Terciptanya suatu masyarakat yang adil dan makmur adalah cita-cita setiap negara.
Keadilan dan kemakmuran bukanlah dua hal yang mudah untuk diwujudkan. Untuk
mewujudkannya perlulah komitmen kebangsaan yang konsekwen dan sungguh-sungguh.
Masalah kemiskinan bukanlah suatu masalah yang timbul dengan sendirinya atau
tanpa sebab, melainkan terjadi karena ketidakadilan. Memang tak dapat dipungkiri bahwa
keadilan dalam bidang ekonomi di negara kita belum terwujud sebagaimana yang diharapkan.
Pancasila dan UUD 1945 telah menegaskan hal itu, namun sampai saat ini bangsa Indonesia,
pemerintah dan masyarakat masih berupaya kearah itu, yakni upaya untuk menciptakan
keadilan rakyat bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu aspek dari keadilan sosial adalah
keadilan di bidang Ekonomi. Berikut adalah penjelasan mengenai keadilan dalam bidang
ekonomi yang ada di Indonesia.
A.
Keadilan
Pengertian
Secara Istilah, adil yang berasal dari bahasa Arab, Kata adil berarti tengah,
adapun pengertian adil adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya.
Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak
memihak, berpihak pada kebenaran, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga
emiliki pengertian lain, yaitu suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara memperoleh yang menjadi haknya sehingga dapat
melaksanakan kewajibannya.
Menurut Aristoteles, Keadilan adalah tindakan yang terletak diantara
memberikan terlalu banyak dan sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu
kepada setiap orang sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
Menurut Frans Magnis Suseno, Keadilan adalah keadaan antar manusia
yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya masingmasing.
Menurut Plato, Keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa dimana
keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat
oleh para ahli yang khususnya memikirkan hal itu.
Macam-macam Keadilan secara umum
1. Keadilan Komunikatif (Lustitia Communicativa) adalah keadilan yang
Ekonomi
Pengertian
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos, Oikos berarti
rumah tangga sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Dengan
demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah,
aturan-aturan caMi pengelolan suatu rumah tangga.
Menurut Ahli, Ekonomi sebagai usaha dan tindakan manusia untuk
mencukupi kebutuhannya akan benda-benda, yang terbatas jumlahnya.
Faktor
Tujuan
Dengan demikian, yang dimaksud dengan keadilan dalam bidang ekonomi adalah satu
keadaan atau situasi dimana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya. Ini lantas
berarti bahwa keadilan dalam bidang ekonomi adalah perlakuan yang adil bagi setiap orang
untuk mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
Di kalagan para pakar terdapat dua cara pandang terhadap sistem ekonomi pancasila.
Pertama jalur yuridis formal, yang dipelopori oleh Sri Edi Swasono dan Potan Arif Harahap
berkeyakinan bahwa landasan hukum sistem ekonomi pancasila adalah pasal 33 UUD 1945,
yang dilatarbelakangi oleh jiwa pembukaan UUD 1945 dan dilengkapi pasal 23, 27, ayat 4,
34, serta penjelasan pasal 2 UUD 1945.
Jalur kedua adalah jalur orientasi yang menghubungkan sila-sila dalam pancasila yang
dipelopori oleh Emil Slim, Mubyarto, dan Sumitro Djojohadikusumo. Pada dasarnya mereka
menafsirkan sisten ekonomi pancasila sebagai sistem ekonomi yang berorientasi pada sila I,
II, III, IV, dan V. Berikut adalah perbandingan pemikiran ketiga tokoh
SILA
EMIL SALIM
Roda perekonomian
digerakan oleh rangsangan
ekonomi, sosial, dan moral
Ada kehendak kuat dari
Titik berat pada nuansa
masyarakat untuk
manusiawi dalam menggalang
mewujudkan kemerataan
hubungan ekonomi dalam
sosial (egalitarian), sesuai
perkembangan masyarakat
asas kemanusiaan
Mengenal etika dan moral
agama
II
III
IV
MUBYARTO
SUMITRO
DJOJOHADIKUSUMO
Ikhtiar untuk senantiasa hidup
dekat dengan Tuhan YME
Ikhtiar untuk mengurangi dan
memberantas kemiskinan dan
pengangguran dalam penataan
perekonomian masyarakat
Dari tabel tersebut terlihat bahwa ketiganya berusaha menjabarkan ideologi pancasila
dalam dunia ekonomi dan bisnis. Hal ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa
pancasila merupakan ideologi terbuka, yang artinya nilai dasarnya tetap, namun
penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika
perkembangan masyarakat Indonesia.
Ekonomi pancasila mewujud dan terdiri atas tiga pilar sub sistem, yaitu.
1. Pilar ekonomi negara yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan tugas negara
dengan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dengan tgas pokok lain untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Pilarekonomi rakyat yang berebentuk koperasi, berfungsi untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur, dengan tugas pokok mewujudkan kehidupan layak bagi
seluruh anggotanya.
3. Pilar ekonomi swasta yang berfungsi untuk ikut melaksakan keteriban dunia, dengan
tugas pokok mewujudkan kemajuan usaha swasta yang memiliki daya kompetisi
tinggi di dunia internasional.
Sistem ekonomi yang cocok bagi masyarakat Indonesia adalah system ekonomi tertutup
yang bersifat kekeluargaan atau eknomi rumah tangga, yaitu bangun koperasi yang
menguasai seluruh proses ekonomi.
Implementasi keadilan social dalam bidang ekonomi diwujudkan dengan pengbangan tiga
kerangka penyangga ekonomi nasional yaitu swasta, BUMN, dan koperasi. Perusahaanperusahaan swasta memiliki agresifitas dalam konsolidasi modal, mobilisasi sdm dan
pembesaran skala usaha. Keberadaannya didorong untuk mendongkrak pertumbuhan
ekonomi nasional dan penyediaan lapangan kerja. BUMN difungsikan untuk pengelolaan dan
pengembangan sarana-sarana perekonomian vital serta pengembangan industry-industri
strategis. Sedangkan koperasi difungsikan sebagai wadah pemberdayaan ekonomi mikro.
Landasan idiil pancasila dapat dilihat antara lain dari kandungan yang terdapat dalam
prinsip koperasi :
1. Ketuhanan yang maha esa meliputi prinsip koperasi yang bersifat terbuka dan
2.
3.
4.
5.
koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme
untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://leonardoansis.wordpress.com/goresan-pena-sahabatku-yono/keadilan2.
3.
4.
5.
dalam-bidangekonomi/
https://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-keadilan-macam-macamkeadilan.html?m=1
Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007.
Jhingan, M. L. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2013.
Kuncoro, Mudrajad. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan.
Jakarta : Erlangga, 2010.
6. http://soeharto.co/tag/keadilan-sosial
7. www.pusakaindonesia.org/koperasi-sebagai-implementasi-ekonomi-pancasila/