasarkan pada cita-
cita atau tujuan negara. Tujuanpemerintahan pemerintahan negara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut melaksanakan keterban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA


Menurut Pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
Republik. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan berada di tangan
Rakyat, dan di laksanakan menurut UUD. Dengan kata lain, penyelenggara
Pemerintahan tidak berdasarkan pada kekuasaan lain. Semenjak lahirnya
Reformasi pada akhir tahun 1997, negara Indonesia telah terjadi perubahan
System pemerintahan Indonesia, yaitu dari pemerintahan yang sentralistik
Menjadi desenralisasi atau otonomi daera.
Sistem pemerintahan negara Indonesia dapat di artikan dalam dua bagian,
Yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit pemerintahan
Terdiri dari Lembaga eksekutif, yaitu:
1. Tingkat Pusat meliputi presiden dan wakil presiden, mentri-mentri dan
instansi yang berada dalam ruang linngkupnya
2. Tingkat Daerah meliputi :
a. Provinsi terdiri dari gubernur dan wakil gubernur
b. Kota dan Kabupaten dipimpin oleh wali kota dan wakil wali
kota atau bupati dan wakil bupati, dibantu oleh dinas-dinas,
camat, lurah atau kepala desa, serta RW, RT.
Sedangkan dalam arti luas meliputi semua alat kelengkapan negara,
yaitu
MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wapres, BPK, MA, MK, KY, dan Lembaga
Khusus ( KPK, KPU, dan Bank Sentral )
Pemerintahan NKRI tidak terlepas dari Pancasila sebagai Dasar Negara dan
UUD sebagai konstitusi. Antara Pancasila dan UUD terjalin hubungan yang
Berkaitan, Pancasila yang digunakan adalah Pancasila yang dicantumkan dalam
Pembukaan UUD.
Sistem pemerintahan di dunia saat ini terdiri dari Presidensiil dan
Parlementer. Pada system presidensiil focus kekuasaan ada pada Presiden,
sedangkan negara yang menganut parlementer focus kekuasaan ada pada
parlemen, bukan pada Presiden atau Perdana Mentri.
Di Indonesia alat kelengkapan negara terdiri dari :
1. Eksekutif, yaitu Lembaga negara yang mengelola Lembaga pemerintahan
baik dalam tingkat pusat maupun tingkat daerah.
2. Legislatif yang meliputi DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kota /Kabupaten
serta DPD.
3. Yudikatif, Lembaga yudikatif terdiri dari MA, MK, dan KY.
4. BPK adalah Lembaga yang berwenang mengaudit kondisi keuangan
negara.
Dalam pemerintahan RI jika Presiden mangkat atau berhalangan maka
Wapres yang menggantikannya. Tetapi jika keduanya berhalangan maka terdapat
3 mentri yang harus menggantikannya secara bersamaan.
2..3 PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

Otonomi daerah berasal dari Bahasa Yunani yaitu “authos” yang


berarti sendiri dan “namos” yang berarti undang undang atau aturan.
Dengan demikian otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri.
Otonomi dalam makna sempit dapat diartikan sebagai “mandiri”.
Sedangkan makna yang lebih luas diartikan sebagai “berdaya”.
Otonomi daerah dengan demikian berarti kemandirian suatu daerah
dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai
kepentingan daerahnya sendiri. Jika daerah sudah mampu mencapai
kondisi sesuai yang dibutuhkan daerah maka dapat dikatakan bahwa
daerah sudah berdaya ( mampu ) untuk melakukan apa saja secara
mandiri tanpa tekanan dan paksaan dari pihak luar dan tentunya
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah.
Dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah yaitu kewenangan daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut Prakarsa ( inisiatif ) sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan
daerah otonom itu sendiri adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut Prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

TUJUAN DAN PRINSIP OTONOMI DAERAH


1. Tujuan Otonomi Daerah
Menurut pengalaman dalam pelaksanaan bidang-bidang tugas
tertentu system sentralistik tidak dapat menjamin kesesuain
Tindakan-tindakan pemerintah pusat dengan keadaan di daerah-
daerah.
Dengan system Desentralisasi di berikan kekuasaan kepada daerah
untuk melaksanakan kebijakan pemerintah sesuai dengan keadaan
khusus di daerah kekuasaannya masing-masing, dengan catatan tetap
tidak boleh menyimpang dari garis-garis aturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat. Jadi pada dasarnya, maksud dan tujuan
diadakannya pemerintahan di daerah adalah untuk mencapai
efektifitas pemerintahan.
Otonomi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah ini
bersifat mandiri dan bebas. Dibawah ini adalah beberapa tujuan dari
otonomi Daerah dilihat dari segi politik, ekonomi, pemerintahan dan
sosial budaya, yaitu :
a. Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otomi di maksudkan
untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan
membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat
ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam
menggunakan hak-hak demokrasi.
b. Di lihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah
untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
c. Di liahat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi
daerah di perlukan agar perhatian lebih focus kepada daerah.
d. Di lihat dari segi ekonomi, otonomi perlu di adakan agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi di daerah masing-masing.
2. Prinsip Otonomi Daerah
Atas dasar pencapaian tujuan diatas, prinsip-prinsip yang dijadikan
pedoman dalam pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut
( penjelasan UU NO 32 TAHUN 2004 ) :
a. Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam arti daerah di berikan kewenangan mengurus dan
mengatur semuah urusan pemerintah di luar yang menjadi urusan
pemerintah yang di tetapkan dalam undang-undang ini.daerah
memilikikewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi
pelayanan, peningkatan peran, Prakarsa, dan pemerdayaan
masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan
rakyat.
b. Sejalan dengan prinsip tersebut di laksanakan pula prinsip
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Prinsip otonomi
nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan
pemerintah daerah dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang
dan kewajiban yang nyatanya telah ada dan berpotensi untuk
tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan
kekuasaan daerah. Sedangkan yang dimaksud dengan otonomi
yang bertanggung jawap adalah otonomi yang dalam
penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan
maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk
memperdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang merupakan bagian utama dalam tujuan nasiaonal.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk Republik, dengan memakai
system demokrasi, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Indonesia menganut system pemerintahan presidensiil, yang dimana
Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan
penyusunan skala prioritasnya.
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya Lembaga-lembaga
negara, hubungan antara Lembaga negara, dan bekerjanya Lembaga negara yang
bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya di dasarkan pada cita-
cita negara yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.
Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat. Menurut aspirasi masyarakat untuk
meningkatakan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

3.2 SARAN
Perubahan lingkungan sebagai batas ruang lingkup system politik merupakan
hasil bentukan budaya yang terdapat di dalam maupun di luar system.
Apabila system berfungsi seperti tahapan yang digambarkan, kita akan
mendapatkan “system politik stabil”. Sedangkan apabila system berjalan tidak
sesuai tahapan, maka kita akan mendapatkan “system politik disfungsional”.

Anda mungkin juga menyukai