Anda di halaman 1dari 4

KEMANUSIAAN DAN ETIKA GLOBAL

Pendahuluan
Pancasila merupakan suatu ideologi yang dikembangakn oleh para
founding fathers
di Hindia Belanda untuk menyatukan seluruh elemen ras, suku, bahasa, kulit,
agama, dan lain-lain untuk membentuk suatu ideologi pemikiran yang akan
membuat negara yang baru yaitu Indonesia. Keragaman dalam persatuan yang
tergambar dalam selogan
Bhinneka Tunggal Ika
dalam Pancasila merupakan ruang kreatif bagi bangsa Indonesia untuk melihat
ideologi itu sebagai hal-hal yang baik pada masa lalu dengan nilai prinsip
demokrasi yang saat ini dinilai sebagai sistem politik paling baik di antara sistem-
sitem yang pernah ada di dunia. Prinsip kemajemukan dalam pancasila dapat
bersinegis secara dinamis dengan prinsip-prinsip demokrasi yang lahir dan
berkembang dari situasi sosial yang majemuk, sekalipun ia muncul dari tradisi
barat. Prinsip kemajemukan dalam persatuan Indonesia memberi ruang sah bagi
munculnya pemikiran dan pandangan yang beragam bahkan kemungkinan
lahirnya tafsir dan pandangan baru atas Pancasila sekalipun. Dalam hal ini
Pancasila juga harus dilihat kedalam suatu yang lebih spesifik misalnya saja
dalam hal kemanusiaan dan etika global yang tidak dapat dihindari pada
perkembangan teknologi sekarang. Pemaknaan humanisme Pancasila ini dapat
dipandang sebagai usaha untuk membawa kembali Pancasila sebagai wacana
publik (public discourse). Pengembalian Pancasila sebagai wacana publik
merupakan tahap awal krusial untuk pengembangan kembali Pancasila sebagai
ideologi terbuka, yang dapat dimaknai secara terus-menerus sehingga tetap
relevan dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pada gilirannya,
pembudayaan humanisme Pancasila akan berkontribusi bagi penguatan karakter
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu
sistem nilai-nilai pedoman bangsa oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada
hakikatnya merupakan suatu kesatuan meskipun dalam sila-sila terkandung nilai-
nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya namun kesemuanya
itu tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis dan kemanusiaan
merupakan salah satu dari tujuan dari nilai-nilai pancasila itu. Istilah
Kemanusiaan berasal dari kata Melayu yang berarti "Humaniora". Hal ini me
rupakan dari bahasa kuno dalam bentuk manu, istilah dari bahasa Sansekerta
yang berarti "manusia".

PEMBAHASAN
Menurut Yudi Latif, dalam kesadaran kemanusiaan universal indonesia hanyalah
nota kecil di muka bumi tetapi merupakan bagian penting dari planet ini karena
indonesia sejak lama dipengaruhi oleh realitas global dan oleh karena itu tidak
bisa melepaskan diri dari komitmen kemanusiaan.
Salah satu bulir pancasila berbunyi “ kemanusiaan yang adil dan beradab”
merupakan komitmen tinggi untuk menjunjung kemanusiaan. Dengan adanya
sikap
adil dan saling menghargai sesama manusia, maka timbullah persamaan derajat,
hak dan kewajiban asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras
dan jenis kelamin. Hormat menghormati, saling berkerjasama, tenggang-rasa
merupakan sebagaian perwujuduan dari menjunjung tinggi nilai nilai
kemanusiaan.

Hal itulah yang menjadi isi dari pembukaan


uud 1945 yang mengatakan bahwa “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan
karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dalam rancangan
pembukaan uud 1945
yang disusun oleh panitia sembilan, peletakan prinsip internasionalisme
(perikemanusiaan) sebagai dasar negara itu merupakan arti eratnya hubungan
antara nasionalisme dan i
nternasionalisme. Oleh karena itu sila kedua dari pancasila mempunyai arti
ganda “keluar” (ikut memperjuangkan perdamaian dan keadilan dunia) dan
“kedalam” (memuliakan hak-hak asai manusia,sebagai individu atau kelom

. Konsistensi dalam Pancasila berarti


“sesuai,” “harmoni,” atau “hubungan logis”. Sila
-sila dalam Pancasila harus mempunyai hubungan terpadu dengan semua
dokumen konstitusi seperti UUD 1945, Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah (baik pusat maupun daerah), dan titah para pejabat. Kohersi
berarti “lekat satu dengan yang lainnya harus terkait, tidak boleh terlepas.”
Misalnya sila
Ketuhanan, harus lekat dengan sila kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan,
dan keadilan. Korespondensi berarti antara yang diucapkan dengan yang
diterapkan.
Dalam sila kedua terkandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain:
Pengakuan terhadap martabat manusia,
Perlakuan yang adil terhadap manusia ,
Pengertian manusia yang beradab, memiliki daya cipta, rasa, manusia dan
hewan.

Nilai sila kedua ini dijiwai sila pertama dan menjiwai sila ke tiga, keempat serta
kelima Pada pembukaan UUD 1945, nilai dari pancasila ini terkandung dalam
semua alinea terutama pada alinea pertama dan aline keempat meskipun yang
secara tersurat disebut (merdeka) dan bahkan secara tersirat di akui pula bahwa dalam
suasana kebangsaan yang bebas dan hak-hak warganya juga dimuliakan.
Soekarno pernah berkata: “
kita bukan saja mendirikan negara Indonesia merdeka tetapi harus menunju pula
kepada kekeluargaan bangsa-bangsa...inilah filosofis prinsip nomor dua yang
boleh saya namakan
Internationalisme”.
Dibawah nilai-nilai ketuhanan yang maha esa dan cita-cita negara indonesia,
semua manusia harus dipandang setara dan bersaudara yang mengandung keharusan
untuk menghormati kemanusiaan. Pancasila sebagai nilai dari kemanusiaan
memandang bahwa pada saat itu dunia sedang dalam keadaan perang sehingga para
founding fathers
kita menyerukan agar untuk membebaskan semua negara yang di jajah. Bahkan
terdapat kekhawatiran di sebagaian kalangan bahwa arus globalisasi demokrasi
dan gerakan hak asasi manusia akan mengancam jati diri bangsa Indonesia.
Akan tetapi realitas dalam masyarakat indonesia saat ini adalah maraknya
kerusuhan sosial di sejumlah daerah dan tingginya tingkat korupsi dan maraknya
kekerasan yang menunjukan bahwa nilai-nilai pancasila itu belum diterapkan
dalam kehidupan sehari hari.

Etika Global dan Globalisasi

Globalisasi atau global merupakan suatu gambaran tentang semakin tergantungnya di


antara sesame masyarakatdunia baik budayamenurut ekonomi.istilah globalisasi sering
di hubungkan dengan sirkulasi gagasan,bahasa,dan budaya popular yang melintasi
batas negara.minsalnya masuk westernisasi kedalam suatu negara yang cepat karena
kemajuan teknologi informasi sebuah berita atau kejadian di kawasan dunia lain dapat
dilihat dengan mudah oleh penduduk dibelahan lainnya. Nilai etiaka bersifat realitas
karena senantiasa mengacu pada baik buruk ,benar salah dan lainnya. Hakikat sebuah
nilai etika menurut Djari dalam margono dirumuskan sebagai tersirat dalam fakta
konsep, dan teori sehinga bermakna fungsional. Etika global sudah mulai di perkenal kn
pada pertengahan tahun 1980-an. Dari segi metodologi etika global adalah sebuah
paradigma baru berteologi,khususnya bagi indonesia.

KESIMPULAN

Realitas masyarakat indonesia saat ini adalah maraknya kerusuhan social di sejumlah
daerah dan tingkat korupsi dan maraknya kekerasan yang menujukan bahwa nilai-nilai
pancasila itu belum di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bahwa tatanansosial
masyarakat indonesia sudah berubah.sedangkan rumusan etika global akan terealisasi
jika di letakan dalam konteks civil society.perwujudannya Nampak jika semua agama
secara bersama bisa mencapai minimal consensus nilai ,norma,dan prinsip dasar dalam
tiap agama.

DAFTAR PUSTAKA

Adiprasetiya,Joas,Mencari Dasar Bersama:Etik Global Dalam Kajian Postmodemisme


Pluralisme Agama,Jakarta:Gunung Mulia

A.Ubaedila & Abdul rozak ,Pancasila ,Demokrasi,Ham,dan masyarakat


madani,Jakarata:ICCE UIN Syarif Hidayullah Jakarta.2014

Latif,Yudi,Negara Paripuma:Historisitas,Rasionalitas,dan Akualitas Pancasila


Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2011

Hamidin,Jasim,Civic Education anatara realitas politik dan Implementasi Hukumnya,


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2010

K,Bertens,Etika,Jakarta:PT.Gramedia pustaka utama .2007


Jurnal Malaysia.http/web.usm.my/kajh/

Anda mungkin juga menyukai