Anda di halaman 1dari 14

Materi PKn Kelas XII Semester 1 Bab 1 Pancasila sebagai Ideologi

Terbuka

Materi kelas XII Semester 1


BAB I PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Standar Kompetensi
1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi
terbuka

Kompetensi Dasar
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi
terbuka

Pengertian Ideologi

Pengertian Ideologi Secara Etimologis


Menurut asal kata, istilah ideologi berasal dari kata “idea” berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan “logos” berarti ilmu.
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita
yang merupakan dasar, pandangan, atau paham.

Pengertian Ideologi Secara Umum


a. Dalam arti luas, ideologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir
ataupun bertindak (pedoman hidup) di semua segi kehidupan, baik segi
kehidupan pribadi maupun umum.
b. Dalam arti sempit, ideologi menunjuk pada pedoman baik dalam
berpikir maupun bertindak (pedoman hidup) dalam bidang tertentu
(Sunarso, Hs, 1986)
c. Ideologi negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas.
Ideologi negara merupakan konsensus (mayoritas) warga negara tentang
nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan negara
itu (Heuken, 1998)
d. Karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, yang tidak lain adalah kehidupan politik, ideologi negara
sering disebut pula ideologi politik.

Dua Kutub Ideologi

Kutub pertama, ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala
ideologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan yang lebih
baik.
Kutub kedua, ideologi bisa menjadi hal yang tidak baik, yaitu manakala
ideologi dijadikan alat menyembunyikan kepentingan penguasa. Di sini,
ideologi tidak lebih dari sebuah kesadaran palsu.

Dua Kutub Ideologi

Kutub pertama, ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala
ideologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan yang lebih
baik.
Kutub kedua, ideologi bisa menjadi hal yang tidak baik, yaitu manakala
ideologi dijadikan alat menyembunyikan kepentingan penguasa. Di sini,
ideologi tidak lebih dari sebuah kesadaran palsu.

Tiga Dimensi dalam Ideologi

Ideologi politik bisa bertahan dalam perubahan masyarakat, bisa pula


pudar dan ditinggalkan, tergantung pada daya tahan ideologi.
Ideologi akan mampu bertahan, bila mempunyai tiga dimensi, meliputi:
l DIMENSI REALITA, menunjuk pada kemampuan ideologi untuk
memcerminkan realita yang hidup dalam masyarakat di mana ia muncul
untuk pertama kalinya, paling kurang realita pada saat-saat awal
kelahirannya.
l DIMENSI IDEALISME, yaitu kadar atau kualitas idealisme yang
terkandung di dalam ideologi atau nilai-nilai dasarnya. Kualitas itu
menentukan kemampuan ideologi dalam memberikan harapan kepada
masyarakat untukmempunyai dan membina kehidupan bersama yang
lebih baik dan untuk membangun masa depan yang lebih cerah.
l DIMENSI FLEKSIBILITAS, yaitu kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
atau perkembangan masyarakat.

Ideologi tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang hidup di


masyarakat.
2. Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
3. Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya.
4. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak,
konkret, nyata, keras, dan total.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri


ideologi ini antara lain:

1. Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat.


2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat.
3. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh
menafsirkannya.
4. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
5. Pengertian Pancasila
6.
7. Kata Pancasila berasal dari kata Sanskerta (Agama Buddha) yaitu
untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 dasar/ajaran, yaitu
8. 1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh
9. 2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
10. 3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berzina
11. 4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
12. 5. Jangan minum yang menghilangkan pikiran/Dilarang
minum minuman keras.
13. Diadaptasi oleh orang Jawa menjadi 5 M = Madat/Mabuk,
Maling/Mencuri, Madon/Bermain Perempuan, Maen/Judi,
Mateni/Membunuh.

Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Pancasila


memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka.

1. Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran


masyarakat Indonesia.
2. Isi Pancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar,
yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
3. Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka
perlu adanya penafsiran.
4. Pancasila menghargai kebebasan. Hal ini tercermin dalam makna
sila kedua yang tidak saja mengakui kebebasan dan kesedarajatan
manusia Indonesia, tetapi semua bangsa di dunia.
5. Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat,
bangsa, dan negara.
6. Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam sila
pertama. Sila ini mencerminkan semua agama yang ada di
Indonesia.
7. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan
8.
9. Pengertian Pancasila Sebagai Sumber Nilai
10.
11. Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :
12. 1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri
(obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan membentuk
semacam “dunia nilai”, yang menjadi ukuran tertinggi dari
perilaku manusia (filsuf Max Scheler dan Nocolia Hartman).
13. 2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada
penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut Nietzsche,
nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau derajat yang diinginkan
oleh manusia.
14.
15. Beberapa Pengertian tentang Nilai:
16.
17. 1. Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide ttg apa yang
baik, benar, bijaksana dan apa yg berguna sifatnya lebih abstrak
dari norma.
18. 2. Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah
sesuatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang
memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan
martabatnya.
19. 3. Nursal Luth dan Daniel Fernandez, Nilai adalah
perasaan-perasaan tentang apa yg diinginkan atau tidak diinginkan
yg mempengaruhi perilaku sosial dari orang yg memiliki nilai itu.
Nilai bukanlah soal benar salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak,
disenangi/tidak.
20. 4. C. Kluckhoorn, Nilai adalah suatu konsepsi yang
eksplisit khas dari perorangan atau karakteristik dari sekelompok
orang mengenai sesuatu yang didambakan, yang berpengaruh pada
pemilihan pola, sarana, dan tujuan dari tindakan.
21.
22. Ciri-ciri Nilai:
23.
24. 1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value),
yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/ yg
mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.
25. 2. Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting
dari pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan :
26. a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
27. b. Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.
28. c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
29. d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.
30.

Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara memuat nilai-nilai


lihur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai
kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilaii dasar, nilai
instrumental, dan nilai praktis.

1. Nilai dasar. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural bangsa


Indonesia yang berakar dari kebudayaan sesuai dengan UUD 1945
yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
2. Nilai instrumental. Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar biasanya
dalam wujud nilai sosial atau norma hukum, selanjutnya akan
terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan
kebutuhan tempat dan waktu.
3. Nilai praktis. Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan.

Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-


nilai dalam Pancasila yang dikembangkan, antara lain:

 Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan takwa kepada Tuhan YME.


2. Membina adanya kerja sama dan tolerans antara sesama pemeluk
agama dan penganut kepercayaan kepada tuhan YME.

 Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Tidak saling membedakan warna kuit


2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

 Persatuan Indonesia, Menempatkan persatuan, kepentingan, dan


keselamatan pribadi atau golongan.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.Melaksanakan keputusan bersama
dengan penuh tanggung jawab dan iktikad baik.

 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya hak dan


kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam pembangunan nasiolan, Pancasila adalah sebuah paradigma


karena hendak dijadikan sebagai landasan , acuan, metode, nilai dan
tujuan yang ingin dicapai di setiap program pembangunan NKRI.

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya dan pembangunan masyarakat ndonesia seluruhnya.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional,
seperti terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Masa
pembangunan akan memberi kesempatan yang menguntungkan bagi
Pancasila untuk memberi pengaruh yang mendalam dan mendasar pada
sistem nilai sosial budaya masyarakat Indonesia.

Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dapat


Ditemukan Dalam Pergaulan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara

Tampilan sikap positif terhadap sila pertama antara lain :

1. Selalu menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah


2. Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinan
3. Tidak menghina pemeluk agama dan keyakinan orang lain
4. Tidak melakukan penistaan agama
5. Toleransi dalam kehidupan beragama

Tampilan sikap positif terhadap sila kedua antara lain :


1. Mengakui dan menghargai keberadaan orang lain
2. Menghargai harkat dan martabat manusia yang sederajat
3. Keluhuran budi, sopan santun dan susila
4. Tata pergaulan dunia yang universal, ini sesuai dengan nilai
kesetaraan artinya setiap manusia memiliki kesejajaran, tanpa
membedakan suku, ras dan agama

Tampilan sikap positif terhadap sila ketiga antara lain :

1. Saling ketergantungan satu sama lain, tolong menolong, bekerja


sama dengan orang demi kesejahteraan bersama
2. Menunjukan kehidupan kebangsaan yang bebas dan tidak
memaksakan kehendak
3. Cinta tanah air dan bangsa,menjaga kebersihan dan keamanan
lingkungan,tidak melakukan pemborosan,tidak merusak
lingkungan,tidak menggelapkan barang negara,ikut uasaha
pembelaan negara sesuai profesi masing-masing
4. Pengakuan dan kebersamaan dalam keberagaman,tidak
memaksakan agama lain,merasa senasib sepenanggungan
5. Keseimbangan antara kepentingan pribadi dan golongan,kerjakeras
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,tidak hanya memikirkan diri
sendiri tetapi juga orang lain

Tampilan sikap positif terhadap sila keempat antar lain :

1. Kedaulatan rakyat dan tidak memaksakan kehendak kepada orang


lain
2. Hikmah kebijaksanaan melalui pikiran yang sehat
3. Tanggung jawab berdasarkan hati nurani,ikhlas dan amanah menjadi
pejabat,pelayan publik
4. Mufakat atas kehendak rakyat bersama
5. Asas kekeluargaan dalam musyawarah,selalu musyawarah dalam
menyelesaikan masalah,mengutamakan kepentingan bersama
Tampilan sikap positif terhadap sila kelima antara lain :

1. Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan/tidak diskriminasi


2. Kemakmuran masyarakat yang berkeadilan
3. Keseimbangan yang adil dalam antara kehidupan pribadi dan
masyarakat
4. Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan
rohani,materiil dan spiritual

Nilai-nilai dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka terbagi atas 3, yakni


:

1. Nilai Dasar
Adalah esensi dari sila Pancasila yang memiliki sifat universal sehingga
dalam nilai dasar terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik
dan benar.

2. Nilai Instrumental
Merupakan nila Pnacasila yang berarti makna, kebijakan, strategi, dan
sasaran, serta lembaga pelaksanaannya.

3. Nilai Praktis
Ideologi selain memiliki aspek mengenai cita-cita, pemikiran, serta nilai-
nilai yang dianggap baik juga harus memiliki norma yang jelas karena
sebauah ideologi harus mampu direalisasikan di dalam kehidupan
praktis yang merupakan bukti konkret.

Sikap positif terhadap Pancasila adalah nilai yang harus kita tanamkan
dan terapkan sebagai warga negara Indonesia. Jika tidak, niscaya
kemiskinan karakter di Indonesia semakin merajalela. Pancasila bukan
hanya sebagai ideologi semata, melainkan pedoman hidup yang menjadi
insp
irasi kita untuk bersikap positif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Menunjukan sikap Positif terhadap Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Sikap positif terhadap Pancasila merupakan sikap prilaku yang baik dan
mendukung terhadap nilai-nilai Pancasila serta berupaya melestarikan
dan mempertahankan Pancasila baik sebagai ideologi bangsa, dasar
negara maupun pandangan hidup bangsa.
 Nilai ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berperan
serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dilingkungan
keluarga,sekolah,masyarakat bangsa dan negara.

Contoh sikap positif yang perlu ditunjukan oleh setiap warga Negara
1. Menerima Pancasila sebagai dasar negara,ideologi bangsa dan
pandangan hidup bangsa.
2. Menghayati dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung alam
Pancasila
3. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Menolak ideologi lain yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
5. Turut mempertahankan kelestarian ideologi Pancasila
6. Bersikap kritis dan memiliki kepedulian terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara supaya sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila

Contoh prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sila ke satu
1. Melaksanakan ibadah agama tepat waktu
2. Memperdalam ajaran agama melalui ceramah keagamaan,
pendidikan agama
3. Selalu berdoa setiap memulai dan mengakhiri suatu
pekerjaan/kegiatan
4. Menghormati pemeluk agama lain
5. Memelihara kebersihan dan kemakmuran sarana peribadatan.

Contoh prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sila ke dua
1. A.Saling mencintai dan menghargai antar sesama manusia
2. B.Saling tolong menolong antar sesama manusia
3. C.Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
4. D.Menjunjung tinggi dan mentaati peraturan/norma yang berlaku
5. E.Gemar melakukan kegiatan-kegiatan sosial,menyantuni fakir
miskin/anak yatim

Contoh prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sila ke tiga
1. Selalu mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi/golongan
2. Turut menjaga rasa kekeluargaan dan keharmonisan
keluarga,lingkungan masyarakat,sekolah
3. Menghormati lambang-lambang identitas nasional seperti lambang
negara,lagu kebangsaan,bendera nasional, mata uang dll
4. Menggunakan produk dalam negeri
5. Mau bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan SARA

Contoh prilaku yang sesuai dengan niai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sila ke empat
1. Mengutamakan musyawarah/diskusi dalam setiap mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama
2. Tidak memaksakan kehendak dalam kepentingan bersama
3. Turut serta melaksanakan danmensukseskan emilihan pemimpin
organisasi,pengurus kelas,pengurus osis,RT,RW,Lurah/kepala
desa,kepala daerah,presiden dll dengan jujur dan bertanggung jawab.
Contoh prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasial sila ke lima
1. A.Selalu berhemat dalam setiap penggunaan kebutuhan hidup
2. B.Berupaya bekerja keras dalam setiap penyelesaian tugas/pekerjaan
3. C.Gemar menabung untuk kebutuhan hidup dimasa depan
4. D.Bertutur kata, berpenampilan dan berprilaku yang sederhana dan
wajar
5. E.Mengembangkan semangat gotong royang dan kekeluargaan.

Sikap positif terhadap Pancasila perlu ditampilkan dalam kehidupan


sehari-hari dilingkungan masyarakat,berbangsa dan bernegara oleh
seluruh komponen bangsa baik sebagai rakyat maupun aparat
pemerintahan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
tiap sila
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
menggunakan berbagai jalur dan penciptaan suasana yang menunjang,
sehingga perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan dengan cara sebagai
berikut.

1. Jalur pendidikan

Pasal 6 ayat (1) menyatakan “setiap warga negara yang berusia tujuh
tahun sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar”

1. Pendidikan Informal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun


2003, kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga
dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri. Keluarga harus
menjadi wadah pembentukan insan Pancasila sekaligus menjadi
pangkal pembentukan masyarakat Pancasila.
2. Pendidikan Formal. Pemerintah harus mengupayakan perluasan
dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pendidikan
yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia, menuju
terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan
peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.
3. Pendidikan Nonformal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
nonformal deselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan.

2. Jalur Media Massa

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, peranan


pers nasional antara lain:

1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;


2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasu hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati
kebhinekaan;\
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat, dan benar;
4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

3. Jalur Organisasi Politik, Organisasi Sosial Kemasyarakatan , dan


Pranata Sosial.

Dalam pasal 6 Undang-Undang No.31 Tahun 2002 tentang Partai


Politik, ditegaskan tujuan partai politik, ditegaskan tujuan partai politik
adalah;

1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana


tercantum dalam pembukaan UUD 1945;
2. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila
dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan RI; dan
3. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai