A. PENDAHULUAN
warga negara dan penyelenggara negara dalam bertindak tunduk dan taat
norma dasar yang dalam istilah Belanda disebut grondwet. menjadi hidup
konstitusional.
B. KONSEP NEGARA
Ada berbagai istilah asing berkaitan dengan ”negara” antara lain; staat
(Italia). Istilah staat, state ataupun d’etat ini secara etimologis berasal dari
istilah dalam Bahasa Latin status atau statum, yang berarti menaruh
menurut Kelsen mencakup: (i) The therritory of the state, seperti mengenai
pembentukan negara yang bersangkutan; (iii) the people of the state, yaitu
rakyat negara yang bersangkutan; (iv) the competence of the state as the
and Duties of the States, soal jaminan hak dan kebebasaan asasi
tujuan bersama.
unsur pokok dalam setiap negara, A. Appadorai (2005: 10) yaitu: (i) a
1
Soetomo, 1993, Ilmu Negara, Usaha Nasional, Surabaya, hlm. 20
2
Hans Kelsen, General Theory Of Law and State, Russell & Russell, New York, 1961
yang lebih filosofis, dapat pula merujuk kepada pendapat Hans Kelsen
dalam bukunya General theory of law and state. Menurut pasal 1 Konvensi
Montevideo 1993 unsur suatu negara adalah (1) penduduk yang tetap; (2)
unsur faktual atau riil. Unsur yang faktual atau riil merupakan unsur yang
pemerintahan. Kedua, unsur yang tidak riil merupakan unsur yang tidak
mudah untuk diamati secara fisik, hal tersebut disebabkan karena unsur
ini bersifat relatif dan subjektif. Unsur yang tidak riil ialah unsur ke empat
tidak.
3
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Perbatasan Negara Dalam Dimensi Hukum Internasional, 2011, Graha Ilmu,
Yogyakarta, hlm, 3.
kebebasan warga negara4. Kedua hal itu, kendatipun dapat dibahas
pengaruh aliran filsafat yang dianut oleh sarjana Ilmu Negara serta
bertumbuh menjadi muda, tua dan akhirnya mati. Jadi, negara pada
4
Soehino, 1980, Ilmu Negara, Liberty, Jogyakarta, hlm. 136
5
Ibid, hlm.146
6
I Dewa Gede Atmadja, Ilmu Negara Sejarah, Konsep Negara, dan Kajian Kenegaraan, Cetakan 1, Malang,
Setara, 2012, hlm.41
7
Dewa Gede atmadja, Opcit, hlm.42-46
c. Teori Ikatan Golongan; hakikat negara dipandang sebagai ikatan
itu negara identik dengan hukum, dan tata negara sama dengan
tata hukum. Teori ini diintrodusir oleh Hans Kelsen dalam bukunya
istitutions).
lembagalembaga negara
f. Teori Modern yang dikemukan oleh Krenenburg negara dipandang pada
sifat khusus, keadaan hidup yang sama atau serupa dan tujuan bersama
Istilah Indonesia muncul pertama kali dalam arti geografis pada tahun
1950 dalam tulisan bangsa Inggris yang bernama JR. Logan. Selanjutnya
digunakan dalam tahun 1884 oleh bangsa Jerman yang bernama Bastian.
kaum nasionalis Indonesia yang belajar di Belanda pada tahun 1917. Kata
Indonesia menjadi sangat populer dan dipergunakan dalam arti yang lebih
luas lagi oleh para wakil pemuda dari seluruh pelosok tanah air, pada
Kongres Pemuda 1928, dengan dasar yang berisi: Satu tanah air, satu
8
Azhary, 1983, Ilmu Negara Pembahasan Buku Prof. Mr. R. Kranenburg, Cetakan Keempat, Ghalia Indonesia,
Jakarta, hlm. 34.
bangsa dan satu bahasa yakni Indonesia Yang kemudian mencapai titik
diledakkan oleh bom atom. Tidak mau terpuruk dengan peristiwa tersebut,
Agustus 1945, Kota Nagasaki kembali diledakkan dengan bom atom. Hal
kepada Sekutu.
Karno dan Bung Hatta untuk menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang
penjelmaan de facto dari ikatan solidaritas sosial yang nyata. Dia juga
sociale solidariteit (solidaritas sosial). Oleh karena itu, yang harus ditaati
9
Jazim Hamidi & Malik, 2008, Hukum Perbandingan Konstitusi, Prestasi Pustaka, Jakarta,Halaman 87
10
Jimly Asshiddiqie, 2009, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Halaman 97.
andregulate or govern the governmonet…”. Konstitusi dalam pandangan
negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut
Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Hal tersebut tidak
”…the rule and practices that determine the composition and functions of
the organs of the central and local government in a state and regulate the
Artinya, yang diatur itu tidak saja berkenaan dengan organ negara beserta
institusi baik itu dari kekuasaan institusi tersebut dan cara kekuasaan
institusi dijalankan. Oleh karena itu dapat ditarik sebuah pemahaman
F. SUBTANSI KONSTITUSI
badan politik sebagai organ dari tubuh itu. Maka organ tubuh akan
berjalan dengan ideal apabila tubuh dalam kondisi yang sehat, begitu pun
jaminan terhadap hak-hak warga negara yang sudah dijamin oleh suatu
constitution);
fundamental
bersifat fundamental.
ketentuan mengenai:
11
Rusma Dwiyana, Konsep Konstitusionalisme, Pemisahan Kekuasaan, dan Checks and Balance System, Pusat
Kajian Hukum Administrasi Negara. hlm.3
1. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan
UUD
zaman ke zaman. Pada masa peralihan dari negara feodal monarki atau
warga negara
baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan dalam arti luas
negara yaitu :
kekuasaan.
untuk pertama kali disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dalam
Negara.
1. Amandemen konstitusi
2. Pembaharuan konstitusi
yang berlaku adalah konstitusi yang baru, yang tidak ada kaitannya
Perancis, Jerman
1949)
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17
Agustus 1950)
Agustus 2002)
1. Amandemen Pertama
Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan (3), Pasal 20 dan Pasal
21 UUD 1945. Perubahan pertama, yang telah diamandemen
2. Amandemen Kedua
Pasal 19, Pasal 20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab
IXA, Pasal 25E, Bab X, Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27
ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D,
Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 28J,
Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C
3. Amandement Ketiga
Pasal 3 ayat (1), (3), daan (4), Pasal 6 ayat (1) dan (2), Pasal 6A
ayat (1), (2), (3) dan (5), Pasal 7A, Pasal 7B, ayat (1), (2), (3), (4),
(5), (6), dan (7), Pasal 7c, Pasaal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 11 ayat
(2) dan (3), Pasal 17 ayat (4), Bab VIIA, Pasal 22Cayat (1), (2), (3),
dan (4), Pasal 22D ayat (1) , (2), (3), dan (4), Bab VIIB, Pasal 22E
ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6), Pasal 23 ayat (1), (2) dan (3),
Pasal 23A, Pasal 23G ayat (1) dan (2), Pasal 24 ayat (1) dan (2),
Pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4) daan (5), Pasal 24B ayat (1), (2),
(3), dan (4), Pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6) UUD
4. Amandemen Kempat
6A ayat (4), Pasal 8 ayat (3), Pasal 11 ayat (1), Pasal 16, Pasal
23B, Pasal 23D, Pasal 24 ayat (3), Bab XIV, Pasal 33 ayat (4)
dan (5), Pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 37 ayat (1),
(2), (3), (4) dan (5), Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III, Aturan
NEGARA
Urgensi konstitusi atau UUD dalam suatu negara, sesuai dengan akar
JadI, mealui konstltusi atau UUD suatu negara akan dapat diketahui
Institusi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini pula yang
menyebabkan tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak
1945.
K. PENUTUP