FAKULTAS HUKUM
ILMU NEGARA
Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari asal usul, tujuan, formasi, dan lenyapnya negara
secara umum, abstrak dan universal.
- Ilmu negara secara umum harus disepakati sebagai kenyataan yang berlaku
- Ilmu negara secara abstrak yaitu mengemukakan negara sebagai suatu nilai
- Ilmu negara secara universal yaitu harus secara sistemastis dan objektif
George Jelinek tentang Ilmu Negara
Ilmu Negara
1. Hukum Administrasi Negara adalah sebagai hukum yang mengatur hubungan antara organ administrasi dengan
warga masyarkat, contoh : perizinan, pegawai negeri, pajak,pendaftaran yang menciptakan hak dan sebagainya.
2. Ilmu Politik (dis staswissenschaft, political science) adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan negara.
3. Ilmu Hukum Tata Negara mempunyai kesamaan dengan Ilmu Negara yaitu sama-sama mempunyai objek
penyelidikan berupa negara.
4. Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai
kemakmuran.
Didalam Ilmu Ekonomi terdapat perdebatan ideologis antara empat
mazab ekonomi dunia, antara lain:
1. Laissez faire
2. Sosialisme
3. Liberalisme modern
4. Konservatisme modern
(1) Aliran Laisez Faire
Lahir di Perancis semasa pemerintahan Raja Louis XIV dalam pertemuan khusus dengan menteri keuangan
Perancis jean Baptiste (1619-1683). Laissez Faire adalah ideologi politik yang sepenuhnya bersandar pada
kapitalisme.
(2) Aliran Liberalisme modern
Juga disebut ideology (positive freedom) yang dicetuskan oleh Thomas green pada tahun
1880an. Aliran ini melibatkan pemerintah atau negara di dalam seluruh bidang perekonomian
untuk memberikan proteksi setiap hak-hak dan kesejahteraan individu.
(3) Aliran Konservatif Modern
Pada dasarnya berurusan dangan upaya pelestarian nilai-nilai dan institusi tradisional
(4) Aliran Sosialisme
Adalah system ekonomi dan sekaligus sebagai ideologi politik. Sebagai sistem ekonomi dapat
dipahami dengan cara produksi, distribusi, serta pertukaran barang dan jasa dimiliki dan
dioperasikan oleh publik. Juga bisa dikatakan sebagai lawan dari sistem ekonomi kapitalis.
Perkembangan Teori Negara
Akhir abad ke-19 kajian ilmu negara mulai berkembang dan telah memiliki ruang lingkup, focus,
dan kerangka keilmuan yang jelas. Telah dijumpai minimal 8 teori negara, yaitu:
1. Teori Negara Korporatis
2. Teori Negara Strukturalis
3. Teori Negara Formal
4. Teori Negara Kapitalis Klasik
5. Teori Negara Marxis Klasik
6. Teori Negara Bonapartis
7. Teori Negara Pluralis
8. Teori Negara Organis
1. Teori Negara Korporatis
Korporatisme menurut Kevin Passmore secara sederhana diartikan sebagai sebuah proses pengambilan
putusan atau kebijakan yang dilakukan oleh lembaga badan yang terorganisir, meliputi kepentingan-
kepentingan yang ada seperti serikat buruh, organisasi pengusaha, kelompok keluarga dan petani, dan
sebagainya (tidak termasuk pemerintah atau parlemen).
2. Teori Negara Strukturalis
Teori ini memperlihatkan bahwa negara memiliki kemandirian secara relatif yang biasa disebut otonomi
relatif negara, akan tetapi dalam teori ini juga dapat dilihat bahwa kemandirian negara tidak merupakan
inisiatif negara, melainkan produk konfigurasi struktural masyarakat.
3. Teori Negara Formal
Teori ini melihat negara sebagai sebuah lembaga formal dengan sudut pandang normative dan yuridis.
Lembaga pemerintah atau eksekutif hanya bertugas menjalankan undang-undang yang dibuat oleh badan
legislatif. Umumnya negara yang menganut paham berdasarkan hukum abad ke-17 dan ajaran negara
berkonstitusi pada abad ke-19 menganut teori ini dan cenderung tidak memihak rakyat karena lembaga
diisi oleh orang-orang dan kelompok yang mempunyai ekonomi mapan.
4. Teori Negara Kapitalis Klasik
Dalam teori ini negara dipandang sebagai organ kemasyarakatan dengan peran yang kecil.
Negara didefinisikan sebagai agen pelayanan social kemasyarakatan (social services).
5. Teori Negara Marxis klasik
Satu versi teori negara dari Karl Mark (1818-1883). Dalam teori ini negara dipandang sebagai badan
yang tidak mandiri dan tidak memiliki kepentingannya sendiri. Negara hanyalah panitia yang
bertugas melayani kepentingan kelas borjuis atau kelas pemilik modal. Negara menjadi alat
pemaksa sekaligus penindas dari kelas dominan terhadap kelas proletar.
6. Teori Negara Bonapartis
Dalam teori ini negara tidak hanya dipandang sebagai alat yang berkuasa dan tak sekedar
pengelola kepentingan kaum borjuis. Negara tidak lagi menjadi alat pribadi dari kelas borjuis,
melainkan menjadi alat system kapitalisme.
7. Teori Negara Pluralis
Teori ini melihat negara sebagai alat yang netral dari aktor sosial politik yang menguasai atau
mempengaruhi negara. Menurut paham ini tidak ada satu kelompok yang secara eksklusif
mengendalikan negara, yang mungkin terjadi adanya kelompok tertentu yang lebih dominan
dibandingkan dengan kelompok yang lain. Melaksanakan kebijakan sejalan dengan
keberagaman kepentingan masyarakat.
8. Teori Negara Organis
Teori ini memperlihatkan bahwa negara memiliki kemandirian yang besar. Negara “tidak
melayani kepentingan umum” dan yang terjadi adaah sistem totalitarianisme yaitu suatu
keadaan dimana akhirnya elit negara berlomba-lomba berkuasa guna memenuhi ambisi
kekayaan pribadi.
Definisi dan Hakikat Negara
1. Poulantzas: Negara merupakan badan yang dominan, hegemonik, dan mandiri dalam membuat kebijakan
2. Anthony Gidden: Negara merupakan badan yang kuat untuk menggapai tujuan jangka panjang guna melindungi
system produksi kapitalis.
3. Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa di mana individu atau kelompok merupakan bagian dari masyarakat.
4. Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah.
5. Robert Mac Iver: Negara adalah asosiasi yang diselenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat pada suatu
wilayah yang berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah.
6. Woodrow Wilson: Negara merupakan orang-orang yang diorganisasikan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Miriam Budiarjo: Negara merupakan daerah yang rakyatnya diperintah oleh pejabat yang menuntut kepatuhan
warganya menurut aturan serta melalui kontrol dan kekuasaan yang sah
Hakikat Negara dikualifikasi ke dalam 3 karakteristik sebagai
berikut:
1. Bersifat memaksa
2. Bersifat monopoli
3. Bersifat mencakup semua (all-encompassing all embracing )
Unsur-unsur Negara
Terfondasinya negara dapat dibagi ke dalam beberapa masa tahap pemikiran sebagai berikut:
Plato (427-347)
Plato mengisyaratkan bahwa berdirinya suatu negara didorong oleh kesadaran manusia untuk
mencukupi kebutuhannya sendiri.
Oppenheimer
Negara merupakan alat dari golongan yang kuat untuk menertibkan masyarakat.
Otto Van Gierke (1841-1921)
Negara merupakan struktur organic yang lahir dari perjanjian social yang mencermikan perilaku orang-orang
yang ada di dalamnya.
Karl Marx
Negara adalah penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi, dipergunakan sebagai alat dari
mereka yang kuat untuk menindas golongan-golongan yang lemah ekonominya.
Leon Duguit (1859-1928)
Negara terdiri dari orang-orang yang paling kuat memperoleh power untuk memerintah.
Masa Positivisme
Diperkenalkan oleh Saint-Simon (1760-1825), adalah aliran pemikiran yang bekerja berdasarkan empirisme.
Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaaan yang diciptakan oleh
sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Logeman
Negara adalah organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok
manusia yang disebut sebagai bangsa.
Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan yaitu di dalam negara tidak ada negara lagi.
- Hanya ada satu konstitusi yang berlaku diseluruh negara yang bersangkutan.
- Ada satu pemerintahan di tingkat pusat yang berdaulat.
- Seluruh penduduk hanya mempunyai satu kewarganegaraan.
- Terdapat satuan pemerintahan lokal yang merupakan subdivisi pemerintah pusat, dengan wewenang kepala
daerah yang berifat absolut.
- Hanya pemerintah pusat yang berwenang menjalankan hubungan luar negri.
Adalah Hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah.
Konstitusi ditulis berdasarkan kesepakatan umum (General consencus) atau persetujuan bersama (common agreement )
dari seluruh rakyat mengenai hal-hal dasar yang terkait dengan prinsip dasar kehidupan dan penyelenggaraan negara,
serta struktur organisasi suattu negara.
Menurut penafsiran Tektual konstitusi merupakan dokumen hukum yang terdiri atas narasi yang terbagi ke dalam pasal-
pasal dan perubahan. Sedangkan menurut penafsiran Struktural konstitusi menetapkan dan mengakui pembagian
kekuasaan Vertikal dan Horizontal. Adapun penafsiran Doktrinal, dalam hal ini, penafsiran berpijak kepada pendapat para
ahli atau sarjana hukum sehubungan dengan masalah-masalah yang harus ditafsirkan atas ketentuan dalam Undang-
Undang dasar.