1. Primordial
Yang merupakan faktor-faktor primordial adalah ikatan kekerabatan (darah dan keluarga)
dan kesamaan suku bangsa,daerah,bahasa,dan adat-istiadat.Walaupun ikatan kekerabatan
dan kesamaan budaya tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa,namun kemajemukan
secara budaya mempersukar pembentukan satu nasionalitas baru (bangsa negara) karena
perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai,separti yang terjadi pada Malaysia (sebab:
kemajemukan suku bangsa).
2. Sakral
Yang merupakan faktor-faktor sakral adalah kesamaan agama yang dipeluk oleh
suatu masyarakat (ikatan ideology doktriner yang kuat dalam suatu
masyarakat ).Kesamaan agama atau ideologi tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa-
negara,seperti sepuluh negara Arab (untuk Islam) dan puluhan negara Amerika Latin
(untuk Katholik).
3. Tokoh
Salah satu faktor yang menyatukan bangsa adalah kepeminpinan dari seorang tokoh yang
disegani dan dihormati.Contoh: Bung Karno dan Bung Hatta (Indonesia),Joseph Bros
Tito (Yugoslavia)
4. Sejarah
Faktor pemersatu bangsa yang tak kalah penting adalah persepsi yang sama tentang asal-
usul,pengalaman masa lalu,serta tekad dan tujuan yang sama antar kelompok masyarakat.
6. Perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi akan menimbulkan solidaritas dan
persatuan masyarakat.Contoh : Eropa Barat dan Amerika Utara.
7. Kelembagaan
Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik ,seperti birokrasi,angkatan bersenjata dan
partai politik berperan dalam menyatukan berbagai kepentingan yang ada di
kalangan penduduk sehingga membentuk suatu kepentingan nasional.
2. Negara yang ditinjau dari sudut pandang Marxiani. Dari sudut pandang ini,
negara diposisikan sebagai alat borjuasi untuk menguasai entra-sentra produksi.
Negara adalah pemegang kedaulatan kapitalisme. Kendatipun tidak dijelaskan
posisi dan pengertian masyarakat, namun sudah sangat jelas bahwa dalam
perspektif Marxian ini negara menjadi alat penghisap, eksploitasi kepada kelas
bawah. Dalam konteks relasi kekuasaan ekonomi seperti inilah, posisi masyarakat
menjadi sangat lemah.
Unsur Negara
Sebuah negara, dalam kajian ilmu politik atau ilmu negara, memiliki unsur pokok
sebagai sebuah negara. Unsur-unsur pokok tersebut, ada empat hal yaitu :
1. Wilayah, artinya sebuah sebuah negara sah bila memiliki suatu lokasi geografik
yang jelas batas dan luasnya.
Khusus untuk konteks Indonesia, maka negara diposisikan sebagai alat untuk
mewujudkan, menjalankan kebijakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembukaan UUD
1945 alinea keempat yang menyatakan bahwa negara melindungi segenap bangsa
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut serta memelihara perdamaian dunia.
1. Monarchi adalah pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan seluruh rakyat.
2. Tirani adalah pemerintahan oleh satu orang untuk kepentingan dirinya sendiri.
3. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang yaitu para cendikiawan
guna kepentingan seluruh rakyat.
4. Oligarchi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang guna kepentingan
kelompok (golongan) nya sendiri.
5. Plutokrarsi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang kaya guna kepentingan orang-
orang kaya.
6. Politiea adalah suatu pemerintahan oleh seluruh orang guna kepentingan seluruh rakyat.
7. Demokrasi adalah pemerintahan dari orang-orang yang tidak tahu sama sekali tentang soal-
soal pemerintahan.
Sedangkan Plato mengemukakan ada lima macam bentuk negara yang sesuai dengan sifat tertentu
dari jiwa manusia, yaitu :
Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan
(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi).
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam dua macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.
1. pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri;
2. peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri;
3. tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat berjalan
lancar;
4. partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;
5. penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.
Sedangkan kerugian sistem desentralisasi adalah ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta
kemajuan pembangunan.
2. Negara Serikat
Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi sebuah negara berdaulat. Negara
bagian tidak memiliki kedaulatan. Berbeda dengan negara kesatuan, negara bagian memiliki
kewenangan untuk membuat undang-undang sendiri akan tetapi tetap harus sesuai dengan
Konstitusi dasar negara serikat tersebut. Negara bagian juga bisa memiliki kepala negara sendiri,
dan parlemen sendiri. Negara pusat (federal) memiliki kedaulatan atas negara bagian dan
mengambil alih beberapa kekuasaan yang berhubungan dengan moneter, pertahanan, POS, politik
LN, dan telekomunikasi. Sedangkan urusan dalam negeri lain adalah menjadi kewenangan negara
bagian.
Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dan kabinet sendiri untuk menjalankan
pemerintahan di negara bagiantiap negara bagian dapat membuat konstitusi sendiri yang sejalan
dengan konstitusu dasar negara serikathubungan rakyat dan pemerintah pusat diatur negara bagian
kecuali dalam hal tertentu yang disebut diatas. Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan
pemerintah negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga kekuasaan pemerintah pusat
adalah tentang aspek selebihnya. Kekuasaan yang biasaanya dipegang pemerintahan pusat antara
lain:
Sedangkan perbedaannya adalah asal muasal otonomi. Negara bagian memiliki otonomi asli
sedangkan negara kesatuan sistem desentralisasi adalah pemberian dari pemerintah pusat.
http://sahuda07.blogspot.com/2017/07/makalah-otoriter-dan-totaliter.html