Anda di halaman 1dari 3

RESUME

Nama : Ishak S A Paraibabo


NIM : 3331121101

Judul : ILMU NEGARA


Penulis : Sri Kusriyah, S.H.,M.Hum.

BAB I ILMU NEGARA SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN


Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah, yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Para sarjana yang menekankan Negara sebagai
inti dari politik (politics), memusatkan perhatiannya pada lembaga-lembaga kenegaraan serta
bentuk formalnya.Definisi-definisi ini bersifat tradisional dan agak sempit ruang lingkupnya
Kekuasaan adalah kemampuan seorang pelaku untuk mempengaruhi perilaku pelaku lain
sehingga perilakunya menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai
kekuasaan.Tentang sumber kekuasaan, maksudnya adalah mempersoalkan tentang dari
manakah asal atau sumber kekuasaan yang ada di dalam negara itu.

BAB II MAKNA NEGARA


Negara hukum yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut serta
dalam permusyawaratan negara. Menurut Kusnardi, “Yang dimaksud negara hukum adalah
negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya.
Kekuasaan adalah kemampuan seorang pelaku untuk mempengaruhi perilaku pelaku
lain sehingga perilakunya menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai
kekuasaan. Sedangkan istilah pemisahan kekuasaan dipakai dalam konteks pemisahan
kekuasaan di pemerintah federal, yaitu antara legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Fungsi negara ada lima: a) Fungsi diplomatic, b)Fungsi finance, c)Fungsi defencie,
d)Fungsi justicie, e) Fungsi polisi
Tujuan didirikannya negara dalam pandangan Aristoteles adalah: 1)
menyelenggarakan kepentingan warga negaranya, 2) berusaha supaya warga negara hidup
baik dan bahagia (good life) didasarkan atas keadilan, keadilan itu memerintah dan harus
menjelma di dalam negara

BAB III UNSUR NEGARA


Pertama Teori Politik merupakan Suatu masyarakat politik, untuk dapat disebut
sebagai negara harus memenuhi tiga unsur mencakup : 1. Harus ada rakyat atau penduduk, 2.
Harus ada wilayah, dari segi geopolitik termasuk kekayaan alam yang merupakan ruang
hidup bagi suatu negara, 3. Harus ada pemerintah yang berdaulat .
Kedua adalah Teori hukum internasional adalah Unsur-unsur yang diperlukan bagi
terbentuknya negara, ada yang termasuk unsur yang bersifat mutlak atau konstitutif, dan ada
pula yang bersifat tambahan atau deklaratif.
Ketiga Teori Kedaulatan Rakyat dimana kedaulatan rakyat adalah bahwa yang
memberi kekuasan tertinggi adalah rakyat, atau juga disebut dengan pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Rousseau mengatakan bahwa kehendak rakyat ada dua
macam yakni: a.Kehendak rakyat seluruhnya yang dinamakan volunte de tous,b.Volunte
general, dinyatakan sesudah negara ada sebab dengan keputusan suara terbanyak kini negara
bisa berjalan.
Keempat Teori Kedaulatan Hukum Menurut Krabbe yang menjadi sumber hukum itu
adalah rasa hukum yang terdapat di dalam masyarakat itu sendiri. Jadi menurut Krabbe
hukum itu tidaklah timbul atas kehendak negara, dan hukum berlaku terlepas dari kehendak
negara.

BAB IV ASAL MULA TERBENTUKNYA NEGARA


Pendekatan faktual sangat menekankan pada kenyataan sejarah, yaitu bahwa
kenyataan sejarah negara dapat dibentuk antara lain: Pendudukan, Melepaskan diri dengan
dari negara itu dan menyatakan kemerdekaannya, Peleburan (fusi), Pemecahan, suatu negara
pecah menjadi beberapa negara yang mereka
Ada beberapa teori mengenai terjadinya atau asal mula terjadinya negara baik
menurut pemikir barat maupun dalam pandangan pemikir Islam, teori dalam pandangan
pemikir barat. Teori Terbentuknya Negara Berdasarkan Pemikir Barat, antara lain: a. Teori
Ketuhanan (teori teokrasi),b. Teori Perjanjian Dasar (civitas naturalis), yakni sebelum
terjadinya negara, manusia mengadakan perjanjian untuk mendirikan negara (civitas Civilis).
c.Teori kekuatan d. Teori Garis Keturunan, e. Teori Organis Negara disamakan dengan
makhluk hidup. f. Teori historis atau evolusi.g. Teori Alamiah.

BAB V TIPE - TIPE NEGARA


Dalam sejarah pertumbuhan ilmu negara, tipe-tipe pokok negara dapat dibagi atas
lima bagian yaitu:
1. Negara Timur Kuno/Purba 2. Negara Yunani Kuno 3. Negara Romawi Kuno 4.
Negara Abad Pertengahan 5. Negara hukum
BAB VI BENTUK NEGARA, PEMERINTAHAN, DAN SISTEM PEMERINTAHAN
Menurut Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 , Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang
berbentuk Republik.
Bentuk pemerintahan yang dianut dalam suatu negara, dalam kepustakaan Belanda
dikenal dengan istilah “Staatvormen” yakni Monarkhi (monarkhi ) dan Republik Ken
(republik).staatvormen diartikan sebagai bentuk negara atau susunan negara, yakni kesatuan
atau serikat sedangkan regeringvorm berarti bentuk pemerintahan yakni republik atau
monarki.
Berdasarkan hubungan antara organ-organ yang diserahi kekuasaan yang ada dalam
negara, khususnya berdasarkan sifat hubungan antara badan eksekutif atau kekuasaan
pemerintahan dan badan legislatif/parlemen, terdapat tiga macam sistem sistem pemerintahan
yakni: 1. Negara dengan sistem pemerintahan presidensial 2. Negara dengan sistem
pemerintahan parlementer 3. Sistem dengan sistem pemerintahan referendum

BAB VII KONSTITUSI


K. C. Wheare: Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang
berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur/memerintah dalam pemerintahan
suatu negara. Herman Heller: konstitusi lebih luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.
BAB VIII DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga
negara dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum negara. Demokrasi
tidak langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan

BAB IX PEMILU DAN PARTAI POLITIK


Dalam negara demokrasi pemilu merupakan alat untuk mempertahankan dan
mengembangkan nilai-nilai demokrasi, mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Partai politik merupakan salah satu dari pilar negara demokrasi, yakni suatu kelompok
yang memberikan wadah bagi anggotanya untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan
kekuasaan negara. Menurut sejarahnya partai politik yang terorganisir timbul pada akhir abad
ke 18 di Eropa Barat sebagai suatu usaha kelompok yang berada di luar kekuasaan untuk
bersaing memperebutkan kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai