Negara
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.[1][2][3] Negara juga merupakan
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki
rakyat, memiliki wilayah,[4] dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat
sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
2. Bangsa
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap Nasional memiliki identitas bersama,
dan mempunyai kesamaan bahasa, ideologi, budaya, sejarah, dan tujuan yang sama.[1] Mereka
umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.
Definisi
Definisi bangsa menurut para ahli.
Warga negara adalah semua penduduk di suatu negara atau bangsa yang berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, serta memiliki hak dan kewajiban penuh sebagai
seorang warga negara di negara tersebut.
Secara hukum, menurut Undang-Undang Tahun 1945 Pasal 26 ayat 1 tentang Kewarganegaraan,
pengertian warga negara Indonesia dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu;
1. Warga Negara Asli (pribumi), yaitu penduduk asli suatu negara. Misalnya di
Indonesia, suku Jawa, Batak, Papua, Bugis, Madura, Minang, Dayak, dan etnis
keturunan yang sejak lahir merupakan warga negara Indonesia.
2. Warga Negara Keturunan (vreemdeling), yaitu suku bangsa keturunan yang bukan
asli Indonesia, misalnya bangsa Eropa, Arab, India, Tiongkok, dan lainnya yang
disahkan secara undang-undang menjadi warga negara Indonesia.
1. A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari suatu komunitas atau
kelompok yang membentuk suatu negara.
2. Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai
kedudukan khusus terhadap negaranya, memiliki hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya
timbal-balik terhadap negaranya.
3. Ko Swaw Sik
Menurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua orang yang memiliki ikatan hukum
dengan suatu negara.
4. Wolhoff
Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk keanggotaan dari suatu bangsa tertentu
yaitu sejumlah manusia yang memiliki ikatan satu sama lainnya karena adanya kesatuan bahasa,
kehidupan sosial, budaya, serta kesadaran nasionalnya.
6. Graham Murdock
Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah suatu hak untuk dapat
berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur sosial, politik dan kehidupan kultural serta
untuk dapat membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka
memperbesarkan ide-ide.
7. Daryono
Menurut Emha Ainun Nadjib mengartikan rakyat adalah pihak yang akan diatur oleh pihak
yang berkuasa.
Menutut Herman J. Waluyo mengartikan rakyat adalah darah di tubuh suatu bangsa dan
debar sepanjang masa
Menurut kamus besar bahasa Indonesia menuliskan pengertian rakyat sebagai penduduk
sebuah negera.
Menurut Issei mengartikan rakyat adalah konsepsi politik yang bukan konsepsi arimatik
ataupun statistik, rakyat tidak selalu berarti seluruh penduduk.
Menurut Anwar Harjono mengartikan rakyat adalah sumber kekuasaan
Menurut M. Hasan mengartikan rakyat adalah orang satu kelompok yang berkaitan dalam
membuat dan melaksanakan segala aturan aturan bagi masyarakat tertentu.
Menurut Bahar Rifai mengartikan rakyat adalah semua orang yang tinggal pada suatu
wilayah atau negara
Menurut Aa Nurdiman mengartikan rakyat adalah sekumpulan manusia yang di satukan
oleh rasa persamaan dan kebersamaan dalam mendiami suatu wilayah negara.
Menurut Aloys Budi Purnomo mengartikan rakyat adalah pemegang penuh kedaulatan
negera.
Menurut Doed Joesoef mengartikan rakyat adalah keseluruhan perorangan atau individu
yang hidup pada wilayah nasional dan tertunduk pada peraturan perundang undangan yang
sama.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) (kadang disebut Gesellschaft atau patembayan)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di
mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemaslahatan.
Terdapat dua aspek mendasar yang berhubungan dengan status kewarganegaraan seseorang,
berikut penjelasannya.
1. Status dalam hukum, status kewarganegaraan seseorang dalam aspek hukum ialah kedudukan
seseorang sebagai warga negara dimana kedudukannya disahkan secara hukum (legal) yang
berlaku dinegara tersebut.
2. Status dalam sosial, status kewarganegaraan seseorang dalam aspek sosial ialah merupakan
kedudukan seseorang sebagai warga negara yang kedudukannya diakui secara sosial namun
belum memiliki kekuatan hukum atas status tersebut
Salah satu syarat untuk diterimanya status seseorang menjadi warga negara dan memiliki status
kewarganegaraan secara legal ialah dengan adanya ketentuan hukum yang berlaku di sebuah
negara. Seperti yang tertera dalam UUD 1945 pasal 28D ayat (4) UUD 1945, yaitu “setiap orang
berhak atas status kewarganegaraan”. Dengan adanya Undang-undang yang menjadi
sebuah landasan hukum persamaan kedudukan warga negara, maka kedudukan warga negara
dalam negaramenjadi semakin jelas dan kuat.
Menurut tata cara serta ketentuan-ketentuan dalam memperoleh status kewarganegaraan, terdapat
dua cara yang lazimnya di pergunakan. yaitu stelsel aktif dan juga stelsel pasif, berikut
penjelasannya:
1. Stelsel aktif ialah seseorang yang menginginkan menjadi anggota suatu negara secara aktif
melakukan upaya-upaya hukum yang berlaku di negara tersebut (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif ialah seseorang yang tanpa melakukan upaya hukum tertentu telah mendapatkan
status kewarganegaraan di suatu negara atau dengan sendirinya dianggap menjadi warga
negara(naturalisasi Istimewa).
Asas-asas Kewarganegaraan
Asas merupakan dasar atau sesuatu yang menjadi tumpuan. Sedangkan asas
kewarganegaraan ialah dasar untuk menentukan atau menggolongkan seseorang menjadi
anggota disuatu negara dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Menurut asas kewarganegaraan
yang dianut di negara Indonesia, terdapat beberapa cara dalam menentukan status
kewarganegaraan seseorang.
1. Asas ius sanguinis (hubungan darah), yakni status kewarganegaraan yang didapatkan dari
hubungan pertalian darah atau keturunan. Sebagai contoh jika seorang bayi dilahirkan di suatu
negara x dan orang tuanya berstatus kewarganegaraan negara y, maka secara otomatis bayi
tersebut memiliki status kewarganegaraan y.
2. Asas ius soli (tempat lahir), yakni status kewarganegaraan yang ditentukan menurut tempat
kelahiran. Sebagai contoh, seseorang dilahirkan di suatu negara x namun orang tua memiliki
status kewarganegaraan negara y, maka seseorang tersebut dapat mendapatkan status
kewarganegaraan negara x (dengan ketentuan sesuai negara tersebut.
Achmad Yani
Siswondo Parman
Sutoyo Siswomiharjo