Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NASIONA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III P9
1. RIFKI (23302331201292)
2. NADIYA (23302331201289)
3. TIKA TRIANI (2302331201299)
4. YUSUF AFIF (2302331201338)
5. LEONY KANNA BULAN (2302331201304)
6. MUHAMMAD AFITH SYARIF (2302331201281)

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMA
2023
DAFTAR ISI
Sampul

Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………………….…i

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………1

1.1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………..1


1.2. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………….2

A. Pengertian Ideologi…………………………………………………………………………………………………..2
B. Pengertian, Fungsi dan Makna dari Pancasila sebagai Ideologi
Nasional…………………….3
C. Dimensi Pancasila sebagai Ideologi
Nasional……………………………………………………………..3
D. Pengerian Pancasila sebagai Ideologi Terbuka……………………………………………………………
4

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………….7
i

BAB 1
PEDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia secara resmi di sahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang menjadi alasan untuk berpijak dan
mampu memberikan kekuatan untuk berdiri menjadi Negara yang kokoh. Pancasila
sebagai dasar Negara berarti Pancasila dijadikan dasar, pedoman, dan petunjuk dalam
mengatur kehidupan bersama serta mengatur penyelenggaraan pemerintah Negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa. Oleh karena nilai-nilai Pancasila harus direalisasikan dalam aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan
secara filosofi dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup berdasarkan pada nilai-
nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila.
Pengamalan nilai Pancasila sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena
Pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum tertinggi. Namun, pada saat
sekarang ini pengalaman nilai-nilai Pancasila tidak tertanam pada jati diri bangsa
Indonesia, kesetiaan warga negara Indonesia terhadap negaranya terlihat sangat kurang
terutama dalam tingkah laku dalam melakukan pelanggaran hukum, dan rasa
nasionalisme yang mulai memudar. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa
diharapkan mampu untuk menyaring pengaruh dari luar dan memperkokoh kekuatan
bangsa.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ideologi?
2. Apa pengertian, fungsi dan tujuan dari Pancasila sebagai Ideologi Nasional?
3. Apa saja DimensiPancasila sebagai ideologi Nasional?
4. Apa pengerian Pancasila sebagai ideologi Terbuka?
1

BABA II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata
kerja Yunani oida adalah mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari
bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti
pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut
Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan citacita. Dalam perkembangannya terdapat
pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Istilah Ideologi pertama kali
dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy
ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau
sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat
ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita
hidup.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara
yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe,
yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktriner
bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara
sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat
pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis,
apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan
secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya,
dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, system
pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Pelaksanaan Ideologi
yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah melainkan
dengan pengaturan pelembagaan (internalization),contohnya individualisme atau
liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai system pembenaran, seperti
gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh
penguasa.

Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
B. Pengertian, Fungsi dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini kebenarannya
kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang disebut dengan ideologi.
Seperti yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs yang berarti
setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu sIstem kepercayaan mengenai
sesuatu yang dipandang bernilai dan yang menjadi kekuatan motivasional bagi perilaku
individu atau kelompok. Nilai-nilai itu dipandang sebagai cita-cita dan menjadi landasan
bagi cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak seseorang atau suatu bangsa dalam
memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.
Begitu pula dengan pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya Pancasila
merupakan
kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat
Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur masyarakat
Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara (pemerintah dan rakyat)
indonesia secara keseluruhan, bukan milik perseorangan atau golongan tertentu atau
masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Pancasila sebagai ideologi nasional fungsinya identik dengan Pancasila sebagai ideologi
negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, tetapi titik berat nasionalnya
adalah pada kebangsaan. Pancasila sebagai ideologi nasional mencerminkan
seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Pancasila menjadi
tata nilai yang digunakan sebagai acuan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Bangsa Indonesia sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi nasional
merupakan titik temu, rujukan bersama, kesepakatan bersama, dan nilai integratif bagi
bangsa Indonesia. Kesepakatan inilah yang dipertahankan dan dikembangkan dalam
kehidupan bangsa Indonesia yang plural atau memiliki keanekaragaman dalam banyak
aspek kehidupan. Dengan demikian, makna yang terkandung dalam Pancasila sebagai
ideologi nasional adalah:
- Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif
penyelenggaraan negara.
- Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati
bersama. Oleh karena itu, Pancasila menjadi salah satu sarana pemersatu
masyarakat Indonesia.
C. Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Pancasila sebagai Ideologi Nasional memiliki tiga Dimensi yaitu :
a. Dimensi Idealitas artinya ideologi Pancasila mengandung harapan-harapan dan
cita-cita di berbagai bidang kehidupan yang ingin dicapai masyarakat.

b. Dimensi Realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber


dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik
mereka bersama dan yang tak asing bagi mereka.
c. Dimensi Fleksilibelitas artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan
jaman, dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman, dapat mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, bersifat terbuka dan demokratis.
D. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa Indonesia
yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Ideologi terbuka merupakan bentuk
ideologi yang tidak dimutlakkan dan terlahir dari hasil kesepakatan masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan
perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya adalah
mewujudkan cita-cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat
kemanusiaan. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan aspirasi
masyarakat.
Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat aktual, dinamis,
dan antisipatif. Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis, namun hal itu
tidak mengubah sedikitpun nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Pancasila
sebagai ideologi terbuka dapat menerima dan mengembangkan pemikiran baru dari luar
dan dapat berinteraksi dengan perkembangan/perubahan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam konteks sosial,
politik, dan budaya di Indonesia. Berikut adalah beberapa peran utama Pancasila sebagai
ideologi terbuka:
1. Menjaga Keberagaman dan Persatuan
Pancasila sebagai ideologi terbuka mengakui dan menghormati keberagaman
masyarakat Indonesia. Dalam kerangka ini, Pancasila memainkan peran penting
dalam mempromosikan persatuan, menghormati perbedaan, dan menciptakan
kerukunan antarindividu dan kelompok. Dengan pendekatan terbuka, Pancasila
memfasilitasi dialog, pengertian, dan kerjasama antara berbagai kelompok dalam
masyarakat.
2. Fleksibelitas dan Adaptasi
Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan nilai-nilainya untuk berkembang
dan beradaptasi dengan perubahan zaman, tantangan, dan perkembangan sosial. Ini
memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan memberikan arahan yang
bermanfaat dalam menghadapi perubahan dan transformasi sosial yang terjadi.

3. Sebagai Landasan Kebijakan Publik


Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat digunakan sebagai landasan untuk
merumuskan kebijakan publik yang inklusif dan berkeadilan. Nilai-nilai Pancasila,
seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan yang adil, dapat diintegrasikan
ke dalam kebijakan dan program pemerintah untuk memastikan pemerataan
kesempatan, peningkatan kesejahteraan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia.
4. Pedoman dalam Pengambilan Keputusan
Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan panduan dan kerangka kerja dalam
pengambilan keputusan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan sosial.
Dalam konteks ini, Pancasila dapat membantu mempromosikan keputusan yang
berpihak pada kepentingan publik, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, dan
memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan keputusan.
5. Sumber Inspirasi dan Motivasi
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi
individu dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Nilai-nilai Pancasila,
seperti persatuan, keadilan, dan kebhinekaan, dapat memotivasi individu untuk
bekerja sama, membangun kerjasama, dan mengatasi perbedaan untuk mencapai
kesejahteraan dan kemajuan bersama.
6. Pendidikan dan Pembelajaran
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam pendidikan dan
pembelajaran. Konsep ini memungkinkan siswa dan masyarakat untuk mempelajari
dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan cara yang terbuka dan inklusif. Melalui
pendidikan, Pancasila dapat menjadi landasan moral dan etika dalam membentuk
generasi yang bertanggung jawab, demokratis, dan berkeadilan.
Melalui peran-peran ini, Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi pondasi yang
kuat bagi pembangunan sosial, politik, dan budaya yang inklusif dan berkelanjutan di
Indonesia.
5

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulannya, ideologi berasal dari kata "idea" yang artinya gagasan atau pengertian.
Ideologi memuat pengetahuan tentang gagasan-gagasan, science of ideas, atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam konteks perkembangan ideologi, ada pandangan dari
berbagai ahli seperti Destutt de Tracy dan Karl Marx.
Pancasila, sebagai ideologi nasional Indonesia, adalah kumpulan nilai-nilai yang dijadikan
pedoman untuk mengatur masyarakat. Fungsinya mencakup normatif penyelenggaraan negara,
bersifat pemersatu, dan menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Dimensi Pancasila melibatkan idealitas, realitas, dan fleksibilitas. Pancasila sebagai
ideologi terbuka memberikan keleluasaan untuk berkembang seiring perubahan zaman, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Ini menjaga keberagaman, memberikan landasan kebijakan,
menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan, dan menjadi sumber inspirasi.
Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam
menjaga persatuan, fleksibilitas, dan memberikan arahan moral untuk membangun masyarakat
yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.
6

DAFTAR PUSTAKA

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/artikel-penertian-ideologi-35
https://repository.unikom.ac.id/37860/1/%28Pertemuan%20III%29%20Pancasila%20sebagai
%20Ideologi%20Nasional
https://sipelajar.um.ac.id/mod/resource/view.php?id=674650
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/04/01/02000051/pancasila-sebagai-ideologi-
nasional
https://fkip.imsu.ac.id/2023/07/15/pengertian-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-beserta-
perannya/
7

Anda mungkin juga menyukai