Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah rahmat bagi bangsa Indonesia karena merupakan ideologi
yang sesuai dengan faham apapun yang dianut oleh bangsa Indonesia termasuk
semua agama, sehingga tidak ada alasan apapun untuk menggantikannya dengan
ideologi lain Disamping itu Pancasila memiliki fungsi integrasi yang menjamin
kesatuan negara bangsa Indonesia dalam mempersatukan wilayah Nusantara serta
mempersatukan keragaman suku, budaya, agama dan bahasa.
Indonesia dan ke-Indonesiaan tidaklah identik dengan wilayah nusantara,
dengan Negara Indonesia ataupun semata-mata dengan pengertian bangsa
Indonesia. Indonesia dan ke-Indonesiaan mencakup semua konsep di maksud, dan
bahkan dapat mencakup lingkup pengertian yang lebih dinamis dari ketiganya.
keindonesiaan dalam semangat sumpah pemuda mencangkup pengertian
kewilayahan tanah air Indonesia, pengertian kebangsaan bangsa Indonesia, dan
pengertian kebahasaan sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.
Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan
budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. menghilangkan wawasan
tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya
dis- integrasi dan perpecahan.
Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
plural seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama, dan berbagai aspek politik
lainnya, serta kondisi geografis negara kepulauan yang tersebar. Semua ini
mengandung potensi konflikyang dapat merugikan dan mengganggu persatuan
dan kesatuan bangsa.
Hakekat Wawasan Kebangsaan pada dasarnya adalah Keutuhan nusantara
atau nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta memiliki rasa cinta tanah air,
menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan sebagai
bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik tanpa
harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar pancasila yang telah kita
miliki.

1
1.2 Rumusan Masalah
o Apakah pengertian dari keindonesiaan san pengarunya Ideologi pancasila?
o Apakah pengertian dari wawasan kebangsaan serta keterkaitannya?
o Apa sajakah aspek penting dalam perihal keindonesiaan dan kebangsaan?
o Bagaimana keterkaitan antara keindonesiaan dan wawasan kebangsaan?
o Bagaimana dampak dari konsep keidonesiaan dan wawasan kebangsaan ?
1.3 Tujuan
o Mengetahui pengertian dari keindonesiaan dan pengaruhnya Ideologi
pancasila.
o Mengetahui pengertian dari wawasan kebangsaan serta keterkaitannya.
o Mengetahui aspek penting dalam perihal keindonesiaan dan kebangsaan.
o Memahami keterkaitan antara keindonesiaan dan wawasan kebangsaan.
o Memahami dampak dari konsep keidonesiaan dan wawasan kebangsaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Negara
2.1.1 Pengertian Negara

Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang
berarti kota. Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”,
bahasa Perancis “etat” dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa
Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah
dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan
pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan
dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama,
sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang mengatur,
memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus.
Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis
oleh M Solly Lubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981). Dimana beliau mengutip
pendapat:
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah
tertentu dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaannya bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang
mengikuti jika perlu dengan tindakan paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum
dalam wilayah tertentu.
Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan orang
yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang
sah, yang umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun
kedaulatan keluar. Sedangkan, negara kesatuan adalah negara berdaulat yang
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah
yang tertinggi dan satuan-satuan sub nasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-
kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.

3
Dalam kata lain, negara kestuan hanya terdiri dari satu negara, satu
pemerintah, satu kepala negara, satu undang- undang dasar negara dan satu
lembaga legislatif untuk seluruh wilayah negara.
2.1.2 Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak
dimiliki oleh organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing
negara memiliki sifat-sifat antara lain: memaksa, monopoli, dan mencakup semua.
1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh
seluruh warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-
alat negara dapat memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara.
Seperti contoh negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang
dilarang oleh undang-undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-
undangan berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-
negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur :
1. Penduduk/Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintah
4. Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain
Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka harus memiliki dua unsur
yaitu:
1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutuf harus memiliki rakyat,
wilayah dan pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto
(kenyataan) dan pengakuan de jure (hukum)
2.1.3 Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat
dalam suatu negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing.
Penduduk terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada

4
dua yaitu warga negara asing atau warga negara keturunan atau warga negara
yang ditetapkan dengan undang-undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap
disuatu negara. Penduduk terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan
warga negara (minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan
peraturan negara dan penduduk terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan
atau menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang melandasinya,
yaitu :
1. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Contoh : Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Contoh : Republik
Rakyat Cina (RRC).
2.2 Pengertian Keindonesiaan
Secara etimologi kata keindonesiaan merupakan bentuk dari kata konfiks (
gabungan) atau kata yang di susupi imbuhan ke- an. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) imbuhan ke-an jika digabungkan dengan kata Indonesia
memilki makna untuk menyatakan hal atau keadaan. Sedangkan menurut
terminology kata keindonesiaan memilki makna untuk menerengkan hal dan
keadaan bangsa Indonesia dari berbagai aspek baik dari segi geografis, agama,
politik, budaya serta sejarah
Sebelum merdeka, nama Negara Indonesia pernah berubah-ubah, mulai
dari hindia belanda, nusantara, indocina hingga Indonesia. Namun Indonesia di
temukan oleh james Richardson logan ( 1819-1869) orang skotlandia yang meraih
sarjana hukum dari universitas Edinburgh pada tahun 1847 di singapura dan terbit
sebuah majalah ilmiah tahunan, journal of the Indian Archipelago and Eastern
Asia ( JIAEA ) dalam jurnal itu ia berpendapat bahwa sudah saatnya kepulauan
hindia ini memiliki nama yang khas
Logan memilih nama Indonesia dengan mengambil kata indo yang berarti
hindia sedangkan nesia yang berasal dari bahasa yunani yang berarti nesos atau
pulau, hingga jadilah nama international. Mulai saat itulah nama Indonesia sering
digunakan oleh logan dalam karya-karya ilmiahnya.
Kaum pribumi yang mula-mula menggunakan istilah Indonesia adalah
suwardi suryaningrat ( ki hajar dewantara ). Beliau pulalah yang mempunyai

5
gagasan bahwa bahasa melayu lebih pas di pakai untuk bahasa nasional. Sebab di
dalamnya tidak mengenal strata sosial penyebutannya. Ketika di belanda beliau
mendirikan sebuah biro pers dengan nama inapreasesishe Pers-burcau. Nama
indonesish ( Indonesia ) juga di perkenalkan beliau ketika sebagai pengganti
Indiscn ( Hindia ) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven ( 1917 ). Sejalan dengan
ini, inlander ( pribumi ) diganti dengan indonesier ( orang Indonesia )
Indonesia dan ke-Indonesiaan merupakan nama atau penamaan dari
konsep tentang orang, bangsa dan wilayah Negara kita yang berbentuk republik
dengan susunan organisasi Negara kesatuan. Karena itu, Negara kita di sebut
Negara kesatuan republik Indonesia sebagai wadah bersama segenap warga
bangsa kita mengasosiasikan diri dan mengikat diri dalam satu persekutuan
hukum organisasi Negara di tengah pergaulan antar bangsa dan antar Negara di
dunia.
Ke-Indonesiaan berisi kandungan, pengertiaan kebersamaan dan muatan
perasaan kebangsaan yang mengatasi kebhinekaan dalam ruang hidup di atas
tanah dan air nusantara dalam satu kesatuan barisan berhadapan dengan dunia
luar, dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain dalam dinamika pergaulan
regional dan global. Spirit kebersamaan dan perasaan sebangsa dan setanah air
itulah yang biasa kita namakan dengan Indonesia dan ke-Indonesiaan.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia,
serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sedangkan secara
astronomis, Indonesia terletak di 6o LU – 11o LS dan 95o – 141o BT. Indonesia
memiliki tiga iklim utama yaitu iklim muson (musim), iklim panas (tropis), dan
iklim laut. Letak Indonesia yang berada pada persilangan lalu lintas dunia
membuat Indonesia sangat ramai dan menguntungkan bila ditinjau dari segi
ekonomi.
 Iklim muson
 Iklim laut
 Iklim panas atau tropis
Selain memiliki letak geografis di atas, dalam skala micro Indonesia secara
geografis berbatasan dengan negara-negara lainnya. Batas-batas geografis letak
Indonesia dengan negara-negara lainnya adalah seperti berikut:

6
 Sebelah Utara, Negara Indonesia berbatasan dengan Negara Malaysia,
Singapura, dan Filipina
 Sebelah Selatan, Negara Indonesia berbatasan dengan Negara Australia
 Sebelah Barat, Negara Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia
 Sebelah Timur, negara Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini
Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunyai dampak
mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini pula yang
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain itu, letak geografis
Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi
oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.
Selain memiliki iklim tropis, Indonesia memiliki keragaman budaya dalam
bidang seni, peradaban, bahasa dan agama. Hal ini disebabkan oleh letak
Indonesia yang berada di cross position. Selain itu, Indonesia memiliki mitra
dagang dengan negara-negara sekitar dikarenakan lokasi yang strategis dan
kegiatan perdagangan pun meningkat.
Letak astronomis merupakan letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan
garis bujur. Garis Lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar
dengan khatulistiwa. Berdasarkan garis lintang 6o LU – 11o LS, Indonesia berada
di wilayah dengan iklim tropis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terdapat hutan hujan tropis yang luas
 Curah hujan tinggi
 Kelembaban udara yang tinggi
 Sinar matahari sepanjang tahun
Sedangkan garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis bujur berdampak pada
waktu setempat suatu negara. Garis bujur 0o berada di Greenwich. Indonesia
berada di garis bujur 95o – 141o BT . Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki
tiga daerah waktu.

1. Waktu Indonesia Timur (WIT)


2. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
3. Waktu Indonesia Barat (WIB)

7
Letak geologis merupakan letak suatu wilayah yang berdasarkan pada
keadaan batuan yang telah ada di permukaan bumi di Indonesia. Bila dilihat
secara geologis, Indonesia terletak di antara 2 sirkum yaitu Sirkum Mediterania
dan juga Sirkum Pasifik. Selain itu, indonesia juga berada dalam tiga lempeng
utama dunia yaitu Lempeng Australia, Pasifik, dan Eurasia.
Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi yang aktif, jadi tidak
mengherankan bila tanah yang ada di indonesia ini menjadi sangatlah subur.
Keadaan tanah yang subur ini disebabkan karena adanya erupsi dari gunung
berapi yang masih aktif sehingga menyebabkan tanah menjadi subur dan dapat
ditanami dengan berbagai macam jenis tumbuhan.
Secara geologis juga, negara Indonesia juga berada di antara 2 dangkalan
yang sangat besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan sahul. Keberadaan dua
dangkalan ini akan menyebabkan laut pada bagian timur dan barat indonesia
memiliki laut yang dangkal sementara laut bagian tengahnya tetap dalam.
Letak fisiografis adalah rangkaian letak dari astronomis indonesia, letak
geologis Indonesia, letak geografis Indonesia serta batasan kelautan indonesia.
Dimana letak tersebut telah dikelilingi oleh tiga lautan yang sangat besar yang
merupakan batasan dari kelautan. Ketiga lautan besar tersebut adalah di bagian
timur negara Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, di bagian utara
negara indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan, dan di bagian selatan
Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia.
keuntungan letak geografis indonesia

o Indonesia terletak di 2 Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.


Sehingga indonesia dapat menjalin hubungan yang baik di negara-negara
di benua tersebut.
o Banyaknya pulau di Indonesia membuat Indoensia kaya akan budaya.
o Laut yang luas dan garis pantai yang panjang memungkinkan kayaknya
hasil laut di Indonesia seperti ikan, karang, minyak bumi, dan mineral
lainnya.
o Indonesia terletak di kawasan Tropis, membuatnya kaya akan hasil hutan
karena ada banyak sekali jenis tanaman dan mudahnya tumbuhan hidup
subur.

8
o Tanah subur di Indonesia menghasilkan banyak jenis pertanian.
o Indonesia menjadi paru-paru dunia karena luasnya wilayah hutan di
Indonesia.
Kelemahan Letak Geografis Indonesia
o Kerusakan lingkungan fisik seperti lahan kritis dan abrasi, pencemaran air
dan udara.
o Kerusakan lingkungan biotis seperti ilegal logging, penurunan flora dan
fauna, kerusakan sistem pantai, danau, dan sungai.
o Kerusakan SDA seperti illegal fishing, illegal mining, dan eksploitasi
berlebihan.
o Bencana alam gempa bumi, longsor, tsunami, erosi, banjir, kekeringan,
badai, dan bencana teknologi.
o Kurangnya pengembangan potensi seni dan budaya lokal dari setiap etnik
dan pudarnya ciri kehidupan mulai dari bahasa, adat istiadat, bangunan
rumah, serta tata cara pergaulan.
o Pengangguran mencapai 10,55 juta (9,75%) dan kemiskinan sebanyak
37,17 (16,58%) dari total warga Indonesia (BPS 2008).
Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda
13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa
Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan
wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya
yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai
bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.
Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah wadah,isi,dan tata laku.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber
daya manusia(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satu negara
dan satu tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari

9
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau
internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut Wawasan Nusantara. Karena
hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat
melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
 Menurut Prof.Dr. Wan Usman
 Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999
 Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Unsur dasar Wawasan Nusantara
o Wadah (contour)
o Isi ( content),
o Tata laku ( Conduct)
1. Tata laku batiniah.
2. Tata laku lahiriah.
Kedudukan Wawasan Nusantara
o Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia Wawasan
Nusantara dalam paradigma nasional secara structural dan fungsional
Fungsi Wawasan Nusantara
o Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bernsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
o Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan
kewrganegaraan diperguruan tinggi menjelaskan bahwa fungsi wawasan
nusantara:
o Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
Indonesia
o Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakkan dan strategi
pembangunan nasional

10
Tujuan Wawasan Nusantara
o mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah
(kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap
dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau
kepentingan masyarakat banyak.
Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan
kewrganegaraan diperguruan tinggi menjelaskan bahwa tujuan wawasan
nusantara adalah :
o Tujuan ke dalam mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan
nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial
o Tujuan keluar pada lingkungan bangsa dan Negara yang mengelilingi
Indonesia ialah ikut serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia
berdasarkan kemerdekaan keadilan sosial dan perdamaian abadi
Wawasan Nasional Indonesia
Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan
nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan,
geopolitik dan Dasar pemikiran wawasan nasional yang dipakai Negara Indonesia.
Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago concept
yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara menjadi satu
kesatuan yang utuh sebaga Negara kepulauan.
Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia .Bangsa Indonesia dalam
menentukan wawasan nasional mengembangkan dalam kondisi nyata. Indonesia
dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar
belakang dan kesejarahan Indonesia. Untuk penjelasan latar belakang filosofi
sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:
o Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila .
o Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan.
Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Deklarasi Djuanda,
disebutkan juga bahwa batas laut teritorial Indonesia yang sebelumnya tiga mil
diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung

11
terluar pada pulau-pulau dari wilayah Negara Indonesia pada saat air laut surut.
Dengan keluarnya pengumuman tersebut, secara otomatis Ordonantie 1939 tidak
berlaku lagi dan wilayah Indonesia menjadi suatu kesatuan antara pulau-pulau
serta laut yang menghubungkan antara pulau-pulau tersebut.
Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:
 Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republik Indonesia yang
bulat dan utuh.
 Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas
Negara kepulauan.
 Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan Negara kesatuan NKRI.
Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun
1982 wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
 Batas laut territorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis
dasar kearah laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang
menghubungakan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
 Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologis
merupakan lanjutan dari sebuah benua, kedalaman lautnya kurang dari 150
m. Adapun batas landasan kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu
paling jauh 200 mil laut.
 Zona ekonomi eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil kearah
laut terbuka diukur dari garis dasar. Pengumuman tentang ZEE
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 maret 1980.
Melalui konferensi PBB tentang hukum laut Indonesia ke-3 tahun 1982,
pokok-pokok Negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept Negara
Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982. Berlakunya UNCLOS
1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan
seperti bertambah luas ZEE dan landas kotinen Indonesia. Perjuangan tentang
kewilayahan dilanjutkan dengan menegakkan kedaulatan dirgantara yaitu wilayah
Indonesia secara vertical terutama dalam memanfaatkan wilayah Geo Stationery
Orbit ( GSO ) .

12
Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Sosial budaya adalah faktor dinamik
masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang
memungkinkan hubungan sosial antara anggota – anggotanya.
Pemikiran berdasarkan aspek kebudayaan
Berdasar ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia sangat hiterogen dan
unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran
nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat
terdidik.
Proses sosial dalam menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan
kesamaan persepsi/ kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang
eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk
membina kehidupan bersama secara harmonis.
Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita – cita pada umumnya tumbuh dan
berkembang akibat latar belakang sejarah. Penjajahan disamping menimbulkan
penderitaan dan juga menumbuhkan semangat untuk merdeka yang merupakan
awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo (1908 ) dan sumpah
pemuda (1928).
Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang
akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan
cita – cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa
Indonesia setara dengan bangsa lain.
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam
membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik
pada aspek politik, ekonomi, sosisl budaya, maupun hankamnya, selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional indonesia merupakan cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

13
wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasinal untuk mencapai tujuan nasional.
Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercemin pada pola piker, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.
a) Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim
menyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis,mewujudkan
pemerintahan yang kuat ,aspiratif , dipercaya.
b) Implementasi dalam kehidupan Ekonomi , adalah menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c) Implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap
batiniah dan lahirniah yang mengakuai, menerima dan menghormati segala
bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan
merupakan karunia sang pencipta.
d) Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan,adalah
menumpuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela
Negara pada setiap WNI.
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan
diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda,
Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat
lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan,
sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et
impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang
tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang
bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari
seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya
pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal
sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul

14
dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik,
ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa
persatuan bahasa Indonesia”.
Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu
padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang
bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral
rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan
Kebangsaan.
2.3 Pengaruh terhadap Ideologi Pancasila
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep
pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Dalam pengertian sehari-
hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap
itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Di zaman demokrasi, kebebasan politik dan liberalisasi media relatif
tersedia. Era transisional demokratisasi begitu banyak ujian. Konflik dan
kekerasan, ledakan sengketa berlangsung sporadis di mana-mana yang membuat
goyah keyakinan berdemokratisasi.
Pancasila masih relevan dengan realitas keindonesiaan. Pancasila tidak
cukup sebatas diyakini. Sebagai ideologi bangsa, Pancasila semestinya
diperlakukan terbuka diperbincangkan, diperdebatkan agar kian membesar, masuk
dalam berbagai wilayah dan sektor. Tidak heran jika urusan yang abstrak-abstrak,
nilai, narasi besar dianggap tidak penting. Katanya dianggap tidak konkret.
Ideologi pun kadang dianggap “jadul”. Seharusnya ideologi bangsa inilah yang
harus dibicarakan secara intensif demi mencapai keindonesiaan yang maju dan
sejahtera.
2.4 Pengertian Wawasan Kebangsaan
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan”
dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan

15
bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan,
pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa
Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan
“kebangsaan” mengandung arti ”ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, perihal
bangsa, mengenai bangsa, kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara”.
Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi
cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara
akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof.
Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya
bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik,
kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan
keamanan.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi
geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.
Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata
berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di
dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat
persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa
dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan
masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.

16
Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara
memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk
memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya
dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita
sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan,
dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain
bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan
POLEKSOSBUD dan HANKAM.
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah sebuah
pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan
semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan
suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan
kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan
Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan
perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
2.5 Keterkaitan dengan Pancasila
Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi darat, air dan
udara yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup
segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah

17
satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri
bebas aktif.Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa
Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar
negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana
terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan
untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia.
Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul,
keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita
bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.
Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang dipelopori oleh Budi
Utomo menjadi tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. Berdirinya Budi
Utomo telah mendorong terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi-organisasi
yang sangat majemuk, baik di pandang dari tujuan maupun dasarnya.
Dengan Sumpah Pemuda, gerakan Kebangkitan Nasional, khususnya
kaum pemuda berusaha memadukan kebhinnekaan dengan ketunggalikaan.
Kemajemukan, keanekaragaman seperti suku bangsa , adat istiadat, kebudayaan,
bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap ada
dan dihormati.
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara
kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain dibuktikan
dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional
tetapi justru bahasa melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa
Indonesia.
Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adat
budaya yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan
paham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan

18
bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa
ditunjukan kepada negara dan bangsa.
Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme diwarnai oleh slogan
yang sangat terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang merupakan pangkal
tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam perkembangannya
nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang
berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri
khas bagi masing-masing bangsa.
Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat
mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang
terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia
adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia. Wawasan
kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan
satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial
budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha
mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup
kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan
keamanan.
Wawasan kebangsaan Indonesia yang menjadi sumber perumusan
kebijakan desentralisasi pemerintahan dan pembangunan dalam rangka
pengembangan otonomi daerah harus dapat mencegah disintegrasi / pemecahan
negara kesatuan, mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat, mencegah
timbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Melalui upaya tersebut diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat yang bersih
dan akuntabel dan pemerintah daerah yang tumbuh dan berkembang secara
mandiri dengan daya saing yang sehat antar daerah dengan terwujudnya kesatuan
ekonomi, kokohnya kesatuan politik, berkembangnya kesatuan budaya yang
memerlukan warga bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan,
netralitas birokrasi pemerintahan yang berwawasan kebangsaan, sistem
pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan berwawasan kebangsaan.

19
Wawasan kebangsaan Indonesia memberi peran bagi bangsa Indonesia
untuk proaktif mengantisipasi perkembangan lingkungan stratejik dengan
memberi contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan
menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain
bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan
nilai kemanusiaan yang beradab.
Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan
kebangsaan perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang
mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap
dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.
2.6 Aspek Penting Konsep Keindonesiaan dan Wawasan Kebangsaan
Prinsip keindonesiaan adalah hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap
warga Negara Indonesia guna mewaspadai maraknya gerakan intoleran yang
terjadi di Indonesia, Pengamat polItik Boni Hargens mengatakan, penting bagi
masyarakat Indonesia untuk merawat Keindonesiaan dalam pribadi masing-
masing. dengan adanya rasa keindonesiaan, maka perbedaan tidak lagi dianggap
sebagai ancaman.
Indonesia adalah Negara yang pluralistic, multicultural, multietnik dan
multiagama. Menurut gus dur, tugas kita semua terutama Negara adalah menjamin
kehidupan yang multi ini agar tetap rukun, damai, dan tidak terjadi konflik.
Pancasila dan undang-undang dasar 1945 adalah asas tunggal yang menjadi
landasan bersama untuk itu, Negara ini bukan Negara agama tetapi juga bukan
Negara atheis. Artinya agama melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara
bukan dalam pengertian formalisme agama tetapi agama menjadi roh kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Hal yang istimewa dari Indonesia adalah tatanan, sejarah, pembentukan
dan arti strategisnya khususnya jika dilihat dari geopolitik perkembangan bangsa-
bangsa didunia terutama Asia tenggara. Jika komponen-komponen tersebut
digabung dengan variabel jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan sumber daya
alam, kebinekaan agama, etnis dan kultur, maka Indonesia bisa menjadi Negara
besar.

20
Keindonesiaan menjadi sangat penting karena hal itu merupakan prinsip
yang bisa mengokohkan semua pegangan rakyat Indonesia. Di tengah era
globalisasi yang mengancam keutuhan republik justru prinsip inilah yang sangat
diperlukan. Kesadaran dan loyalitas pun begitu dijunjung agar Negara kesatuan
republik Indonesia ini tetap bersatu dan teguh.
Jadi secara alami bangsa indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk.
Masalahnya adalah bagaimana mengaktualisasikan simbol bhineka tunggal ika
yang biarpun berbeda, namun tetap satu itu ke dalam konteks yang benar.
Munculnya berbagai kelompok dalam masyarakat Indonesia yang bergaris
keras baik elemen agama maupun ras kesukuan amatlah merugikan. Kelompok-
kelompok ini tidaklah menguntungkan bangsa tetapi justru merugikan. Kelompok
-kelompok ini tidaklah menguntungkan bangsa, tetapi justru merugikan bangsa
secara keseluruhan. Seharusnya, kaum mayoritas bukan untuk menindas dan
berbuat seenaknya sendiri tapi seharusnya melindungi dan mengayomi minoritas.
Karena hakikatnya semua berada dalam lingkungan satu bangsa dan satu Negara,
Negara kesatuan republik Indonesia yang hak-haknya dijamin penuh. HAM yang
harus kita junjung tinggi setiap pelanggar HAM harus di tindak tegas tanpa
pandang bulu.
Saat ini Indonesia sedang membangun demokrasinya, kita harus yakin
hanya dengan Indonesia yang semakin demokratis, kehidupan berbangsa dan
bernegara akan jauh lebih baik dan maju. Kehidupan demokrasi byang menjalin
dan juga menjamin kebebasan berpendapat, berkarya, dan berekspresi tanpa di
halang-halangi oleh gaya rezim otoriter. Indonesia yang makmur dan sejahtera
merupakan cita-cita kita. Kita berharap Indonesia tetap eksis dan hal ini akan tidak
mungkin selain dengan menciptkan Indonesia yang demokratis, menghargai
perbedaan dan bersikap toleran.
Nilai dan Makna yang terkandung dalam wawasan kebangsaan
a. Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
besatu.

21
3. Cinta akan tanah air dan bangsa.
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat.
5. Kesetiakawanan sosial.
6. Masyarakat adil-makmur.
b. Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar dapat
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian
rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan.
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik.
4. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup
Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani
misinya di tengah Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan.
5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin,
sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
2.7 Konsep Politik
Wawasan kebangsaan merupakan pedoman sebagai perwujudan dari rasa
dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia, wawasan
kebangsaan juga membahas tentang keindonesiaan dari segala aspek.
Hubungan antara peran pemuda sebagai agen perubahan sosial serta
mission KeIndonesiaan erat kaitannya dengan integrasi nasional dan nilai kultural
bangsa Indonesia. Ketiga konsep nilai dasar persatuan bangsa Indonesia adalah
Pancasila sebagai Ideologi bangsa, Semangat Gotong Royong, dan Asas
Kekeluargaan. Tiga nilai kultural ini adalah faktor pengikat bangsa Indonesia
sebagai sebuah kekuatan politik. Lemah atau kuatnya kesatuan bangsa Indonesia
dapat dirujuk kepada kondisi ketiga nilai dasar persatuan Bangsa ini.
Sebagai negara imajinasi yang termanifestasikan bersama. Ancaman
disintegrasi bangsa selalu hadir. Tugas pemuda untuk menjaga KeIndonesiaan
dengan memahami wawasan kebangsaan dengan baik harus dilaksanakan sebaik-
baiknya. Karna jika ingin menjaga keindonesiaan tanpa pengetahuan tentang

22
wawasan kebangsaan hanya akan menjadi usaha yang bisa dikatakan sia-sia, karna
keindonesiaan dan wawasan kebangsaan adalah dua hal yang saling melengkapi.
Pancasila dan Jati Diri tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan.
Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala
hukum di negeri Indonesia ini, sedangkan jati diri adalah implementasi sehari-
hari, sebagai perilaku insan Indonesia.
Keindonesiaan, wawasan kebangsaan, dan ideologi pancasila ibarat satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Oleh karna itu sudah
sehendaknya kita memahami ketiga konsep diatas agar sistem politik di Indonesia
dapat dijalankan dengan baik dan benar demi mencapai kesejahteraan bangsa.
2.8 Dampak Terhadap Pola Pikir Pemerintah dan Masyarakat
Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para
masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para generasi
muda pun mengalami perkembangan. Namun seringkali perkembangan cara
berfikir mereka tidak diimbangi dengan wawasan kebangsaan yang mumpuni.
Sehingga seringkali mereka bertindak melampaui batas sebagai warga negara,
dengan sikap seperti itu maka suatu negara tidak mengalami perkembangan yang
seharusnya, oleh karena itu perlu adanya pengimbangan antara wawasan
kebangsaan dengan cara berperilaku masyarakat terhadap perkembangan.
Minimnya pemahaman dan ketidakpedulian masyarakat Indonesia aspek
utama kehidupan berbangsa dan bernegara, Khusunya NKRI, Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan
kebangsaan di negeri ini. Seperti yang terjadi belakangan ini tawuran antar
pelajar, pelajar yang mengeroyok pekerja pers, pemboman di rumah ibadah,
perselisihan antar kelompok masyarakat, antar golongan, antar agama, dan antar
etnis.
Tidak berhenti disitu saja, masih banyak lagi permasalahan yang lainnya,
yaitu tindakan para pejabat Negara yang mengkorupsikan uang rakyat. Tindakan
korupsi para pejabat ini berperan besar dalam mempercepat degradasi kehidupan
berbangsa dan bernegara, karena masyarakat menjadi kehilangan kepercayaan
terhadap pemimpin negara ini. Selain itu, sistim politik dan ekonomi juga semakin
melemah, sehingga berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat.

23
Masyarakat pun tidak lagi memperdulikan kondisi bangsa, karena perhatiannya
sudah terfokus pada perut sejengkalnya yang sulit untuk diisi. Oleh karena itu,
untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini maka
wawasan kebangsaan perlu direvitalisasi.
Keindonesiaan adalah hal yang sangat urgent dan harus dimiliki oleh
seluruh civitas Negara. Di tengah semua permasalahan yang kita Alami, hanya
jiwa keindonesianlah yang dapat membantu keyakinan masyarakat dan
pemerintah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Negara kesatuan republik
Indonesia (NKRI).
Wawasan adalah cara pandang yang lahir dari keseluruhan kepribadian
kita terhadap lingkungan sekitar, sifatnya adalah subyektif dan bisa kita pandang
sebagai suatu rangkuman dan penerapan praktis dan pemikiran filsafat yang
melatarbelakangi cara pandangan tersebut. Karena dengan wawasan kebangsaan
itulah seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu menjawab
tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian
bangsa.
Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama, mencapai
cita-cita dan tujuan bersama terlepas dari perbedaan etnis, ras, agama, atau
golongan asalnya. Kesadaran Kebangsaan adalah perekat yang akan memikat
batin seluruh rakyat.

24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para pendiri bangsa mendirikan sebuah Negara Kesatuan Republik
Indonesia hakikatnya sebagai sebuah wadah terdiri segala suku Indonesia, segala
golongan Indonesia, dan segala umat agama Indonesia. Dengan latar belakang
etnis, kesukuan, serta keberagaman agama yang ada di negara ini masalah
konsolidasi, soliditas, ataupun kesatuan bangsa menjadi ancaman serius. Oleh
karena itu, Keindonesiaan merupakan unsur esensial dalam pembangunan Bangsa
Indonesia agar perbedaan-perbedaan yang sifatnya sosio-kultur dapat dicegah agar
tidak menjadi ancaman stabilitas negara dan pembangunan baik ekonomi maupun
politik.
Keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta
memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki
rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa
depan yang lebih baik.
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas, penulis akan menguraikan beberapa saran yang
dapat menjadi masukan untuk berbagai kalangan, yakni :
o Menyadari bahwa keindonesiaan dan wawasan kebangsaan sangat
diperlukan oleh Negara Indonesia.
o memahami bahwa kesadaran perjuangan bersifat nasional.
o Diharuskan kepada seluruh praktisi, akademis, budayawan maupun
pemerintah untuk bersama-sama saling bersinergi menjaga integrasi
nasional serta memahami, menghayati, mengamalkan pancasila sebagai
ideologi bangsa.
o Diharapkan kepada generasi muda melakukan gerakan penyadaran dan
pencerahan akan pentingnya Keindonesiaan dan wawasan kebangsaan.
o Kepada para generasi muda agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
Indonesia dengan sungguh sehingga bertekad kuat dalam memajukan
Negara di masa yang akan datang.

25
DAFTAR PUSTAKA

A. Ubaidillah, Pendidikan Kewarganegaraan : Pancasila, Demokrasi, dan


Pencegahan Korupsi. Jakarta: Prenada Media, 2015
A. Ubaidillah dan Abd. Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan : Pancasila,
Demokrasi, dan Masyarakat Madani. Jakarta : Prenada Media, 2015
arifinbudi.blogspot.com/2013/01/pancasila-wawasan-kebangsaan.html
www.academia.edu/5235533/Kebangsaan
repository.upi.edu/7764/2/d_pkn_0809570_chapter1.pdf
https://www.bappenas.go.id/files
https://agsasman3yk.wordpress.com/2011/06/03/pancasila-dan-keindonesiaan/
Erwin,Muhammad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung : PT. Refika Aditama

26

Anda mungkin juga menyukai