Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Oleh
Marshanda Doda (231422047)
Sri Anastasyawati L. Gue (231422048)
Gobang (231422031)
Abdul Majir (231422033)
Dosen Pengampuh : Andris K. Malae, S.Pd., M.Pd

Pendahuluan

Sebagai landasan idiil bagi Indonesia, Pancasila sungguh menakjubkan.


Gagasan politik yang tertuang di dalamnya merupakan ruumusan solutif dan
sempurna. Para pendiri Negara kita mampu meramunya dengan sangat kreatif,
mengambil jalan tengah antara dua pilihan ekstrem, Negara sekuler dan Negara
agama. Para pendiri Negara kita dengan sangat bijak dan jenius mampu menyepakati
pilihan yang pas tentang dasar Negara sesuai karakter bangsa, sangat original,
menjadi sebuah Negara modern yang berkarakter religius, tidak sebagai Negara
sekuler juga tidak sebagai Negara agama. Rumusan konsepsinya benar-benar
diorientaskan pada - dan sesuai - dengan karakter bangsa. Mereka bukan hanya
mampu menyingkirkan pengaruh gagasan Negara patrimonial yang mewarnai
sepanjang sejarah nusantara prakolonial, tetapi juga telah berhasil merumuskan
berbagai ide politik yang berkembang ketika itu secara kreatif berdasarkan kebutuhan
anak bangsa di masa kedepannya.1

Memang banyak agenda reformasi yang telah dilakukan bangsa Indonesia,


dan diakui oleh banyak kalangan bahwa banyak reformasi di Indonesia telah
menghasilkan kemajuan di bidang demokrasi, rakyat telah menikmati kebebasan.
Namun perkembangan demokrasi hanya membuahkan problem dilematik yaitu
kebebasan yang melahirkan tindakan anarkhisme. Kehidupan berbangsa dan
bernegara semakin terkesan menjauhkan bangsa dan Negara dari orientasi filosofi
pancasila. Kehidupan berbangsa semakin kehilangan dsar dan arah tujuannya.2

Pengertian Pancasila
1
Muhammad Chairul Huda. “Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara : Nilai-Nilai
Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan Hukum di Indonesia” dalam Jurnal Resolusi. Vol. 1. No.
1. 2018, hlm 79.
2
Iriyanto Widisuseno. “Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara” dalam
Jurnal Humanika. Vol. 20. No. 2. 2014, hlm 63.
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, “Panca” artinya : lima dan “Syla”
artinya : batu sendi, alas Dasar Pancasila berarti berbatu sendi lima atau memiliki
lima unsur. Perkataan Pancasila diambil dari kepustakaan Budha yang bermakna lima
aturan (larangan).

Fungsi Pancasila

Jadi Pancasila sebagai ideology Negara merupakan tujuan bersama Bangsa


Indonesia yang diimplementasikan dalam pembangunan Nasional yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dalam wadah Negara kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perkehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib
dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,
tertib, dan damai.

Perlunya Ideologi Bagi Suatu Negara

Ideologi berarti suatu gagasan berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya


dan merupakan hasil pemikiran filasafat. Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, atau
ilmu yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk
pelaksanaanya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang timbul dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan
cita-cita beserta pedoman dan metode dalam melaksanakan atau mewujudkannya.
Ideologi juga berarti seperangkat gagasan dan keyakinan yang menjadi pegangan
dalam kehidupan manusia.3

Pancasila berwujud filsafati, keseluruhan nilai-nilai dasarnya sistematis dan


rasional. Berupa sistem pemikiran, yang di jadikan dasar bagi manusia dalam
mengkonsepsikan realitas alam semesta, sang pencipta, manusia, makna kehidupan,
masyarakat, bangsa dan Negara. Karena berupa pandangan hidup, di dalamnya

3
Ronto. 2012. “Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara”. Jakarta Timur, hlm 9-16.
mengandung sistem nilai, kebenaran yang di yakini, merupakan kebulatan ajaran
tentang sebagai bidang kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. 4

Menggali Kembali Peran Pancasila


Yang jelas guna memenuhi tuntutan aspirasi rakyat kala itu, Undang-Undang
Dasar 1945 kemudian diamandemen sebanyak empat kali, tetapi bangunan Undang-
Undang Dasar yang diubah dipandang tidak terpisahkan dengan naskah aslinya.
Inilah yang dikenal dengan cara Adendum15 . Dengan telah dilakukannya perubahan
Undang-Undang Dasar 1945 seperti naskah yang ada sekarang ini, maka
sesungguhnya tuntutan reformasi sebagaimana yang teridentifikasi dalam 6 butir
tuntutan , semuanya telah diakomodir dalam Undang-Undang Dasar 1945, sehingga
tinggal seberapa jauh Undang-Undang di bawahnya mengatur lebih lanjut tuntutan
rakyat itu di dalam pelaksanaannya. Berbicara mengenai pelaksanaan reformasi
hukum, sebenarnya telah banyak kemajuan yang dicapai dan dinikmati hasilnya.
Hadirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah sebenarnya menjadi tonggak sejarah bagi terwujudnya otonomi
daerah yang sesungguhnya16. Tetapi tampaknya ada pihak-pihak yang memandang
bahwa hadirnya Undang-Undang itu ternyata berimplikasi pada munculnya uvoria
kebebasan dan otorisasi kewenangan di daerah yang dipandang berlebihan bahkan
cenderung menyimpang, sehingga jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan muncul
istilah ”raja-raja kecil” di daerah yang sulit dikendalikan dan dapat mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sebuah konverensi di Bretton Wood tahun 1944 menteri Keuangan
Amerika Serikat Henry Morgenthau menyampaikan seruan mengenai perlunya
menciptakan suatu ekonomi dunia yang dinamik,di mana setiap bangsa di dunia dapat
merealisasikan potensinya dalam keadaan damai, serta dapat lebih menikmati hasil
kemajuan materiil di atas bumi yang dianugerahkan Tuhan berupa kekayaan alam

4
Iriyanto Widisuseno. “Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara” dalam
Jurnal Humanika. Vol. 20. No. 2. 2014, hlm 65.
yang tiada batas. Ia mengatakan ”kemakmuran itu tidak mempnyai batas,
kemakmuran itu bukan substansi yang akan habis oleh pembagian”.5
Perlunya Ideologi Bagi Suatu Negara
Karl Marx mengartikan ideology sebagai pandangan hidup yang
dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam
bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa
ideology adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang di
jadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Ramlam Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional di artikan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara
yang di anggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini di golongkan menjadi dua
tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pramatis. Ideologi yang
doktriner bila mana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu di rumuskan
secara sistematis, dan pelaksanaanya di awasi secara ketat oleh aparat partai atau
aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang
prakmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak di
rumuskan secara sistematis dan terinci, namun di rumuskan secara umum hanya
prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu di sosialisasikan secara fungsional melalui
kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem
politik. Pelaksanaan Ideologi yang prakmatis tidak di awasi oleh aparat partai atau
aparat pemerintah melainkan dengan peraturan pelembagaan, contohnya
individualism atau liberalisme.6
Tipe-Tipe Ideologi

1. Ideologi Terbuka

5
Agna Suaila. “Menggali Kembali Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Dasar
Negara Dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Global” dalam Jurnal Law and Justice. Vol. 4.
No. 1. April 2019, hlm 52.
6
Dadang Sundawa. 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP”. Jakarta, hlm 3.
Ideologi Terbuka adalah Ideologi yang menjadi pandangan suatu bangsa.
Ideology ini memiliki beberapa nilai yang dapat mengikuti perkembangan zaman.
Nilai yang di cita-citakan dalam Ideologi terbuka tidaklah di paksakan dari luar.
Namun, nilai ini di gali dari kekayaan moral, rohani, dan budaya yang di miliki
dan melekat pada masyarakat. Adapun keyakinannya di dasarkan pada konsensus
bersama. Ideologi ini menjadi milik Seluruh masyarakat karena di gali dari
kekayaan yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dapat
menemukan dirinya kembali di dalamnya.

2. Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang di
tasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh di persoalkan lagi, melainkan
harus di terima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus di patuhi.
Kebenaran suatu Ideologi tertutup tidak boleh di permasalahkan nilai-nilai
atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dokmatis dan apriori sehingga
tidak dapat di ubah atau di modifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena
itu Ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain. Ideologi
tertutup merupakan Ideologi yang di mutlakan, pelaksanaannya di paksakan,
dan tidak dapat menerima pandangan-pandangan baru.7

Perwujudan Pancasila Sebagai Cita=Cita Bernegara


Perwujudan pancasila sebagai Ideologi Negara yang berarti cita-cita penyelenggaraan
bernegara terwujud melalui ketetapan MPR No. 7 Tahun 2001 mengenai Visi
Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut menyatakan bahwa Visi Indonesia
Masa Depan atas 3 visi, yaitu:

a. Visi Ideal ialah cita-cita Luhur Bangsa Indonesia sebagaimana di maksudkan


dalam UUD 45 yaitu pada alinea kedua dan keempat.
7
D.C. Tyas. 2006. “Ideologi Negara”. Semarang, hlm 6-8.
b. Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia pada tahun 2020 yang berlaku sampai
dengan tahun 2020.
c. Visi lima tahunan yaitu sebagai mana di maksudkan dalam GBHN.

Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius, manusiawi,


demokratis, bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan upaya menjadikan
nilai-nilai pancasila sebagai cita-cita bersama.
Perwujudan Pancasila Sebagai Kesepakatan Atau Nilai Integratif Bangsa
Nilai integratif perwujudan pancasilasebagai Ideologi Negara yang berarti
bahwa pancasila sebagai sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian konflik perlu
pula di jabarkan dalam praktik kehidupan bernegara. Nilai integrative pancasila
mengandung makna bahwa pancasila di jadikan sebagai sarana pemersatu dalam
masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik. Masyarakat Indonesia telah menerima
pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya sebagai suatu kesepakatan bersama
bahwa nila-nilai yang terkandung di dalamnya di setujui sebagai milik bersama.
Pancasila di jadikan semacam Social Etihcs dalam masyarakat yang heterogen.8
Nilai-Nilai Keseimbangan Hukum Dalam Perspektif Pancasila
Dalam pembentukan hukum oleh negara, tentunya hukum mempunyai
sasaran yang ingin dicapai, tidak ada satupun peraturan perundangan dibuat
tanpa adanya tujuan, ada tujuan yang ingin dicapai oleh hukum. Dari kacamata
teori barat, tujuan hukum dimulai pada teori etis yang mengatakan tujuan
hukum semata-mata untuk mewujudkan keadilan justice, teori utilitis yang
dianut oleh Jeremy Bentham tujuan hukum semata-mata untuk mewujudkan
kemanfaatan Utility, dan teori legalistik tujuan hukum semata-mata untuk
mewujudkan kepastian hukum legal certainty.

Pembangunan hukum harus berangkat dari nilai-nilai Pancasila, karena pada


hakikatnya Pancasila merupakan tonggak konvergensi berbagai gagasan dan
8
Ujang Permana. 2019. “Pendidikan Pancasila”. Cirebon, hlm 72-73.
pemikiran mengenai dasar falsafah kenegaraan yang didiskusikan secara mendalam
oleh para pendiri negara. Pancasila menjadi kesepakatan luhur modus vivendi yang
kemudian ditetapkan sebagai dasar ideologi negara. Dengan demikian, Pancasila
merupakan sebuah kesepakatan dan konsesus untuk membangun suatu bangsa satu
negara, tanpa mempersoalkan perbedaan latar belakang yang ada, baik agama, ras,
suku, budaya, bahasa dan lainnya. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi rechtsidee
cita-cita hukum yang harus dituangkan didalam setiap pembuatan dan penegakkan
hukum.9

Pancasila Sebagai Falsafah Kehidupan Bernegara

Pancasila menjelaskan serta menegaskan karakter rakyat Indonesia sebagai


bangsa-bangsa yang beradab, bangsa yang berkebudayaan, bangsa yang me-nginsafi
keluhuran dan kehalusan hidup manusia, serta sanggup menyesuaikanhidup
kebangsaannya dengan dasar perikemanusiaan yang universal, meliputi seluruh alam
kemanusiaan yang seluas-luasnya, dan sejak semula Pancasila berkuasa untuk
menanam dan menggugah minat kreatif serta mengilhamkan untuk mulai
mengusahakan diri ikut serta dalam pembangunan masyarakat dan Negara. Berdasar
pendapat Ki Hajar Dewantara yang mengutip pernyataan Soekarno di atas, Pancasila
sebagai dasar filsafat negara materinya sudah ada sejak bangsa Indonesia ada, hanya
rumusannya yang baru kemudian sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, atau
dengan kalimat lain, Pancasila hadir sejak adanya bangsa Indonesia. Dalam
pemahaman yang demikian, maka Pancasila pada hakikatnya dibedakan menjadi 2
kelompok, yakni: 1)kelompok material, yaitu Pancasila merupakan filsafat hidup
bangsa Indonesia yang dapat dihayati sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa,
sarana tujuan hidup bangsa, pandangan serta pedoman hidup bangsa; dan 2)kelompok

9
Muhammad Chairul Huda. “Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara : Nilai-Nilai
Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan Hukum di Indonesia” dalam Jurnal Resolusi. Vol. 1. No.
1. 2018, hlm 93.
formal, yakni Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia
dan juga perjanjian luhur bangsa Indonesia dalam bernegara.10

Konsep Negara Hukum di Indonesia


Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supremasi
hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan tidak ada kekuasaan yang
tidak dipertanggungjawabkan akuntabel. Masuknya rumusan tersebut ke dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan salah satu
contoh pelaksanaan kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu kesepakatan untuk memasukkan
hal-hal normatif yang ada di dalam penjelasan ke dalam pasal-pasalnya. Masuknya
ketentuan mengenai Indonesia adalah negara hukum dalam penjelasan rumusan
lengkapnya adalah “negara yang berdasar atas hukum” ke dalam pasal dimaksudkan
untuk memperteguh paham bahwa Indonesia adalah negara hukum, baik dalam
penyelenggaraan negara maupun kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.11
Hak Politik Rakyat

Hak politik rakyat adalah hak yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat
partisipasi rakyat dalam mengontrol dan berperan serta dalam pemerintahan. Pasal 28
UUD 1945 mengatur secara detail mengenai hak-hak politik rakyat, yaitu kebebasan
untuk berkumpul dan berserikat, mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan.
Mencermati isi ketentuan pasal-pasal dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan
Konvensi Hak Sipil dan Politik ini, tampak bahwa dunia pun mengakui keberadaan
dari hak asasi yang mendasar ini, khususnya dalam bidang politik: dan negara
Indonesia sebagai anggota PBB, telah meratifikasi perjanjian mengenai hak-hak sipil
dan politik ini, sehingga berkewajiban untuk ikut melaksanakan ketentuan dalam
perjanjian tersebut, karena perjanjian yang telah disepakati lewat ratifikasi memiliki
10
Arvie Johan. “Kesetaraan Dan Keseimbangan Sebagai Perwujudan Itikad Baik
Berlandaskan Pancasila” dalam Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 14, No. 1. Maret 2011, hlm 131.
11
Sunarjo. “Peradilan Sebagai Pilar Negara Hukum Dalam Perspektif Pancasila” dalam Jurnal
Cakrawala Hukum. Vol. 19, No. 1. Juni 2014, hlm 72.
implikasi hukum seperti suatu kontrak yang mengikat secara hukum pacta sunt
servanda. Oleh sebab itu, pembatasan terhadap hak-hak sipil dan politik tidak dapat
dibenarkan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang universal
dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional. 12

Perspektif Negara Hukum Pancasila

Menurut Philipus M. Hadjon 1987, 84, kalau ditelaah dari latar belakang
sejarahnya, baik konsep the rule of law maupun konsep rechtsstaat lahir dari suatu
usaha atau perjuangan menentang kesewe-nangan penguasa, sedangkan negara
Republik Indonesia sejak dalam perencanaan berdirinya jelas-jelas menentang segala
bentuk kesewenangan atau absolutisme. Oleh karena itu, jiwa dan isi Negara Hukum
Pancasila seyogyanya tidaklah begitu saja mengalihkan konsep the rule of law atau
konsep rechtsstaat. Baik konsep the rule of law maupun konsep rechtsstaat
menempatkan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia sebagai
titik sentral, sedangkan untuk Negara Republik Indonesia pada waktu pembahasan
Undang-Undang Dasar (yang sekarang dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945)
tidak dikehendaki masuknya rumusan hak-hak asasi manusia ala Barat yang
individualistik sifatnya. Bagi Negara Republik Indonesia, yang menjadi titik sentral
adalah keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas
kerukunan. Berdasarkan asas kerukunan ini kemudian berkembang elemen lain dari
konsep Negara Hukum Pancasila, yaitu terjalinnya hubungan fungsional yang
proporsional antara kekuasaan-kekuasaan negara, penyelesaian sengketa secara
musyawarah sedangkan peradilan merupakan sarana terakhir dan tentang hak-hak
asasi manusia tidaklah hanya menekankan hak atau kewajiban tetapi terjalinnya suatu
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Ide dasar hubungan antara pemerintah dan
rakyat telah dilontarkan oleh para pendiri Negara ketika merumuskan Undang-
Undang Dasar 1945. Mohammad Hatta dalam tanggapannya tentang dimasukkannya

12
Nani Suryawati. 2020. “Hak Asasi Politik Perempuan”. Kota Gorontalo, hlm 5.
hak-hak asasi ke dalam UUD mengatakan “kita menghendaki negara pengurus, kita
membangunkan masyarakat baru yang berdasarkan kepada gotong royong.13

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


Nilai-nilai Pancasila bersifat fundamental, mutlak, universal dan abadi dan
nilai-nilai yang merupakan berasal dari luhur budaya masyarakat yang tersebar di
seluruh nusantara. Nilai-nilai pancasila sebelum negara terbentuk dasarnya terdapat
fragmentaris kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia baik pada abad ke dua
atau pada sebelumnya, masyarakat Indonesia telah mendapatkan kesempatan untuk
berkulturasi dengan beberapa budaya lain. Nilai-nilai dari pancasila ini perlu
diimplementasikan dalam berbagai bidang demi menjaga eksistensi bangsa Indonesia
diantaranya Implementasi Pancasila dalam Bidang PoIitik, pada bidang Politik ini
nilai-nilai pancasila dapat diimplementasikan seperti saling menghormati dan
menghargai pilihan setiap orang, aktif dan ikut serta dalam proses pemilihan
pemimpin baik desa maupun negara, dan tidak menyebarkan isu lawan politik dengan
berita. ImpIementasi PancasiIa dalam Bidang Ekonomi, pada bidang Ekonomi
pancasila dapat diimplementasikan dengan cara-cara yang sederhana pada kehidupan
sehari-hari seperti aktif daIam koperasi, selalu membeli dan menggunakan produk
IokaI daIam negeri. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan, Adanya prinsip pertahanan bangsa Indonesia untuk menentang segala
bentuk penjajahan yang menganut politik bebas aktif, bentuk pertahanan Negara
bersifat semesta serta pertahanan Negara disusun atas dasar prinsip demokrasi HAM.
Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya, Pengembangan sosial budaya
pada masa ini perlu mengangkat nilainilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai
dasar Negara yakni niIai-niIai pancasila itu sendiri.14
Pancasila Dan Komunisme

13
Sunarjo. “Peradilan Sebagai Pilar Negara Hukum Dalam Perspektif Pancasila” dalam Jurnal
Cakrawala Hukum. Vol. 19, No. 1. Juni 2014, hlm 75.
14
Deby Sabina. “Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Implementasinya”. dalam Jurnal
Pendidikan Tambusai. Vol. 5. No. 3. 2021, hlm 9104.
Dalam periode 1945-1950 kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sudah
kuat. Namun, ada berbagai faktor internal dan eksternal yang memberi nuansa
tersendiri terhadap kedudukan Pancasila. Faktor eksternal mendorong bangsa
Indonesia untuk menfokuskan diri terhadap agresi asing apakah pihak Sekutu atau
NICA Netherlands-Indies Civiele Administration yang merasa masih memiliki
Indonesia sebagai jajahannya. 219 Di pihak lain, terjadi pergumulan yang secara
internal sudah merongrong Pancasila sebagai dasar negara, untuk diarahkan ke
ideologi tertentu, yaitu gerakan DI/TII Dalam periode 1945-1950 kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara sudah kuat. Namun, ada berbagai faktor internal dan
eksternal yang memberi nuansa tersendiri terhadap kedudukan Pancasila. Faktor
eksternal mendorong bangsa Indonesia untuk menfokuskan diri terhadap agresi asing
apakah pihak Sekutu atau NICA Netherlands-Indies Civiele Administration yang
merasa masih memiliki Indonesia sebagai jajahannya. Dari pihak lain, terjadi
pergumulan yang secara internal sudah merongrong Pancasila sebagai dasar negara,
untuk diarahkan ke ideologi tertentu, yaitu gerakan DI/TII yang akan mengubah
Republik Indonesia menjadi negara Islam dan pemberontakan PKI yang ingin
mengubah RI menjadi negara komunis dan merupakan proses elektis inkorporatif.
Artinya pilihan negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa adalah khas
dan 224 nampaknya sesuai dengan kondisi objektif bangsa Indonesia Selain itu,
ideologi komunis juga tidak menghormati manusia sebagai makhluk individu.
Prestasi dan hak milik individu tidak diakui. Ideologi komunis bersifat totaliter,
karena tidak membuka pintu sedikit pun terhadap alam pikiran lain. Ideologi
semacam ini bersifat otoriter dengan menuntut penganutnya bersikap dogmatis, suatu
ideologi yang bersifat tertutup, berbeda dengan Pancasila yang bersifat terbuka.15

Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara

15
Edi Rohani. 2019. “Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan”. Jawa Tengah. Gema
Media, hlm 96.
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang berfungsi, baik dalam
menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan negara.
Artinya, tujuan negara secara material dirumuskan untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial harus mengarah
kepada terwujudnya masyarakat adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap
memperhatikan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang mencerminkan watak
dan ciri wawasan Pancasila. Dengan demikian. ideologi tidak lain adalah hasil diri
refleksi manusia. Artinya, ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan
dialektis sehingga berlangsung pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi.
Satu pihak memacu ideologi semakin realistis, di lain pihak mendorong menciptakan
masyarakat yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, tetapi juga
membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan kata lain, ideologi bukan sekadar
pengetahuan teoretis, melainkan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan.
Ideologi adalah satu pilihan yang jelas dan membawa komitmen untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologi seseorang, semakin tinggi
komitmen untuk melaksanakannya. Komitmen tersebut tercermin dalamikap
seseorang yang meyakini ideologi sebagai ketentuan-ketentuan nouatif yang harus
ditaati dalam hidup bermasyarakat.16
Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga
negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai
tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya bangsa
yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa sebagai dasar

16
Aim Abdulkarim. 2008. “Pendidikan Kewarganegraan”. Bandung. Grafindo Media Pertama, hlm 3
negara dan pandangan hidup. Pancasila dasar Negara memiliki arti dimana segala
sesuatu berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Indonesia yang berdasarkan
pancasila. Semua peraturanperaturan yang ada di Indonesia semua harus berasal dari
pancasiia. Pancasila merupakan suatu ideologi yang dinamis dan terbuka berarti
niliai-niliai yang terdapat di dalamnya perlu diiakukan pengembangan sesuai dengan
dinamika kehidupan masyarakat Indonesia, secara operasional pancasila bersifat
aktual, adaptif, dan maknanya dapat diperbaharui. Pancasila berfungsi sebagai
pandangan hidup dan juga dasar Negara Indonesia yang diamana nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila-sila pancasila merupakan arahan dalam kehidupan
berbangsa.17
Menempatkan Pancasila di Era Pasca Reformasi
Hakekatnya fungsi Pancasila tidak berubah dan bahkan tidak boleh berubah,
yakni tetap sebagaimana digagas secara cerdas oleh pendiri negara pada saat itu, yaitu
sebagai dasar negara, sebagai ideologi nagara, maupun sebagai pandangan hidup
bangsa. Akan tetapi Pancasila sebagai Ideologi terbuka harus mampu menyesuaikan
perkembangan masyarakat yang terus melaju dalam perubahan, ini artinya bahwa
Pancasila perlu dikaji secara ilmiah dalam rangka aktualisasi. Sebagai dasar sekaligus
ideologi negara, maka Pancsila bagi bangsa Indonesia sudah tidak bisa ditawar.
Ditegaskan oleh M. Mahfud MD. bahwa Pancasila yang telah diumumkan di dalam
Pembukaan Undang Dasar 1945 adalah modus vivendi kesepakatan luhur bangsa
indonesia. Pancasila sangat cocok dengan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai
kepentingan yang semula mungkin saling bertentangan secara diametral Anis
Ibrahim, 2010.18
Kesimpulan

17
Deby Sabina. “Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Implementasinya”. dalam Jurnal
Pendidikan Tambusai. Vol. 5. No. 3. 2021, hlm 9104
18
Husein Muslimin. “Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara”.
dalam Jurnal Cakrawala Hukum. Vol. 7. No. 1. Juni 2016, hlm 32.
Beberapa hal yang kiranya dapat dijadikan sebagai kesimpulan, yaitu bahwa
konsep Negara hukum di Indonesia mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan konsep Negara hukum rechtsstaat maupun konsep negara hukum
the rule of law. Di dalam negara hukum Pancasila asas pertama dan utamanya adalah
asas gotong royong, asas kekeluargaan, atau asas tolong menolong. Elemen atau ciri-
ciri Negara Hukum Pancasila adalah: a) Keserasian hubungan antara pemerintah dan
rakyat berdasarkan asas kerukunan; b) Hubungan fungsional yang proporsional antara
kekuasaan-kekuasaan negara; c) Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah
dan peradilan merupakan sarana terakhir; dan d) Keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Sebagai perwujudan negara hukum Pancasila dalam proses peradilan
dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip dan asas-asas persidangan yang
baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Contoh konkret yaitu peradilan dilakukan
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga di dalam irah-irah putusan
lembaga peradilan berbunyi: “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Di samping itu, refleksinya adalah adanya praktik penyelesaian perselisihan/
sengketa terutama perkara perdata yang contentiosa senantiasa didahulukan upaya
perdamaian. Perdamaian tersebut hakekatnya adalah musyawarah untuk mufakat,
yang akan membawa manfaat positif bagi pihak bersengketa, serta pembelajaran bagi
masyarakat ketika menyelesaikan konflik.

Daftar Pustaka
Agna Suaila. “Menggali Kembali Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Dasar
Negara Dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Global” dalam Jurnal
Law and Justice. Vol. 4. No. 1. April 2019, hlm 46-55.
file:///C:/Users/Sweet/Downloads/8066-21941-1-PB

Arvie Johan. “Kesetaraan Dan Keseimbangan Sebagai Perwujudan Itikad Baik


Berlandaskan Pancasila” dalam Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 14, No. 1. Maret
2011, hlm 128-146.
file:///C:/Users/Sweet/Downloads/6.pdf
Aim Abdulkarim. 2008. “Pendidikan Kewarganegraan”. Bandung. Grafindo Medi
Pertama,hlm 1-57.
https://books.google.com/books/about/Kewarganegaraan.html?hl=id&id=RvffbrG
hT0C - v=onepage&q=Pancasila%20sebagai%20dasar%20negara&f=false

Dadang Sundawa. 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP”. Jakarta, hlm 1-


37.
https://books.google.co.id/books?
id=mX0VssJLobgC&pg=PA1&dq=Pancasila+sebagai+ideologi+negara&hl=id&newbks=1&
newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiN5fqK4s36
AhWK4XMBHbJaCIQ4RhDrAXoECAUQBQ#v=onepage&q=Pancasila%20sebagai
%20ideologi%20negara&f=false

D.C. Tyas. 2006. “Mengenal Ideologi Negara”. Semarang, hlm 1-8.


https://books.google.co.id/books?
id=cC7ZDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Pancasila+sebagai+ideologi+negara&hl=id
&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKE
wjLxM_n4c36AhUhC7cAHXT6AF04ChDoAXoECAkQAw#v=onepage&q=Pancasila
%20sebagai%20ideologi%20negara&f=false

Deby Sabina. “Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Implementasinya”. dalam Jurnal
Pendidikan Tambusai. Vol. 5. No. 3. 2021, hlm 9103-9106.
file:///C:/Users/NOVITA%20BARUADI/Documents/NOVA%20FILE/PP3.p
df
Edi Rohani. 2019. “Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan”. Jawa Tengah.
Gema Media, hlm 1-300
https://books.google.co.id/books?id=903uDwAAQBAJ&printsec=frontcover
&dq=bu
ku+pancasila+sebagai+dasar+negara&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&s
ource=g
b_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwi0sPHhkcn6AhXCU3wKHVO9Cl0
Q6AF6BAgCEAM - v=onepage&q=buku%20pancasila%20sebagai
%20dasar%20negara&f=false
Husein Muslimin. “Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar
Negara”. dalam Jurnal Cakrawala Hukum. Vol. 7. No. 1. Juni 2016,
hlm 30-36.
file:///C:/Users/NOVITA%20BARUADI/Documents/NOVA%20FILE/PP2.p
df
Iriyanto Widisuseno. “Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dsar Negara”.
dalam Jurnal Humanika. Vol. 20. No. 2. 2014, hlm 62-66
file:///C:/Users/NOVITA%20BARUADI/Documents/NOVA%20FILE/PP6.p
df
Muhammad Chairul Huda. “Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara :
Nilai-Nilai Keseimbangan Dalam Upaya Pembangunan Hukum di Indonesia”
dalam Jurnal Resolusi. Vol. 1. No. 1. 2018, hlm 78-99.
file:///C:/Users/Sweet/Downloads/160-Article%20Text-189-1-10-
20180629.pdf

Nani Suryawati. 2020. “Hak Asasi Politik Perempuan”. Kota Gorontalo, hlm 1-35.
https://books.google.co.id/books?
id=mA46EAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=hak+asasi+politik+perempu
an&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=
1&sa=X&ved=2ahUKEwiSvJbO39D6AhWY53MBHeDHCaYQ6wF6BAgD
EAU#v=onepage&q=hak%20asasi%20politik%20perempuan&f=false

Sunarjo. “Peradilan Sebagai Pilar Negara Hukum Dalam Perspektif Pancasila” dalam
Jurnal Cakrawala Hukum. Vol. 19, No. 1. Juni 2014, hlm 71-81.
file:///C:/Users/Sweet/Downloads/1132-2905-1-SM%20(1)%20(1).pdf

Ujang Permana. 2019. “Pendidikan Pancasila”. Cirebon, hlm 1-79.


https://books.google.co.id/books?
id=G14cEAAAQBAJ&pg=PA68&dq=Pancasila+sebagai+ideologi+negara&h
l=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa
=X&ved=2ahUKEwiY_cu84836AhVAC7cAHdgZCys4bhDrAXoECAgQBQ
#v=onepage&q=Pancasila%20sebagai%20ideologi%20negara&f=false

Anda mungkin juga menyukai