A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah
a. Apa pengertian definisi dari Negara?
b. Apa saja unsur-unsur negara ?
c. Apa saja bentuk klasifikasi negara?
d. Apa saja sifat organisasi negara?
e. Apa saja fungsi negara?
f. Apa saja elemen kekuatan negara?
g. Bagaimana hubungan negara dengan warga negara?
h. Apa saja sistem pemerintahan dari negara?
i. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?
j. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologi?
k. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan masyarakat?
l. Apa pengertian dari identitas nasional?
m. Apa pengertian dari parameter identitas nasional ?
n. Apa saja unsur-unsur terbentuknya identitas nasional?
C. NEGARA
Adapun definisi negara dari beberapa pendapat ahli yaitu sebagai berikut :
1. Aristoteles, Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa,
hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan
dan kehormatan bersama.
2. Prof. Farid S. Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan
negara lain serta memiliki kedaulatan.
3. Prof. Mr. Soenarto, Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah
tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
4. Georg Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
telah berkediaman di wilayah tertentu.
5. Roelof Krannenburg, Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
6. Roger H. Soltau, Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
7. Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Negara merupakan organisasi kesusilaan yang
muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
8. Prof. R. Djokosoetono, Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan
bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia
memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh
dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang
luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.
d. Pengakuan dari Negara Lain: pengakuan dari Negara lain sangat diperlukan bagi suatu
Negara dalam tata hubungan internasional. Pengakuan dari Negara lain termasuk dalam
unsur deklaratif. Jadi, meskipun tanpa pengakuan dari Negara lain, ketiga unsur di atas
sudah cukup menunjukkan sahnya kebedaraan suatu Negara. Pengakuan dari Negara lain
meliputi dua macam, yaitu pengakuan de facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah
pengakuan berdasarkan kenyataan bagi Negara baru yang telah memiliki unsur
konstitusi. Sedangkan, pengakuan de jure adalah pengakuan terhadap suatu Negara
baru yang sesuai dengan hukum internasional.
E. KLASIFIKASI NEGARA
Klasifikasi adalah penggolongan bentuk negara berdasarkan krtiteria tertentu.
Klasifikasi negara dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator seperti jumlah orang yang
berkuasa, bentuk negara,dan asas pemerintahan
1. Jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan
Jumlah orang yang berkuasa dapat berjumlah satu orang, sekelompok orang, atau
banyak orang. Orientasi kekuasan juga ada dua yaitu bila pelanggarannya
berorientasi kepada kepentingan pihak yang berkuasa disebut bentuk negatif, dan
apabila berorientasi demi kepentingan umum (rakyat) disebut bentuk psitif.
Berdasakan jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan terdapat enam
bentuk klasifikasi negara.
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang (raja) untuk
kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif). Tirani adalah bentuk pemerintahan
yang dipimpin oleh satu orang untuk kepentingan satu orang atau penguasa saja
bentuk negatif. Aristokras adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa
orang untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif). Oligarki adalah bentuk
pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa orang namun untuk kepentingan beberapa
orang disebut (bentuk negatif). Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
dipimpin oleh banyak orang untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif),
sedangkan Mobokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang
untuk kepentingan penguasa saja (bentuk negatif).
2. Bentuk negara ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
Dalam pelaksanaannya, negara kesatuan terbagi dua yaitu:
a) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
Negara dengan sitem dimana seluruh persoalan yang berkaitan dengan
negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat.
b) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi
Negara dengan sisitem dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan
kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri atau dikenal dengan
otonomi daerah atau swastantra.
b. Negara Serikat (Federasi)
Negara serikat adalah bentuk negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara bagian dari negara serikat. Kekuasaan asli dalam negara federasi
merupakan negara bagian, karena ia berhubungan langsung dengan rakyatnya.
Sementara negara federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negri,
pertahanan negara, keuangan, dan urusan pos.
G. FUNGSI NEGARA
Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk melaksanakan ketertiban dan
keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi pertahanan dan keamanan serta
fungsi menegakkan keadilan. Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi negara secara
umum.
1. Melaksanakan Penertiban (Law And Order)
Fungsi negara yang pertama adalah fungsi pengaturan dan ketertiban. Fungsi ini
sangat penting, terutama dalam mencegah bentrokan-bentrokan maupun pertikaian
dan penyebab tawuran yang mungkin timbul dalam masyarakat yang menjadi salah
satu faktor penghalang proses tercapainya tujuan-tujuan negara.
2. Fungsi Kemakmuran dan Kesejahteraan
Fungsi ini semakin penting seiring berjalannya waktu, terutama bagi negara yang
menganut paham negara kesejahteraan (welfare staat). Maknanya negara berupaya
agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi dan sosial
masyarakat. Untuk itu, negara melakukan berbagai macam upaya seperti
pembangunan di segala bidang serta berusaha untuk selalu menciptakan kondisi
perekonomian yang selalu stabil.
3. Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya serangan dari luar.
Fungsi negara yang satu ini sangat penting karena menyangkut keberlangsungan
sebuah negara tersebut. Negara wajib nampu melindungi rakyatnya, wilayah dan
pemerintahannya dari berbagai ancaman, tantangan, serangan dan gangguan baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, penting bahwa negara
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan serta personil keamanan yang terlatih dan
tangguh.
4. Fungsi Keadilan
Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum, khususnya badan-badan
peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya
unsur kepentingan tertentu menurut hak dan kewajiban yang telah di kontribusikan
kepada bangsa dan negara.
J. SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan merupakan salah satu komponen penting bagi setiap negara di
dunia. Pemilihan sistem pemerintahan di suatu negara biasanya berdasarkan kesepakatan
bersama yang disesuaikan dengan karakteristik negaranya. Hukum tata negara membagi
pengertian sistem pemerintahan ke dalam arti luas dan sempit. Sistem pemerintahan dalam
arti luas adalah tatanan yang berupa struktur dari suatu negara dengan menitikberatkan pada
hubungan antara negara dengan rakyat. Sementara itu, sistem pemerintahan dalam arti sempit
adalah struktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian organ negara di
tingkat pusat.
1. SISTEM PARLEMENTER
sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen
memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki
wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda
dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden
dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan.
Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun
dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari
dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering
dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan
dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang
ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena
kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia
sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar
Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki
pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala
pemerintahan adalahperdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan
kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki
seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan
keseimbangan dalam sistem ini.
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
A. PENGERTIAN
Kata “identitas” berasal dari kata “identity” yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati
diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain,
contohnya bendera dan lagu kebangsaan setiap negara akan berbeda dengan negara lain.
Sedangkan dalam terminologi antropologi kata “identitas” diartikan sebagai sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kasadaran diri sendiri, golongan, kelompok, komunitas atau
negara lain. Kata “nasional” berarti identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu identitas nasional
dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya adalah nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya dan dengan ciri
khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga dengan demikian,
maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut nasional.
Pengertian lain dari Identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi Negara sehingga mempunyai keduduka
paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah
tatanan hukum yang beraku di Indonesia dalam ati lain juga sebagai Dasar negara yang
merupakan norma peraturan yang harus dijunjung tinggi oleh semua warga negara tanpa
kecuali “rule of law” yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga ngara, demokrasi
serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. Contoh Identitas
Nasinal Bangsa Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih
3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah yang diterima sebagai kebudayaan nasional.