Anda di halaman 1dari 4

Nama: Qurrotul Insiyah

Nim : 221741018154323
Kelas: FH Ganjil

 TUGAS RESUME

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


Ideologi merupakan sebuah gagasan/ide
 Ide: pemikiran
 Logos: ilmu pengetahuan

Pendapat para ahli


1. Antoni Destutt
Ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa
depan yang mana merupakan bagian dari filsafat yang mendasari ilmu pendidikan.
2. David E. Apter
Ideologi mencangkup lebih dari sekedar doktrin.
3. Soerjanto Puspowardoyo
Keseluruhan sistem gagasan atau ide yang secara normatif berfungsi sebagai persepsi.
4. Gramsci
Ideologi sebagai lebih dari sekadar sistem ide . Ia lebih mengedapankan ideologi organik
yang bersifat historis (historically organic ideologies), yaitu ideologi yang diperlukan dalam
kondisi sosial tertentu .
5. oerjanto Puspowardoyo
Ideologi adalah keseluruhan sistem gagasan atau ide yang secara normatif berfungsi sebagai
persepsi, landasan dan orientasi tingkah laku individu dan masyarakat yang terarah ke tujuan
tertentu
6. Prof. Padmo Wahyono, SH
Pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa, yang berupa seperangkat tata nilai yang
dicita - citakan dan akan direalisasikan dalam kehidupan berkelompok.
LAHIR DAN TUMBUH - KEMBANGNYA SUATU IDEOLOGI.
 Ideologi negara:
Pertama ~ Konsep-konsep abstrak ~ Tumbuh kembangnya di dalam masyarakat ~ Diakui
adanya nilai-nilai dasar ~ Diyakini kebenaran untuk hidup bersama
Kedua ~ hasil olah pikir para cendekiawan Dijabarkan di berbagai kehidupan ~ Dirumuskan
dalam deklarasi negara ~ Dicantumkan dalam konstitusi negara.

HAKEKAT IDEOLOGI
a. Ideologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia.
b. Ideologi bukan sekedar pengetahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang
dihayati menjadi suatu keyakinan.
c. Ideologi satu pilihan yang jelas menuntut komitmen untuk mewujudkannya.

FUNGSI IDEOLOGI
Menurut Carlton Clymer Rodee:
1. Mempersatukan rakyat suatu negara atau pengikut suatu gerakan yang berusaha mengubah
dasar negara.
2. Alat komunikasi simbolis antara pemimpin dan yang dipimpin.
3. Sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan dan perilaku publik.
4. Memberi arti akan keberadaan manusia serta menjadi arah dan tujuan bagi kemajuan
masyarakat.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL


a. Para pendiri bangsa menginginkan Pancasila sebagai dasar negara yang sekaligus sebagai
Ideologi nasional.
b. Nilai dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.
c. Secara melembaga dan formal kedudukan dan fungsi Pancasila ditingkatkan dari filsafat
hidup menjadi filsafat negara .

Tiga alasan kenapa Pancasila masih dibutuhkan:


a. Sebagai perekat bangsa dan mampu mengikat menjadi satu kesatuan yang utuh. b. Sebagai
pedoman bagi rakyat Indonesia dalam menghadapi perkembangan masyarakat di era
globalisasi.
c. Sebagai filter atas berbagai pengaruh negatif fenomena modernitas.

DIMENSI IDEOLOGI TERBUKA


DR. Alfian:
1. Dimensi realitas:
Berasal dari nilai riil yang hidup dalam masyarakat.
2. Dimensi Ideologisme:
Mengandung idealisme , bukan angan - angan , yang memberi harapan tentang masa depan
yang lebih baik.
3. Dimensi fleksibelitas:
Memiliki keluwesan untuk mengembangkan pemikiran - pemikiran baru yang relevan tentang
dirinya tanpa menghilangkan jati diri.

MACAM - MACAM NILAI:


Harorld Lasweel:
1. kekuasaan ( power )
2. pendidikan / penerangan ( enlighmen )
3. kekayaan ( wealth )
4. Keterampilan ( skill )
5. Kasih sayang ( affection )
6. Kejujuran ( rectitude )
7. Keadilan ( rechtschapnheid )

MENAMPILKAN SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


TERBUKA Pancasila telah mengalami banyak tantangan, seperti: Pemberontakan PKI
Madiun dan Pemberontakan G 30 S PKI Sikap positif yang harus dimiliki dan ditunjukan
oleh bangsa Indonesia adalah :
1. Sikap dan perilaku yang menjunjung nilai - nilai ketuhanan:
a. Melaksanakan kewajiban beragama sesuai dengan agama / keyakinan masing - masing . b.
Kerja sama dan tolong menolong dengan pemeluk agama lain sesuai situasi dan kondisi
dilingkungan masing - masing.
c. Tidak mengganggu dan memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Sikap dan prilaku menjunjung nilai kemanusiaan:
a. Memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya.
b. Mengakui persamaan derajat sebagai makhluk.
c. Tuhan Adanya sikap tenggang rasa pada orang lain.
d. Sikap suka membantu orang lain yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai