Anda di halaman 1dari 20

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

KELOMPOK 1 :
DIVIA NANDINI 43120010280
DOSEN MATAKULIAH :
HESTI DWI PUTRI 43120010354
ALDY SAPUTRA INDRA JAYA SAERUn, SE,
M.Si
2.1 Latar belakang perlunya negara :
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai sifat tidak bisa hidup sendiri dan juga
sebagai makhluk politik memiliki naluri untuk berkuasa. Oleh karena itu, menurut
Thomas Hobbes, keberadaan negara sangat diperlukan sebagai tempat berlindung bagi
individu, kelompok, dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karena
menurutnya manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo
homini lupus).

Keberadaan negara sebagaimana uraian di atas menimbulkan kesadaran masyarakat


untuk menciptakan mekanisme pembentukan negara negara yang mendapat legitimasi
(pengakuan) dari seluruh masyarakat secara bersama. Mekanisme yang demokratis
dan universala bagi pembentukan negara adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu
merupakan wadah untuk melakukan kontrak sosial dengan cara memberikan suara
kepada orang yang dipilih guna melindungi kepentingan keseluruhan rakyat dalam
suatu negara.
2.2 Pengertian dan teori negara

● Setiap negara tidak secara otomatis terbentuk dengan sendirinya. Mereka memiliki sejarah
panjang sendiri-sendiri. Tidak hanya itu, bentuk negara yang dipilihnya pun berbeda-beda
bergantung dengan latar belakang negaranya.

Tidak hanya itu, perencanaan pembangunan pun disesuaikan dengan tujuan dari negara tersebut.
Pembentukan-pembentukan negara dapat dikerucutkan atau dikelompokkan berdasarkan teori-teori
terbentuknya negara. Berikut pengertian negara dan teorinya ;

1.pengertian negara : Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing di antaranya state
(bahasa Inggris), etat (bahasa Prancis), atau staat (bahasa Belanda dan Jerman). Adapun secara
terminologi, negara didefinisikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat
yang memiliki cita-cita untuk bersatu. Caranya, dengan hidup bersama dalam suatu kawasan yang
memiliki pemerintahan yang berdaulat.
2. Teori negara :

A. Teori Hukum Alam Terbentuknya negara dapat terjadi karena adanya hukum alam. Teori hukum alam
mengungkapkan jika hukum alam tidak dibuat oleh negara, tetapi karena adanya kehendak dari alam. Thomas
Aquinas memaparkan jika pembentukan serta keberadaan negara tidak dapat lepas dari hukum alam. Karena secara
hukum alam, manusia harus saling berdampingan serta bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak
hanya itu, secara alami, manusia merupakan makhluk sosial dan politis yang perlu mendirikan komunitas untuk
mengemukakan pendapat serta menyumbangkan pemikiran.
B. Teori Ketuhanan (Teokrasi) Teori ketuhanan dikenal sebagai istilah doktrin teokritis. Teori ini dapat dijumpai dari
sisi dunia bagian timur ataupun barat. Teori ketuhanan memiliki bentuknya yang sempurna dalam tulisan-tulisan
sarjana Eropa pada abad pertengahan dengan menggunakan teori ini sebagai dasar pembenaran kekuasaan mutlak
para raja. Doktrin ini memiliki pandangan bahwa hak memerintah yang dimiliki raja bersumber dari Tuhan. Mereka
mendapat mandate Tuhan untuk bertakhta sebagai penguasa. Para raja merasa dirinya sebagai wakil Tuhan di dunia
yang diberikan tanggung jawab kekuasaan dan mempertanggungjawabkannya hanya kepada Tuhan, bukan manusia
B. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)  adalah kesepakatan antara beberapa orang demi membentuk suatu ikatan,
karena dilandasi kebutuhan terhadap masyarakat. Masing-masing individu melimpahkan segala hak perorangannya
kepada komunitas sebagai satu keutuhan.
D.Teori kontrak sosial atau teori perjanjian masyarakat menganggap bahwa negara dibentuk berdasarkan perjanjian-
perjanjian masyarakat dalam tradisi sosial masyarakat. Teori ini menitikberatkan negara untuk tidak berpotensi
menjadi negara tirani. Hal tersebut disebabkan oleh keberlangsungannya ada pada kontrak-kontrak sosial antara
warga negara dengan lembaga negara. Adapun tokoh yang menganut aliran ini di antaranya Thomas Hobbes, John
Locke, dan J. J. Roussae.

E. Teori Kekuatan Secara sederhana, teori kekuatan dapat diartikan sebagai negara terbentuk disebabkan adanya
dominasi negara kuat yang menjajah. Kekuatan menjadi pembenaran (raison d’etre) dari terbentuknya sebuah
negara. Melalui proses penaklukan dan pendudukan oleh suatu kelompok (etnis) atas kelompok tertentu maka
dimulailah proses pembentukan suatu negara Atau dapat diasumsikan bahwa terbentuknya suatu negara disebabkan
oleh adanya pertarungan kekuatan, yang mana pemenangnya yang akan membentuk sebuah negara.
2.3 Unsur Unsur Negara

1. Rakyat unsur terpenting berdirinya suatu negara adalah rakyat. Kehadiran rakyat atau penduduk
sangat penting untuk pembentukan suatu negara. Sebab tanpa adanya rakyat, negara tidak akan
terbentuk atau berdiri. Karena dengan adanya inisiatif dari rakyatlah sebuah negara bisa berdiri.
2. Wilayah

Adalah kawasan yang dijadikan tempat tinggal bagi rakyat serta lokasi untuk menyelenggarakan pemerintah negara.
Wilayah juga menjadi unsur penting berdirinya sebuah negara. Karena tidak mungkin sebuah negara berdiri atau terbentuk
tanpa ada batas-batas yang jelas.
3. Pemerintahan
Merupakan alat kelengkapan negara yang bertugas dan berfungsi memimpin organisasi negara demi mencapai
tujuan bersama. Unsur penting berdirinya suatu negara ini diperlukan guna mengamankan wilayah serta mengatur
hubungan masyarakat supaya tertib. Agar hal tersebut bisa dicapai, dibutuhkan kekuasaan yang dipegang serta
dijalankan oleh pemerintah negara.

4. Pengakuan dari negara lain


Negara perlu mengadakan hubungan dengan negara lain, untuk mendapat pengakuan yang menjelaskan bahwa
negara tersebut telah berdiri dan diakui dunia. Unsur penting berdirinya suatu negara ini bukanlah syarat mutlak
yang harus segera dipenuhi. Namun, bisa dilakukan untuk menjalankan hubungan internasional demi mencapai
kepentingan
2.4 Bentuk-bentuk negara :
Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah salah satu bentuk negara yang paling umum di dunia. Ciri-ciri megara ini adalah bersifat
tunggal dan enggak tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan. Selain itu, negara kesatuan juga enggak
terbagi, dan kewenangannya berada pada pemerintah pusat. Contoh negara kesatuan adalah:
Indonesia. Filipina. Thailand
Kamboja. Jepang

2. Negara Federasi atau Serikat Negara federasi adalah negara yang bersusunan jamak. Negara berbentuk federasi ini
terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing enggak berdaulat contoh negara
Federasi adalah:
Amerika serikat. Malaysia
Australia. Kanada.

Meksiko
IRLANDIA INDIA
• \

• ISLANDIA BARU
3. Negara Konfederasi

Negara konfederasi merupakan gabungan beberapa negara yang berdaulat penuh. Hingga saat ini, Swiss
menjadi satu-satunya negara yang berbentuk konfederasi.
2.5 SIFAT ORGANISASI NEGARA
:
Sifat organisasi negara berbeda dengan organisasi lainnya.

● Sifat Memaksa
 Setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya baik melalui jalur hukum maupun
jalur kekuasan atau kekerasan.

● Sifat Monopoli
 Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa ada saingan.

● Sifat Totalitas
 Semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan negara, misalnya semua orang harus membayar
pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang sama di hapadan hukum, dan sebagainya.
Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat dan
potensi.
2.6 Fungsi negara
● Melaksanakan penertiban: Fungsi ini menempatkan negara sebagai stabilisator. Negara harus
melaksanakan penertiban demi mencapai tujuan bersama dan mencegah kericuhan dalam
masyarakat.
● Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya: Fungsi ini sangat penting, terutama
bagi negara baru. Negara harus mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya dengan
berbagai cara, termasuk mengelola sumber daya yang ada.
● Pertahanan: Fungsi ini diperlukan untuk menjaga keutuhan negara dari serangan pihak luar. Untuk
menjalankan fungsi ini, negara harus dilengkapi dengan alat pertahanan.
● Menegakkan keadilan: Fungsi ini sangat dibutuhkan suatu negara dan seluruh rakyatnya.
Penegakan keadilan dijalankan oleh badan-badan peradilan
2.7 Elemen kekuatan negara
 Sumber daya manusia
 Kekuatan negara tergantung pada jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai budaya
masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin
berkualitas SDM, dan semakin tinggi tingkat kesehatan, maka negara akan semakin maju.
 Teriitorial negeri
 Kekuatan negara juga tergantung seberapa luas wilayah negara, yang terdiri atas darat dan laut,
letak geografis dan situasi negara tetangga. Semakin luas dan semakin strategis, maka negara
tersebut akan semakin kuat.
 Sumber Daya Alam
 Kekuatan negara tergantung pada kondisi alam atau material buminya, berupa kandungan
mineral, kesuburan, kekayaan laut, dan hutan. Semakin tinggi tingggi kekayaan alam, maka
negara tersebut akan semakin kuat, negara yang akan semakin kuat, negara yang kaya akan
minyak, agroindustri, dan manufaktur akan menjadi negara yang tangguh.
 Kapasitas Pertanian dan Industri
 Sektor pertanian memengaruhi kekuatan negara, karena pertanian memasok kebutuhan pokok
seperti beras, sayur mayur, dan lauk pauk. Tingkat budaya, usaha warga negara dalam bidang
pertanian, industri dan perdagangan yang maju, menjamin kecukupan pangan atau swasembada
pangan sehingga negara semakin kuat.
 Kekuatan Militer dan Mobilitas
 Kekuata militer dan mobilitasnya sangat menetukan kekuatan negara. Negara yang mempunyai
jumlah anggota militer, dan kualitas personel dan peralatan yang baik akan meningkatkan
kemampuan militer dalam mempertahankan kedaulatan negara.
 Elemen Kekuatan yang Tidak Terwujud
 Segala faktor yang mendukung kedaulatan negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan,
efisiensi birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme), dan
sebagainya.
2.8 Hubungan negara dengan warga negara
● hubungan antara negara dan warga negara adalah masalah hak dan kewajiban. Negara dan
demikian pula warga negara sama- sama memiliki hak dan kewajiban masing-masing.
Sesungguhnya dua hal ini saling terkait, karena berbicara hak negara itu berarti berbicara tentang
kewajiban warga negara, demikian pula sebaliknya berbicara kewajiban negara adalah berbicara
tentang hak warga negara.
● Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang semestinya memiliki hak
namun ia tidak menyadarinya, maka akan membuka peluang bagi pihak lain untuk
menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran seseorang akan kewajibannya akan membuat
hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi dilanggar atau diabaikan.
2.9 Sistem dan ketatanegaraan indonesia
● Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu sistem
negara manapun, tetapi adalah suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa indonesia, namun
sistem ketatanegaraan Republik indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias Politica Montesquieu.
Ajaran trias politica tersebut adalah ajaran tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga
yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Judikatif yang kemudian masing-masing kekuasaan tersebut dalam
pelaksanaannya diserahkan kepada satu badan mandiri, artinya masing-masing badan itu satu
sama lain tidak dapat saling mempengaruhi dan tidak dapat saling meminta pertanggung jawaban.
● Apabila ajaran trias politika diartikan suatu ajaran pemisahan kekuasaan maka jelas Undang-
undang Dasar 1945 menganut ajaran tersbut, oleh karena memang dalam UUD 1945 kekuasaan
negara dipisah-pisahkan, dan masing-masing kekuasaan negara tersebut pelaksanaannya
diserahkan kepada suatu alat perlengkapan negara

Anda mungkin juga menyukai