Anda di halaman 1dari 6

NIM : 1512622027

Nama : Ilham Fauzan


Prodi : PTIK B

Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

A. Konsep Negara
Menjalani hidup sebagai manusia yang memiliki jiwa kemanusiaan akan sulit tercapai
oleh sebab manusia itu sendiri. Manusia merupakan makhluk yang bermasyarakat (Homo
Socius), makhluk yang mengandalkan sistem ekonomi (Homo Economicus), makhluk yang
mengembangkan serta menggunakan tekonologi (Homo Faber), dan makhluk yang memiliki
hasrat untuk berpolitik (Zoon Politicon). Dapat dikatakan bahwa manusia memiliki interaksi
antar satu sama lain yang didasari oleh ketertarikan dan kebutuhan mereka masing-masing.
Oleh karena itu, manusia yang memiliki ketertarikan dan juga kebutuhan masing-
masing ini saling memiliki hubungan interaksi sosial yang searah, berbeda, atau bahkan
bertentangan antar satu sama lain. Dikarenakan hubungan yang dapat bertentangan antar satu
sama lain ini, manusia dapat membentuk komunitas sendiri yang searah dengan mereka untuk
melawan komunitas yang bertentangan dengan ketertarikan dan kebutuhan mereka. Di dalam
karya Thomas Hobbes berjudul De Cive (1651) tercantum sebuah istilah Homo Homini Lupus
yang bermakna “Seorang manusia dapat menjadi serigala bagi manusia yang lainnya”. Hal ini
dapat juga diinterpretasikan bahwa seorang manusia adalah serigalanya dari manusia itu
sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia yang saling bertentangan itu akan
menciptakan dampak negatif berupa manusia dengan moral rendah dan perilaku barbar yang
dimana tidak sesuai dengan salah satu pandangan dan aktivitas manusia pada zaman ini, yaitu
pendidikan sebagai alat dasar untuk memanusiakan manusia.
Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah kondisi yang ideal, harmonis, tertib, dan
dapat menjamin kebutuhan serta kesejahteraannya; manusia membutuhkan sesuatu yang
disebut dengan negara. Berdasarkan Diplono (1975: 23-25) bahwa negara adalah organisasi
kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu
umat di suatu daerah tertentu.

Definisi negara oleh para ahli sendiri antara lain:

a. Hansen Kelsen : Negara ialah susunan dari pergaulan hidup bersama


dengan tata-paksa.

b. Aristoteles : Negara merupakan suatu persekeutuan dari keluarga


serta desa demi yang memiliki tujuan untuj mencapai kehidupan yang sebaik-
baiknya.
c. Harrold Laski : Negara yaitu suatu organisasi dengan paksaan.

d. Jean Bodin : Negara adalah persekutuan dari berbagai keluarga yang


dimana semua kepentingannya dipimpin oleh suatu lembaga berdaulat.

e. Prof. Miriam Budiardjo : Negara yakni organisasi yang berada dalam suatu
wilayah dengan kekuasaan tertinggi yang sah dan juga ditaati oleh rakyatnya.

f. Hugo de Groot : Negara ialah suatu persekutuan yang sempurna dan


didasari oleh orang-orang yang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum.

g. Bluntschli : Negara adalah organisasi politik di suatu daerah tertentu


yang tersusun atas diri rakyat.

h. Woodrow Wilson : Negara memiliki arti sebagai wilayah yang diisi oleh
rakyat yang terorganisasi untuk hukum

Diponolo menetapkan tiga unsur menjadi syarat yang mutlak untuk dibentuknya suatu
negara, yaitu:

a. Unsur tempat, sebagai wilayah yang digunakan untuk menjalankan pemerintahan.


b. Unsur manusia, sebagai rakyat yang menetap di dalam wilalyahnya.
c. Unsur organisasi, sebagai tata pemerintahan.

Ketiganya merupakan unsur konstitutif syarat dibentuknya sebuah negara, namun juga
diperlukan syarat deklaratif yaitu pengakuan dari negara lain.

Terdapat dua sudut pandang negara dari tata negara, antara lain:

a. Negara dalam keadaan bergerak : Berfokus pada pengkajian penyelenggaraan


lembaga-lembaga negara
b. Negara dalam keadaan diam : Berfokus pada pengkajian bentuk dan struktur
organisasi negara

Negara harus merumuskan sistem pemerintahan, bentuk negara, serta tujuan yang ingin
diwujudkan dari negara itu sendiri. Semua hal ini ditentukan dan dapat terlaksana dikarenakan
dasar negara yang dianut oleh negara tersebut.
Contohnya adalah Indonesia yang dimana memiliki dasar negara yaitu Pancasila.
Dampak Pancasila sebagai dasar negara berupa: negara Indonesia merupakan negara kesatuan
yang sesuai sila ketiga dari Pancasila, negara Indonesia adalah negara hukum dan republik yang
sesuai dengan sila kedua dan keempat dari Pancasila yaitu sebagai negara demokratis yang
konstutitusional.
Dapat disimpulkan bahwa suatu negara memiliki suatu prinsip penting yang mereka
anut, Indonesia telah memiliki konsep negara modern dan ideal.

B. Tujuan Negara
Menurut dipnolo (1975: 112-156), secara teoretik tujuan negara dibagi menjadi lima,
antara lain:

a. Tujuan negara yaitu keadilan


b. Tujuan negara yaitu kemerdekaan
c. Tujuan negara yaitu menjaga kepastian hidup, keamanan dan ketertiban
d. Tujuan negara yaitu menjamin kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
e. Tujuan negara yaitu memiliki kekuatan, kekuasaa, dan keagungan

Masing-masing dari teori-teori tersebut dikemukakan oleh beberapa tokoh, yaitu:


a. Fridriech Nietzsche : Manusia memiliki tujuan hidup sebagai jelmaan dari
pilihan mereka yang paling sempura. Kehidupan akan selalu berkembang, menang,
menaklukan, dan terus meningkat. (Teori kekuatan dan kekuasaan)
b. Thomas Hobbes : Unsur yang menjadi hakikat suatu negara adalah
perdamaian. Untuk menjada ketertiban serta keamanan, manusia harus melepaskan dan
meleburkan kemerdekaannya ke dalam kemerdekaan umum, dengan kata lain negara.
(Teori kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban)
c. Herbert Spencer : Negara tak lain dan tak bukan adalah alat yang
digunakan manusia untuk memperoleh lebih banyak kemerdekaan. (Teori
kemerdekaan)
d. Aristoteles : Negara harus menjamin kehidupan rakyatnya dengan
keadilan. Keadilan ini harus dinyatakan dalam undang-undang. (Teori keadilan)
e. Mohammad Hatta : Semua politik menuju pada kemakmuran rakyat. (teori
kesejahteraan dan kebahagiaan)
Semua manusia memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan, namun dengan cara yang berbeda-beda. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
dapat dibagi menjadi dua aliran, yaitu:

a. Aliran Liberal Individualis : Aliran yang ingin mencapai kesejahteraan dengan


politik dan sistem ekonomi liberal melewati jalur persaingan bebas.
b. Aliran Sosialis : Aliran yang berkeinginan mencapai kesejahteraan
melewati politik dan sistem ekonomi terpimpin.

Umumnya, tujuan dari suatu negara didasari oleh Undang-Undang dasar dari negara
tersebut. Indonesia sendiri memiliki tujuan yang disederhanakan menjadi dua untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuannya antara lain:

a. Pendekatan keamanan
b. Pendekatan kesejahteraan

C. Urgensi Dasar Negara


Secara etimologis, dasar negara identik dengan norma dasar (grunnorm), cita hukum
(techtsidee), cita negara (staatsidee), dan dasar filsafat negara (philosophische grondslag).
Terdapat banyak sekali istilah-istilah yang merujuk pada kosa kata bahasa asing yang
mengindikasikan bahwa dasar negara merupakan hal yang bersifat universal dengan kata lain
setiap negara memiliki suatu dasar negara.
Secara termimnologis, dasar negara merupakan landasan dan sumber untuk
menciptakan dan menjalankan suatu negara. Tidak hanya itu, dasar negara dapat dikatakan
sebagai segala sumber hukum dari suatu negara.
Secara teoretik, dasar negara mengacu pada pendapat yang diutarakan oleh Hans
Kelsen, yaitu grundnorm (Kelsen, 1970: 8). Hal yang disebut norma dasar ini merupakan acuan
norma tertinggi yang menjadi pedoman dalam kesatuan-kesatuan sistem norma yang berada
dalam tatanan masuatakat. Oleh sebab itu, tempat dasar negara berbeda dari tempat perundang-
undangan karena dasar negara sendiri adalah sumber dari perundang-undangan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dasar negara memiliki sifat permanen, berbeda dengan perungang-
undangan yang memiliki sifat fleksibel.
Dalam pandangan Hans Nawiasky, terdapat kaidah tertinggi yang melebihi undang-
undang dasar, yang disebut dasar negara atau staatsfundamentalnorm. Di Indonesia sendiri
kaidah tertinggi tersebut adalah Pancasila. Dasar negara merupakan norma dasar yang menjadi
sumber hukum dan cita hukum, baik secara tertulis maupun tidak. Cita hukum itu sendiri akan
mengarahkan hukum kepada cita-cita rakyat. Hal ini adalah urgensi dari dasar negara.
D. Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila dianalogikan sebagai sebuah jalanan yang dilapisi oleh aspal. Pancasila akan
memberikan arahan kepada kendaraan yang melintas di atas jalan tersebut agar kendaraan itu
dapat sampai ke titik tujuannya dengan selamat tanpa adanya kerusakan. Jika tidak ada
Pancasila, maka dapat dianalogikan kalau jalan yang tadi tidak memiliki aspal. Walaupun
kendaraan dapat tetap berjalan, namun temponya akan lebih lambat, sulit untuk dikendalikan,
dan juga akan cepat sekali rusak.
Sehingga Pancasila dijadikan pandangan hidup untuk menuntun masyarakat Indonesia
dan juga menjadi kepribadian rakyatnya sendiri dengan sifat-sifat nasional yang melandasi
kebudayaan bangsa.
Akan ada banyak permasalahan di Indonesia yang dapat dihindari dikarenakan
Pancasila memiliki pandangan yang bertumpu kepada pola hidup yang dilandasi ileh
keselarasan, keasrian, dan juga keseimbangan. Sehingga perbedaan dapat menjadi pola
kehidupan yang dinamis, dengan banyak perbedaan namun berada dalam sati kesatuan.
Pancasila merupakan landasan bagi seluruh peraturan yang ada di Indonesia sesuai
dengan lima sila, sehingga dapat menjamin perasaan akan keadilan rakyatnya. Peraturan yang
ada berlaku untuk semua masyarakat tidak peduli akan perbedaan apapun yang mencegah
adanya diskriminasi.
Oleh karenanya, Pancasila memiliki alasan-alasan yang penting sebagai dasar negara.
Masyarakat juga diharapkan agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, kerja, maupun dalam
bermasyarakat.
Pemerintah sendiri harus menjadi panutan yang baik untuk masyarakat, sehingga
mereka dapat mengetahui bahwa Pancasila terdapat di dalam seluruh insan di negara Indonesia.
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan Pancasila untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Gumelar, Abih. 2020. Pancasila sebagai Dasar Negara. Diunggah oleh ISOLAedu
Production.
https://www.youtube.com/watch?v=snEfaJ3qfrE

Anda mungkin juga menyukai