Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 5

Di susun oleh :

Ajeng Octaviany
Nanik Rahayu
Rizka Mutiea Rosa
Sukma Indrawijaya
Umi Kartika

A. Pemahaman Konseptual tentang Ideologi


Jorge Larrain (1979-1996) dalam buku Konsep Ideologi
telah

menunjukkan dengan baik tentang betapa ada banyak


tradisi pemikiran mengenai pengertian ideologi.
1. Nicollo Machiavelli (1469-1527) : Siasat Berpolitik
Praktis
Dalam pandangan Machiavelli, ideologi merupakan
pengetahuan mengenai cara menyembunyikan
kepentingan , mendapatkan serta
mempertahankan kekuasaan dengan
memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dam
tipu daya.
2. Antoine Destut de Tracy (1754-1856) : Ilmu tentang
ide-ide
Ideologi adalah ilmu mengenai gagasan atau ilmu
tentang ide-ide.
3. Karl Mark (1818-1883) : Kesadaran Palsu
Menurut Mark , ideologi adalah kesadaran palsu.
4. Louis Althusser (1918) : Pedoman Hidup
Menurut Louis Althusser , ideologi adalah
pedoman hidup baik sebagai individu mapun
sebagai warga masyarakat.
B. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. Ideologi Negara
Dalam arti luas , ideologi menunjuk pada pedoman
dalam berfikir di semua segi kehidupan, baik segi
kehidupan pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti
sempit , ideologi berarti pedoman baik dalam berfikir
maupun bertindak dalam bidang tertentu.
Ideologi politik yaitu terkait dengan penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tiga dimensi ideologi dalam menghadapi perubahan


masyarakat:
a) Dimensi realita : kemampuan ideologi untuk
mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat.
b) Dimensi idealisme : ideologi dalam memberikan
harapan kepada berbagai kelompok yang ada dalam
masyarakat.
c) Dimensi fleksibilitas : kemampuan ideologi dalam m
2. Sejarah Perumusan Pancasila
a) Perumusan Pancasila dalam Persidangan BPUPKI
BPUPKI di bentuk pada tanggal 28 Mei 1945 yang
terdiri dari 62 anggota. Tugas BPUPKI adalah
mempertimbangkan masalah-masalah pokok bagi
Indonesia Merdeka.

b)

Sidang Pertama BPUPKI


Dalam sidang yang pertama (29 Mei 1945-1 Juni
1945) BPUPKI mengemukakan pandangan tentang apa
yang akan dijadikan Dasar Indonesia Merdeka .3 orang
yang mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya yaitu :
1. Muhammad Yamin
2. Supomo
3. Soekarno

Piagam Jakarta
Panitia Sembilan dibentuk untuk merumuskan
kesepakatan antara kedua belah pihak. Panitia ini
berhasil menetapkan Rancangan Pembukaan UUD.

Sidang Kedua BPUPKI


Sidang kedua BPUPKI diselenggarakan pada tanggal
10 Juli-17 Juli 1945 membentuk Panitia Perancang UUD ,
diketuai oleh Soekarno.
Perumusan Pancasila dalam Persidangan PPKI
PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas
PPKI adalah melaksanakan kemerdekaan Indonesia dan
mengambil langkah-langkah yang perlu untuk
membentuk suatu negara.

3. Rumusan Definitif Pancasila


Rumusan definitif Pancasila sebagai patokan untuk
menilai manakah penafsiran yang sehat dan manakah
penafsiran yang tidak sehat mengenai Pancasila.
4. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan
persatuan dan kesatuan itu.
Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.
Memberikan tekad untuk memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa.
Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya
perwujudan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.
C. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat
mutlak.
Ideologi macam ini memiliki ciri sebagai berikut :
Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam
masyarakat,
Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara,
ideologinya itu akan dipaksakan kepada masyarakat.
Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi semua
bidang kehidupan.
Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan
kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras,
mutlak, dan total.
Sedangkan ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak
dimutlakkan.
Ideologi macam ini memiliki ciri ;

Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya


masyarakat (falsafah).
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam
masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan
bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka
Isinya tidak langsung operasional.
Menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup
bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

a. Pancasila : berwatak terbuka


Bertolak dari ciri-ciri sebagaimana dipaparkan di
atas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua
persyaratan sebagai Ideologi terbuka.
Hal itu akan makin jelas dari penjelasan berikut.
Pertama, Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar
pada kesadaran masyarakat Indonesia.
Kedua, isi Pancasila tidak langsung operasional
Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang memperkosa
kebebasan dan tanggung jawab masyarakat
Keempat, Pancasila juga bukan Ideologi totaliter
Kelima, Pancasila menghargai pluralitas. Hal itu bisa kita
lihat misalnya dalam sejarah perumusan Pancasila
b. Sejarah kelam : dijadikan tertutup
Sejarah kelam ideologi Pancasila memberikan
pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia ketika dijadikan
sebagai ideologi tertutup , Pancasila cenderung
kehilangan daya tarik dan relevansinya.

D.Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Paradigma


Pembangunan
1. Pancasila sebagai Sumber Nilai
a. Nilai dasar
Pancasila memuat 5 dasar tentang penyelenggaraan
negara yaitu :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia

4) Kerakayatan yang di pimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Nilai instrumental dan nilai praksis
Nilai instrumental terikat oelh perubahan waktu ,
keadaan atau tempat sedangkan Nilai Praktis
merupakan penjabaran nilai instrumental dalam situasi
konkret pada tempat tertentu.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
a. Pengertian Pembangunan
Pembangunan adalah usaha bangsa untuk
meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat
sehingga menjadi lebih baik. Didalamnya tercakup tiga
proses sekaligus , yaitu emansipasi bangsa ,
modernisasi, dan humanisasi.
b. Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila merupakan paradigma pembangunan .
Artinya Pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang
merupakan kerangka keyakinan.
Pembangunan Indonesia tidak boleh bersifat pragmatis,
tidak boleh bersifat ediologis melainkan pembangunan
itu mesti ditujukan untuk melayani manusia-manusia
nyata.
E. Bersikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi
Terbuka
Pancasila hanya akan berkembang kalau segenap
komponen masyarakat bersedia bersikap proaktif ,
terus menerus melakukan reinterpretasi (penafsiran ulang)
terhadap Pancasila dalam suasana dialog kritis-konstruktif.
Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja , bisa
terjadi Pancasila semata-mata ditafsirkan sesuai dengan
kepentingan si penafsir.
Kesediaan segenap komponen bangsa menjadikan nilainilai Pancasila makin tampak nyata dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai