Anda di halaman 1dari 13

Nama: Firstly Shalsabila Burokah

NPM: 2213024085
Kelas: B
Prodi: Pendidikan Biologi
Matkul: Pendidikan Kewarganegaraan

Latihan
1. Jelaskan pengertian bangsa berdasarkan konsep sosiologis antropologis dan politis!
- Konsep bangsa memiliki dua pengertian, yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis
antropologis dan bangsa dalam pengertian politis. Bangsa dalam pengertian
sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri
yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras,
bahasa, agama dan adat istiadat.Jadi, mereka menjadi satu bangsa karena disatukan
oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa dan sebagainya. Ikatan ini disebut
ikatan primordial.

Sedangkan, bangsa berdasarkan pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam


suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu
kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi, mereka diikat oleh kekuasaan politik,
yaitu negara.

Pengertian Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis

Persekutuan hidup masyarakat yang semacam ini dalam suatu negara dapat
merupakan persekutuan hidup yang mayoritas (sebagian besar) dan dapat pula
persekutuan hidup minoritas (sebagian kecil).
Satu negara dapat terdiri dari beberapa bangsa. Contohnya Amerika Serikat terdiri
dari bangsa Negro, bangsa Cina, bangsa Yahudi, bangsa Indian dan lain-lainnya yang
dahulunya merupakan kaum pendatang. Sri Lanka terdiri dari bangsa Tamil dan
bangsa Sinhala. Yugoslavia dahulu terdiri dari banyak bangsa seperti Bosnia,
Montenego dan Serbia. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai bangsa yang tersebar
dari Aceh sampai Irian Jaya, seperti Batak, Minangkabau, Banjar, Dayak, sunda dan
sebagainya.

Pengertian Bangsa dalam Arti Politis


Pengertian bangsa dalam pengertian politik adalah masyarakat yang berada dalam
wilayah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai penguasa
internal dan eksternal tertinggi. Jadi mereka terikat pada kekuasaan politik, dalam hal
ini negara.

Pengertian bangsa dalam pengertian politik dengan demikian adalah bangsa yang
bernegara dan mengakui serta tunduk kepada kekuasaan negara itu. Ketika mereka
memiliki negara, sebuah bangsa diciptakan. Misalnya munculnya bangsa Indonesia
(makna politik) setelah berdirinya negara Indonesia.

Pengertian bangsa dalam pengertian sosio-antropologis lebih dikenal dewasa ini


sebagai etnik, ras, dan suku bangsa. Karena menonjol sebagai bangsa yang telah
berubah secara politik. Namun, kita masih mendengar ungkapan bangsa dalam arti
sosio-antropologis yang berarti komunitas kehidupan ini. Misalnya orang Moor,
Yahudi, Kurdi, dan Tamil. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen karena
memiliki banyak suku bangsa.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan negara!


- Negara adalah lanjutan dari kehendak manusia bergaul antara seorang dengan orang
lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya. Semakin luasnya
pergaulan manusia tadi maka semakin banyak kebutuhannya, maka bertambah besar
kebutuhannya kepada sesuatu organisasi negara yang akan melindungi dan
memelihara hidupnya.
Secara etimologi, negara dapat diterjemahkan dari kata-kata asing staat (bahasa
Belanda), state (bahasa inggris) dan Etat (bahasa Perancis). Asalnya adalah bahasa
Latin yang berarti menaruh dalam keadaan berdiri; membuat berdiri; menempatkan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara mempunyai dua
pengertian. Pertama, negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya. Kedua, negara adalah kelompok
sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah
lembaga politik dan pemerintahan yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Menurut Plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi dan
terdiri dari orang-orang (individu-individu) yang timbul atau ada karena masing-
masing dari orang itu secara sendiri-sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhan dan
keinginannya yang beraneka ragam, yang menyebabkan mereka harus bekerjasama
untuk memenuhi kepentingan mereka bersama. Kesatuan inilah yang kemudian
disebut masyarakat atau negara (Soehino: 1980).

Menurut Thomas Hobbes arti negara yaitu sebagai suatu tubuh yang dibuat oleh
orang banyak beramai-ramai, yang masing-masing berjanji akan memakainya
menjadi alat untuk keamanan dan pelindungan mereka. Sedangkan menurut George
Jellinek yang disebut sebagi Bapak Negara memberikan pengertian tentang negara
yang merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di
suatu wilayah tertentu.

Menurut Dr. Wiryono Projodikoro, SH ia berpendapat bahwa negara adalah suatu


organisasi di atas kelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama - sama
mendiami suatu wilayah (teritori) tertentu, dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia tadi.
Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara adalah organisasi yang dalam sesuatu
wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan itu.

Menurut Mac Iver, sebuah negara harus memiliki tiga unsur pokok yaitu wilayah,
rakyat, dan pemerintahan.

Menurut Prof. Mr. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai
daerah tertentu di mana kekkuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu
kedaulatan.

Menurut saya sendiri, negara adalah suatu tempat/wilayah dimana adanya sebuah
kepemerintahan, orang-orang sebagai warga negara dan aturan-aturan yang mendasari
di dalamnya. Negara bisa juga disebut organisasi karena struktur nya yang sama
dengan struktur organisasi.

3. Uraikan unsur-unsur pembentuk sebuah negara!


- Negara merupakan organisasi yang di dalamnya harus ada rakyat, wilayah yang
permanen dan pemerintahan yang berdaulat (baik kedalam maupun keluar). Hal ini
merupakan unsur-unsur yang harus ada dalam membentuk sebuah negara. Berikut ini
penjelasan unsur-unsur tersebut:

1. Rakyat
Rakyat dalam pengertian keberadaan suatu negara adalah sekumpulan manusia yang
dipersatukan oleh persamaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan
tunduk pada kekuasaan negara serta mendukung negara yang bersangkutan.
2. Wilayah
secara umum, wilayah dalam sebuah negara biasanya mencakup daratan, perairan
(Samudra, laut dan sungai) dan udara. dalam konsep negara modern masing-masing
batas wilayah disebut diatur dalam perjanjian dan perundang-undangan internasional
(Kaelani:1999).
3. Pemerintah yang berdaulat
Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi
negara untuk mencapai tujuan bersama didirikannya sebuah negara. Pemerintah
melalui aparat dan alat-alat negara yang menetapkan hukum melaksanakan ketertiban
dan keamanan, mengadakan perdamaian dan lainnya dalam rangka mewujudkan
kepentingan warga negaranya yang beragam. Menurut Winarno 2009 pemerintah
yang berdaulat yaitu penyelenggaraan negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut pemerintahan tersebut memiliki
kedaulatan baik ke dalam maupun keluar. Kedaulatan ke dalam berarti negara
memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya kedaulatan ke luar artinya negara
mampu mempertahankan diri dari serangan negara lain.

Menurut Pasal 1 Konvensi Montevideo tahun 1993, komponen suatu Negara adalah
(1) penduduk tetap; (2) area yang ditentukan; (3) Direksi; (4) kemampuan
membangun hubungan dengan negara lain.

Menurut Parthiana, keempat unsur tersebut dapat dibedakan menjadi 2 (dua) unsur
utama, yaitu:
Pertama, unsur faktual atau faktual. Unsur faktual atau nyata adalah unsur-unsur yang
secara fisik mudah diamati, yaitu unsur penduduk, wilayah atau pemerintahan.
Kedua, unsur tidak nyata adalah unsur yang tidak mudah diamati secara fisik, karena
unsur tersebut bersifat relatif dan subyektif.

Menurut hukum internasional, pengakuan internasional terhadap suatu negara


didasarkan pada terpenuhinya syarat-syarat penggabungan negara tersebut, terutama
yang berkaitan dengan ruang darat, laut, dan udaranya. Dalam konteks hukum
internasional, negara setidak-tidaknya diwujudkan atau dibentuk oleh unsur-unsur
yang terkandung dalam Konvensi Montevideo tahun 1993 tentang Hak dan
Kewajiban Negara.

1. A Permanent Population (penduduk yang permanen)


Unsur pertama pembentukan negara adalah penduduk tetap. Menurut publikasi
Uksw.edu, dalam buku Suryo Sakti Hadiwijoyo, Batas negara dalam konteks hukum
internasional, orang atau masyarakat merupakan unsur terpenting dalam pembentukan
suatu negara.

Ketika kita berbicara tentang negara, sebenarnya kita berbicara tentang masyarakat
manusia, maka keberadaan manusia itu perlu dan manusia berbentuk kelompok-
kelompok masyarakat. Terbentuknya kelompok sosial, karena manusia adalah
makhluk sosial (zoon politicon) dalam pengertian Aristoteles. Kehidupan masyarakat
adalah kelompok dengan gagasan dan cita-cita serta keinginan untuk bersatu. Dalam
pengamatan ilmu pengetahuan modern, adanya suatu gagasan atau cita-cita untuk
bersatu dan bersatunya takdir dan perjuangan yang sama disebut tekad untuk
membentuk suatu bangsa (nation).

Oleh karena itu, pemahaman masyarakat ini menjadi pemahaman rakyat, artinya lebih
condong pada pemahaman politik. Oppeinheim-Lauterpacht Pakpahan mengatakan
bahwa seseorang mengacu pada kumpulan orang-orang dari kedua jenis kelamin yang
hidup bersama.

Secara umum, populasi negara terdiri dari dua tipologi. Pertama, penduduk yang
merupakan warga negara suatu negara merupakan mayoritas dari total penduduk jika
mereka adalah penduduk tetap di wilayah negara tersebut dan memiliki hubungan
khusus dan timbal balik dengan negara tersebut.
Kedua, bukan warga negara adalah orang asing atau orang yang bukan warga negara
dari negara tersebut, atau ada juga orang yang tidak berstatus kewarganegaraan
(stateless).
2. Defined teritory (wilayah yang pasti)
Unsur-unsur pembentukan negara lain adalah adanya wilayah atau wilayah tertentu.
Daerah demarkasi adalah daerah tempat tinggal penduduk. Suatu kawasan dapat
dikatakan aman atau selamat apabila kawasan tersebut telah memiliki batas-batas
yang jelas, dipertanggungjawabkan dengan demarkasi dan alinyemen batas.
Pengertian wilayah adalah ruang yang meliputi ruang darat, laut, dan udara. Ruang
udara meliputi ruang luar sepanjang batas wilayah darat dan laut.

Wilayah adalah wilayah yang telah ditetapkan sebagai wilayah negara dengan batas-
batas yang jelas. Wilayah laut adalah badan air di dekat pantai. Suatu negara memiliki
wilayah dengan batas-batas tertentu, yang dianggap sebagai esensi utama negara.

Menurut Willoughby, keberadaan negara sangat bergantung pada hak negara atas
wilayahnya sebagai unit sosial yang nyata maupun sebagai unit geografis.

3. Goverment (pemerintahan berdaulat)


Unsur-unsur pembentukan negara ketiga adalah adanya pemerintahan yang berdaulat.
Penduduk yang tinggal atau tinggal di suatu daerah hidup dalam suatu organisasi
yang kemudian disebut negara. Dibutuhkan kekuasaan untuk mengatur penggunaan
dan keamanan kawasan serta mengatur hubungan masyarakat dengan kawasan
sehingga dapat mengatur dan memajukan ketertiban dalam masyarakat.

Kekuasaan itu didelegasikan dan dilaksanakan oleh pemerintah negara bagian.


Pemerintah mewakili negara untuk menggunakan kekuasaan negara untuk mencapai
tujuan negara.

4. Kemampuan menjalin hubungan dengan negara lain


Unsur pembentukan negara keempat adalah kemampuan menjalin hubungan dengan
negara lain. Kemungkinan mengadakan hubungan hukum internasional dengan
negara lain tidak dapat diamati secara langsung, karena bersifat subyektif dan
situasional.

Kemampuan memasuki hubungan hukum internasional membutuhkan proses panjang


pengakuan keberadaan negara lain dari keberadaan atau eksistensi negara yang
bersangkutan. Pengakuan oleh masyarakat internasional dengan demikian mencakup
nilai-nilai hukum di bawah keberadaan negara baik secara nyata (sebenarnya)
maupun de jure (melalui undang-undang).

Kemampuan negara untuk menjalin hubungan hukum dengan subjek hukum


internasional lainnya dapat dilihat sebagai ekspresi kedaulatan negara, khususnya
kedaulatan eksternal. Bahwa kedaulatan eksternal merupakan bagian dari kekuasaan
negara dalam penyelenggaraan hubungan hukum internasional. Di sisi lain,
kedaulatan internal bukan merupakan faktor penentu keberadaan suatu negara,
sehingga hukum internasional tidak secara langsung menangani masalah internal
masing-masing negara.

4. Sebutkan bentuk-bentuk negara dan berikan penjelasannya!


- Negara sendiri memiliki bentuk yang berbeda-beda secara umum dalam konsep
teori modern negara terbagi ke dalam dua bentuk yaitu negara kesatuan
(unitarianisme) dan negara serikat (federasi). (Prasetyo dan Bernard: 2005). Negara
kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi ke dalam dua macam sistem
pemerintahan: sentral dan otonomi.

1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang


langsung dipimpin oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintah pusat. Model pemerintahan Orde Baru dibawah
pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model
ini.
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintah di wilayahnya
sendiri. Sistem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swastantra. Sistem
pemerintahan negara Malaysia dan pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia
dengan sistem otonomi khusus dapat dimasukkan ke model ini.

Negara Kesatuan dapat pula disebut negara unitaris. Negara ini ditinjau dari segi
susunannya memanglah bersifat tunggal, maksudnya negara kesatuan itu adalah
negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, melainkan hanya terdiri atas satu
negara sehingga tidak ada negara di dalam negara. Dengan demikian dalam negara
kesatuan hanya ada satu pemerintah yaitu pemerintah pusat yang mempunyai
kekuasaan serta wewenang tertinggi dalam bidang pemerintahan negara, menetapkan
kebijaksanaan pemerintah dan melaksanakan pemerintahan negara baik di pusat
maupun di daerah-daerah (Soehino: 2000).
Negara serikat atau federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara
bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat, dan berdiri sendiri.
Setelah menggabungkan diri dengan negara serikat, dengan sendirinya negara
tersebut mendapatkan sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada
negara serikat.

Dilansir dari Kemendikbud, bentuk-bentuk negara di dunia saat ini bisa dibedakan
menjadi tiga.
Tiga bentuk negara tersebut adalah negara kesatuan, negara federasi atau serikat, dan
negara konfederasi. Bentuk negara yang paling umum di dunia adalah negara
kesatuan dan negara federasi.

1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah salah satu bentuk negara yang paling umum di dunia.
Ciri-ciri negara ini adalah bersifat tunggal dan tidak tersusun dari beberapa negara
yang memiliki kedaulatan.
Selain itu, negara kesatuan juga tidak terbagi, dan kewenangannya berada pada
pemerintah pusat.

Contoh negara kesatuan adalah:


• Indonesia
• Filipina
• Thailand
• Kamboja
• Jepang

2. Negara Federasi atau Serikat


Negara federasi adalah negara yang bersusunan jamak. Negara berbentuk federasi ini
terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing enggak berdaulat.

Contoh negara federasi adalah:


• Amerika Serikat
• Malaysia
• Australia
• Kanada
• Meksiko
• Irlandia
• Selandia Baru
• India

3. Negara Konfederasi
Negara konfederasi merupakan gabungan beberapa negara yang berdaulat penuh.
Hingga saat ini, Swiss menjadi satu-satunya negara yang berbentuk konfederasi.
5. Jelaskan sifat-sifat negara!
- Sifat negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat
menjadikannya suatu negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat
bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi negara tersebut. Sifat
suatu negara terkadang tidaklah sama dengan negara lain, ini tergantung pada
landasan ideologi negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat negara yang
bersifat umum dan dimiliki oleh semua negara, yaitu:

1. Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga
negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
negara memiliki kekuatan fisik secara legal, yang meliputi polisi, tentara, serta alat
hukum lainnya. Dengan sifat memaksa, semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku di sebuah negara diharapkan dapat ditaati oleh rakyatnya demi tercapainya
keamanan dan ketertiban.

2. Sifat monopoli
Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk
menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah negara
tersebut.
Maksudnya, negara menetapkan tujuan bersama rakyat, yaitu menentukan mana yang
boleh/baik dan mana yang tidak boleh/tidak baik karena dianggap bertentangan
dengan tujuan negara dan masyarakat.

3. Sifat mencakup semua


Kekuasaan negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga
negaranya. Tidak ada satu pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu negara.
Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat
secara keseluruhan masyarakat yang termasuk ke dalam warga negaranya.
Artinya, semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa
terkecuali.

Hakikat negara sangat erat kaitannya dengan dasar-dasar atau unsur-unsur pembentuk
negara. Sifat sifat negara diuraikan di bawah ini melalui berbagai aspek yang
disebutkan oleh Geoege Jellinek, adapun penjelasan yang diuraikan di bawah ini
meliputi:

1. Sifat negara dari sudut pandang sosiologis


Esensi negara, dari sudut pandang sosiologis, adalah pandangan negara berdasarkan
anggota "zoopolitik" masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa kesaksian ahli yang
menunjukkan sifat negara dari perspektif sosiologis.
Aristoteles – Menurut pakar satu ini, sifat dari hakikat negara merupakan suatu alat
yang semata-mata digunakan untuk memaksakan sekelompok manusia agar tunduk
terhadap tata tertib yang baik dalam masyarakat.
Mc Dougal – Inti dari pernyataan Mc Dougal negara adalah sekelompok manusia
yang merasa senasip dan memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini pengelompokan
dapat terjadi secara alamiah, disengaja, atau campuran keduanya serta bisa juga
dibentuk secara genologis.
Kranenburg – Kranenburg nemiliki pendapat yang sama dengan Mc Dougal tentang
sifat dari hakikat negara. Adapun pengelompokan manusia dapat dibagi menjadi 4
(emapat) ukuran yaitu pada suatu tempat tertentu dan teratur; pada suatu tempat
tertentu dan tidak teratur; tidak berada pada suatu tempat tetapi teratur; atau tidak
berada pada suatu tempat dan tidak teratur.

2. Sifat sifat negara dalam pengertian hukum


Hakikat negara dari segi hukum berarti bahwa negara dipandang dari aturan atau
peraturan yang membentuk negara, dalam hal ini ada beberapa pendapat yaitu:
Objek Hukum – Suatu negara dijadikan sebagai objek hukum oleh para penguasa
untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian negara dijadikan manusia sebagai alat
untuk mencapai tujuan tertentu.
Subjek Hukum – Sebagai subjek hukum, negara bertindak dalam membentuk
hukum dan undang-undang. Hukum dan undang-undang ini nantinya harus ditaati
oleh kelompok manusia yang tinggal di negara tersebut.
Penghalusan Hukum – Dalam hal ini penghalusan hukum dimaksudkan bahwa
negara merupakan perwujudan dari perjanjian oleh orang-orang tertentu yang
kemudian membentu sebuah lembaga bernama negara.

Anda mungkin juga menyukai