1. Dimensi Realitas
Dimensi realitas memiliki makna bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai
dasar yang terkandung di dalam Pancasila bersumber dari dalam masyarakatnya
sendiri, yaitu bangsa Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang dikandung dalam Pancasila
berasal dari nilai-nilai kehidupan bangsanya dan juga dapat diartikan bahwa nilai-
nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik
yang berkaitan dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam seluruh aspek
penyelenggaraan negara.
2. Dimensi Idealitas
Dimensi idealitas memiliki makna bahwa Pancasila mengandung cita-cita
yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Hal ini menyimpulkan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila memiliki adanya
sebuah tujuan yang ingin diicapai sehingga berdampak dalam memberikan
harapan dan optimisme serta dapat mendatangkan motivasi untuk mewujudkan
cita-cita tersebut.
3. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi fleksibilitas memiliki makna bahwa Pancasila mengandung
relevansi atau kekuatan yang menstimulasi masyarakat dalam mengembangkan
pemikiran-pemikiran baru mengenai nilai-nilai dasar yang dikandung dalam
Pancasila.
Oleh karenanya, Pancasila sebagai ideologi memiliki sifat yang terbuka
karena memiliki sifat yang demokratis dan mengandung dinamika internal yang
mengajak dan menstimulasi masyarakat yang meyakininya untuk
mengembangkan pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat.
Dalam dimensi-dimensi tersebut, Pancasila sudah menjadi sesuatu yang
dekat dengan rakyat Indonesia. Salah satunya di dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke-empat yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.” Secara tidak langsung pembukaan UUD 1945
alinea ke-empat membicarakan Pancasila.
Dapat dikatakan bahwa Pancasila telah terbenam di dalam jiwa masyarakat
Indonesia sebagai pedoman. Pancasila yang merupakan pedoman inilah yang
mencerminkan kepribadian rakyat Indonesia itu sendiri. Hal ini dikarenakan
nilai-nilai Pancasila yang diterapkan di dalam kehidupan akan mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Nilai-nilai tersebut yang di
kandung Pancasila antara lain:
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa, mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia
memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan menjalankan
seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab, mencerminkan bahwa seluruh
komponen masyarakat Indonesia saling menghormati dan menjaga sesama tanpa
memandang latar belakang suku, ras, maupun agamanya.
Sila 3: Persatuan Indonesia, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia meskipun
memiliki pemberdayaan budaya, latar belakang, kultur, tradisi, keyakinan, dan
suku harus bersatu sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu Bangsa Indonesia.
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia
menempatkan kedaulatannya di tangan rakyat, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Setiap masyarakat Indonesia memiliki hak, kewajiban, serta
kedudukan yang sama di hadapan hukum dan saat menyampaikan pendapat.
Sila 5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mencerminkan bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan keadilan dalam bidang
kehidupan secara menyeluruh, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan,
dan lain-lain.
Sehingga, Hakikat Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia terdapat
pada nilai-nilai yang dikandungnya. Nila-nilai ini dijadikan fondasi untuk
membentuk pandangan dan cita-cita Indonesia ke depannya dan sebagai
gambaran bagaimana seharusnya kehidupan dalam bernegara dijalankan.
Pancasila didukung oleh sifatnya yang dinamis dan terbuka, sehingga meskipun
zaman telah berkembang dengan pesat, Pancasila tetap dapat digunakan sebagai
acuan.