Anda di halaman 1dari 12

SILABUS PEMBELAJARAN KELAS XII

YULI RAKHMAWATI RAMDHANI, SH


 BAB I
  Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka

 BAB 2
 Mengevaluasi berbagai sistem
pemerintahan
 BAB 3
 Mengevaluasi peranan pers dalam
masyarakat demokrasi .
 BAB 4
 Mengevaluasi dampak globalisasi
 Materi minggu ini
 BAB 1
 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
 Ideologi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata idea dan logos/logia. Idea berarti
gagasan, pemikiran, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
Sedangkan logos/logia berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah kumpulan gagasan/ konsep
dasar bersistem untuk dijadikan dasar pendapat, arah, dan tujuan.
 Beberapa pengertian ideologi menurut pendapat para tokoh, antara lain:
 Karl marx: ideologi adalah kesadaran palsu, sebab ideologi merupakan hasil
pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir sesuai kepentingannya.
 Louis althusser: ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang membutuhkan
pedoman hidup, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
 Dr. Alfian: ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap
benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan
 Pada tanggal 7 september 1944, Jepang berjanji untuk memberi
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana
Menteri Koiso, menyusul kekalahan Jepang dari sekutu. Sebagai
kelanjutan dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945,
jepang membentuk badan penyelidik usah-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai),
yang bertugas untuk menyelidiki mengenai persiapan kemerdekaan
Indonesia. BPUPKI beranggotakan 60 orang dan diketuai oleh
DR.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, waki ketua R. Panji Suroso,
serta Tuan Hachibangase dari Jepang.
 Pada masa tugasnya BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang
yang pertama mulai tanggal 29  Mei – 1 Juni 1945 untuk membahas
rancangan dasar negara. Tiga tokoh nasionalis yang menyampaikan
ide pokok rancangan dasar negara, yaitu:\
 Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945), ide pokok
yang disampaikan:
 a)      Perikebangsaan
b)      Perikemanusiaan
c)       Periketuhanan
d)      Perikerakyatan
e)      Kesejahteraan
Mr. Soepomo(31 Mei 1945), ide pokok

 )       Paham Negara Persatuan


b)      Perhubungan Negara Dengan Agama
c)       Sistem Badan Permusyawaratan
d)      Sosialisasi Negara
e)      Hubungan Antarbangsa
 Ir. Soekarno (1 Juni 1945), ide pokok yang
disampaikan:
 a)      Kebangsaan indonesia
b)      Internasionalisme atau perikemanusiaan
c)       Mufakat atau demokrasi
d)      Kesejahteraan sosial
e)      Ketuhanan yang berkebudayaan
 Ir. Soekarno mengusulkan nama pancasila atas saran Mr. Muh. Yamin. Sejak itulah disebut sebagai
lahirnya istilah pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan dan
menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan akhir ditetapkan tanggal 18 Agustus
1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia):
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Sidang BPUPKI yang kedua berlangsung dari tanggal 10 Juli – 16 Juli 1945. Sidang II BPUPKI
membahas rancangan hukum dasar, yang kemudian dikenal dengan nama pembukaan UUD 1945. Di
dalam pembukaan UUD 1945, terkandung bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), daan
pada alinea keempat terkandung rumusan dasar negara, Pancasila.
Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya, badan ini dibubarkan dan digantikan PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia/ Dokuritsu Zyunbi Inkai). Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945 menghasilkan keputusan, antara lain:
 Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945.
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden (Ir. Soekarno dan Moh. Hatta).
 Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.
 Fungsi pokok Pancasila, yaitu:
 Pancasila sebagai dasar negara
 a)      Sebagai negara.
 Pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental
norm). Dengan demikian, Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam
ideologi Indonesia.
 b)      Sebagai sumber dari segala sumber hukum.
 Pancasila merupakan kaidah negara yang fundamental, artinya kedudukannya paling
tinggi dalam penyusunan aturan-aturan di Indonesia.
 c)       Sebagai pandangan hidup.
 Nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan
negara.
 d)      Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila mencerminkan
kepribadian bangsa sebab nilai  dasarnya merupakan kristalisasi nilai budaya bangsa
Indonesia.
 e)      Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
 Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:
 Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan kenyataan
hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
 Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan yang lebih
baik.
 Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakatnya.
 Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan, Franz Magnis-Suseno
menyatakan bahwa ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ideologi yang
nilainya bersifat mutlak. Ideologi tertutup bersifat dogmatis dan apriori. Dogmatis berarti
memercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori berarti berprasangka
terlebih dahulu akan suatu keadaan.
 Ideologi tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang hidup di masyarakat.
 Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
 Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya.
 Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak, konkret, nyata, keras, dan total.
 Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri
ideologi ini antara lain:
 Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat.
 Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat.
 Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh
menafsirkannya.
 Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
 Perbedaan dari kedua ideologi ini adalah ideologi terbuka bersifat
inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi
kekuasaan sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini bersifat
demokratis dan terbuka. Sedangkan ideologi tertutup bersifat
otoriter (negara berlaku sebagai penguasa) dan totaliter.
 Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Pancasila
memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka.
 Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia.
 Isi Pancasila tidak langsung operasional, hhanya berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya
penafsiran.
 Pancasila menghargai kebebasan. Hal ini tercermin dalam makna sila kedua yang tidak saja
mengakui kebebasan dan kesedarajatan manusia Indonesia, tetapi semua bangsa di dunia.
 Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat, bangsa, dan negara.
 Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam sila pertama. Sila ini
mencerminkan semua agama yang ada di Indonesia.
 Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini bukan
berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri
bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila
dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat
Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila
menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan
dalam ikatan NKRI

Anda mungkin juga menyukai