Anda di halaman 1dari 7

Nama: Luthfi Raihan Hadiansah

Kelas: 18 MJ F

Nrp: 184010332

IDEOLOGI PANCASILA

Selain bunyi kelima sila pancasila yang harus kita hafal, tak kalah pentingnya kita juga
harus mengetahui mengenai ideologi pancasila. Sehingga kecintaan terhadap negara ini akan
semakin bertambah.

Apakah pentingnya ideologi untuk suatu negara? Ideologi bermakna sebagai semua
pandangan, nilai, cita-cita, dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan nyata.
Ideologi dalam hal ini amat diperlukan, sebab dianggap bisa membangkitkan kesadaran terhadap
kemerdekaan.

Fungsi ideologi sendiri yaitu membentuk identitas/ciri kelompok atau bangsa. Ideologi
mempunyai kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi
mempersatukan “sesama” kita.

Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia.
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideologi pancasila
adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.

Dasar negara merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar negara merupakan suatu
dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut
tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga tidak
mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara
sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan persatuan.


2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk mencapai tujuannya.
3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
Indonesia
4. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk mewujudkan
cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.
5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan
negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia.

Makna Ideologi Pancasila

Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi
Nasional bangsa Indonesia. Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai
yang tercamtum dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara.

Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan


bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama
dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat
Indonesia.

Dimensi Ideologi Pancasila

1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang tercamtum di ideologi tersebut


mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat dimana ideologi itu ada
untuk pertama kalinya.

2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar tersebut
bisa memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat mengenai masa
depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan


dan Keadilan. Inilah nilai dasar untuk kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya terselip nilai lainnya secara lengkap
dan harmonis, baik nilai nilai vital, material, nilai kebenaran(kenyataan) , nilai etis, nilai estetis,
maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi sendiri bersifat objektif dan
subjektif.

Nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif maksudnya:

 Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri mempunyai makna yang ter-dalam.
 Pancasila yang tersimpan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar.
 Inti dari nilai Pancasila akan terus ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif menjelaskan bahwa keberadaan nilai-
nilai Pancasila bergantung pada bangsa Indonesia sendiri. Dapat dijelaskan sebab:

 Nilai-nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia.


 Nilai-nilai Pancasila di dalamnya memuat nilai- nilai kerohanian.
 Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai Pancasila di dalamnya merupakan nilai yang digali , tumbuh dan berkembang
dari budaya bangsa Indonesia
Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan UUD memuat isi yang mewajibkan
pemerintah, penyelenggara Negara termasuk juga pengurus partai dan golongan fungsional untuk
menjaga budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur.

Ciri – Ciri dari Ideologi Pancasila

Adanya nilai dan dimensi Pancasila mengkerucutkan ciri – ciri ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa ciri dari ideologi Pancasila
adalah antara lain:

1. Berasal dari falsafah masyarakat

Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan hidup atau idealisme, tujuan, dan cita-
cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
sendiri. Bukan konsep yang dibuat buat untuk masyarakat.

2. Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa

Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya pada konsep Tuhan Yang
Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang maha esa, negara Indonesia yang berpegang
pada ideologi Pancasila melarang adanya paham atheis di Indonesia.

3. Demokratis

Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan yang berdasar


persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa pemerintahan indonesia memiliki sifat
demokrasi. Dilihat dari asal katanya, demokrasi berasal dari bahasa Latin demo yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa negara yang
demokratis harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Pendapat rakyat sangat
penting, dan pemimpin hanya memberikan keputusan.

4. Berdasar hukum

Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar hukum. Negara hukum
bisa diartikan sebagai negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasar pada
hukum. Kekuasaan pemerintahan berdasar pada kedaulatan atau supremasi hukum dan bertujuan
untuk menjalankan ketertiban hukum. Negara hukum mempunyai konstitusi yang jelas. Berbeda
dengan ideologi komunis, mereka mempunyai konstitusi, tapi kekuasaan tertinggi di tangan
pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi komunis tidak bisa dikatakan negara hukum.

5. Kreatif dan dinamis

Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis mencapai tujuan nasional.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan nasional. Dengan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan,
masyarakat akan bisa ikut serta dalam usaha mencapai tujuan nasional. Salah satu nilai dalam
ideologi Pancasila yang harus dijunjung tinggi demi tercapainya tujuan nasional adalah nilai
persatuan dan kesatuan.

6. Berdasar pegalaman sejarah bangsa

Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah bangsa yang
diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah Pancasila dijadikan ideologi yang akan
mendasari berdirinya sebuah bangsa yang kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai
persatuan dalam ideologi Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah dan menyatukan
rakyat yang berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nilai – nilai tersebut juga berhasil membersihkan Indonesia dari sistem politik komunis. Itulah
mengapa ada hari yang memperingati kesaktian Pancasila.

7. Terbentuk dari pikiran rakyat

Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa campur tangan atau
paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang berkuasa. Konsep pancasila berasal dari hasil
pemikiran rakyat. Kesamaan pemikiran individu rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi
membentuk konsep cita-cita hidup manusia, dan itulah yang menjadi hakikat ideologi. Sebelum
menjadi Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung tinggi lima nilai dalam kehidupan
berbangsa negara. Kelima nilai tersebut adalah: kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan. Nilai – nilai itulah yang kemudian disempurnakan dalam
Pancasila dan dijadikan ideologi.
8. Isinya tidak operasional.

Nilai pancasila yang tidak operasional bukan berarti bahwa nilai – nilai tersebut tidak bisa
diterapkan. Sifatnya yang tidak operasional justru memungkinkan Pancasila untuk bisa diuraikan
secara lebih eksplisit sesuai dengan kebutuhan. Sifat ideologi yang operasional memang mudah
diterapkan. Akan tetapi itu akan menjadikannya menjadi sangat terbatas dan tidak memenuhi
kebutuhan yang ada.

9. Menginspirasi rakyat

Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila dapat menginspirasi
masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi dan terdorong untuk mengamalkan nilai praktis
Pancasila di semua aspek kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia
akan terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi, hanya akan menjadi
suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu, nilai idealisme Pancasila yang tersebut diatas
membuat Pancasila sangat mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidup.

10. Menghargai keberagaman

Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia menjunjung tinggi
nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila bisa diterima oleh semua kalangan. Seperti
yang kita tahu, Indonesia terdiri dari beberapa komponen yang berbeda – beda. Indonesia
memiliki suku, agama, dan budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia sebagai
negara kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia. Tidak sedikit pula wilayah
yang justru lebih dekat dengan negara tetangga daripada dengan pusat pemerintahan Indonesia.
Dengan begitu, nilai persatuan dalam keberagaman ini harus terus ditekankan dalam tahap-tahap
pembinaan persatuan dan kesatuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

CONTOH KAUSUS
1. Bom Bali I : Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang
terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai
peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa
sekaligus. Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang
sedang berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila.

2. Ketidak adilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu kasus yang pernah ada
dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini adalah usaha pemerintah untuk
memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi
masyarakat terutama yang berasal dari kalangan bawah karena merasa digenjot untuk
membayar dan itu sama saja seperti membuat rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang
sekarang mengemplang BLBI. Hal ini menimbulkan ketidak adilan.

3. OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak tahun
1965 dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu
organisasi yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin
merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa
Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai