Anda di halaman 1dari 18

IDEOLOGI PANCASILA

KELOMPOK

BAMBU RUNCING

Disusun Oleh :

1. Yani Amega Sari


2. Defi Fadjrina
3. Irayanti Rosdiana
4. Sari Aprilia
5. Muhammad Fiqri Azis
6. Agung Prasetyo Effendi
7. Rahmat Ramadhan
DAFTAR ISI

BAB I ......................... Pendahuluan


BAB II ......................... Tujuan
BAB III ......................... Pembahasan
a. Pengertian Ideologi Pancasila
b. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
c. Fungsi Ideologi Pancasila
d. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Besar Dunia

BAB IV ......................... Kesimpulan dan Penutup


BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,
bukan terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi ideologi lain di dunia, namun terbentuknya
pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia
Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila dibandingkan dengan ideologi
bangsa lain di dunia mempunyai suatu perbedaan, di satu sisi terkadang perbedaan
tersebut terasa dekat dan tipis tetapi disisi lainnya perbedaan tersebut terasa sangat
jauh dan sangat berbeda.

Permasalahan tentang ideologi pancasila bukan hanya sebuah permasalahan


yang berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normatif namun juga bersifat
praktis karna menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal ini karena Ideologi
Pancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang
menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup ditentukan secara kongkrit
bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi Pancasila tidak hanya menuntun
melainkan juga akan menuntut ketaatan krongkit, harus melaksanakan ini dan itu,
dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap dan bertindak
tertentu.
BAB II
TUJUAN

Tujuan Pancasila sebagai ideologi negara :

Pancasila sebagai sebuah ideologi bukanlah sekedar susunan kalimat yang


tersusun dalam 5 poin. Pancasila merupakan buah pemikiran panjang dan kompleks
demi menghasilkan sebuah landasan dan dasar negara yang sederhana dan efisien
serta mudah dipahami oleh masyarakat umum. Di balik kesederhanaan itu Pancasila
memiliki tujuan yang penting bagi stabilitas kehidupan birokrasi dan kemasyarakatan
di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kaitannya dengan Pancasila
sebagai ideologi negara. Setiap sila dalam Pancasila memiliki tujuan dan maksud.
Dari 5 sila yang ada termuat 4 tujuan utama Pancasila sebagai ideologi negara,
yakni:

1. Mempersatukan bangsa Indonesia di tengah latar belakang bangsa ini yang


majemuk baik dalam hal suku, ras, agama, bahasa dan budaya. Tujuan ini
tersirat di dalam sila pertama dan sila ketiga.
Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” secara tegas bermaksud
menyatakan bahwa Keesaan Tuhan yang disembah oleh bangsa Indonesia,
dengan jelas kita menangkap tujuan sila ini adalah mempersatukan
keberagaman agama di bawah payung Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sedangkan sila ke 3 “Persatuan Indonesia” bertujuan untuk mempersatukan
kebhinekaan suku, ras dan budaya.

2. Menciptakan nuansa hukum dan peradilan yang jujur, bijaksana serta


menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan sosial. Tujuan ini tersirat di
dalam sila ke 2 dan sila ke 5 pancasila.
Sila ke 2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila ke 5 “Keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia” menyiratkan bahwa Pancasila secara tegas
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia sebagai landasan hukum di wilayah
NKRI, oleh karena itu segala perundang-undangan serta peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah dilandasi oleh Pancasila.
3. Menegaskan fungsi pemerintah sebagai perwakilan rakyat sehingga segala
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus melalui proses yang demokratis.
Dengan jelas hal ini termuat di dalam sila ke 4 “Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

4. Melandasi segala aspek kehidupan masyarakat demi menciptakan


masyarakat majemuk yang harmonis dan bertoleransi tinggi. Tujuan ini
dipertegas oleh sila ke 3 dan sila ke 5.
BAB III.a
PENGERTIAN IDEOLOGI PANCASILA

Sebelum membahas tentang pengertian ideologi pancasila, ada baiknya anda


memahami apa arti dari ideologi. Ideologi berakar pada kata “idea”. Jika ditarik lebih
jauh, ideologi berasal dari bahasa yunani “eidos” yang berarti gagasan, pengertian
dasar, konsep atau cita-cita dan “logos” yang memiliki arti ilmu pengetahuan.
Sehingga secara harfiah ideologi memiliki pengertian ilmu pengetahuan tentang ide-
ide atau ajaran tentang pengertian dasar.

Pengertian ideologi secara umum adalah seperangkat pemikiran, ide atau


gagasan yang memiliki orientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu
sistem yang teratur. Umumnya ideologi berkaitan erat dengan dunia politik. Selain itu
ideologi juga berkaitan erat dengan bangsa dan negara sehingga anda mungkin
sering kali mendengar istilah ideologi negara dan ideologi bangsa.

Pancasila merupakan suatu dasar atau ideologi yang dianut oleh negara
Republik Indonesia. Tak hanya harus dihafal, ideologi pancasila sebagai dasar
negara juga harus dimengerti, dan dipahami maknanya oleh seluruh warga negara
Indonesia. Dengan demikian makna positif yang terkandung dalam ideologi
pancasila bisa benar-benar kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Sebaliknya ketidaktahuan akan pengertian ideologi pancasila dan maknanya


akan mengurangi pemahaman bagaimana seorang warna negara Indonesia
seharusnya bersikap dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih, di
tengah kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk seperti dewasa ini,
pemahaman terhadap pancasila sangat dibutuhkan.

Dengan demikian ideologi Pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide


atau cita-cita yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan
suatu tujuan dengan berlandaskan pada nilai-nilai pada lima sila yang ada dalam
Pancasila yang merupakan satu kesatuan organis tidak terpisahkan antara sila yang
satu dengan sila yang lainnya untuk mengatur berjalannya pemerintahan negara
Indonesia demi meraih cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia.

BAB III.b

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara


atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan
bernegara Indonesia.

Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan


MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

MAKNA IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Adapun maknanya adalah bahwa pancasila sebagai keseluruhan pandangan,


keyakinan, cita-cita dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, serta berbangsa dan bernegara.

Secara umum makna ideologi pancasila adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila menjadi cita-cita bersifat normatif


dalam penyelenggaraan negara

2. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati
bersama sehingga dapat menjadi salah satu pemersatu masyarakat dan bangsa
Indonesia

Makna ideologi pancasila dijadikan suatu dasar negara memiliki tujuan bahwa
segala sesuatu dalam bidang pemerintahan maupun semua yang berhubungan
dengan kenegaraan harus didasari dengan titik tolaknya, dibatasi gerakan
pelaksanaanya dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
menggunakan pancasila.

Pada awalnya, makna ideologi pancasila ini harus dipahami sebagai konsep yang
meliputi pemahaman seluruh elemen masyarakat dan bangsa Indonesia agar
bersemangat dalam pergerakan melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan dan
mewujudkan kehidupan penyelenggaraan negara.

Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka dan tertutup

Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup adalah :

Ideologi Terbuka Ideologi Tertutup


1. Bukan merupakan cita-cita yang
1. Merupakan cita-cita yang sudah sudah hidup dalam masyarakat.
hidup dalam masyarakat. 2. Bukan berupa nilai dan cita-cita.
2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang 3. Kepercayaan dan kesetiaan ideologis
berasal dari dalam masyarakat sendiri. yang kaku.
3. Hasil musyawarah dan konsensus 4. Terdiri atas tuntutan konkret dan
masyarakat. operasional yang diajukan secara
4. Bersifat dinamis dan reformis. mutlak.

Menurut Kaelan, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai


ideologi terbuka adalah sebagai berikut :

a. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila.


b. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta
lembaga pelaksanaanya.
c. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi
d. Pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB III.c

FUNGSI IDEOLOGI PANCASILA

Ideologi sendiri mempunyai beberapa fungsi antara lain :

1. SEBAGAI STRUKTUR KOGNITIF

Yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan untuk memahami


serta menafsirkan dunia dan kejadian di dalamnya.

2. SEBAGAI ORIENTASI DAN WAWASAN

Yang kedua yaitu sebagai orientasi dasar dengan membuka wawasan yang dapat
memberi warna. Selain itu juga dapat menunjukkan tujuan hidup bagi manusia.

3. SEBAGAI NORMA ATAU NILAI

Yang ketiga, menjadi pedoman dan juga pandangan hidup bagi seseorang dalam
melangkah dan bertindak.

4. SEBAGAI BEKAL DAN PEMBUKA JALAN

Bagi seseorang untuk dapat menemukan identitas seseorang tersebut.

5. SEBAGAI KEKUATAN, SEMANGAT DAN MENDORONG

Yang kelima ini juga jangan tinggalkan apalagi dilupakan. Yaitu, yang memiliki
kekuatan dan kemampuan dalam memberikan semangat serta mendorong
seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan untuk menjalankan berbagai
kegiatan.kemampuan dalam memberikan semangat serta mendorong seseorang
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan untuk menjalankan berbagai kegiatan.

6. SEBAGAI MEMAHAMI, MENGHAYATI & MEMPOLAKAN TINGKAH LAKU.


Yang terakhir adalah sebagai pendidikan untuk seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati serta mempolakan tingkah laku masyarakat sesuai orientasi
dan norma atau nilai yang terkandung di dalam suatu ideologi tersebut.

Jadi fungsi penting Pancasila sebagai ideologi negara, antara lain :

1. Menyatukan bangsa Indonesia dan memperkokoh serta memelihara


persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam meraih tujuan dan
cita-cita bangsa Indonesia.
3. Memberikan bangsa Indonesia suatu kemauan dan kesadaran untuk menjaga
dan memelihara identitas bangsa Indonesia.
4. Menerangi dan mengawasi keadaan serta kritis kepada adanya upaya untuk
mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.
5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga
keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia.
BAB III.d

PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN

IDEOLOGI BESAR DUNIA

Pada awalnya bersumber dari nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu adat
istiadat, serta dalam agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup
bangsa. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup
bangsa yang telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat oleh bangsa Indonesia
sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan negara.
Oleh karena itu, Pancasila ada pada kehidupan bangsa dan kelangsungan hidup
bangsa dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
   

Sebelum era reformasi di Indonesia, dalam proses perjuangan melawan 


kolonialisme terjadi penyerapan berbagai wawasan ideologi lain yang tidak sejalan
dengan Pancasila yang telah disepakati para pemimpin gerakan kebangsaan
Indonesia. Berbagai ideologi tersebut antara lain sebagai berikut:

1.        IDEOLOGI SOSIALIS

Telah lama berkembang sejak ratusan tahun yang lalu. Sosialisme sendiri berasal
dari bahasa Latin yakni socius (teman). Sosialisme merupakan suatu paham yang
menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan mengutamakan segala
aspek kehidupan bersama manusia.

Negara harus slalu campur tangan dalam segala kehidupan , demi tercapainya
tujuan negara . Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan
persamaan / pemerataan derajat antar masyarakatnya. Sosialisme mencita-citakan
sebuah masyarakat yang didalamnya semua orang hidup dan dapat bekerja sama
dalam kebebasan dan solidaritas dengan hak-hak, yang sama. Tujuannya ialah
mengorganisir buruh dan menjamin pembagian merata hasil-hasil yang dicapai,
memberikan ketenteraman dan kesempatan bagi semua orang. Jadi sosialis
merujuk kepada pengaturan atas dasar prinsip pengendalian modal , produksi dan
kekayaan oleh kelompok .

Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Perancis pada tahun 1831 dalam sebuah
artikel tanpa judul oleh Alexander Vinet. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan
untuk pembedaan dengan indvidualisme, terutama oleh pengikut-pengikut Saint-
Simon, bapak pendiri sosialisme Perancis. Saint-Simon lah yang menganjurkan
pembaruan pemerintahan yang bermaksud mengembalikan harmoni pada
masyarakat.

2.        IDEOLOGI KOMUNIS

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Penganut paham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi
perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat
berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme
di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan
kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan
komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan
yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa
yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat


kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara
untuk kemakmuran rakyat secara merata yang paling utama pula Komunis sangat
membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunis juga disebut anti
liberalisme. Parahnya Komunis sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan
prinsip agama  membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari
pemikiran yang rasional dan nyata. Ideologi Komunis bersifat absolutisasi dan
determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas
atau masyarakat, kebebasan individu serta hak milik pribadi tidak diberi tempat
dalam Negara Komunis. Masyarakat Komunis bercorak internasional . Artinya,
masyarakat yang dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa
nasionalisme. Komunisme bercita – cita menciptakan masyarakat tanpa kelas .

Ciri-ciri ideologi komunisme :

a.    Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai


alat kekuasaan.

b.    Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata.

c.    Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya.

d.    Komunisme juga disebut anti liberalisme.

e.    komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama


dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya
dari pemikiran yang rasional dan nyata.

3.    IDEOLOGI LIBERAL

Ideologi liberal merupakan suatu paham liberalisme yang berkembang dari akar-akar
rasionalisme yang merupakan sumber kebenaran tertinggi serta memberikan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada individu dalam segenap bidang
kehidupannya . Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Dengan kata lain liberalisme merupakan paham yang memberikan
penekanan kebebasan individu sehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung
jawab Negara. Pada awalnya paham ini berkembang di Eropa pada abad
pertengahan, Negara Inggris memulai timbulnya liberalisme. Liberalisme
memandang manusia sebagai makhluk bebas yang kebebasannya melalui unsur
rasionalisme , materialisme , dan individualisme merupakan milik yang sangat tinggi
dan berharga . Ajaran liberalisme juga bertitik tolak pada hak asasi manusia yang
dimiliki sejak lahir dan tidak dapat  di ganggu siapapun (mutlak) , setiap individu
memiliki kesempatan dan kebebasan dalam mengejar kebahagiaan lahir dalam
melimpahnya kekayaan material. Urusan agama dipisahkan dari negara sedangkan
segenap permasalahan , ketentuan hukum , dan perundangan menjadi kewenangan
serta kesepakatan individu. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham
liberal menolak adanya pembatasan khususnya dari pemerintah dan agama.

Namun paham liberalisme tidak sesuai dengan pancasila yang memandang


manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat wajib menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan
kewajibannnya terhadap masyarakat.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

a.    Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

b.    Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk


kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

c.    Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan


yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.

d.    Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

e.    Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian


terbesar individu berbahagia.

f.    Hak-hak tertantu  tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.

Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi Liberalisme, Komunisme, Sosialisme.

ASPEK
LIBERALISME KOMUNISME SOSALISME PANCASILA
IDEOLOGI
- Demokrasi - Demokrasi rakyat. - Demokrasi untuk - Demokrasi
liberal. - Berkuasa mutlak satu kolektivitas. Pancasila.
- Hukum untuk parpol. - Diutamakan - Hukum untuk
melindungi - Hukum untuk kebersamaan. menjunjung
POLITIK
individu. melanggengkan komunis - Masyarakat tinggi keadilan
HUKUM
- Dalam politik . sama dengan dan
mementingka Negara. keberadaban
n individu. individu dan
masyarakat.

- Peran - Peran negara dominan. - Peran negara - Peran negara


negara kecil. - Demi kolektivitas berarti ada untuk ada untuk tidak
- Swasta demi Negara. pemerataan. terjadi
mendominasi. - Monopoli Negara. - Keadilan monopoli, yang
EKONOMI - Kapitalisme. distributif yang merugikan
-Monopolisme diutamakan. rakyat.
- Persaingan
bebas.

- Individu lebih - Agama candu - Agama - Bebas


penting dari masyarakat. Mendorong memilih salah
pada - Agama harus dijauhkan perkembanganny satu agama.
masyarakat. dari masyarakat. a kebersamaan - Agama harus
- Masyarakat menjiwai
AGAMA diabdikan bagi dalam
individu. kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara.

-Penghargaan - Individu tidak penting - Masyarakat lebih - Individu


atas HAM - Masyarakat tidak penting dari diakui
- Demokrasi penting individu keberadaanya
PANDANGAN - Negara - Kolektivitas yang - Masyarakat
TERHADAP hukum dibentuk negara lebih diakui
INDIVIDU - Reaksi penting keberadaanny
DAN terhadap a
MASYARAKA apsolutisme
T

- Atheisme Kebersamaan - Individu akan


- Dogmatis Akomodasi punya arti
- Otoriter Jalan tengah apabila hidup
- Ingkar HAM di tengah
CIRI KHAS - Reaksi terhadap masyarakat
liberalesme dan - Keselarasan
kapitalisme keseimbangan,
dan keserasian
dalam setiap
aspek
kehidupan

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara, mempunyai kedudukan penting


dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mengandung
makna bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman bagi
penyelenggaraan bernegara . Seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang – undangan
hendaknya merupakan pencerminan dari nilai – nilai Pancasila .

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan dasar bagi semua peraturan


perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Selain itu, Pancasila menjadi
dasar bagi perilaku aparatur negara dan pemerintah Indonesia. Penyelenggaraan
bernegara mengacu dan memiliki tolak ukur, yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-
nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai
keadilan.

Sebagai sarana persatuan bangsa Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai pengikat


seluruh bangsa dalam bidang ideologi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan bagi penduduk Indonesia. Bangsa Indonesia memerlukan ideologi
Pancasila demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kesatuan republik
Indonesia.
Ideologi asing seperti Liberalis, Komunis, Sosialis tidak cocok diterapkan di
Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan bangsa Indonesia
sendiri.

Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus diamalkan, terlebih saat ini
banyak dari nilai tersebut yang mulai hilang tergerus globalisasi dan kecanggihan
teknologi. Amalkanlah nilai-nilai Pancasila yang sekiranya belum diamalkan. Untuk
mengamalkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, diperlukan usaha yang
cukup keras. Salah satunya kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan
negara Indonesia yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada
di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai