Pendahuluan
• Adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan: a) sumber dayanya untuk
memproduksi produk yang akan ditawarkan kepada
masyarakat dan b) keuntungan atau laba perusahaan.
B
Level 1:
A Fungsi produksi
I II III
Level 2 :
L
Efisien Q
A
B
C
L
Contoh
Diketahui:
1.Q = 22X + 10X2 – X3
2. Jumlah input tenaga kerja adalah 10
orang
Hitung:
1.Produksi total
2.Produksi marginal
3.Produksi rata-rata
4.Fase produksi
Pembahasan
1. Fungsi produksi total adalah
Q = 22X + 10X2 – X3
2. Fungsi produksi marginal
Untuk mencari fungsi produksi marginal, kita
harus menurunkan persamaan fungsi dari Q =
22X + 10X2 – X3. Turunan persamaan dari fungsi
produksi tersebut adalah;
MP = 22 + 20X – 3X2
Pembahasan
3. Fungsi produksi rata-rata
Secara matematis fungsi produksi rata-rata dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Q Q
Produksi Rata - rata
X X
Berdasarkan rumus tersebut, maka fungsi
produksi rata-ratanya adalah:
22X 10X2 X3
AP
X
AP = 22 + 10X – X2
X Fungsi Fungsi Fungsi
produksi total produksi produksi
marginal rata-rata
Q = 22X + 10X2 – X3 MP = 22 + 20X – 3X2 AP = 22 + 10X – X2
1 31 39 31
2 76 50 38
3 129 55 43
4 184 54 46
5 235 47 47
6 276 34 46
7 301 15 43
8 304 -10 38
9 279 -41 31
10 220 -78 22
350
300
250
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X Q
Fungsi Produksi Dua Input Satu
Output
• Fungsi produksi yang menggambarkan
hubungan antara dua input (tenaga kerja
dan modal) dan satu output (satu produk).
• Pada analisis fungsi produksi dua input
satu output, diasumsikan jumlah output
dipengaruhi oleh tenaga kerja dan modal,
sedangkan faktor produksi lainnya
dianggap tetap.
• Secara matematis fungsi produksi dua
input satu output dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, // X3, X4)
Fungsi Produksi Dua Input Satu
Output
Untuk menganalisis fungsi produksi dua input satu
output, terdapat beberapa alat analisis yang dapat
digunakan, antara lain:
1. Kurva isoquant (isoquant curve; Kurva produksi
sama)
Suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi
input faktor tenaga kerja (L) dan modal (K) yang
dapat menghasilkan sejumlah output yang sama.
Makin tinggi kurva isokuan menunjukan tingkat
output yang makin besar pula.
Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva
isokuan yang mungkin dapat dicapai oleh produsen
disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
Return to Scale
Konsep yang menjelaskan seberapa besar output
berubah bila jumlah factor produksi dilipatgandakan.
Digunakan sbg dasar keputusan produksi.
Hitung:
1. Tingkat keseimbangan produksi
2. Kurva isoquant
3. Kurva isocost
4. Tingkat pergantian teknis marginal
Pembahasan
Tingkat keseimbangan produksi
1. Mencari nilai MPTK
MPTK atau marginal product atas tenaga
kerja, merupakan turunan persamaan
pertama jumlah input tenaga kerja (TK)
terhadap jumlah output (Q).
Berdasarkan pada persamaan fungsi
produksi TP = 20TK – 2TK2 + 30M – 3M2,
maka MPTKnya adalah sebagai berikut:
MPTK = 20 – 4 TK = 0
4 TK = 20
TK = 5
Pembahasan
2. Mencari nilai MPM
MPM atau marginal product atas modal,
merupakan turunan persamaan pertama jumlah
input modal (M) terhadap jumlah output (Q).
Berdasarkan pada persamaan fungsi produksi TP
= 20TK – 2TK2 + 30M – 3M2, maka MPMnya
adalah sebagai berikut:
MPM = 30 – 6 M = 0
6 M = 30
M =5
Pembahasan
3. Mencari jumlah output maksimum
Setelah MPTK dan MPM sudah diketahui, maka
tahap selanjutnya adalah memasukkan nilai
MPTK dan MPM pada fungsi produksi.
TP = 20TK – 2TK2 + 30M – 3M2
TP = 20 (5) – 2 (5)2 + 30 (5) – 3 (5)2
TP = 100 – 50 + 150 – 75
TP = 125
Pembahasan
Pembahasan
TK M Total output
1 4 90
1 6 90
3 2 90
7 2 90
9 6 90
Pembahasan
Kurva isocost
2.000 = 1.000TK + 500M
Jika TK = 0
2.000 = 1.000TK + 500M
2.000 = 1.000 (0) + 500M
M =4
Jika M =0
2.000 = 1.000TK + 500M
2.000 = 1.000TK + 500 (0)
TK =2
Pembahasan
Kurva isocost
M
2 TK
Pembahasan
Tingkat pergantian teknis marginal
TK M Jumlah Tingkat
output pergantian
teknis marginal
1 4 90
1 6 90 ∞
3 2 90 2
7 2 90 0
9 6 90 -2
Pembahasan
Kurva Tingkat keseimbangan produksi
M
TP = 90
4
2 TK
• KESEIMBANGAN PRODUSEN
(OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT)