A.PENDAHULUAN
Ilmu negara sebagai pengetahuan asli dari Eropa Kontinental terutama Jerman.
George Jellinet melihat ilmu negara itu melalui zwelseilen theorie.Negara sebagai
objek tidak hanya pada ilmu negara hukum tata negara dan hukum administrasi negara
memandang negara sebagai objeknya. Walaupun HTN dan HAN menggunakan
negara sebagai objeknya tetapi beratnya pada yang pengertian konkrit, artinya objek
itu terikat pada tempat, keadaan, waktu tertentu.Di dalam bukunya G. jellinek yang
ditulis sekitar tahun 1882 dengan berjudul Allgemeine Staaslehre atau ilmu negara
umum dinyatakan dalam skema ilmu kenegaraan oleh beliau dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
Hasil penyelidikan ilmu Negara sebagai suatu pengetahuan yang bersifat teoritis
dipraktekan oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat praktis
4.Pengertian negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut.Beberapa definisi negara oleh para ahli :
Hugo de Groot (Grotius): Negara merupakan ikatan manusia yang insyaf akan
arti dan panggilan hukum kodrat.
R.M. MacIver: Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di
dalam suatu masyarakat di suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
Prof. Mr. Kranenburg: Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Prof.Dr. J.H.A. Logemann: Negara ialah suatu organisasi kekuasaan/
kewibawaan.
Prof. Miriam Budiardjo: Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga
negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui
penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
Prof. Nasroen: Negara adalah suatu bentuk pergaulan manusia dan oleh sebab
itu harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.
Mr. J.C.T. Simorangkir dan Mr. Woerjono Sastropranoto: Negara adalah
persekutuan hukum yang letaknya dalam daerah tertentu dan memiliki
kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kepentingan umum dan
kemakmuran bersama.
Menurut kranenburg
Negara tidak identik dengan hokum , karena melihat dari segi hokum Negara sebagai
organisasi kekuasaasn dapat memaksakan sanksi nyaterhdap si pelanggar itu
(perbedaan)
Mengakui negara terikat dengan hukum , namun tatanan hukum dan tatanan negara itu
sama , hanya Negara adalah system norma norma . Negara dengan hukum terdapat
suatu tatanan normative . wujud norma hukum dapat dilihat dalam sifat paksa dalam
arti sistem norma norma yang mengatur secara paksa
Hal yang dimaksud unsur-unsur negara adalah bagian-bagian yang menjadikan negara
itu ada. Unsur-unsur negara terdiri dari:
1. Wilayah, yaitu batas wilayah di mana kekuasan itu berlaku. Adapun wilayah
terbagi menjadi tiga, yaitu darat, laut, dan udara.
2. Rakyat, adalah semua orang yang berada di wilayah negara itu dan yang
tunduk pada kekuasaan negara tersebut.
3. Pemerintah, adalah alat negara dalam menyelenggarakan segala kepentingan
rakyatnya dan merupakan alat dalam mencapai tujuan.
4. Pengakuan dari negara lain. Unsur ini tidak merupakan syarat mutlak adanya
suatu negara karena unsur tersebut tidak merupakan unsur pembentuk bagi
badan negara melainkan hanya bersifat menerangkan saja tentang adanya
negara. Jadi, hanya bersifat deklaratif bukan konstitutif. Pengakuan dari negara
lain dapat dibedakan dua macam, yaitu pengakuan secara de facto dan
pengakuan secara de jure.
i. a permanent population
ii. a defined territory
iii. government
iv. capacity to enter into relations with other states
Timbulnya negara
a.Teori Spekulatif
2. Teori Ketuhanan
- Dikenal sebagai doktrin teokratis dan bersifat universal
- Asal mula negara dan sumber kekuasaan raja dipandang berasal dari makhluk yang
berada diluar alam dunia ini.
3. Teori Kekuatan
- Negara yang pertama adalah hasil dominan dari kelompok yang kuat terhadap
kelompok yang lemah.
- Negara terbentuk dari penaklukan dan pendudukan
5. Teori Organis
- Suatu konsep biologis yang melukiskan suatu negara dengan istilah-istilah ilmu
alam.
- Negara dianggap atau dipersamakan dengan makhluk hidup,manusia atau binatang.
- Fisiologi negara sama dengan fisiologi nakalhuk hidup, dengan kelahirannya,
pertumbuhan, perkembangan, dan kematiannya.
- Digolongkan menjadi teori organisme moral, psikis, biologis, dan social.
6. Teori Daluwarsa
- Dikenal sebagai doktrin legitimisme.
- Raja dan organisasinya (negara kerajaan) timbul karena adanya milik yang sudah
lama, yang kemidian melahirkan hak milik.
- Raja bertahta karena hak milik yang didasarkan atas hukum kebiasaan.
7. Teori Alamiah
- Pertama dikumukakan oleh Aristoteles (negara adalah ciptaan alam)
- Manusia pertama-tama adalah makhluk politik dan baru kemudian makhluk social,
oleh kaena itu manusia ditakdirkan untuk hidup bernegara.
8. Teori Idealistis
-Negara sebagai kesatuan yang mistis yang bersifat supranatural.
- Negara memiliki hakikat-hakikat tersendiri yang terlepas dari komponen-
komponennya.
- Negara bukan ciptaan mekanistis atau yang dibuat-buat saja.
- Dikenal juga nama-nama lain seperti teori mutlak, teori filosofis, dan teori metafisis.
b.Teori Historis
- Dikenal juga sebagai teori evolusionistis atau gradualistic theory.
- Lembaga-lembaga social tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai
kebutuhan-kebutuhan manusia.
- Lembaga-lembaga tersebut dipengaruhi oleh tempat, waktu, dan tuntutan jaman.
Pada saat ini teori historislah yang umum diterima oleh sarjana-sarjana ilmu politik
sebagai teori yang paling mendekati kebenaran tentang asal mula negara.
Tenggelamnya negara
1. Teori Organis
Tokoh: Herbert Spencer, F.J. Schmittenner, Constantin Frantz, dan
Bluntschi.Para penganut teori ini berpendapat bahwa negara adalah suatu
organisme, selayaknya makhluk hidup. Individu yang menjadi komponen
negara diibaratkan sebagai sel-sel makhluk hidup itu. Fisiologi negara sama
dengan makhluk hidup yang mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan dan kematian.
2. Teori Anarkhis
Teori ini berdasarkan ketidak beraturan atau kekacauan dalam masyarakat
tertentu dengan maksud menguasai suatu Negara dengan segala cara termasuk
kekerasan fisik dan komunbal terorganisir.
3. Teori Mati Tuanya Negara (MARXIS)
Faktor Alam: suatu negara dapat lenyap secara alamiah, misalnya karena
gunung meletus, tenggelamnya pulau atau bencana alam lain. Lenyapnya suatu
wilayah berarti lenyapnya negara dari percaturan dunia.
Faktor Sosial: suatu negara yang sudah diakui negara-negara lain suatu ketika
dapat lenyap antara lain karena: terjadinya revolusi (kudeta yang berhasil),
penaklukan, persetujuan, penggabungan
Unsur konstitutif Negara Hilang
Daerah dan hidup atau matinya negara
Pada bagian yang terdahulu telah sedikit telah disinggung tentang pentingnya
peranan daerah bagi hidup matinya suatu negara. Tidak mungkin suatu negara
akan dapat bertahan apabila ia tidak dapat memiliki daerah yang cukup dapat
memenuhi sarat-sarat hidup dan perjuangannya. Ini telah jelas dibuktikan
dalam sejarah dengan lenyap-lenyapnya suatu negara-negara kecil menjadi
bagian dari negara besar. Beberapa pengecualian dalam hal ini adalah Vetikan
dalam fungsinya sebagai tempat kedudukan pucu pimpinan organisasi umat
Katolik sedunia, dan Monaco yang sebenarnya adalah suatu tempat pesiar dan
rumah judi.
Bangsa dan hidup atau matinya negara
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa nasib sesuatu negara itu terutama
ditentukan oleh bangsanya. Kekurangan-kekurangan pada keadaan daerah dan
pada pemerintahan, dan kesuakaran-kesukaran yang bagaimana pun semua itu
masih akan dapat teratasi oleh suatu bangsa yang benar-benar sadar akan
kemauan dan kemampuan hidupnya. Tetapi sungguh sangat menyedihkan suatu
bangsa yang lemah dan lalai. Kartini Pernah mengeluh “adakah sesuatu yang
menyedihkan dari orang yang lalai dan tiada memperhatiknnya”.
Bagaimanapun ideal suatu daerah, bagaimanapun sempurnanya suatu
pemerintahan, dan bagaimanapun baik situasi dan kesempatan, semua itu tidak
banyak artinya bagi suatu bangsa yang tidak sadar dan tidak mau tahu akan
hakekat, harkat dan hak-hak, kewajiban, dan tanggungjawab sebagai bangsa.
Bangsa demikian akan hilang hak hidupnya dan akan tersingkir lenyap dari
gelanggang kehidupan bangsa-bangsa.
Pemerintahan dan hidup atau matinya negara
Ada orang-orang yang berpendapat bahwa peran pemerintah bagi
perkembangan negara itu tidak begitu penting. Menurut mereka nasib suatu
negara itu terutama ditentukan oleh keperibadiaan bangsa, tidak oleh
pemerintahannya. Bukankah pemerintahan itu hanya sebagai alat bagi sesuatu
bangs untuk melaksanakan kehendaknya dan kepentingannya. Buktinya
pemerintah dapat setiap waktu jatuh dan bubar ini adalah wajar. tetapi bangs
aka nada selama-lamanya. Jatuh dan bubarnya suatu pemerintahan itu adalah
karena dipandang kurang dapat memenuhi kehendak bangsanya dalam
membawakan kepentingan-kepentingannya. Berapa kalipun pemerintahan
jatuh, bangsa yang kuat selalu akan tahu mendirikan pemerintahan baru yang
lebih dapat mengimbangi aspirasi hidupnya.
Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat
menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat
bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut. Sifat
suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada
landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara
yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu:
1) Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga
negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
2) Sifat monopoli
Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan
untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam
wilayah Negara tersebut.
3) Sifat mencakup semua
Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga
negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan
suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya
saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam
warga negaranya.
4) Sifat menentukan
Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga
stabilitas Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat
menentukan secara unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang
yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota
politik Negara.
Hakikat Negara merupakan salah satu dari bentuk perwujudan dari sifat-sifat
Negara yang telah dijelaskan di atas. Ada beberapa teori tentang hakekat Negara,
diantaranya:
1) Teori Sosiologis
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri,
kebutuhan antar individu tersebut membentuk suatu masyarakat. Di dalam
ruang lingkup masyarakat terdapat banyak kepentingan individu yang saling
berkaitan satu sama lain dan tidak jarang pula saling bertentangan. Maka
manusia harus dapat beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan
kepentingan-kepentingannya agar dapat hidup dengan rukun.
2) Teori Yuridis
Patriarchaal
Teori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang
yang bijaksana dan kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga
Patriamonial
Raja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap
orang yang berada di wilayah tersebut haru tunduj terhadap raja tersebut.
Pejanjian
Raja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi
hak-hak masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka
masyarakat dapat meminta pertanggung jawaban raja.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut.
E.TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dan organisasi itu merupakan tatakerja
daripada alat-alat perlengkapan negara yang merupakan suatu keutuhan, tatakerja
mana melukiskan hubungan serta pembagian tugas dan kewajiban antara masing-
masing alat perlengkapan negara itu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatunegara pasti dipimpim oleh pemegang kekuasaan. Dan berikut ini adalah
beberapateori tentang bagaimana kekuasaan itu didapat.
Teori pembenaran
1. Teori teokrasi
2. Teori kekuasaan
3. Teori yuridis
Teori kedaulatan
1. Teori kedaulatan tuhan
2. Teori kedaulatan negara
3. Teori kedaulatan hukum
4. Teori kedaulatan rakyat
Pengesahan kekuasaan negara
Tujuan :setiap Negara mempunyai tujuan tertentu , apa yang menjadi tujuan , kearah
mana organisasi ditunjukan ini menjadi penting , sebab tujuan ini akan dijadikan
pedoman Negara disusun dan dikendalikan serta bagaiman rakyat diatur.
Fungsi negara :
1. Melaksanakan penertiban
Negara dalam mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah bentrokan-
bentrokan dalam masyarakat harus melaksanakan penertiban. Jadi, dalam hal
ini negara bertindak sebagai stabilitator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Setiap negara selalu berusaha untuk mempertinggi kehidupan rakyatnya dan
mengusahakan supaya kemakmuran dapat dinikmati oleh masyarakatnya
secara adil dan merata.
3. Pertahanan
Pertahanan negara merupakan soal yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup suatu negara. Untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar
diperlukan pertahanan maka dari itu negara perlu dilengkapi dengan alat-alat
pertahanan.
4. Menegakkan keadilan
Keadilan bukanlah suatu status melainkan merupakan suatu proses. Keadilan
dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.