PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, di Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11
No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945
Dalam perjalanannya, sejarah eksisitensi pancasila sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan
menipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila dengan
kata lain pancasila hanya sebagai symbol formalitasnya saja namun tidak
difungsikan sebagaimana fungsi yang harus dijalankan dan tidak lagi diletakkan
sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup. Pada hal secara historisnya pancasila
sudah melalui proses yang panjang dan rumit terkait keberadaanya sebagai
ideology nasional dasar dalam kehidupan berpolitik bangsa kita. Untuk lebih jelas
mengenai hal yang dimaksud marilah sama-sama kita simak pada bab selanjutnya
mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fungsi dan peranan ideologi pancasila?
2. Apakah ciri-ciri pancasila sebagai ideologi terbuka?
3. Sebutkan perbedaan antara ideologi pancasila dengan ideologi
liberalisme dan komunisme/ sosialisme serta fasisme.
4. Jelaskan pentingnya pancasila sebagai ideologi terbuka.
5. Berikan contoh upaya merealisasikan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
1
C. Tujuan
1. Mampu memahami fungsi dan peranan ideologi pancasila.
2. Mempu menjelaskan ciri-ciri pancasila sebagai ideologi terbuka.
3. Mempu melakukan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi
liberalisme dan komunisme/ sosialisme serta fasisme.
4. Mampu menguraikan pentingnya pancasila sebagai ideologi terbuka.
5. Mampu menampilkan contoh upaya merealisasikan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Istilah pancasila yang kita kenal sejak sebelum Indonesia merdeka dan
yang saat ini telah resmi menjadi ideologi negara kita pada awalnya disadur dari
bahasa India yakni bahasa Sansekerta (bahasa dari kelompok kasta Brahmana)
yang dalam bahasa rakyat jelata disebut prakerta. Pengertian pancasila dapat
dibahasakan menurut asal-usulnya berasal dari kata panca yang berarti lima dan
syila yang menggunakan i biasa berarti alas atau dasar sedang yang
menggunakan y berarti peraturan tingkah laku yang penting atau baik. Dengan
demikian, Pancasila berarti lima dasar atau lima alas (consisting of five rocks, aus
funf felsen bestehen). Kemudian pengertian pancasila dikukuhkan pada tanggal 18
agustus 1945 sebagai dasar negara dalam sidang PPKI yang isi sidang tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengangkat presiden Soekarno sebagai presiden RI dan M. Hatta sebagai
wakilnya.
2. Mengesahkan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dan UUD 1945
sebagai sumber perundangan RI.
3. Membentuk KNIP yang kemudian berubah saat ini menjadi MPR.
B. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos/idein yang artinya bentuk
atau melihat dan logia yang artinya kata atau ajaran. Jadi, ideologi adalah ilmu
tentang gagasan, cita-cita dan buah pikiran. Ideologi juga diartikan sebagai
gagasan, cita-cita dan nilai dasar yang membentuk sistem nilai yang internal dan
mendasar sebagai pencerminan pandangan hidup suatu bangsa.
Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut.
1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
3
2. Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.
C. Ideologi Terbuka
Ciri-ciri ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
3. Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4. Bersifat dinamis dan reformis.
Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan
masyarakat bukan berasal dari luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa
tertentu. Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar tetapi
memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar
yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada
dan manakah yang tidak boleh berubah.
Jadi, ideologi terbuka adalah suatu pandangan, gagasan atau konsep
dengan suatu sistem pemikiran terbuka yang tidak dipaksakan.
4
3. Nila fraksis, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian, nilai fraksis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai di atas.
a. Sifat Ideologi
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme,
dan dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas:
Nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga
mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu
adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi realitas
ini dalam dirinya.
2. Dimensi idealisme:
Ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan
dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas:
Ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat
relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis.
Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat
relevansinya dari masa ke masa.
5
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan, dalam
permusjawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh rakjat Indonesia
2. Masa Revolusi
Pancasila yang dirumuskan pada 18 Agustus 1945 adalah rumusan
Pancasila yang definitive.
6
juga mendapatkan perlawanan secara ideologis dimana pada saat itu Belanda pada
tahun 1949 mengakui kedaulatan Indonesia yang berbentuk RIS.
6. Masa Reformasi
Masa reformasi dimulai sejak tahun 1998. Pada masa ini, Pancasila yang
telah kehilangan daya pikatnya karena banyak diselewengkan pada masa order,
mulai dikembalikan lagi seperti fungsi awalnya sehingga Pancasila mampu
menjadi menjadi ideologi negara dan sebagai sumber dari segala sumber hukum
yang ada di Indonesia.yang secara teori mampu menjadi ideologi
7
Selain memiliki fungsi pancasila juga memiliki peranan tersendiri, yaitu :
1. Ideologi pancasila memiliki arah dan tujuan yang jelas dan pasti. Dengan
berdasar pada pancasila pembangunan, pendidikan, perekonomina
Indonesia berjalan.
2. Pemerintahan tidak akan berhasil tanpa ide, cita-cita dan tujuan hidup,
disinilah ideologi pancasila berperan.
3. Ideologi pancasila mampu menjawab setiap tantangan dan hambatan
dalam kehidupan nyata.
4. Ideologi sebagai pokok fundamental dan normatif untuk kehidupan negara
dan mentalitas sebagai martabat bangsa
5. Pancasila sebagai ideologi berperan dalam menjaga integrasi nasional
8
G. Perbedaan antara ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan
komunisme/ sosialisme serta fasisme.
1. Pancasila
a. Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan
masing-masing)
b. Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.
c. Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha swasta
dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan
ekonomi aktif/kuat. Dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa saling
membantu kegiatan ekonomi.
d. Individu diakui keberadaannya.
2. Liberal
a. Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak mencapai
urusan agama warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
b. Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak, asal
tidak melanggar hukum.
c. Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya, akumulasi
modal berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
d. Individu lebih penting daripada masyarakat.
3. Komunis
a. Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan
manusia berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum
kehidupan tertentu.
b. Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan kaum ada
batasan-batasan tertentu.
c. Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat atau
Negara kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
d. Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan
masyarakat tidak penting.
9
4. Fasisme
a. Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam)
yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan
ideologi yang mengedepankan kekuatan.
b. Hukum untuk melindungi penguasa.
c. Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
d. Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda
penguasa sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
5. Sosialisme
a. Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula
untuk propaganda anti- agama.
b. Demokrasi kolektivitas diutamakan masyarakat sama dengan negara.
c. Sistem sosialisme berpandangan kemakmuran individu hanya mungkin
tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan
faktor-faktor produksi yang merupakan kepemilikan sosial.
d. Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting, masyarakat lebih
penting dari individu, individu tidak penting.
10
masyarakat Indonesia dan tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan
dinamis untuk mencapai tujuan nasional. Pancasila terjadi atas dasar keinginan
bangsa ( masyarakat ) Indonesia sendiri tanpa campur tangan atau paksaan dari
sekelompok orang sehingga menginspirasikan kepada masyarakat agar
bertanggung jawab sesuai dengan nilai nilai Pancasila dan Menghargai
pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki latar
belakang dan budaya yang berbeda.
Maka dari itu pancasila sebagai ideologi terbuka sangatlah penting bagi
indonesia sebagai pedoman hidup sehingga dapat melaksanakan tujuan pancasila
sebagai ideologi yang bersifat terbuka atau univrersal yang sebagaiman tercantum
pada pembukaan UUD 1945.
11
4. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, dan dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
5. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, mengembangkan sikap adil
terhadap sesame, menghormati hak orang lain, suka memberi pertolongan
kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri, suka bekerja keras, dan
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan
jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan
hidup.. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk
dalam kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun
prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai
ideologi terbuka sangatlah penting bagi indonesia sebagai pedoman hidup
sehingga dapat melaksanakan tujuan pancasila sebagai ideologi yang bersifat
terbuka atau univrersal yang sebagaiman tercantum pada pembukaan UUD 1945.
B. Saran
Demikian atas makalah yang kamu buat. Puji syukur kami ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih sekali lagi kepada guru pembimbing kami
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Atas segala kekeliruan dalam perangkaian kata-kata yang kami tulis, kami
mohon maaf. Semoga makalah ini bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun
sangat kami nantikan.
13
MAKALAH
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Disusun Oleh :
WISNU ALDIANSAH
M.IKHSANUL KAMIL
AGUNG ALI SYAHPUTRA
ALSA APRIANTO
ZONI APRILIANDI
Kelas : 12
14
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,
karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan,
mustahil penulis dapat menyelasaikan penulisan makalah ini secara tuntas,
walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
Makalah ini membahas tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
Selama penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi
maupun dari segi penulisanya. Segala kritikan dan masukan dari semua pihak,
akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
15
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila................................................................................3
B. Pengertian Ideologi..................................................................................3
C. Ideologi Terbuka......................................................................................4
D. Pancasila Sabagai Ideologi Terbuka........................................................4
E. Fungsi dan Peranan Ideologi Pancasila...................................................7
F. Cirri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.........................................8
G. Perbedaan Antara Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberlaisme
dan Komunisme/Sosialisme serta Fasisme..............................................9
H. Pentingnya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka...................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13
16
ii