Anda di halaman 1dari 6

Nama : Roy Setiawan

NIM : 201010503079
Kelas : 02SMJE030
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

1. Jelaskan pengertian Ideologi menurut saudara dan sebutkan 4 macam ideologi serta
berikan alasan yang terperinci apakah Pancasila sudah dapat dinilai sebagai suatu ideologi
2. Jelaskan 3 dimensi ideologi ? dan sebutkan alasan saudara apa saja faktor yang mendorong
Indonesia menjadi ideologi terbuka ?
3. Sebutkan beberapa teori tentang dasar negara ? dan sebutkan alasan saudara kenapa
Pancasila masuk dalam kategori integralistik !
4. Jelaskan proses perumusan Pancasila dan bagaimanakah proses pengesahan Pancasila
sebagai dasar negara ? Jelaskan dengan rinci!
5. Apa yang membedakan Piagam Jakarta dengan Pembukaan dasar UUD 1945, mhn
dijelaskan beserta isinya

Jawab
1. Ideologi adalah Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan
dan kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk
karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Ideologi cara berpikir seseorang atau golongan tertentung.
ideologi juga paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.

Macam macam ideologi yang ada di dunia


Komunisme
Komunisme adalah ebuah konsep politik dan konsep bernegara serta salah satu
ideologi politik, ekonomi, dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara
umum, pengertian komunisme adalah sebuah gagasan yang menghendaki adanya
masyarakat tanpa kelas, yaitu masyarakat yang tidak memiliki hak milik, uang, hingga
negara untuk membuat masyarakat terstratifikasi dalam kelas yang berbeda

Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah konsep politik serta salah satu ideologi politik, ekonomi,
dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum, pengertian
liberalisme adalah sebuah gagasan dan prinsip yang menekankan kebebasan individu
berdasarkan kemerdekaan dan kesetaraan hak dalam banyak aspek kehidupan
bernegara dan bermasyarakat; seperti: pemerintahan, hak sipil, hak perekonomian,
dan banyak lagi.
Sosialisme
Sosialisme adalah sebuah konsep politik dan konsep bernegara serta salah satu
ideologi ekonomi dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum,
pengertian sosialisme adalah sebuah gagasan yang menggambarkan masyarakat yang
mengelola kepemilikan alat produksi sesuai dengan prinsip-prinsip sosial, seperti
kepemilikan oleh publik, kolektif, kerjasama, atau warganegara.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah sebuah konsep politik dan konsep bernegara. Nasionalisme juga
dianggap sebagai salah satu ideologi politik dalam sejarah peradaban dunia modern.
Secara umum, pengertian nasionalisme adalah sebuah gerakan untuk mengukuhkan
kedaulatan sebuah bangsa atas tanah airnya.

Dan menurut saya, Pancasila sudah dapat di nilai sebagai suatu ideologi, dengan
mengacu dari pengertian ideologi itu sendiri, Pancasila bisa di bilang sebagai ideologi
sebab Pancasila pada tahun 18 Agustus 1945 di tetapkan sebagai dasar negara
Republik Indonesia dimana Pancasila sebagai suatu sumber dari segala sumber tujuan,
hukum, cita cita, dan kelangsungan hidup bernegara di Republik Indonesia.
Dan Pancasila juga merupakan galian dari tradisi, kebiasaan, cara hidup masyarakat
Nusantara/Indonesia.

2. 3 Dimensi ideologi adalah


Dimensi Realitas
Dimensi Realitas menyatakan bahwa sebuah ideologi merupakan interprestasi dari
keadaan riil bangsanya sendiri.
Dimensi Idealitas
Dimensi Idealitas menyatakan sebuah ideologi harus mengandung cita-cita dari
seluruh elemen masyarakatnya, sehingga suatu bangsa mengetahui tujuan mereka
masing-masing.
Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas menyatakan bahwa sebuah ideologi harus bisa beradaptasi
dengan perkembangan jaman.

faktor yang mendorong Indonesia menjadi ideologi terbuka


• nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.

• nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan


lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan dari
yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu
yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.

• nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa
digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan
dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.

3. Teori tentang dasar negara


Teori Perseorangan (Individualistik)
Negara adalah merupakan sauatu masyarakat hukum yang disusunberdasarkan
perjanjian antar individu yang menjadi anggota masyarakat. Kegiatannegara
diarahkan untuk mewujudkan kepentingan dan kebebasan pribadi.Penganjur teori ini
antara lain : Thomas Hobbes, John Locke, Jean JacquesRousseau, Herbert Spencer,
Harold J Laski.
Teori Golongan (Kelas)
Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yangmempunyai
kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lainyang kedudukan
ekonominya lebih lemah. Teori golongan diajarkan oleh : KarlMarx, Frederich
Engels, Lenin
Teori Intergralistik (Persatuan)
Negara adalah susunan masyarakat yang integral, yang erat antara semuagolongan,
semua bagian dari seluruh anggota masyarakat merupakan persatuanmasyarakat yang
organis. Negara integralistik merupakan negara yang hendakmengatasi paham
perseorangan dan paham golongan dan negara mengutamakankepentingan umum
sebagai satu kesatuan. Teori persatuan diajarkan oleh :Bendictus de Spinosa, F.
Hegel, Adam Muller

alasan kenapa Pancasila masuk dalam kategori integralistik


Isi artikel Pancasila sebagai ideologi yang integralistik dapat dijabarkan dari
pengertian sila-sila seperti diuraikan dalam undang-undang dasar 1945, dan dari
sejarah lahirnya naskah UUD 1945. Pengertian integralistik disini adalah ideologi
secara keseluruhan, keutuhannya lengkap dengan bagian-bagian atau masing-masing
silanya. Integrasi adalah suatu kondisi dari saling hubungan dari integrasi segenap
bagian yang ada di dalam keseluruhan tersebut. Atas dasar hal terakhir ini, maka
setiap bagian nyata menjadi suatu keseluruhan dan masing-masing bagian ikut
terpengaruh oleh kondisi dari bagian yang lain. Ideologi dapat diartikan sebagai
perangkat nilai-nilai yang diyakini kebenrannya, sehingga dapat dijadikan cita-cita
(tujuan) yang ingin diwujudkan / oleh suatu bangsa, dapat dijadikan sarana / prasarana
dalam usaha / perjuangan untuk mencapai cita-cita (tujuan) tersebut.
4. Proses perumusan Pancasila dan bagaimanakah proses pengesahan Pancasila sebagai
dasar negara

Sidang BPUPKI I (29 Mei-1 Juni 1945)


Mengutip "Sejarah Perumusan Pancasila dalam Hubungannya dengan Proklamasi"
oleh Darsita, dalam sidang yang pertama, hari pertama, 29 Mei 1945 bahwa Indonesia
membutuhkan dasar negara. Para tokoh-tokoh pendiri negara mulai mengusulkan
rumusan dasar negara yang isinya berbeda-beda namun tetap memiliki persamaan
yaitu didasari oleh gagasan besar bangsa Indonesia dan kepribadian bangsa Indonesia.
Salah satu tokoh yang mengemukakan pendapatnya adalah Mohammad Yamin.
Disini, ia mengemukakan bahwa dasar negara terdiri dari 5 asas yaitu:
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian, pada hari ketiga sidang pertama, 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan
pendapat dalam pidatonya yang menyatakan bahwa negara Indonesia merdeka adalah
dengan mengatasi segala golongan dan pemahaman untuk mempersatukan lapisan
masyarakat Indonesia. Hal ini, dirumuskan dalam 5 poin yaitu:
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat
Pada hari terakhir dari sidang pertama, 1 Juni 1945, Soekarno turut mengemukakan
pendapatnya dalam sebuah pidato yang diberi nama Pancasila atas usulan dari seorang
teman, ahli bahasa. Rumusan dasar negara dalam 5 sila tersebut, yaitu:
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Sidang BPUPKI II (10-16 Juni 1945)


Setelah sidang pertama selesai, Indonesia belum mencapai kesepakatan akhir. Karena
hal itu, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, di bawah
pimpinan Soekarno, dengan anggota terdiri atas Ki Bagoes Hadikoesoemo, Wachid
Hasjim, Muhammad Yamin, Abdulkahar Muzakir, Sutardjo Kartohadikoesoemo, A.A
Maramis, Otto Iskandardinata dan Mohammad Hatta. Dalam buku "Aku Warga
Negara Indonesia untuk SD/MI Kelas VI" karya Ika Kartika Sari dan Elly Malihah
Setiadi disebutkan, panitia yang diberi nama Panitia Sembilan ini, dibentuk dengan
tujuan merumuskan rumusan-rumusan yang telah dibicarakan agar menjadi
kesepakatan yang lebih jelas. Untuk mewujudkan hal tersebut, diadakan sidang kedua
pada 10 Juni sampai dengan 16 Juni 1945. Setelah melewati pelbagai pertimbangan
dan diskusi, pada 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia
merdeka yang diberi nama Piagam Jakarta oleh M. Yamin yang didalamnya berbunyi:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari‟at Islam bagi para pemeluk
pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Walaupun sudah dirumuskan, bukan berarti rumusan Pancasila mendapatkan


kesepakatan final. Karena, belum adanya perwakilan yang representatif yang
mewakili dari berbagai unsur. berakhirnya kerja BPUPKI pada 7 Agustus 1945,
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 9 Agustus 1945.
Diketuai Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta, PPKI bertujuan untuk mempercepat
persiapan kemerdekaan Indonesia. Panitia ini beranggotakan 21 orang yang semua
anggotanya terdiri 12 orang Jawa, 3 orang Sumatera, 2 orang Sulawesi, 1 orang
Kalimantan, 1 orang Nusa Tenggara, 1 orang Maluku, dan 1 orang peranakan
Tionghoa. Namun tanpa sepengetahuan Jepang, Soekarno menambah 6 orang lagi,
sehingga total ada 27 anggota. Setelah Jepang menyerah terhadap Sekutu, disitulah
Indonesia mengambil kesempatan untuk mendeklarasikan kemerdekaan yang
sebelumnya dijanjikan oleh Jepang pada 24 Agustus 1945. Dengan merdekanya
Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI berhasil merumuskan dan menyesahkan dasar
negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus
1945, bunyinya:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaran/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Perbedaan di antara Piagam Jakarta dengan UUD 1945 terdapat pada alinea
pembukaan keduanya. Alinea Pembukaan keduanya membahas mengenai Dasar
Negara yang pertama, yaitu mengenai Ketuhanan. Piagam Jakarta
berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukk-
pemeluknya”, sementara di dalam UUD 1945 berbunyi “Ketuhanan yang Maha
Esa”.

Anda mungkin juga menyukai