Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

TUGAS MERANGKUM MATERI


“ILMU NEGARA”

NAMA: Wahyu Eka Paza


NPM : 22041051

FAKULTAS HUKUM
ILMU NEGARA
Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari asal usul, tujuan, formasi, dan lenyapnya negara
secara umum, abstrak dan universal.

- Ilmu negara secara umum harus disepakati sebagai kenyataan yang berlaku
- Ilmu negara secara abstrak yaitu mengemukakan negara sebagai suatu nilai
- Ilmu negara secara universal yaitu harus secara sistemastis dan objektif
George Jelinek tentang Ilmu Negara

- Ilmu Negara sebagai ilmu pengetahuan dalam arti sempit


(Staatswissenschaft) yaitu menyelidiki negara dalam keadaan abstrak dan
umum
- Ilmu Negara sebagai ilmu pengetahuan dalam arti luas
(Rechtswissenschaft) maksudnya ilmu yang menyelidiki negara tertentu
dan penyelidikannya ditujukan kepada negara dalam pengertian umum
serta lembaga-lembaga perwakilan yang dipelajari secara khusus
Keterkaitan Ilmu Negara dengan ilmu lain

Ilmu Negara

Ilmu Hukum Tata Ilmu Hukum Administrasi


Ilmu Politik Ilmu Ekonomi
Negara Negara

1. Hukum Administrasi Negara adalah sebagai hukum yang mengatur hubungan antara organ administrasi dengan
warga masyarkat, contoh : perizinan, pegawai negeri, pajak,pendaftaran yang menciptakan hak dan sebagainya.
2. Ilmu Politik (dis staswissenschaft, political science) adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan negara.
3. Ilmu Hukum Tata Negara mempunyai kesamaan dengan Ilmu Negara yaitu sama-sama mempunyai objek
penyelidikan berupa negara.
4. Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai
kemakmuran.
Didalam Ilmu Ekonomi terdapat perdebatan ideologis antara empat
mazab ekonomi dunia, antara lain:

1. Laissez faire
2. Sosialisme
3. Liberalisme modern
4. Konservatisme modern
(1) Aliran Laisez Faire
Lahir di Perancis semasa pemerintahan Raja Louis XIV dalam pertemuan khusus dengan menteri keuangan
Perancis jean Baptiste (1619-1683). Laissez Faire adalah ideologi politik yang sepenuhnya bersandar pada
kapitalisme.
(2) Aliran Liberalisme modern
Juga disebut ideology (positive freedom) yang dicetuskan oleh Thomas green pada tahun
1880an. Aliran ini melibatkan pemerintah atau negara di dalam seluruh bidang perekonomian
untuk memberikan proteksi setiap hak-hak dan kesejahteraan individu.
(3) Aliran Konservatif Modern
Pada dasarnya berurusan dangan upaya pelestarian nilai-nilai dan institusi tradisional
(4) Aliran Sosialisme
Adalah system ekonomi dan sekaligus sebagai ideologi politik. Sebagai sistem ekonomi dapat
dipahami dengan cara produksi, distribusi, serta pertukaran barang dan jasa dimiliki dan
dioperasikan oleh publik. Juga bisa dikatakan sebagai lawan dari sistem ekonomi kapitalis.
Perkembangan Teori Negara

Akhir abad ke-19 kajian ilmu negara mulai berkembang dan telah memiliki ruang lingkup, focus,
dan kerangka keilmuan yang jelas. Telah dijumpai minimal 8 teori negara, yaitu:
1. Teori Negara Korporatis
2. Teori Negara Strukturalis
3. Teori Negara Formal
4. Teori Negara Kapitalis Klasik
5. Teori Negara Marxis Klasik
6. Teori Negara Bonapartis
7. Teori Negara Pluralis
8. Teori Negara Organis
1. Teori Negara Korporatis
Korporatisme menurut Kevin Passmore secara sederhana diartikan sebagai sebuah proses pengambilan
putusan atau kebijakan yang dilakukan oleh lembaga badan yang terorganisir, meliputi kepentingan-
kepentingan yang ada seperti serikat buruh, organisasi pengusaha, kelompok keluarga dan petani, dan
sebagainya (tidak termasuk pemerintah atau parlemen).
2. Teori Negara Strukturalis
Teori ini memperlihatkan bahwa negara memiliki kemandirian secara relatif yang biasa disebut otonomi
relatif negara, akan tetapi dalam teori ini juga dapat dilihat bahwa kemandirian negara tidak merupakan
inisiatif negara, melainkan produk konfigurasi struktural masyarakat.
3. Teori Negara Formal
Teori ini melihat negara sebagai sebuah lembaga formal dengan sudut pandang normative dan yuridis.
Lembaga pemerintah atau eksekutif hanya bertugas menjalankan undang-undang yang dibuat oleh badan
legislatif. Umumnya negara yang menganut paham berdasarkan hukum abad ke-17 dan ajaran negara
berkonstitusi pada abad ke-19 menganut teori ini dan cenderung tidak memihak rakyat karena lembaga
diisi oleh orang-orang dan kelompok yang mempunyai ekonomi mapan.
4. Teori Negara Kapitalis Klasik
Dalam teori ini negara dipandang sebagai organ kemasyarakatan dengan peran yang kecil.
Negara didefinisikan sebagai agen pelayanan social kemasyarakatan (social services).
5. Teori Negara Marxis klasik
Satu versi teori negara dari Karl Mark (1818-1883). Dalam teori ini negara dipandang sebagai badan
yang tidak mandiri dan tidak memiliki kepentingannya sendiri. Negara hanyalah panitia yang
bertugas melayani kepentingan kelas borjuis atau kelas pemilik modal. Negara menjadi alat
pemaksa sekaligus penindas dari kelas dominan terhadap kelas proletar.
6. Teori Negara Bonapartis
Dalam teori ini negara tidak hanya dipandang sebagai alat yang berkuasa dan tak sekedar
pengelola kepentingan kaum borjuis. Negara tidak lagi menjadi alat pribadi dari kelas borjuis,
melainkan menjadi alat system kapitalisme.
7. Teori Negara Pluralis
Teori ini melihat negara sebagai alat yang netral dari aktor sosial politik yang menguasai atau
mempengaruhi negara. Menurut paham ini tidak ada satu kelompok yang secara eksklusif
mengendalikan negara, yang mungkin terjadi adanya kelompok tertentu yang lebih dominan
dibandingkan dengan kelompok yang lain. Melaksanakan kebijakan sejalan dengan
keberagaman kepentingan masyarakat.
8. Teori Negara Organis
Teori ini memperlihatkan bahwa negara memiliki kemandirian yang besar. Negara “tidak
melayani kepentingan umum” dan yang terjadi adaah sistem totalitarianisme yaitu suatu
keadaan dimana akhirnya elit negara berlomba-lomba berkuasa guna memenuhi ambisi
kekayaan pribadi.
Definisi dan Hakikat Negara

Ciri-ciri umum karakteristik negara:


1. Negara merupakan gabungan dari sejumlah kehidupan manusia.
2. Negara eksis karena adanya ikatan jiwa antara manusia dengan negara.
3. Negara terdiri atas kesatuan yang meliputi bangsa-bangsa.
Pendapat para ahli mengenai definisi negara

1. Poulantzas: Negara merupakan badan yang dominan, hegemonik, dan mandiri dalam membuat kebijakan
2. Anthony Gidden: Negara merupakan badan yang kuat untuk menggapai tujuan jangka panjang guna melindungi
system produksi kapitalis.
3. Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa di mana individu atau kelompok merupakan bagian dari masyarakat.
4. Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah.
5. Robert Mac Iver: Negara adalah asosiasi yang diselenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat pada suatu
wilayah yang berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah.
6. Woodrow Wilson: Negara merupakan orang-orang yang diorganisasikan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Miriam Budiarjo: Negara merupakan daerah yang rakyatnya diperintah oleh pejabat yang menuntut kepatuhan
warganya menurut aturan serta melalui kontrol dan kekuasaan yang sah
Hakikat Negara dikualifikasi ke dalam 3 karakteristik sebagai
berikut:

1. Bersifat memaksa
2. Bersifat monopoli
3. Bersifat mencakup semua (all-encompassing all embracing )
Unsur-unsur Negara

Ada empat unsur-unsur negara sebagai hal yang menentukan pemformasian


negara, yaitu:

1. Jangkauan wilayah yang pasti


2. Diselenggarakan oleh pemerintah yang efektif
3. Adanya penduduk sebagai warga negara yang tetap
4. Kemampuan untuk melakukan hubungan internasional
Asal Mula Negara

Terfondasinya negara dapat dibagi ke dalam beberapa masa tahap pemikiran sebagai berikut:

1. Masa Yunani Kuno


2. Masa Romawi Kuno
3. Abad Pertengahan
4. Abad Renaissance
5. Masa Aukflarung
6. Masa Berkembangnya Teori Kekuatan
7. Masa Teori Positivisme
8. Masa Teori Modern
Masa Yunani Kuno

Socrates (469-399 SM)


Menurut Socrates, negara bukanlah organisasi yang dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri.
Negara adalah jalan susunan objektif yang berdasarkan hakikat manusia yaitu manusia saling membutuhkan,
bergaul dan saling menolong.

Plato (427-347)
Plato mengisyaratkan bahwa berdirinya suatu negara didorong oleh kesadaran manusia untuk
mencukupi kebutuhannya sendiri.

Aristoteles (346-322 SM)


Dalam argumen Aristoteles, negara yang baik adalah negara yang memberlakukan hukum-hukum yang
baik. Mengenai asal mula negara, Aristoteles meyakini bahwa negara merupakan gabungan dari
keluarga-keluarga yang menjadi kelompok besar.
Masa Romawi Kuno
Kalau Yunani menggunakan istilah polis untuk mengabstrasikan alam pikiran mengenai negara, maka Romawi
menggunakan istilah civitas untuk menggambarkan hal yang sama.
Lucretius (99-55 SM)
Menurut Lucretus, manusia hidup tidak dalam masyarakat, akan tetapi mempertahankan diri dengan
ketersediaan pangan dan sandang yang ada di muka bumi. Karena perasaan dengan kepentingan
yang sama, manusia lalu berkelompok untuk memformasi suatu komunitas yang lebih besar melalui
suatu perjanjian (foedera, treaty).
Polybius (120-102 SM)
Siklus Polybius. Pada mulanya negara berformasi monarki yang kekuasaan dilaksanakan oleh raja
secara turun temurun. Namun kemudian raja itu bertindak sewenang-wenang dan tidak memikirkan
rakyatnya.
Cicero (106-43 SM)
Asal mula negara adalah sebuah kota yang kemudian melalui sebuah kontrak sosial, memformasi
diri menjadi negara. Motivasi pemformasian negara adalah dorongan rasional untuk menciptakan
ketertiban.
Masa Abad Pertengahan
Ciri-ciri asal mula pada masa ini adalah sebagai berikut:
1. Kekuasaan negara diperoleh dari Tuhan.
2. Konsepsi negara berdasarkan ajaran Tuhan (theocracy)
3. Sistem pemerintahan adalah teokrasi tidak langsung, maksudnya pemerintah adalah wakil Tuhan yang
mengurusi kekuasaan negara.
4. Negara menggantungkan diri kepada masyarakat yang beragama dan bertumpu pada satu keyakinan, yang
dianggap bid’ah akan dihukum dan diasingkan.
5. Gereja merupakan pusat spiritualitas sedangkan negara merupakan pusat kekuasaan.
6. Menolak kehadiran ilmu pengetahuan.
7. Hukum publik dan privat tidak dibedakan.
8. Sistem social kemasyarakatan bersifat feodal, hukum bersifat partikularistik.
9. Lembaga perwakilan terdiri dari bangsawan.
10. Bangsawan besar dan kecil mempunyai kekuasaan untuk meneruskan keturunannya.
11. Upaya penegakkan hak dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, Pemerintah dan birokrasi lemah dan tidak
berkembang.
12. Kesadaran spiritual rendah, dan jika ada, maka itu dilaksanakan menurut insting dan tendensius.
Nicollo Machiaveli (1469-1527)
Negara merupakan puncak kesadaran tertinggi. Kesadaran itu dicapai oleh kesadaran manusia itu sendiri dan
tidak diberikan oleh agama. Negara amat ditentukan bagaimana politik itu dijalankan, Negara ada bukan karena
alasan moral atau hukum, tetapi karena kebutuhan politik.

Jean Bodin (1530-1598)


Negara merupakan hak pemerintah dengan kekuasaan penuh, basis negara adalah keluarga, kepemilikan
umum, dan kedaulatan. Pendapat bodin tentang negara adalah yaitu keseluruhan dari keluarga dengan segala
miliknya yang dipimpin oleh akal dari seorang penguasa yang berdaulat.
Fransisco Suarez
Tuhan tidak memberikan kekuasaan kepada raja tetapi mungkin saja memberi wahyu , tetapi jelas itu
bukan merupakan hukum.
Hugo Gratius (1583-1645)
Disebut juga sebagai bapak hukum internasional, menurut Gratius negara ada karena perjanjian masyarakat, akan
tetapi perjanjian itu tidaklah karena mendapat ilham dari Tuhan, melainkan atas dasar rasio manusia itu sendiri
Thomas Hobbes (1588-1679)
Negara berkuasa secara mutlak dan dengan kedaulatan yang tidak terbagi, yang diwujudkan dengan monarki absolut
Masa Aukflarung
Adalah masa pencerahan atau masa rasionalisme dimana penguasa tidak berwenang lagi nebghalangi atau
mengharuskan pengalihan agama dari masing-masing rakyatnya.
John Locke (1632-1704)
Mempunyai pandangan dalam keadaan alamiah (saat individu belum memformasi negara) bukanlah keadaan kacau,
melainkan keadaan dalam suasana yang tertib.
Monstesqieu (1689-1755)
Kekuasaan eksekutif ada pada raja, yang menjadwalkan kerja legislatif, dan mempunyai veto terhadap keputusan
legislatif, yang diatur menurut konsep perwakilan.
Immanuel kant (1724-1804)
Negara menjamin hak asasi manusia. negara harus mengakui hak-hak individu. jaminan kesejahteraan rakyat dapat
dicapai apabila negara melaksanakan kewajibannya sebatas apa yang sudah diatur dalam hukum. negara tidak
berdasarkan agama, melainkan kebebasan individu. Rakyat harus dilibatkan dalam urusan public.
Masa Teori Kekuasaan

Oppenheimer
Negara merupakan alat dari golongan yang kuat untuk menertibkan masyarakat.
Otto Van Gierke (1841-1921)
Negara merupakan struktur organic yang lahir dari perjanjian social yang mencermikan perilaku orang-orang
yang ada di dalamnya.
Karl Marx
Negara adalah penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi, dipergunakan sebagai alat dari
mereka yang kuat untuk menindas golongan-golongan yang lemah ekonominya.
Leon Duguit (1859-1928)
Negara terdiri dari orang-orang yang paling kuat memperoleh power untuk memerintah.
Masa Positivisme
Diperkenalkan oleh Saint-Simon (1760-1825), adalah aliran pemikiran yang bekerja berdasarkan empirisme.

Rudolf von Jhering


Negara adalah satu-satunya sumber hukum.
Hans Kelsen
Negara merupakan suatu tertib hukum yang muncul karena diciptakannya peraturan-
peraturan hukum yang menentukan bagaimana orang di dalam masyarakat atau
negara itu harus bertanggaung jawab atas perbuatannya.
Teori Modern
Negara adalah suatu kenyataan: terikat, waktu, keadaan dan tempat.

Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaaan yang diciptakan oleh
sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Logeman
Negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok
manusia yang disebut sebagai bangsa.
Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan yaitu di dalam negara tidak ada negara lagi.
- Hanya ada satu konstitusi yang berlaku diseluruh negara yang bersangkutan.
- Ada satu pemerintahan di tingkat pusat yang berdaulat.
- Seluruh penduduk hanya mempunyai satu kewarganegaraan.
- Terdapat satuan pemerintahan lokal yang merupakan subdivisi pemerintah pusat, dengan wewenang kepala
daerah yang berifat absolut.
- Hanya pemerintah pusat yang berwenang menjalankan hubungan luar negri.

2. Federal foedus (Serikat)


- Satu wilayah negara terbagi atas negara-negara bagian
- Ada kedaulatan ganda, dimana masing-masing antara pemerintah federal dan pemerintahan negara bagian
mempunyai otonomi untuk melaksanakan urusan pemerintahan.
- Hubungan antara pemerintah federal dengan pemerintah daerah bersifat koordinatif.
Tujuan Negara
Tujuan negara menurut:
Teori Lord Shang: Membuat pemerintahan negara menjadi berkuasa penuh terhadap rakyat.
Teori Nicollo Machiavelli: Untuk mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan, dan ketentraman.
Kedudukan pemerintahan harus ditempatkan di atas segala aliran-aliran yang ada.
Teori Dante Alghieri: Untuk menciptakan perdamaian dunia. Karena itu, undang-undang yang seragam bagi umat
manusia perlu diciptakan untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Teori John Locke: Untuk memenuhi dan melindungi hak-hak asasi manusia yaitu hak untuk hidup, hak
kemerdekaan dan hak atas milik pribadi.
Teori Immanuel Kant: Untuk menegakkan hak dan kebebasan warganya yang telah diatur dalam hukum.
Pandangan Paham Sosialis: Memberikan kebahagiaan hidup yang merata dan sama kepada setiap warganya.
Mengenai pemerintahan, paham ini berpendapat bahwa penguasa berasal dari keseluruhan masyarakat tanpa
ada perbedaan kelompok dalam pemerintahan.
Pandangan Paham Liberalis Kapitalis: Memberikan kebebasan penuh bagi setiap warga negara untuk memperoleh
kebahagiaan hidup masing-masing.
Pandangan Sosial Demokrat: Untuk mensejahterakan rakyat melalui peran aktif negara dalam memberikan
jaminan kesejahteraan.
Teori Kedaulatan
Kedaulatan adalah kekuasaan dalam perspektif yuridis , Pemikir perancis Jean Bodin
mengemukakan bahwa kedaulatan adalah wewenang tertinggi yang tidak dapat
dibatasi oleh hukum.

Terdapat 6 teori kedaulatan, yaitu:


1. Teori Kedaulatan Tuhan
2. Teori Kedaulatan raja
3. Teori Kedaulatan Rakyat
4. Teori Kedaulatan Negara
5. Teori Kedaulatan Hukum
Teori Kedaulatan Tuhan
Kekuasaan tertinggi ada di tangan Tuhan, seluruh perintah negara haruslah merupakan implementasi
dari kedaulatan Tuhan.
Teori Kedaulatan Raja
Kekuasaan yang mutlak ada pada raja, kekuatan politik para raja tidak dapat dicabut oleh rakyat.
Teori Kedaulatan Rakyat
Rakyat mempunyai wewenang untuk menentukan bagaimana ia mau dipimpin dan oleh siapa.
Teori Kedaulatan Negara
Hampir sama dalam kedaulatan Raja namun melangsungkan teori kedaulatan raja dalam suasana
kedaulatan Rakyat.
Teori Kedaulatan Hukum
Kekuasaan tertinggi bukan pada raja dan negara, melainkan berada pada hukum, yang bersumber kapada
kesadaran hukum setiap orang.
Konstitusi (constitution)

Adalah Hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah.

Konstitusi ditulis berdasarkan kesepakatan umum (General consencus) atau persetujuan bersama (common agreement )
dari seluruh rakyat mengenai hal-hal dasar yang terkait dengan prinsip dasar kehidupan dan penyelenggaraan negara,
serta struktur organisasi suattu negara.

Menurut penafsiran Tektual konstitusi merupakan dokumen hukum yang terdiri atas narasi yang terbagi ke dalam pasal-
pasal dan perubahan. Sedangkan menurut penafsiran Struktural konstitusi menetapkan dan mengakui pembagian
kekuasaan Vertikal dan Horizontal. Adapun penafsiran Doktrinal, dalam hal ini, penafsiran berpijak kepada pendapat para
ahli atau sarjana hukum sehubungan dengan masalah-masalah yang harus ditafsirkan atas ketentuan dalam Undang-
Undang dasar.

Anda mungkin juga menyukai