Anda di halaman 1dari 27

MATERI KULIAH

PANCASILA

DOSEN;
Riswan Munthe
PANCASILA
NILAI

ASAS DERIVASI

NORMA
NORMA:

1. NORMA SOSIAL

2. NORMA HUKUM
PANCASILA
• PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
• PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
• PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
• PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA

Mendeskripsikan Pancasila sebagai


ideologi terbuka
Menganalisis Pancasila sebagai sumber
nilai dan paradigma pembangunan
Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila harus terus menerus dimaknai, diwacanakan,
dan dijadikan bahan perdebatan publik dalam rangka
mencapai solusi atas masalah bangsa .... Tidak ada yang
keliru dengan Pancasila. Yang keliru adalah pemahaman
tunggal atasnya untuk mempertahankan kekuasaan
seperti terjadi pada masa lalu (Edi Sudrajat : 2006)
Pancasila merupakan jatidiri bangsa, sebagai ideologi
terbuka, ... Indonesia yang kita dituju adalah sesuai
dengan cita-cita kemerdekaan kita yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945.... Indonesia yang maju, modern,
dan tidak tercabut dari jatidirinya.
Orang pertama yang secara langsung
membahas fenomena ideologi (pakatik-
praktik politik “Sang Penguasa”) dalam
bukunya yang berjudul “Il Principe

Nicollo Machiavelli (Italia, 1469-1527)


Ideologi adalah Siasat berpolitik praktis, ini
tampak dalam hal :
1. Menilai keadaan menurut kepentingannya
2. Konsepsi keagamaan dipakai untuk menggalang
kekuasaan dan melakukan dominasi.
3. Menggunakan tipu daya menjadi suatu kebutuhan
Ideologi hakikatnya : pengetahuan mengenai
cara menyembunyikan kepentingan,
mendapatkan serta mempertahankan
kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-
konsepsi keagamaan dan tipu daya.
Antoine Destut de Tracy (Prancis, 1754-1856)

Dalama bukunya berjudul “Les elements de


l’idelogie”, untuk pertma kali digunakan
istilah ideologi, sekaligus pencipta istilah
tersebut.
Ideologi : ilmu mengenai gagasan atau ilmu
tentang ide-ide (gagasan yang sehat yang
sesuai dengan realitas).
Dalam kehidupan praktis sehari-hari,
ideologi digunakan untuk memberikan
patokan-patokan untuk melakukan
perbaikan keadaan masyarakat.

Urusan agama harus dipisahkan dari


urusan negara. Negara harus dijalankan
berdasarkan kaidah-kaidah akal budi,
bukan kaidah-kaidah agama.
Karl Marx
(Jerman, 1818-1883
Dalam bukunya berjudul Die Deutch
Ideologie (Ideologi Jerman), ia
mengemukakan bahwa ideologi adalah suatu
kesadaran palsu.
Dikatakan suatu kesadaran palsu, karena
ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu
yang diciptakan oleh para pemikir (sangat
ditentukan oleh kepentingannya masing-
masing).
Pada dasarnya ideologi : suatu khayalan
atau pengandaian-pengandaian yang
spekulatif, dapat berupa agama, moralitas,
atau keyakinan politik.
Miskipun ideologi dianggap kesadaran
palsu, hal yang spekulatif, ia dianggap
kenyataan yang digunakan sebagai dasar
pembenaran atas hak-hak istimewa kelas
tertentu.
IDEOLOGI TERTUTUP : SUATU SISTEM PEMIKIRAN TERTUTUP
(IDEOLOGI YANG SIFAT MUTLAK).

• Ciri-cirinya :
1. Bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita sekelompok orang yang digunakan untuk
mengubah masyarakat;
2. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, maka
ideologinya akan dipaksakan kepada masyarakat’
3. Bersifat totaliter, artinyamencakup/mengurusi semua bidang
kehidupan, terutama bidang informasi dan pendidikan karena
ini efektif mempengaruhi perilaku masyarakat;
4. Pluralisme pandangan dan kebudayaan
ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
5. Menuntut masyarakat untuk setia total dan
berkorban untuk ideologi;
6. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-
cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret operasional
yang keras, mutlak dan total.
Pancasila sebagai Ideologi Negara

Menurut Prof. Notonagoro,


Ideologi ditinjau dari dua pengertian sebagai
berikut :
Ideologi (Luas) : Ilmu pengetahuan
mengenai cita-cita negara.
Ideologi (sempit) : cita-cita negara yang
menjadi basis bagi teori dan praktik
penyelenggaraan negara.
Istilah Ideologi menunjuk pada keyakinan yang
dianut seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) sebagai pedoman dalam
berpikir/bertindak (pedoman hidup).
Ideologi dibedakan dalam dua pengertian yaitu :
Dalam arti luas, Ideologi : pedoman dalam
berpikir/bertindak (pedoman hidup) di semua segi
kehidupan).
Dalam arti sempit, Ideologi : pedoman dalam
berpikir/bertindak (pedoman hidup) dalam bidang
tertentu.
Ideologi negara : konsensus (mayoritas) warga
negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin
diwujudkan melalui kehidupan negara itu.
Nilai-nilai dasar : berisi seperangkat gagasan
mengenai kebaikan bersama (public good) atau
gamabaran tentang masyarakat dan negara yang
paling baik sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan kenegaraan.
Ideologi negara sering disebut sebagai ideologi
politik, karena terkait dengan penyelenggaraan
kehidupan bermasyarkat dan bernegara.
Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung


makna ideologi yang memuat cita-cita dan tujuan
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ideologi Pancasila : sebagai keseluruhan


pandangan, cita-cita, maupun keyakinan dan nilai-
nilai bangsa Indonesia secara normatif perlu
diwujudkan dalam tata kehidupan berbangsa dan
bernegara guna menjunjung tercapainya suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENGERTIAN DASAR NEGARA


 Suatu nilai atau norma untuk mengatur pemerintahan
negara atau merupakan suatu dasar untuk
menyelenggarakan negara.
 Asas atau landasan pokok yang dijadikan tata nilai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sebuah
negara.
 Asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau
cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma, atau kaidah baik moral maupun hukum negara.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MEMILIKI MAKNA SEBAGAI :


Dasar menegara atau pedoman untuk menata
negara.
Dasar untuk ulah atau aktivitas negara, artinya
aktivitas dan pembangunan yang dilaksanakan
negara berdasarkan peraturan perundang
undangan.
Dasar perhubungan (pergaulan, interaksi) antara
warga negara yang satu dan sesama warga negara.
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
• Pancasila merupakan acuan utama bagi pembentukan
hukum nasional, kegiatan penyelenggaraan negara,
partisifasi warga negara dan pergaulan antar warga
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan kata lain, nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjiwai seluruh kegiatan berbangsa dan
bernegara.
• Seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau
norma dan tolok ukur tentang baik/buruk dan benar
salahnya sikap, perbuatan, tingkah laku bangsa Indonesia
(kepribadian bangsa).
LANJUTAN…………………
Pancasila berisi seperangkat nilai yang
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Sebagai pandangan hidup, Pancasila
merupakan kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki
dan bersumber dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Nilai tersebut adalah : Nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan.
 Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila berguna, bermanfaat, benar
dan baik bagi kehidupan umat manusia.
 Menurut Prof. Notonagoro, nilai dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Nilai material : berupa benda untuk memenuhi kebutuhan material


2. Nilai Vital : segala seseuatu yang berguna bagi hidup manusia
untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian : berguna bagi rohani manusia, terdiri atas ;
4. Nilai kenyataan (kebenaran) : bersumber pada akal manusia
5. Nilai keindahan (estetika) : bersumber pada rasa manusia
6. Nilai kebaikan (Moral) : kehendak/kemauan manusia.
7. Nilai religius (Ketuhanan) : kepercayaan/keyakinan manusia,
tertinggi dan mutlak.
• Dalam Pancasila terkandung tiga Nilai sebagai
berikut :
1. Nilai Dasar : sila-sila Pancasila, norma dasar (pasal-
pasal UUD 1945), bersifat abstrak dan umum
2. Nilai Instrumental : nilai berlaku untuk kurun waktu
dan kondisi tertentu, lebih bersifat kontekstual
(menyesuaikan dengan perkembangan zaman),
wujudnya berupa kebijakan/peraturan, strategi,
program, organisasi, sistem, rencana.
3. Nilai Praksis : sifatnya dinamis, penerapan nilai-
nilai dalam kenyataan sehari-hari baik oleh lembaga
kenegaraan/organisasi dan warga negara.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

• Thomas Khun, dalam bukunya : “The


Strucure of Secientific Revolution”
Paradigma adalah suatu asumsi dasar dan
asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu
sumber nilai) sehingga menjadi sumber
hukum, metode dan penerapan ilmu yang
menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.
• Paradigama : anggapananggapan dasar yang
membentuk kerangka keyakinan yang fungsinya
sebagai acuan, kiblat atau pedoman dalam
melihat suatu persoalan dan bagaimana
menyelesaikannya.
• Paradigma pembangunan : kerangka keyakinan
yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat
suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan
pembangunan.
• Pancasila sebagai paradigma pembangunan :
anggapan-anggapan dasar yang merupakan
kerangka keyakinan yang fungsinya sebagai
acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksnaan,
pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil
pembangunan di Indonesia.
SEKIAN

&

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai