SUPREMASI HUKUM1
Pendahuluan
1
Penulis bernama Ahmad Naelul Abrori, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Kalimantan
Timur. Tulisan ini dibutuhkan guna memenuhi syarat dalam mengikuti Sekolah Konstitusi: Historisitas, Rasionalitas dan
Aktualitas Konstitusi yang di selenggarakan oleh @advokatkonstitusi secara daring (dalam jaringan).
2
Dr. Sutoyo, S.H., M.Hum., Konsep Kedaulatan Rakyat Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Lembaga Pengkajian MPR RI bekerjasama dengan
Pusat Pengkajian Pancasila Universitas Negeri Malang, Malang, 3 Mei 2016.
kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang3. Jimly Asshiddiqie,
memberikan konsep kedaulatan rakyat yakni diwujudkan melalui
instrumen-instrumen hukum dan sistem kelembagaan Negara dan pemerintah
sebagai institusi hukum yang tertib4.
3
Arief Budiman, Teori Negara, Kekuasaan dan Ideologi, Gramedia, Jakarta, 1986.
4
Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam Pembentukan UUD 1945,
FH UI Press, Yogyakarta, 2004.
5
Setyo Nugroho, Demokrasi dan Tata Pemerintahan Dalam Konsep Desa dan Kelurahan, Jurnal Cita Hukum, Vol.
1, No. 2, 2013.
permusyawaratan/perwakilan”. Sementara, unsur penting negara Hukum
menurut UUD 1945, yaitu: Pertama, hukumnya bersumber pada pasal dan
adanya pertingkatan hukum (stufenbouw desrecht-nya Hans Kelsen); kedua,
sistemnya, yaitu sistem konstitusi. Alasannya: UUD 1945 yang terdiri dari
Pembukaan, Batang tubuh dan Penjelasan hanya memuat aturan-aturan pokoknya
saja, sedangkan peraturan lebih lanjut dibuat oleh organ negara, sesuai dengan
dinamika pembangunan dan perkembangan serta kebutuhan masyarakat. Ketiga,
kedaulatan rakyat. Dapat dilihat dari Pembukaan UUD 1945 dan pasal 1 ayat (2)
“Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar”; keempat, persamaan hak/persamaan hukum (pasal 27 (1) UUD 1945);
kelima, kekuasaan Kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif);
keenam, adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR); ketujuh,
sistem pemerintahannya (Presiden) sebagai mandataris MPR.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU