Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UTS ILMU NEGARA

Mata Kuliah : ILMU NEGARA

Nama Dosen : Dr.Radian Syam, SH . MH

Nama : Adrie Rafi Aqila

NIM : 010002100017

JAWABAN UTS

1. a). Ilmu Negara

1.Lebih teoritis,mementingkan normative.

2.Lebih statis,mempelajari lembaga Negara yang resmi.

3.Lebih tajam konsepnya,dan lebih tentang metodologinya.

4.Banyak dikaji ahli hukum.

Ilmu Politik

1.Lebih bersifat praktis.

2.Lebih mementingkan sifat-sifat dinamis Negara.

3.Lebih konkrit dan mendekati realitas.

4.Banyak dikaji ahli sejarah dan sosiolog.

b). Menurut saya Ilmu negara sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang pokok dan sendi-sendi pokok tentang negara dapat dijadikan dasar
teori dan kajian dari Ilmu Negara mencakup hal-hal yang bersifat umum,
seperti teori terbentuknya negara, sifat dan hakikat negara, unsur-unsur
negara, bentuk-bentuk negara, tujuan dan fungsi negara hal tersebut
menurut saya menunjukkan bahwa Ilmu Negara akan menjadi kiblat
terbentuknya Hukum Tata Negara dan Hukum-hukum lainnya yang ada di
lingkup negara.

2. Karena ilmu negaraa berasal dari bahasa belanda dan kata staatsleer
yang diambil dari bahasa jerman “Staatslehre” yang merupakan hasil
penyelidikan seorang sarjana jerman yang bernama georg jellink
itulah sebab beliau disebut sebagai bapak ilmu Negara dan metode
yang digunakan dalam menyusun Algemeine Staatslehre adalah
metode sistematika atau disebut method van systematesering.

3. a). Pengertian menurut Plato yaitu Negara adalah persekutuan


manusia yang muncul karena adanya keinginan manusia dalam
memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam alasannya adalah karena
sampai saat ini dan sampai kapan pun manusia akan tetap memenuhi
kebutuhan hidupnya.

b). Organisasi Negara tentu berbeda dengan Organisasi Sosial


Kemasyarakatan lainnya. Negara dapat membuat aturan yang
mengikat umum, Negara juga bisa menarik pajak, bahkan Negara bisa
menghukum mati seseorang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan
sedangkan organisasi masyarakat tidak bisa melakukan itu karena
kapasitasnya berbeda.
4. Persamaan yang terdapat dalam pemikiran tentang teori kontrak
sosial yang digagas oleh Thomas Hobbes, John Locke dan J.J.
Rousseau terdapat pada kesadaran untuk menghentikan keadaan
alamiah agar dapat mewujudkan sebuah keberlangsungan hidup yang
teratur dan damai. Untuk itu maka perlu adanya sebuah lembaga yang
mengatur tatanan kehidupan yang dalam hal ini disebut sebagai
negara.perbedaanya adalah
Hobbes memiliki bentuk idealnya sendiri yaitu sebuah “Monarki
Absolut” dimana sebuah negara dipimpin oleh raja yang memiliki
kekuasaan tidak terbatas (absolut),Locke memliki bentuk ideal negara
yaitu “Monarki Konstitusional” negara memberi jaminan mengenai
hak-hak dan kebebasan kebebasan pokok manusia (life, liberty,
healthy dan property) dan Rousseau mengatakan negara yang sah
adalah negara yang berbentuk “Republik”. Rousseau dalam hal ini pun
menekankan pada apa yang disebut “kehendak umum” dalam
menentukkan jalannya pemerintahan dan menurut saya penerapannya
di indonesia bisa dilihat dalam kehidupan di Indonesia saat ini yaitu
Pajak merupakan cerminan dari teori kontrak sosial yang dikemukakan
oleh Hobbes.

5. a). Plato: Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena


adanya keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang
beraneka ragam.

Aristoteles: Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan


desa untuk mencapai kehidupan sebaik-baiknya.
b). Menurut saya yang paling relevan adalah pandangan dari plato
karena menurut plato asal mula Negara dari kebutuhan hidup dan
keinginan rakyat.

6. Legitimasi Sosiologis
Pengakuan masyarakat atas adanya kekuasaan negara terlihat dari
kenyataan politik yang menunjukkan adanya kekuatan kelembagaan
negara yang menguasai kehidupan warga negaranya.
Legitimasi sosiologis yang telah mengalami proses artikulatif dalam
institusi-institusi politik yang artikulatif dipahami sebagai legitimasi
politik. Proses tarik menarik kepentingan antara pihak yang berkuasa
yang terwujud dalam keputusan politik dianggap telah memiliki
legitimasi politik.
b. Legitimasi Yuridis
Pembenaran dari sudut yuridis (hukum) terlihat dari adanya dasar
hukum yang jelas atas keberadaan suatu negara.
Dasar hukum dari keberadaan negara Repubik Indonesia adalah
proklamasi kemerdekaan. Jika dilihat dari Teori Kontrak maka
proklamasi merupakan Unilateral Contract yang mendapat pengakuan
dari dunia internasional. Karena sudah mendapat pengkuan dari dunia
internasional maka negara Republik Indonesia merupakan subjek
hukum internasional yang memiliki hak dan kewajiban tertentu
sebagai anggota masyarakat hukum internasional.
Keberadaan konstitusi negara yaitu UUD 1945 menegaskan dasar
yuridis eksistensi ketatanegaraan sebagai komunitas politik yang
mandiri, tidak berada di bawah kedaulatan negara lain dan mampu
mempertahankan kemerdekaan secara politis dan sosiologis. Selain
itu, keberadaan unsur-unsur negara menjadi dasar legitimasi de jure
bagi Republik Indonesia.

c. Legitimasi Etis-Filosofi
Dasar keabsahan negara secara etis dapat dilihat dari pendapat Wolf
dan Hegel, yaitu bahwa pembentukan negara merupakan keharusan
moral yang tertinggi untuk mewujudkan cita-cita tertinggi dari
manusia dalam suatu lingkungan politik yang bernama negara.
Legitimasi etis (moral) mempersoalkan keabsahan wewenang
kekuasaan politik dari segi norma moral, bukan dari kekuatan politik
riil yang ada dalam masyarakat, bukan pula atas dasar ketentuan
hukum (legalitas) tertentu.B
Legitimasi etis-filosofis merupakan penyempurnaan akhir dari
kemauan dan kemampuan pihak penguasa. Walaupun suatu
pemerintahan memiliki banyak legitimasi sebagai dasar kekuasaannya,
namun tanpa adanya legitimasi etis yang berpihak pada kepentingan
kepentingan kemanusiaan maka pemerintahan tersebut pasti akan
dijatuhkan, baik melalui pemberontakan sosial, demonstrasi people
power, revolusi, reformasi (evolusi) atau pergantian melalui
mekanisme konstitusional.
Tindakan berkuasa dari negara dibenarkan karena negara merupakan
cita-cita manusia yang membentuknya.
Dalam konteks negara Republik Indonesia, keberadaan negara
dimaksudkan untuk merealisasikan tujuan etis secara kolektif.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu pemeritahan negara seharusnya
berdiri tergak di atas legitimasi yang kokoh, di atas seluruh legitimasi.
Tidak hanya bersifat teologis, sosiologis (mendapat pengkuan
masyarakat) dan yuridis (berlaku sebagai hukum positif dalam format
yuridis ketatanegaraan tertentu) namun juga etisfilosofis.
menurut saya yang menjadi dasar pembenar kekuasaan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah teori yuridis karena Pembenaran
dari sudut yuridis (hukum) terlihat dari adanya dasar hukum yang
jelas atas keberadaan suatu negara,dasar hukum dari keberadaan
negara Repubik Indonesia adalah proklamasi kemerdekaan.

7. Tujuan Negara menurut keempat sarjana


o Menurut Shang Yang
tujuan negara ialah untuk membentuk kekuasaan
negara,perbedaan tajam antara Negara dan rakyat akan
membentuk kekuasaan negara.
o Menurut Niccolo Machiavelli
tujuan negara adalah untuk memupuk kekuasaan guna
mencapai kemakmuran rakyat, Pemerintah atau Raja sebagai
teknik memupuk dan menggunakan kekuasaan.
o Menurut Dante Alighieri
tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan warga
negaranya,Yaitu mencapai perdamaian dunia sehingga perlu
dibentuk satu negara di bawah satu imperium.
o Menurut Imanuel Kant
tujuan negara adalah menegakkan hak-hak dan kebebasan
warga negara atau kemerdekaan individu.

Menurut saya pendapat yang sesuai dengan tujuan Negara


Kesatuan Republik Indonesia adalah pendapat dari Dante
Alighieri,Dante berpendapat tentang perdamaian dunia dan
pendapat tersebut sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
8. Teori Terjadinya Negara secara Primer

Teori terjadinya negara secara primer juga merupakan salah satu teori
yang menawarkan penjelasan tentang asal mula negara. Menurut teori
ini, terjadinya negara secara primer dapat digolongkan menjadi empat
fase, yaitu fase genootshap (genossenchaft), fase reich (rijk), fase staat,
dan fase (democratische natie dan dictatuur atau dictatum). Fase-fase ini
merupakan tahapan dalam pembentukan negara.

Teori Terjadinya Negara secara Sekunder

Selain teori terjadinya negara secara primer, kita juga mendapati teori
terjadinya negara secara sekunder. Teori terjadinya negara secara
sekunder fokus pada terjadinya negara pada claim atau pengakuan
terhadap suatu negara,Adanya pengakuan tersebut menunjukkan bahwa
suatu negara dianggap ada karena dua hal. Pertama, sudah ada negara-
negara lain yang kemudianMmengakui terjadinya negara yang lainnya.

Contoh negaranya adalah

• Primer

- Inggris

- Belanda

• Sekunder

- Negara Israel ketika dibentuk tahun 1948 banyak mencaplok daerah


Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir.
- Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai